Mengidentifikasi variabel-variabel dalam rumusan judul penelitian

73 yang sesuai dengan memberikan tanda checklist √ pada pilihan jawaban “SS : Sangat Sesuai”, “S : Sesuai”, “TS : Tidak Sesuai”, dan “STS : Sangat Tidak Sesuai”.

2. Skala Penalaran Moral

a. Mengidentifikasi variabel-variabel dalam rumusan judul penelitian

Variabel kedua dalam penelitian ini adalah penalaran moral. Penalaran moral merupakan pemahaman seseorang mengenai jawaban mengenai suatu hal dapat dianggap benar atau salah, baik atau buruk, aturan yang harus dipatuhi dan lain sebagainya, dan berperan sebagai kendali atas tingkah laku agar sesuai dengan norma masyarakat. Penalaran moral memiliki beberapa tingkatan yaitu penalaran moral prakonvensional, konvensional, dan postkonvensional yang terjadi secara berurutan sesuai dengan pertambahan usia. b. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel. Variabel di atas dapat dijabarkan menjadi sub atau bagian variabel sebagai berikut. 1 Penalaran moral prakonvensional 2 Penalaran moral konvensional 3 Penalaran moral postkonvensional c. Mencari Indikator setiap sub atau bagian variabel Indikator dari setiap sub atau bagian variabel penalaran moral dalam penelitian ini adalah : 74 1 Penalaran moral prakonvensional Merupakan tingkatan terendah dalam teori perkembangan moral yang disampaikan oleh Kohlberg. Pada tingkatan ini individu tidak menunjukkan adanya internalisasi nilai-nilai moral dan penalaran dikendalikan oleh hadiah atau reward dan hukuman eksternal. Tingkatan ini kemudian terbagi lagi menjadi 2 dua tahap yaitu tahap orientasi hukuman dan kepatuhan serta tahap individualisme dan tujuan. 2 Penalaran moral konvensional Tingkatan kedua atau menengah, dari teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkatan ini internalisasi sifatnya menengah. Individu mematuhi beberapa standar tertentu internal, tetapi standar tersebut merupakan standar orang lain eksternal, misalnya orangtua atau hukum yang berlaku di masyarakat. Tingkatan ini juga dibagi menjadi 2 dua tahap yaitu tahap norma interpersonal dan tahap moralitas sistem sosial. 3 Penalaran moral postkonvensional Tingkatan tertinggi dalam teori perkembangan moral Kohlberg. Pada tingkatan ini moralitas diinternalisasi sepenuhnya dan tidak lagi didasarkan pada standar orang lain. Individu mengetahui adanya pilihan moral yang lain sebagai alternatif, memperhatikan pilihan-pilihan tersebut, dan kemudian memutuskan sesuai dengan kode moral pribadinya. Tingkatan ini terbagi menjadi 2 dua tahap 75 yaitu tahap hak komunitas vs hak individu dan tahap prinsip etis universal. d. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator Selanjutnya dari setiap indikator tersebut dijabarkan menjadi bagian yang lebih kecil yaitu deskriptor. Deskriptor dari indikator di atas antara lain: 1 Penalaran moral prakonvensional a Tahap orientasi hukuman dan kepatuhan: pemikiran moral didasarkan pada hukuman. b Tahap individualisme dan tujuan: pemikiran moral didasarkan pada hadiah dan minat pribadi. 2 Penalaran moral konvensional a Tahap norma interpersonal: pemikiran moral didasarkan pada standar orangtua, keinginan untuk dianggap sebagai anak baik. b Tahap moralitas sistem sosial: pemikiran moral didasarkan pada aturan, hukum, dan tugas sosial. 3 Penalaran moral postkonvensional a Tahap hak komunitas vs hak individu: memahami bahwa pendapat-pendapat dan nilai-nilai pada setiap orang berbeda- beda. Memahami bahwa penting untuk menghormati dan menghargai orang lain tanpa memihak. 76 b Tahap prinsip etis universal: pemikiran moral didasarkan pada hak manusia secara umum serta melibatkan kata hati dalam penyelesaian konflik. e. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrument Deskriptor di atas selanjutnya dirumuskan menjadi butir-butir instrumen yang kemudian disusun menjadi kisi-kisi instrumen. Berikut adalah kisi-kisi instrumen penalaran moral : Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Penalaran Moral. Variabel Tingkatan Indikator Deskriptor No. Butir Aitem Jumlah + - Penalaran Moral Prakonvensional Tahap orientasi hukuman dan kepatuhan Pemikiran moral didasarkan pada hukuman 1, 3 2 3 Tahap individualisme dan tujuan Pemikiran moral didasarkan pada hadiah dan minat pribadi 4 5, 6 3 Konvensional Tahap norma interpersonal Pemikiran moral didasarkan pada standar orangtua, keinginan untuk dianggap sebagai anak baik. 7, 8 9 3 Tahap moralitas sistem sosial Pemikiran moral didasarkan pada aturan, hukum, keadilan, dan tugas sosial 10, 12 11 3 Postkonvensional Tahap hak komunitas vs individu Memahami bahwa pendapat- pendapat dan nilai-nilai pada setiap orang berbeda-beda. Memahami bahwa penting untuk menghormati dan menghargai orang lain tanpa memihak 13, 15 14, 16 4 Tahap prinsip etis universal Pemikiran moral didasarkan pada hak manusia secara umum serta melibatkan kata hati dalam penyelesaian konflik 17, 19 18, 20 4 Jumlah Soal 11 9 20 f. Melengkapi instrumen dengan petunjuk pengisian dan kata pengantar Kata pengantar ini berisi tentang tujuan dari penelitian dan memberikan ucapan terimakasih kepada responden atas kerjasamanya. 77 Pada petunjuk pengisian responden diminta untuk memilih jawaban yang sesuai dengan memberikan tanda checklist √ pada pilihan jawaban “SS : Sangat Sesuai”, “S : Sesuai”, “TS : Tidak Sesuai”, dan “STS : Sangat Tidak Sesuai”.

3. Skala Kontrol Diri

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25