BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Desa Cipinang
Desa Cipinang merupakan salah satu desa yang terdapat di daerah Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini memiliki
luas lahan sebesar 996.625 Ha dengan tekstur lahan pertanian sawah dan lahan kering. Desa Cipinang dikenal sebagai salah satu daerah bagian Kabupaten Bogor
yang memiliki potensi sumberdaya alam tambang yang sangat melimpah. Sumberdaya alam tambang yang ada meliputi bahan galian golongan C seperti
batu, pasir teras dan sumberdaya alam tambang lainnya. Mayoritas penduduk Desa Cipinang beragama Islam yaitu sebanyak 12.046 jiwa dari jumlah total
penduduknya sebanyak 13.007 jiwa. Adapun jumlah kampung yang terdapat di Desa Cipinang adalah sebanyak 21 kampung, yang tersebar di beberapa daerah
bagian dan terbagi menjadi tiga dusun sebagai batas wilayah.
4.1.1 Kondisi Geografis dan Infrastruktur Desa Cipinang
Secara geografis Desa Cipinang dibatasi oleh beberapa wilayah yaitu sebelah utara dibatasi oleh Desa Sukasari, sebelah timur dibatasi oleh Desa
Rumpin, sedangkan di sebelah selatan dibatasi oleh Desa Kampung Sawah dan sebelah barat dibatasi oleh Desa Tegal Lega. Areal Pemukiman Desa Cipinang
terbagi menjadi delapan Rukun Warga RW dan 42 Rukun Tetangga RT. Suhu rata-rata harian Desa Cipinang mencapai 25
o
C dengan tinggi tempat dari permukaan laut mencapai 132 mdpl. Jarak pemerintahan Desa Cipinang
dengan ibu kota kecamatan ditempuh dengan jarak tiga kilometer, sementara jarak pemerintahan desa dengan ibu kota kabupaten ditempuh dengan jarak 42 km.
Akses jalan menuju Desa Cipinang masih tergolong sulit. Hal ini dikarenakan kondisi jalan yang rusak dan sarana transportasi seperti kendaraan
umum masih jarang melintas di sekitar jalan raya menuju Desa Cipinang. Adapun kendaraan yang melaju setiap hari adalah kendaraan truk pengangkut barang
tambang dan kendaraan umum yang hanya digunakan untuk menjemput anak- anak ketika pulang sekolah. Akses menuju Desa Cipinang hanya dapat ditempuh
dengan menggunakan kendaraan motor melalui jasa tukang ojeg.
4.1.2 Kondisi Sosial dan Ekonomi Penduduk
Jumlah penduduk Desa Cipinang tergolong padat. Hal ini terlihat dari besarnya jumlah penduduk yang sudah mencapai 13.007 jiwa, sebagaimana Tabel
3 di bawah ini. Tabel 3. Jumlah dan Persentase Penduduk Berdasarkan Kategori Umur di Desa
Cipinang, 2010. No
Umur Tahun Jumlah Jiwa
Persentase 1
0-4 1.276
10.42 2
5-9 1.390
11.35 3
10-14 1.322
10.79 4
15-19 1.347
11.00 5
20-24 1.222
9.98 6
25-29 1.117
9.12 7
30-34 907
7.41 8
35-39 851
6.95 9
40-44 587
4.79 10
45-49 553
4.52 11
50-54 414
3.38 12
55
+
1.260 10.29
Jumlah 13.007
100
Sumber : Data Kependudukan Kantor Desa Cipinang, 2010
Data pada Tabel 3 di atas menunjukkan jumlah penduduk Desa Cipinang berdasarkan kategori umur. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penduduk
usia produktif yang berkisar antara 15 tahun hingga 64 tahun memiliki jumlah yang lebih banyak daripada jumlah penduduk lainnya. Jumlah penduduk usia
produktif sebanyak 9.019 jiwa atau sebesar 69,34 persen, sedangkan jumlah penduduk usia belum produktif yaitu penduduk dengan usia 15 tahun ke bawah
hanya berjumlah 3.988 jiwa atau sebesar 30,66 persen. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di Desa Cipinang telah memiliki kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sementara itu berdasarkan rasio
jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Jumlah penduduk pria adalah sebanyak 6.741 jiwa
sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 6.266 jiwa. Hal ini menunjukan bahwa penduduk pria lebih dapat bertahan hidup di wilayah pertambangan
dibandingkan penduduk perempuan. Berdasarkan etnis, jumlah penduduk etnis Sunda lebih banyak daripada
etnis lainnya. Etnis Sunda berjumlah total 6.993 jiwa atau sebesar 53,77 persen, etnis Jawa sebanyak 2.708 jiwa atau sebesar 20,82 persen, etnis Banjar sebanyak
lima jiwa atau sebesar 0,04 persen, etnis Makassar sebanyak satu jiwa atau sebesar 0,008 persen, etnis Batak tujuh jiwa atau sebesar 0,05 persen, etnis
Melayu sebanyak 240 jiwa atau sebesar 1,85 persen, etnis Betawi sebanyak 3052 jiwa atau sebesar 23,47 persen. Meskipun etnis Sunda lebih banyak daripada etnis
lainnya di Desa Cipinang, namun berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hampir setengah penduduk yang berada di Desa Cipinang
merupakan penduduk pendatang. Kehadiran penduduk pendatang ini disebabkan oleh adanya keinginan untuk bertahan hidup, yaitu dengan bekerja di sektor
pertambangan. Hal ini akan memberikan dampak terhadap semakin tingginya tingkat persaingan kerja di sektor pertambangan, yang terjadi antara masyarakat
lokal dan pendatang. Namun rendahnya pendidikan, menjadikan masyarakat lokal belum mampu bersaing untuk mendapatkan pekerjaan yang layak di sektor
pertambangan.
