Penetapan Prioritas Strategi Peningkatan Kualitas

Tabel 52. Bobot dan Prioritas Strategi Peningkatan Kualitas Susu Pasteurisasi Strategi Bobot Prioritas Program perbaikan kualitas segi fisikokimia-organoleptik 0,197 2 Program diversifikasi produk 0,189 3 Program perbaikan sistem kualitas 0,236 1 Program perbaikan proses produksi 0,161 4 Program pengembangan SDM 0,104 6 Program pengembangan SIM 0,114 5 Berdasarkan Tabel 52, strategi yang menjadi prioritas utama untuk dilakukan adalah program perbaikan sistem kualitas.

8.4 Penetapan Prioritas Strategi Peningkatan Kualitas

Bagian ini merupakan tahap akhir sekaligus tahap tujuan bagi keseluruhan penelitian ini. Dari hasil pembobotan yang didapatkan maka diketahui kriteria mana dengan prioritas tertinggi yang harus menjadi pertimbangan utama pihak manajemen. Penetapan prioritas terhadap kriteria dilakukan mengingat keterbatasan sumber daya perusahaan. Peningkatan kualitas susu pasteurisasi harus didukung oleh sistem kualitas yang memadai sebagai acuan pelaksanaan proses produksi susu pasteurisasi. Oleh karena itu perusahaan menetapkan perbaikan sistem kualitas sebagai prioritas pertama sistem ini, yang meliputi sistem jaminan kualitas dengan melakukan pengawasan mutu mulai dari bahan mentah sampai dengan barang jadi, penerapan program sanitasi. Perusahaan sebaiknya menetapkan teknik pemecahan masalah dan teknik penganalisaan statistik Statistical Process Control untuk mempermudah dilakukannya tindakan perbaikan atas penyimpangan proses yang terjadi. Selain itu, perusahaan juga sebaiknya melakukan berbagai tindakan perbaikan berkelanjutan seperti misalnya benchmarking, survey pelanggan, ikut dalam komunitas lokal dan internasional. Perbaikan kualitas segi fisikokimia-organoleptik merupakan prioritas kedua dalam melakukan peningkatan kualitas susu pasteurisasi yang dilakukan dengan meningkatkan standar mutu fisikokimia-organoleptik susu segar yang diterima perusahaan seperti parameter kualitas kadar lemak dari pemasok dan meningkatkan standar mutu fisikokimia-organoleptik susu pasteurisasi yang dihasilkan. Prioritas ketiga adalah melakukan diversifikasi produk ke produk lain merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kejenuhan terhadap produk dan menghadapi persaingan produk sejenis yang beredar di pasaran. Bahan baku yang tidak memenuhi kriteria susu segar dapat diolah menjadi produk lain yang bersifat tidak mudah mengalami kerusakan perisable, seperti misalnya krupuk susu atau dodol susu. Peningkatan proses produksi melalui penggunaan teknologi dengan melakukan otomatisasi mesin pasteurisasi merupakan prioritas keempat dalam melakukan peningkatan kualitas susu pasteurisasi. Hal ini dilakukan untuk mengatasi human error dalam melakukan pencatatan data di titik kritis secara kontinyu sehingga memudahkan pemantauan penyimpangan proses yang terjadi sehingga produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas yang berlaku terutama dalam keamanan susu untuk dikonsumsi. Kalibrasi terhadap mesin pasteurisasi yang dilakukan secara kontinyu juga dapat mempengaruhi proses produksi. Penerapan sistem informasi manajemen sebagai prioritas kelima bertujuan untuk memudahkan penyebaran informasi dalam tubuh organisasi perusahaan sehingga keberadaan kualitas susu pasteurisasi beserta segala apeknya dapat diketahui dengan lebih mudah. Salah hal yang dapat dilakukan adalah menerapkan teknologi komputer dalam kegiatan pengendalian kualitas mulai dari bahan baku sampai dengan penyimpanan produk jadi sehingga ketepatan dan kecepatan informasi yang diberikan dapat menjadi lebih baik. Peningkatan kualitas susu pasteurisasi tidak akan terlaksana tanpa ditunjang oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Perusahaan menetapkan prioritas keenam perbaikan adalah memperbaiki sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Perbaikan sumber daya manusia dilakukan dengan cara pendidikan dan pelatihan serta pengembangan quality work life dengan memberi penghargaan berdasarkan kinerja pekerja. Pendidikan dan pelatihan diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pekerja sehingga mampu menghasilkan produk secara lebih baik dan lebih murah daripada pesaingnya. Selain itu juga pekerja mampu menghadapi segala perubahan yang berlangsung terus menerus. Hal lain yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah menata ulang sistem kerja yang memuaskan para pekerja dan menerapkan sistem reward bagi pekerja yang memiliki performansi tinggi. Alternatif perbaikan yang direncanakan dalam suatu perencanaan sebaiknya untuk dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh perusahaan. Rincian secara lengkap perencanaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 51. Tabel 53. Penjabaran Perencanaan Peningkatan Kualitas Susu Pasteurisasi Ke dalam Program Sasaran Keluaran Performance Driven KriteriaUsaha Program Perspekif Keuangan Meningkatkan pendapatan melalui penjualan total Revenue Growth Persentase pendapatan dari konsumen baru Pembenahan sistem pemasaran Perspektif Konsumen Meningkatkan kepuasan konsumen Customer satisfaction Customer Satisfaction Survey Peningkatan kualitas produk Program perbaikan kualitas segi fisikokimia- organoleptik dan kemasan susu pasteurisasi Program Diversifikasi produk ke produk lain karena tindakan reject bahan baku Perspektif Proses BisnisIntern Meningkatkan kualitas proses produksi Cycle effectiveness Penurunan non value added activities Perbaikan sistem kualitas Peningkatan penggunaan teknologi Pengembangan jaringan organisasi Program peningkatan jaminan kualitas Program penerapan sanitasi Program penerapan analisis statistik SPC Program perbaikan SOP pendokumentasian Tabel 53. Penjabaran Perencanaan Peningkatan Kualitas Susu Pasteurisasi Ke dalam Program Lanjutan Sasaran Keluaran Performance Driven KriteriaUsaha Program Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Meningkatkan produktivitas dan komitmen personel Persentase karyawan yang dididik atau dilatih Jumlah karyawan yang dididik atau dilatih Pengembangan Sumber Daya Manusia Program pendidikan dan pelatihan Program pengembangan quality work life Program perbaikan penggajian SIM yang direncanakan Jumlah aplikasi yang diinstal Pengembangan SIM Program pengembangan SIM

BAB 9 KESIMPULAN SARAN