Karakteristik Mutu Pengemasan Analisis Keluaran Sistem

dengan cara mensirkulasikan bahan-bahan pencuci ke bagian dalam peralatan. Bahan yang digunakan pada pencucian ini adalah kaustik soda NaOH, asam nitrat dan klorin. Sistem COP dilakukan dengan cara membongkar dan mencuci peralatan secara manual. • Sanitasi Lingkungan Berdasarkan karakteristik fisiknya, limbah yang dihasilkan PT. ISAM dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah padat dapat berupa karton, kertas, plastik, botol dan bahan lainnya. Limbah ini dibuang dan dikumpulkan dalam suatu bak sampah atau pada areal yang cukup luas. Penanganannya dilakukan dengan cara pembakaran pada tempat terbuka. Limbah cair berasal dari pembuangan susu yang sudah rusak dan susu yang tercecer selama kegiatan produksi dan bahan-bahan pembersih. Limbah cair tersebut akan dialirkan ke bak penampungan melalui saluran air. Dari bak ini limbah dari bak penampung yang telah tersaring akan mengalir ke kolam penanganan.

c. Karakteristik Mutu

Pengujian terhadap susu pasteurisasi yang baru dihasilkan bertujuan untuk menentukan kelayakan produk sehingga produk yang dipasarkan aman untuk dikonsumsi. Parameter pengujian yang dilakukan terhadap produk akhir meliputi uji kadar lemak, total padatan, total padatan bukan lemak, keasaman, uji organoleptik, jumah bakteri coli dan penentuan total jumlah bakteri. Pengujian mutu dilakukan dengan cara pengambilan produk secara acak dalam jumlah yang berbeda-beda tergantung pada jenis produknya. Sampel untuk produk dalam kemasan botol diambil sebanyak 2 buah dan dilakukan pengujian selama dua hari dari hari ke-0 sampai hari ke-1.

7.1.1.3 Data Aktual untuk Penilaian Kualitas Pengemasan dan Penyimpanan Produk Jadi

a. Pengemasan

Produk susu “Alam Murni’ dikemas dalam berbagai kemasan. Untuk keperluan penelitian ini, jenis kemasan yang diteliti adalah jenis kemasan botol plastik. Kemasan botol dibuat dari biji polyethilen. Menurut Buckle et al. 1987, polyethilen merupakan bahan baku pembuatan plastik tipis tunggal single film yang digunakan untuk pengemasan fleksibel. Plastik jenis ini tahan terhadap air dan panas. Kemasan botol plastik merupakan jenis kemasan yang baru dikembangkan, dengan ukuran volume 500 ml dan 1000 ml. Pengisian susu ke dalam botol plastik menggunakan foog filler machine. Perlakukan pengawasan kualitas bagi kemasan botol plastik dilakukan dengan cara sterilisasi. Kemasan botol plastik disterilkan dengan cara melewatkannya beberapa saat pada udara panas.

b. Penyimpanan

Susu yang telah diproduksi dan siap untuk dipasarkan disimpan di gudang produk selama beberapa waktu tertentu. Gudang ini dilengkapi dengan mesin refrigasi yang dapat mendinginkan dan mempertahankan suhu susu. Suhu penyimpanan susu di ruang pendingin cold room sekitar 0 C sampai 8 C. 7.1.1.4 Data aktual untuk prediksi JST Data yang digunakan untuk memprediksi keragaman proses dengan jaringan syaraf tiruan adalah data pengamatan suhu dan lama pasteurisasi selama satu bulan pengamatan.

7.1.2 Output Sistem

Berdasarkan fakta dan data yang mendukung di atas selanjutnya diproses menjadi suatu input SINKUAL-SP.

