Rumahtangga yang Mengidap Penyakit

Lain halnya dengan masyarakat pada lapisan menengah, sebesar 50 persen atau sebanyak enam rumahtangga menyatakan tinggi sedangkan 50 persen lainnya menyatakan sedang. Hal tersebut dikarenakan sebagian masyarakat pada lapisan menengah menyatakan bahwa mereka sudah terbiasa dengan aktivitas kendaraan truk. Kondisi kebisingan akibat kendaraan truk di Kampung Joglo berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat di Kampung Gunung Cabe. Mayoritas masyarakat lapisan bawah di Kampung Gunung Cabe menyatakan bahwa aktivitas truk sangat mengganggu. Hal ini dikarenakan jarak tempat tinggal masyarakat lapisan bawah berdekatan dengan jalan raya, sehingga aktivitas tersebut tergolong tinggi. Sementara itu sebanyak tujuh rumahtangga pada lapisan menengah menyatakan tinggi sedangkan sebanyak enam atau sebesar 33 persen menyatakan rendah. Hal ini dikarenakan sebagian masyarakat sangat terganggu oleh kebisingan truk, sedangkan sebagian masyarakat lainnya menyatakan sudah terbiasa dengan kebisingan truk. Lain halnya dengan masyarakat pada lapisan atas di Kampung Gunung Cabe, sebesar 50 persen menyatakan kebisingan yang ditimbulkan kendaraan truk tergolong rendah. Hal ini dikarenakan jarak tempat tinggal dengan lokasi jalan raya yang berjauhan. Kalau disini, truk itu jumlahnya ratusan. Berisik juga, soalnya dari pagi-pagi terus menerus hingga pagi lagi jam 2-an setiap hari pula. Tapi ya kalau Bapak sih sudah biasa jadinya ya biasa saja begitu. Ini rumah Bapak retak-retak akibat truk sama blasting Bapak Hj. Usn, tokoh agama berusia 70 tahun. Aktivitas blasting dan kendaraan truk pengangkut bahan tambang bukan hanya menimbulkan efek kebisingan bagi masyarakat Desa Cipinang saja melainkan juga gangguan pada proses komunikasi, gangguan aktivitas tidur dan timbulnya retakan rumah warga akibat getaran yang dihasilkan. Tingkat gangguan kebisingan truk yang dirasakan oleh masyarakat Kampung Joglo lebih tinggi dibandingkan Kampung Gunung Cabe, karena Kampung Joglo merupakan kampung yang memiliki jumlah pabrik industri pertambangan sangat banyak sehingga jumlah truk yang melaju lebih banyak. 6.7 Tingkat Kesehatan Masyarakat

6.7.1 Rumahtangga yang Mengidap Penyakit

Terjadinya berbagai perubahan lingkungan mengakibatkan rentannya kondisi kesehatan masyarakat. Kondisi udara yang berdebu dan kualitas air yang kotor menimbulkan indikasi mengenai tingginya tingkat penyakit pada saluran pernafasan dan pencernaan masyarakat di Desa Cipinang. Pada penelitian ini, tingkat kesehatan masyarakat digolongkan menjadi dua bagian yaitu tergolong buruk apabila terdapat anggota rumahtangga di Kampung Joglo dan Kampung Gunung Cabe yang terkena penyakit. Sementara itu, kesehatan masyarakat tergolong baik apabila tidak ada anggota keluarga yang mengidap penyakit. Adapun jenis penyakit dalam penelitian ini adalah jenis penyakit yang berhubungan dengan aktivitas pertambangan seperti penyakit pada saluran pernafasan dan diare. Keterangan: n Kampung Joglo = 30 rumahtangga n Kampung Gunung Cabe = 30 rumahtangga Gambar 33. Jumlah Rumahtangga Pengidap Penyakit Berdasarkan Lapisan Sosial Gambar 33 di atas menunjukkan bahwa masyarakat di Kampung Joglo lebih banyak mengidap penyakit dibandingkan dengan masyarakat Kampung Gunung Cabe. Kampung Joglo sebagai kampung yang memiliki jumlah pabrik industri pertambangan sangat banyak, jumlah kapasitas limbah yang dihasilkan pun sangat banyak. Hal ini sangat rentan menimbulkan penyakit yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat. Hal tersebut juga yang menyebabkan banyaknya jumlah pengidap penyakit pada masyarakat di Kampung Joglo. Berdasarkan kategori lapisan sosial, mayoritas pengidap penyakit di Kampung Joglo diduduki oleh Persentase responden Kampung Joglo Jumlah pertambangan banyak Kampung Gunung Cabe Jumlah pertambangan sedikit masyarakat pada lapisan atas dengan persentase sebesar 67 persen atau sebanyak empat rumahtangga. Hal ini berkenaan dengan banyaknya debu dan asap truk yang dihirup, akibat jarak tempat tinggal rumahtangga lapisan atas yang berdekatan dengan aktivitas blasting maupun jalan raya. Asap dan debu memasuki rumah warga serta kondisi air minum yang berkualitas rendah. Sementara itu di Kampung Gunung Cabe, lapisan bawah menjadi lapisan sosial yang paling banyak mengidap penyakit dibandingkan dengan lapisan atas ataupun lapisan menengah. Sebesar 37 persen atau sebanyak tiga rumahtangga yang mengidap penyakit. Hal ini dikarenakan pada lapisan bawah tersebut, jarak tempat berdekatan dengan aktivitas blasting dan jalan raya sehingga banyak masyarakat yang menghirup debu dan asap kendaraan truk. Berdasarkan perbandingan di dua kampung, jumlah rumahtangga di Kampung Joglo yang mengidap penyakit saluran pernafasan dan diare lebih banyak dibandingkan dengan masyarakat di Kampung Gunung Cabe. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah pabrik industri pertambangan maka semakin rendah tingkat kesehatan masyarakat. Saat ini jumlah masyarakat yang mengidap penyakit saluran pernafasan dan diare lebih sedikit karena adanya penanganan pemerintah yang bekerja sama dengan pihak rumah sakit. Untuk masalah kesehatan, kebanyakan sih masalah pernafasan. Kan disini banyak debu begitu. Namun sekarang sudah tidak ada kayaknya, karena ada pengontrolan setiap sebulan sekali dari Puskesmas , ada bidan yang berkeliling ke rumah-rumah juga Bapak Skd, tokoh masyarakat berusia 33 tahun. Pengontrolan kesehatan tersebut dilakukan, sebagai bentuk perhatian lebih dari pemerintah karena sebelumnya, kawasan Desa Cipinang dikenal sebagai salah satu daerah yang paling banyak mengidap penyakit ISPA dan diare di Kabupaten Bogor.

6.7.2 Pengobatan terhadap Penyakit