Uji Coba Instrumen METODE PENELITIAN

81

G. Uji Coba Instrumen

Uji coba try out instrument pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel Suharsimi Arikunto, 2010: 211, sehingga instrumen penelitian sebelum digunakan dalam penelitian yang sebenarnya harus diuji validitas dan reliabilitasnya. a. Uji Validitas Suharsimi Arikunto 2010: 211 menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengukap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid mempunyai yang rendah. Validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan validitas konstruk dengan meminta pertimbangan kepada para ahli, agar secara sistematis diperiksa dan dievaluasi apakah butir-butir instrumen tersebut telah mewakili apa yang hendak diukur. Pengujian butir-butir aitem oleh ahli ini biasa disebut dengan uji expert judgement. Tujuan dari uji expert judgement ini untuk mendapatkan keterangan mengenai kesesuaian antara instrumen dengan tujuan penelitian yang dapat menggambarkan indikator setiap variabel. Selain itu ahli juga memeriksa butir-butir pernyataan 82 dalam instrumen yang disesuaikan dengan konsep keilmuan sehingga kalimat pada butir aitem dapat dipahami oleh responden. Setelah dilakukan uji expert judgement diperoleh hasil pada skala interaksi teman sebaya yaitu kekurang sesuaian antara aspek dengan indikator sehingga perlu dilakukan perbaikan. Selain itu pada butir aitem nomor 14 dan 16 juga perlu dilakukan perbaikan dikarenakan tata bahasa dan redaksi kalimat yang kurang sesuai. Pada skala penalaran moral butir aitem nomor 1 perlu dilakukan perbaikan karena terdapat kesalahan tata tulis. Deskriptor pada tahap post konvensional juga perlu untuk lebih dioperasionalkan. Selain itu butir aitem nomor 17 perlu untuk lebih dispesifikkan lagi. Hasil uji expert judgement pada skala kontrol diri menunjukkan bahwa aitem nomor 4 tidak cocok dengan deskriptor variabel kontrol diri sehingga perlu diganti dan diperbaiki. Butir aitem nomor 14 dan 15 juga terdapat beberapa kata yang kurang sesuai sehingga harus diperbaiki agar skala tersebut dapat memenuhi syarat sebelum digunakan sebagai alat ukur. Setelah dilakukan uji expert judgement, selanjutnya dilakukan uji coba instrumen kepada beberapa responden. Uji coba dilakukan terhadap kurang lebih 30 orang. Sugiyono 2007: 177 menjelaskan bahwa patokan untuk subjek uji coba sekitar 30 orang, dengan 30 orang ini maka distribusi skor akan mendekati kurva normal. Subjek uji coba instrumen tidak termasuk subjek penelitian, sehingga tidak terjadi subjek uji coba 83 instrumen sekaligus pula menjadi objek penelitian. Pada penelitian ini, instrumen penelitian diuji cobakan kepada 32 siswa di SMKN 1 Kasihan yaitu pada siswa kelas XI Tari 3 dengan jumlah siswa 22 orang, XI Teater berjumlah 6 siswa, dan XI Pedalangan dengan jumlah 4 siswa. Setelah data diperoleh, selanjutnya diuji validitasnya dengan menggunakan Corrected Item-Total Corelation yang terdapat pada program komputer IBM SPSS Statistics 22. Hasil uji validitas menunjukkan rentang skor variabel interaksi teman sebaya 0,188 sampai dengan 0,639. Pada variabel penalaran moral rentang skor validitasnya yaitu antara -0,075 sampai 0,724. Sementara untuk variabel kontrol diri rentang skor validitasnya adalah 0,166 sampai 0,633. Syarat suatu faktor dapat menjadi konstruk yang kuat dan memiliki validitas yang baik adalah apabila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 keatas Sugiyono, 2007: 178. Berikut merupakan tabel hasil uji validitas butir item pada masing-masing variabel : Tabel 6. Rentang Skor Validitas Butir Aitem Pada Masing-masing Variabel. Variabel Rentang Skor Interaksi Teman Sebaya 0,423 – 0,639 Penalaran Moral 0,418 – 0,724 Kontrol Diri 0,461 – 0,633 Berikut juga disajikan butir-butir aitem yang sahih setelah dilakukan uji coba. Item dengan tanda