7.1.2.1 Penilaian Kualitas Bahan baku

Penilaian kualitas bahan baku meliputi penilaian kualitas berat jenis dan suhu, kualitas komposisi, kualitas kesegaran dan kualitas mikrobiologis susu segar. • Berat Jenis dan Suhu Susu Segar Output sistem penilaian berat jenis dan suhu susu segar berdasarkan input yang dimasukkan pada sistem dapat dilihat pada Tabel 40. Tabel 40. Input dan Output Sistem untuk Penilaian Kualitas Berat Jenis dan Suhu Susu Segar Atribut Input Sistem Output Sistem Berat jenis, grcm 3 1,027 Normal Suhu pada waktu diterima, C 5 Baik Hasil penilaian Normal • Kesegaran Susu Segar Output sistem penilaian kesegaran susu segar berdasarkan input yang dimasukkan pada sistem dapat dilihat pada Tabel 41. Tabel 41. Input dan Output Sistem untuk Penilaian Kualitas Kesegaran Susu Segar Atribut Input Sistem Output Sistem pH 6,8 Baik Kadar keasaman, SH 0,14 Baik Uji Alkohol Negatif Baik Uji Karbonat Negatif Baik Organoleptik • Bau Spesifik susu Baik • Warna Putih kekuningan Baik • Rasa Khas susu Baik Hasil penilaian Baik • Komposisi Susu Segar Output sistem penilaian komposisi susu segar berdasarkan input yang dimasukkan pada sistem dapat dilihat pada Tabel 42. Tabel 42. Input dan Output Sistem untuk Penilaian Kualitas komposisi Susu Segar Atribut Input Sistem Output Sistem Kadar lemak, 3,4 Baik Total Solid Non Fat, 8,0 Normal Total Solid, 11,40 Normal Hasil penilaian Normal • Mikrobiologi Susu Segar Output sistem penilaian mikrobiologi susu segar berdasarkan input yang dimasukkan pada sistem dapat dilihat pada Tabel 43. Tabel 43. Input dan Output Sistem untuk Penilaian Kualitas Mikrobiologi Susu Segar Atribut Input Sistem Output Sistem Total Bakteri, CFUml 1,0 x 10 6 Normal Coliform, CFUml 1,0 x 10 3 Normal Sel Somatik 0,2 x 10 3 Normal Antibiotik test negatif Baik Hasil penilaian Normal Hasil penilaian SINKUAL-SP terhadap kualitas susu segar secara keseluruhan berdasarkan input yang dimasukkan ke dalam sistem adalah diterima dengan grade B Gambar 41. Gambar 41. Tampilan Hasil Penilaian Kualitas Bahan Baku Berdasarkan Data Aktual Perusahaan

7.1.2.2 Penilaian Kualitas Proses Pengolahan

Penilaian kualitas proses pengolahan meliputi penilaian karakteristik mutu susu pasteurisasi, titik kritis proses dan sanitasi sarana pengolahan. • Karakteristik Mutu Output sistem penilaian karakteristik mutu susu pasteurisasi berdasarkan input yang dimasukkan pada sistem dapat dilihat pada Tabel 44. Tabel 44. Input dan Output Sistem untuk Penilaian Karakteristik Mutu Susu Pasteurisasi Atribut Input Sistem Output Sistem Suhu 4 Baik Kadar lemak, 3,4 Normal Total Solid, 12 Normal Total Solid Non Fat, 8,0 Normal Organoletik • Bau Spesifik susu Baik • Warna Putih kekuningan Baik • Rasa Khas susu Baik Uji fosfat Negatif Baik Total Bakteri, CFUml 0,3 x 10 3 Normal Coliform, CFUml 10 Normal Hasil penilaian Normal • Titik Kritis Proses Salah satu atribut yang akan dimasukkan dalam penilaian titik kritis proses adalah hasil prediksi suhu dan lama pasteurisasi dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan. Listing program untuk penentuan kualifikasi penilaian kualitas suhu dan lama pasteurisasi berdasarkan hasil prediksi JST. N = lengthdata; Q = 7; for i=1:N dt = datai; if dt LSL || dt USL Q = -6; break else if dt LCL || dt UCL Q = 5; end Hasil prediksi JST akan digunakan untuk memprediksi keragaman proses dengan menggunakan bagan kendali X. Input batas kendali yang digunakan berdasarkan spesifikasi dari industri dan variabilitas data sampel.

