menggantikan bahan bakar yang berasal dari fosil seperti minyak tanah dan gas alam
”.
23
Berdasarkan pengertian diatas, dapat dikemukakan biogas adalah jenis energi terbarukan yang terbentuk melalui proses fermentasi bahan-bahan
limbah organik, seperti kotoran ternak, sampah organik, pengelolaan limbah air, pengelolahan limbah organik pertanian, peternakan, industri, dan
perkotaan oleh bakteri metanogenik dalam kondisi anaerob tanpa oksigen yang menghasilkan suatu gas yang sebagian besar terdiri atas campuran
metan dan arang dioksida. Penggunaan biogas sebagai energi alternatif digunakan dalam rangka menemukan sumber energi baru yang dapat
diperbaharui.
b. Proses Pembentukan Biogas
Biogas secara karakteristik fisik bersifat gas. Oleh karenanya proses pembentukannya harus dalam keadaan tertutup dan dalam kondisi kedap
udara. Proses yang berlangsung secara tertutup juga memberikan keuntungan kepada lingkungan karena tidak menimbulkan bau. Biogas sendiri terbentuk
melalui serangkaian proses kimiawi yang melibatkan mikroorganisme. Proses pembentukan biogas terbagi menjadi tiga proses yakni: hidrolisis,
pengasaman, dan metanogenesis.
24
a Hidrolisis
Hidrolisis adalah proses pemecahan molekul komplek berukuran besar menjadi molekul yang sederhana. Fermentasi adalah proses
penguraian senyawa-senyawa organik kompleks menjadi senyawa sederhana dalam kondisi anaerob. Pada tahap ini, bahan-bahan organik
seperti karbohidrat, lipid dan protein didegradasi menjadi senyawa dengan rantai pendek.
25
23
Tuti Haryati, op. cit., h. 160
24
Sri Wahyuni, Biogas Energi Alternatif pengganti BBM, Gas, dan Listrik, Jakarta : Agro Media Pustaka, 2013, h. 17
25
LailanNi’mah, Biogas From Solid Waste Of Tofu Production And Cow Manure Mixture: Composition Effect, JurnalChemica,Volume 1, Nomor 1, Juni 2014, h.2
Tahap ini juga diartikan sebagai struktur dari bentuk polimer menjadi bentuk monomer. Senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis di
antaranya senyawa asam organik, glukosa, etanol, CO ₂, dan senyawa
hidrokarbon lainnya. Senyawa ini akan dimanfaatkan mikroorganisme sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas fermentasi.
b Pengasaman Asidifikasi
Senyawa-senyawa yang terbentuk pada tahap hidrolisis akan dijadikan sumber energi bagi mikroorganisme untuk tahap selanjutnya,
yaitu pengasaman atau asidifikasi. Haryati mengungkapkan pada tahap pengasaman komponen
manomer gula sederhana yang terbentuk pada tahap hidrolisis akan menjadi bahan makanan bagi bakteri pembentuk asam.
Produk ahkir dari perombakan gula-gula sederhana tadi yaitu asam asetat, asam propionat, asam butirat, dan asam laktat beserta
produk sampingan berupa alkohol, CO
₂, hidrogen, dan zat amonia.
26
Dapat disimpulkan bahwa proses pengasaman adalah suatu proses awal mula berkembangnya beberapa sumber energi yang nantinya dapat
dijadikan sebagai bahan makanan untuk mikroorganisme yang berperan dalam proses pembentukan asam yang selanjutnya menghasilkan gas.
c Metanogenesis
Menurut Gunawan dalam Sri Maryani mengungkapkan bahwa bakteri metanogen adalah bakteri yang terdapat pada bahan-bahan organik
dan menghasilkan
metana secara
anaerob. Bakteri
metanogen menggunakan senyawa karbon dan energi untuk melakukan proses
metanogenesis.
27
Bakteri metanogen seperti methanococus, methanosarcina dan methano bactherium akan mengubah produk lanjutan dari tahap pengemasan
menjadi gas metan, karbondioksida, dan air yang merupakan komponen
26
Tuti Haryati, op. cit, h. 160-169
27
Sri Maryani, Potensi Campuran Sampah Sayuran Dan Kotoran Sapi Sebagai Penghasil Biogas, Skripsi pada Universitas Islam Malik Ibrahim Malang 2016, tidak dipublikasikan