bintang merupakan item yang dinyatakan tidak valid : 84 Tabel 7. Instrumen Interaksi Teman Sebaya Setelah Uji Coba. Variabel Sub variabel Indikator No. Butir Aitem ∑ + − Interaksi Teman Sebaya Jumlah waktu remaja berada di luar rumah Kesempatan remaja bertemu dengan teman sebaya 1 2 2 Frekuensi remaja bertemu dengan teman sebaya 3 4 2 Keterlibatan remaja bermain dengan teman sebaya Peran teman sebaya bagi remaja 5 6 2 7 8 2 Pastisipasi remaja dalam kelompok teman sebaya 9 10 1 11 12 2 Kecenderungan remaja untuk bermain peran Penyesuaian diri remaja dalam kelompok teman sebaya 13 14 2 Umpan balik yang diberikan serta diterima oleh remaja 15 16 2 17 18 2 Bermain asosiatif Sikap toleran remaja terhadap teman sebaya 19 20 2 Sikap akomodasi remaja terhadap teman sebaya 21 22 2 Sikap kerjasama Peraturan dalam kelompok teman sebaya 23 24 2 Keterikatan remaja dengan kelompok teman sebaya 25 26 2 Jumlah Butir Aitem 13 12 25 85 Tabel 8. Instrumen Penalaran Moral Setelah Uji Coba. Variabel Tingkatan Indikator No. Butir Aitem ∑ + - Penalaran Moral Prakonvensional Tahap orientasi hukuman dan kepatuhan 1, 3 2 2 Tahap individualisme dan tujuan 4 5, 6 3 Konvensional Tahap norma interpersonal 7, 8 9 3 Tahap moralitas sistem sosial 10, 12 11 3 Postkonvensional Tahap hak komunitas vs individu 13, 15 14, 16 4 Tahap prinsip etis universal 17, 19 18, 20 4 Jumlah Soal 10 9 19 Tabel 9. Instrumen Kontrol Diri Setelah Uji Coba. Variabel Sub variabel Indikator No. Butir Aitem ∑ + − Kontrol Diri Kontrol perilaku Mengatur pelaksanaan 1 2 2 3 4 2 Memodifikasi stimulus 5 6 2 Kontrol kognitif Memperoleh informasi 7 8 1 Melakukan penilaian 9 10 2 11 12 2 Kontrol pengambilan keputusan Kemampuan memilih hasil atau tindakan 13 14 2 15 16 2 Jumlah Butir Aitem 7 8 15 b. Uji Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan berkali- kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi dapat disebut pengukuran yang reliabel. Saifuddin Azwar 2006: 9 menambahkan 86 bahwa reliabilitas dinyatakan oleh koefisisen reliabilitas yang angkanya berkisar 0 sampai dengan 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1, maka semakin tinggi reliabilitasnya. Koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya . Salah satu fungsi dilakukannya uji coba sebelum penelitian adalah untuk mengetahui reliabilitas instrumen penelitian tersebut. Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas instrumen Cronbach’s Alpha karena data variabel dalam penelitian ini berjenis data interval yang instrumen jawabannya dalam bentuk skala. Sebagai pedoman untuk memberikan intepretasi koefisien korelasi dari reliabilitas yang telah diketahui validitasnya dapat digunakan tabel sebagai berikut Sugiyono, 2007: 257 : Tabel 10. Inteprestasi Koefisien Korelasi. Interval Koefisien r hitung Intepretasi 0,80-1,00 Reliabilitas sangat kuat 0,60-0,799 Reliabilitas kuat 0,40-0,599 Reliabilitas sedang 0,20-0,399 Reliabilitas rendah 0,00-0,199 Reliabilitas sangat rendah Reliabilitas butir aitem diuji dengan melihat koefisien Alpha dengan melakukan Reliabillity Statistics dengan bantuan program komputer IBM SPSS Statistics 22. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa pada variabel interaksi teman sebaya diperoleh koefisien sebesar 0,913. Pada variabel penalaran moral nilai koefisiennya sebesar 0,883. Sementara pada variabel kontrol diri, nilai koefisiennya sebesar 0,860. Berdasarkan hasil uji 87 reliabilitas yang telah diperoleh tersebut, maka instrument dalam penelitian ini dinyatakan sudah reliabel. Berikut merupakan tabel hasil uji reliabilitas instrumen pada masing- masing variabel : Tabel 11. Reliabilitas Instrumen Masing-masing Variabel Variabel Koefisien Reliabilitas Interaksi Teman Sebaya 0,913 Penalaran Moral 0,883 Kontrol Diri 0,860

H. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25