1. Suhu Pasteurisasi

Batas kendali suhu pasteurisasi berdasarkan spesifikasi industri, adalah sebagai berikut : USL : 97 LSL : 80 Batas kendali suhu pasteurisasi berdasarkan variabilitas sampel, adalah sebagai berikut : UCL : 103,908 LCL : 76,6305

2. Lama Pasteurisasi

Batas kendali lama pasteurisasi berdasarkan spesifikasi industri, adalah sebagai berikut : USL : 21 LSL : 10 Batas kendali lama pasteurisasi berdasarkan variabilitas sampel, adalah sebagai berikut : UCL : 24,6361 LCL : 6,41042 Output JST a. Suhu Pasteurisasi Meskipun USL-LSL UCL-LCL tetapi data berada didalam USL dan LSL sehingga data hasil prediksi JST suhu pasteurisasi berada dalam kualifikasi penilaian yang baik Gambar 42. b. Lama Pasteurisasi Meskipun USL-LSL UCL-LCL tetapi data berada didalam USL dan LSL sehingga data hasil prediksi JST lama pasteurisasi berada dalam kualifikasi penilaian yang baik. Gambar 42. Tampilan Bagan Kendali Shewhart untuk Suhu Pasteurisasi Berdasarkan Hasil Prediksi JST Output sistem penilaian titik kritis proses dengan memasukkan hasil prediksi JST dapat dilihat pada Tabel 45. Tabel 45. Input dan Output Hasil Prediksi JST terhadap Penilaian Titik Kritis Proses Atribut Input Sistem Output Sistem Hasil prediksi JST suhu pasteurisasi Output JST suhu pasteurisasi Baik Hasil prediksi JST lama pasteurisasi Output JST lama pasteurisasi Baik Suhu pendinginan 3 Baik Homogenisasi 1 Baik Hasil penilaian Baik • Sanitasi Output sistem penilaian sanitasi susu pasteurisasi berdasarkan penilaian pemeriksa terhadap kualitas sanitasi yang dimasukkan pada sistem dapat dilihat pada Tabel 46. Tabel 46. Input dan Output Sistem untuk Penilaian Kualitas Program Sanitasi Atribut Input Sistem Output Sistem SANITASI PEKERJA • Keefektifan program Baik Baik • Ketersediaan sarana pendukung Baik Baik • Kesadaran dan dukungan SDM Baik Baik • Evaluasi Pelaksanaan Program Baik Baik HASIL PENILAIAN KUALITAS SANITASI PEKERJA Baik SANITASI RUANGAN • Keefektifan program Baik Baik • Ketersediaan sarana pendukung Normal Normal • Kesadaran dan dukungan SDM Baik Baik • Evaluasi Pelaksanaan Program Baik Baik HASIL PENILAIAN KUALITAS SANITASI RUANGAN Baik SANITASI PERALATAN • Keefektifan program Normal Normal • Ketersediaan sarana pendukung Normal Normal • Kesadaran dan dukungan SDM Baik Baik • Evaluasi Pelaksanaan Program Normal Normal HASIL PENILAIAN KUALITAS SANITASI PERALATAN Normal SANITASI LINGKUNGAN • Keefektifan program Normal Normal • Ketersediaan sarana pendukung Normal Normal • Kesadaran dan dukungan SDM Normal Normal • Evaluasi Pelaksanaan Program Normal Normal HASIL PENILAIAN KUALITAS SANITASI LINGKUNGAN Normal Hasil penilaian sanitasi Normal Hasil penilaian SINKUAL-SP terhadap kualitas proses secara keseluruhan berdasarkan input yang dimasukkan ke dalam sistem adalah diterima dengan grade

A. Tampilan penilaian kualitas proses pengolahan susu pasteurisasi dapat

dilihat pada Gambar 43. Gambar 43. Tampilan Hasil Penilaian Kualitas Proses Pengolahan Susu Pasteurisasi Berdasarkan Data Aktual

