Mengikuti Jalannya Sosialisasi Respon Behavioral Masyarakat dalam Pembuatan Biogas Sebagai

yang dijadikan sebagai tempat penelitian, kotoran sapi masih banyak yang berserakan sepanjang jalan, dan terlihat mengalir hingga ke Citarum. 67 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan tentang respon masyarakat terhadap pemanfaatan biogas sebagai energi alternatif di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemanfaatan biogas saat ini di Desa Tarumajaya masih kurang berkembang. Hal ini disebabkan karena sosialisasi yang dilakukan oleh KLH hanya setahun sekali tentu hal ini akan menjadi dampak tidak berkembangnya biogas di Desa Tarumajaya. Selain itu ada faktor-faktor lain yang membuat biogas kurang berkembang. Faktor tersebut anatara lain: a. Lokasi antara kandang sapi dan rumah jauh. b. Ada beberapa oknum yang menggunakan sosialisasi sebagai jalan mencari uang. Setiap warga yang ingin memasang instalasi biogas dimintai dana sebesar Rp. 300.000 sampai Rp. 500.000. c. Terbatasnya lahan, karena lahan disana hampir 70 milik pemerintah BUMN dan swasta. d. Tidak tertariknya warga menggunakan biogas karena dirasa merepotkan, tidak ada waktu untuk membuat biogas kebanyakan warga disana bekerja sebagai petani yang berangkat pagi pulang siang. Dilihat dari kondisi fisik dan iklimnya Desa Tarumajaya memiliki potensi untuk pemanfaatan biogas. Berdasarkan kondisi fisik dan iklim nya Desa Tarumajaya berada di kaki Gunung Wayang. Gunung Wayang sendiri memiliki kelebihan tersendiri dibanding dengan gunung-gunung tetangganya seperti Gunung Rakutak dan Gunung Malabar. Gunung wayang memiliki mata air utama yang mengaliri wilayah Jawa Barat dan Jakarta. Mata air itu di sebut mata air Pangsiraman yang mengalir ke aliran Sungai Citarum dengan luas panjang aliran Sungai Citarum adalah 225 Km. Hal ini sangat penting karena dalam usaha peternakan sapi dapat digunakan untuk memandikan sapi, membersihkan kotoran ternak dan membersihkan kandang. Daerah penelitian mendukung dalam pemanfaatan biogas menjadi energi alternatif karena Desa Tarumajaya berada pada zone iklim sejuk dengan kisaran suhu tahunan 10 - 20°C dan dengan ketinggian tempat 1400 – 1700 m di atas permukaan laut. Sesuai dengan klasifikasi iklim Junghuhn yang diklasifikasikan sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan, maka Desa Tarumajaya termasuk ke dalam zone iklim sejuk yang cocok ditanami teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran. Kondisi ini menguntungkan untuk peternak karena mudah mendapatkan pakan ternak. 2. Respon masyarakat dalam pemanfaatan biogas di Desa Tarumajaya antara lain: a. Masyarakat yang sepenuhnya menerima yaitu masyarakat yang telah lama menggunakan biogas. Masyarakat ini adalah masyarakat yang mengikuti sosialisasi dan pelatiahan dari awal pembuatan biogas sampai sekarang masih menggunakan biogas. b. Masyarakat yang menerima biogas namun belum pernah mempraktekan pembuatan biogas. Masyarakat ini adalah masyarakat yang telah mendapatkan sosialisasi seputar biogas tetapi tidak sepenuhnya memahami akan manfaat yang telah diberikan oleh biogas, cara kerja biogas serta mekanisme pembuatan biogas. c. Masyarakat yang menerima biogas dan sudah pernah mempraktekan pembuatan biogas. Masyarakat ini adalah