Sebenarnya, disini itu penduduknya paling banyak jadi petani pisang. Ada juga karyawan PT tapi karena pendidikannya rendah, jadinya mereka
derajatnya lebih rendah dibanding karyawan PT lainnya Bapak Skd,
tokoh masyarakat berusia 33 tahun.
Tingkat pendidikan di Desa Cipinang masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari rendahnya tingkat pendidikan yang ditempuh oleh masyarakat Desa
Cipinang, dimana mayoritas pendidikan yang ditempuh hanya tamat SDsederajat dengan persentase sebesar 29.97 persen atau sebanyak 3.898 jiwa atau. Di urutan
kedua terbesar tingkat pendidikan yang ditempuh masyarakat Desa Cipinang adalah tidak tamat sekolah dengan persentase sebesar 25,88 persen atau sebanyak
3.366 jiwa. Kemudian pada urutan ketiga adalah penduduk yang sedang menjalani
sekolah dengan sebesar 18,61 persen atau sebanyak sebesar 2.420 jiwa. Hal tersebut sebagaimana terlihat pada Tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4. Jumlah dan Persentase Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Cipinang, 2010.
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Jiwa Persentase
1 Belum sekolah
1.563 12.02
2 Sedang sekolah
2.420 18.61
2 Tidak tamat sekolah
3.366 25.88
3 Tamat SDSederajat
3.898 29.97
4 Tamat SMPSederajat
1.344 10.33
5 Tamat SMASederajat
406 3.83
6 Tamat Akademi
2 0.02
7 Tamat Perguruan Tinggi
8 0.08
Jumlah 13.007
100
Sumber: Data Kependudukan Kantor Desa Cipinang, 2010
Pada Tabel 4 di atas terlihat bahwa jumlah penduduk Desa Cipinang yang
belum sekolah sebanyak 1.563 jiwa atau sebesar 12,02 persen, tamat SMPsederajat sebanyak 406 jiwa atau sebesar 3,83 persen, tamat perguruan
tinggi sebanyak delapan jiwa atau sebesar 0,08 persen, dan tamat akademi sebanyak dua jiwa atau sebesar 0,02 persen. Rendahnya pendidikan akan
mempengaruhi tingkat kesejahteraan penduduk setempat. Selain itu, rendahnya pendidikan juga akan mempengaruhi tingkat kesulitan akan akses terhadap sektor
pekerjaan yang mengharuskan tingginya tingkat pendidikan formal yang ditempuh dan tingkat keterampilan yang dimiliki.
Terdapat beragam jenis mata pencaharian masyarakat Desa Cipinang sesuai dengan jumlah keseluruhan penduduk sebanyak 10.234 jiwa. Masyarakat yang
bermatapencaharian sebagai petani berjumlah 1.071 jiwa dengan persentase 10,47 persen sedangkan masyarakat yang bermatapencaharian sebagai pengusaha
berjumlah 57 jiwa atau sebesar 0,56 persen, pengrajin sebanyak 415 jiwa atau
sebesar 4,06 persen, pertukangan sebanyak 29 jiwa atau sebesar 0,28 persen, buruh perkebunan sebanyak 112 jiwa atau sebesar 1,09 persen, pedagang
sebanyak 976 jiwa atau sebesar 9,54 persen, pengemudijasa 327 jiwa atau sebesar 3,19 persen, PNS sebanyak 23 jiwa atau sebesar 0,22 persen, TNIPOLRI
sebanyak 14 jiwa atau sebesar 0,14 persen, pensiunan sebanyak 79 jiwa atau sebesar 0,77 persen, dan sektor pekerjaan lainnya yang meliputi buruh tambang,
kuli bangunan, sopir truk dan sebagainya sebanyak 7.131 jiwa atau sebesar 69,68 persen. Hal tersebut sebagaimana terlihat pada Gambar 4 di bawah ini.
Gambar 4. Mata Pencaharian Masyarakat Desa Cipinang, 2010 Berdasarkan data pada Gambar 4 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
saat ini sektor pekerjaan non pertanian di Desa Cipinang, paling banyak dibandingkan dengan sektor pertanian yang hanya berjumlah sepuluh persen atau
sebanyak 1.071 jiwa dari total keseluruhan jenis mata pencaharian.
4.1.3 Tata Guna Tanah di Desa Cipinang