7.1.2.3 Penilaian Kualitas Pengemasan dan penyimpanan • Kualitas Pengemasan

Output sistem penilaian kualitas pengemasan berdasarkan input yang dimasukkan pada sistem dapat dilihat pada Tabel 47. Tabel 47. Input dan Output Sistem untuk Penilaian Kualitas Pengemasan Atribut Input Sistem Output Sistem Ketahanan terhadap kebocoran Normal Normal Daya rekat Baik Baik Kebersihan Baik Baik Kekuatan bahan kemasan Normal Normal Hasil penilaian Normal • Kualitas Penyimpanan Output sistem penilaian kualitas penyimpanan berdasarkan input yang dimasukkan pada sistem dapat dilihat pada Tabel 48. Tabel 48. Input dan Output Sistem untuk Penilaian Kualitas Penyimpanan Atribut Input Sistem Output Sistem Suhu penyimpanan 2 Baik Lama penyimpanan 18 jam Baik Hasil penilaian Baik Hasil penilaian SINKUAL-SP terhadap kualitas pengemasan dan penyimpanan secara keseluruhan berdasarkan input yang dimasukkan ke dalam sistem adalah diterima dengan grade B. Tampilan penilaian kualitas pengemasan dan penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 44. Gambar 44. Tampilan Hasil Penilaian Kualitas Pengemasan dan Penyimpanan Produk Jadi Berdasarkan Data Aktual Perusahaan

7.2 Analisis Keluaran Sistem

Hasil penilaian SINKUAL-SP secara keseluruhan adalah sebagai berikut : 1. Kualitas bahan Baku : diterima dengan grade B 2. Kualitas proses pengolahan : diterima dengan grade A 3. Kualitas pengemasan dan penyimpanan : diterima dengan grade B Selain itu sistem memberikan saran kepada pengguna berkaitan dengan keputusan pengendalian kualitas yang harus diambil. Pada kasus ini, sistem memberikan saran untuk melakukan peningkatan kualitas susu pasterusasi. Secara umum, kualitas susu pasteurisasi mulai dari bahan baku, proses sampai dengan penyimpanan yang dilakukan di PT. ISAM ini telah baik, tetapi proses pengendalian dan peningkatan kualitas harus terus dilakukan. Sistem ini dibuat bukan semata-mata untuk menggantikan peran manusia didalamnya akan tetapi sistem ini diharapkan mampu mempercepat proses penilaian dan pengambilan keputusan pihak manajemen dalam melakukan kontrol kualitas. Pemberian grade pada penerimaan kualitas susu dilakukan untuk memudahkan proses pengendalian kualitas, sehingga kualitas susu segar yang diterima serta kualitas susu pasteurisasi yang dihasilkan dapat diketahui lebih mudah dan cepat. Dengan adanya grade ini, pihak manajemen dapat mengambil keputusan dan tindakan sesuai dengan grade yang dihasilkan. Hal ini penting sebagai bargaining position perusahaan dengan industri susu olahan lainnya. Hasil penilaian SINKUAL-SP untuk kualitas proses pengolahan susu pasteurisasi memberikan penilaian diterima dengan grade A. Hasil prediksi JST terhadap susu dan lama pasteurisasi memberikan penilaian keragaman proses yang baik meskipun rasio keragaman proses yang dihasillkan belum mencapai kondisi ideal karena USL-LSL UCL-LCL. Pengendalian mutu pada proses produksi merupakan aspek yang sangat penting dalam suatu industri. Perkembangan teknologi berpengaruh terhadap perkembangan tuntutan mutu dan standar jaminan mutu inspeksi selama proses pengelolaan secara terarah dan terpadu untuk mencapai mutu yang telah disepakati harus semakin ditingkatkan. Pengendalian mutu tidak hanya dilakukan selama proses pasteurisasi berlangsung melainkan dilakukan juga selama proses pengemasan dan penyimpanan. Hasil penilaian SINKUAL-SP untuk kualitas pengemasan dan penyimpanan memberikan hasil diterima dengan grade B.

BAB 8 RUMUSAN STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS

SUSU PASTEURISASI

8.1. Penetapan Elemen Peningkatan Kualitas

Strategi peningkatan kualitas susu pasteurisasi dilakukan berdasarkan output sistem yang diperoleh. Hasil analisis output sistem kemudian dibuat diagram sebab akibat seperti yang ditunjukkan pada Gambar 45 untuk memetakan masalah dan mencari sebab akibat agar bisa dilakukan perbaikan atas kondisi yang ada. Gambar 45. Diagram Sebab Akibat Penurunan Kualitas Susu Pasteurisasi Tampak beberapa ketidaksesuaian dengan standar disebabkan oleh 6 faktor penyebab :

1. Manusia

• Daya tanggap responsiveness masih kurang • Kompetensi competency masih kurang • Tingkat kesadaran awareness terhadap kualitas produk dengan standar masih kurang