Teknik Analisis Data Respon Masyarakat dalam Pemanfaatan Biogas Sebagai Energi Alternatif di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Jawa Barat

a. Klasifikasi Iklim Menurut Junghuhn Suhu di udara di Desa Tarumajaya yang berketinggian 1400 – 1700 m di atas permukaan laut ini berkisar antara 10 - 20°C. Menurut Junghuhn pembagian daerah iklim dapat dibedakan sebagai berikut: 1 Daerah panastropis, yaitu zone iklim yang berada pada ketinggian antara 0 - 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3° - 22°C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat. 2 Daerah sedang, yaitu zone iklim yang berada pada ketingggian 600 - 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22° - 17,1°C. Tanamannya seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran. 3 Daerah sejuk, yaitu zone iklim dengan tinggi tempat 1500 - 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1° - 11,1°C. Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur- sayuran. 4 Daerah dingin, yaitu zone iklim dengan tinggi tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° - 6,2°C. Tanamannya tidak ada tanaman budidaya. 4 Sesuai dengan klasifikasi iklim Junghuhn tersebut, Desa Tarumajaya berada pada zone iklim sejuk dengan kisaran suhu tahunan 10 - 20°C dan dengan ketinggian tempat 1400 – 1700 m di atas permukaan laut. Sesuai dengan klasifikasi iklim Junghuhn yang diklasifikasikan sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan, maka Desa Tarumajaya termasuk ke dalam zone iklim sejuk yang cocok ditanami teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran. 4 Ibid., h.93

2. Karakteristik Informan

Secara umum gambaran karakteristik informan yang berhasil di wawancarai beserta identitasnya sebagai berikut: Tabel 4.2 Karakteristik Informan No Nama Informan Jenis Kelamin Alamat Status 1 Kang Uus Laki-laki Kp. Babakan Ranca RT 3 RW 20, Desa Tarumajaya. Kecamatan Kertasari. Aktivis Lingkungan Desa Tarumajaya, anggota Institut Gunung Wayang. 2 Jajang Laki-laki Kp. Pilar 2 RT 1 RW 11, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari. Ketua RT 1 RW 11 3 Icha Perempuan Kp. Pilar 2 RT 1 RW 11, Desa Tarumajaya. Kecamatan Kertasari. Warga peternak yang tidak menggunakan biogas. 4 Dede Nuryani Perempuan Kp. Pilar 2 RT 1 RW 11, Desa Tarumajaya. Kecamatan Kertasari. Warga yang telah 3 tahun menggunakan biogas sampai saat ini. 5 Ivan Laki-laki Kp. Babakan Ranca RT 3 RW 20, Desa Tarumajaya. Kecamatan Kertasari. Warga yang pernah menggunakan biogas dan berhenti menggunakan biogas. 6 Aep Laki-laki Kp. Pilar 2 RT 1 RW 11, Desa Tarumajaya. Kecamatan Kertasari. Warga yang sudah menggunakan biogas sejak tahun 2015. 7 Teh Eneng Perempuan Kp. Pilar 2 RT 1 RW 11, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari. Warga peternak yang tidak menggunakan biogas.

B. Respon Masyarakat Dalam Pemanfaatan Biogas

1. Respon Kognitif Masyarakat dalam Pemanfaatan Biogas Sebagai

Energi Alternatif. Secara umum hasil respon mencakup tiga aspek, berdasarkan teori yang ada di buku Psikologi Komunikasi, Jalaludin Rahmat dalam Galih Aulia Rachman. Respon kognitif terjadi apabila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi tentang khalayak. Respon ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan atau informasi. 5 5 Galih Aulia Rachman, Respon Masyarakat Terhadap Implementasi Program Keluarga Harapan PHK di Dusun Bulurejo Desa Mongol Kecamatan Saptosari Kabupaten GunungKidul Yogyakarat, Skripsi pada UIN Sunan Kalijati Yogyakarta, 2015. h. 19