Beberapa contoh pertanyaan yang diajukan kepada pakar sehubungan dengan pendeskripsian masalah dan diskusi dapat dilihat pada Gambar 23.
Gambar 23. Contoh Beberapa Pertanyaan yang Diajukan pada saat Wawancara
5.3.2 Sistem Pakar
Basis pengetahuan dalam sistem pakar merupakan sekumpulan fakta dan informasi yang terkait secara terorganisir dengan baik. Untuk memanfaatkan basis
pengetahuan dalam pengembangan sistem pakar, maka dibentuk mesin inferensi yang mengacu pada basis pengetahuan dan merupakan alat penalaran bagi sistem.
Fasilitas inferensi pada sistem pakar merupakan bagian dari sistem yang memanipulasi dan mengarahkan pengetahuan untuk mencapai solusi atau
kesimpulan. Tahap pembentukan sistem pakar menurut Marimin 2005 dapat dilihat Gambar 24.
Metode strategi penalaran sebagai metode penarikan kesimpulan digunakan untuk merepresentasikan pengetahuan dalam suatu. Dalam kasus ini strategi
penalaran yang digunakan adalah Forward Chaining, penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis. Model Strategi penalaran yang
digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 10. Metoda pencarian dan pelacakan yang digunakan adalah Metoda Best First
Search Pencarian terbaik pertama, metode ini merupakan kombinasi dari metode Depth First Search dan Metode Breadth First Search. Kombinasi kedua metode ini
sangat dimungkinkan karena pencarian solusi tidak hanya melihat satu lintasan akan tetapi masih memungkinkan untuk berpindah ke lintasan lain apabila lintasan
PERTANYAAN
Tahap Deskripsi Masalah
1. Mengapa kualitas susu pasteurisasi lebih ketat dibandingkan dengan kualitas susu olahan lainnya ?
2. Bagaimana sistem pengendalian kualitas susu pasteurisasi yang berlaku di industri saat ini ? 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas susu pasteurisasi ?
4. Permasalahan apakah yang sering timbul dalam pengendalian kualitas susu pasteurisasi ?
Tahap setelah inti kajian ditentukan
1. Standar manakah yang menjadi acuan ? 2. Bagaimana SOP untuk kualitas susu pasteurisasi yang diterapkan di industri ?
3. Apa yang dilakukan terhadap produk yang reject ? 4. Bagaimana solusi dari setiap kondisi ?
5. Aturan-aturan apa yang berlaku dalam pengendalian kualitas susu pasteurisasi ?
lain tersebut lebih menjanjikan untuk mendapatkan solusi. Model strategi pencarian dan pelacakan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 11.
Dalam SINKUAL-SP strategi penalaran yang digunakan ada yang bersifat pasti dan tidak pasti. Penalaran bersifat pasti berarti penalaran dengan kebenaran
100 persen sedangkan masalah ketidakpastian ditangani dengan menggunakan metode Certainty Factor CF. CF merupakan nilai numerik yang menunjukan nilai
kepercayaan suatu parameter pada saat pelacakan. Nilai CF ditentukan saat membentuk basis pengetahuan dan ditentukan saat konsultasi dengan pakar.
Perhitungan nilai Certainty Factor CF untuk keperluan penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 12. Interpretasi nilai Certainty Factor dapat dilihat pada Tabel 26 dan
rentang untuk Certainty Factor dapat dilihat pada Gambar 25.
m ulai Identifikasi m asalah
M encari sum ber pengetahuan
Akuisisi pengetahuan R epresentasi pengetahuan
Pengem bangan m esin inferensi
Im plem entasi Pengujian
Pengujian Hum an Expert
Selesai
Tabel 25. Interpretasi Nilai Certainty Factor CF Durkin, 1994
Bentuk Ketidakpastian CF
Tidak pasti -1.0
Hampir tidak pasti -0.8
Tidak mungkin -0.6
Boleh jadi tidak -0.4
Tidak tahu -0.2 to 0.2
Boleh jadi 0.4
Mungkin 0.6
Hampir pasti 0.8
Pasti 1.0
Gambar 25. Rentang untuk Nilai Certainty Factor CF Durkin, 1994
5.3.4 Sistem Manajemen Basis Model