2.10. Analisis Ketidakpastian
Perikanan merupakan sistem yang kompleks dan saling terkait. Undang- undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan didefinisikan sebagai semua
kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan
pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Sumber ketidakpastian dalam perikanan yang dijelaskan oleh FAO 2002 in Widodo dan
Suadi 2006 muncul karena adanya keterbatasan, ketidaktersediaan, dan rendahnya kualitas data yang tersedia seperti data hasil tangkapan, upaya, ekonomi, dan
komunitas. Kondisi ini diperlemah oleh keterbatasan ilmu pengetahuan tentang sumberdaya ikan sehingga mendorong upaya pengelolaan sumberdaya ikan ke arah
yang tidak berkelanjutan unsustainable Widodo dan Suadi 2006. Sumber ketidakpastian cakupannya sangat luas, baik dari sisi alamiah maupun sisi manusia
atau manajemennya Tabel 1. Tabel 1. Sumber-sumber ketidakpastian dalam sistem perikanan
Sumber yang bersifat alami Sumber yang bersifat dari manusia
Ukuran stok dan struktur umur ikan Harga ikan dan struktur pasar
Mortalitas alami Biaya operasional dan biaya korbanan
Predator-prey Perubahan tekhnologi
Heterogenitas ruang Sasaran pengelolaan
Migrasi Sasaran nelayan
Parameter stock-assessment Respon nelayan terhadap peraturan
Hubungan stock-recuitment Perbedaan persepsi terhadap stok ikan
Interaksi multispesies Perilaku konsumen
Interksi ikan dengan lingkungan Sumber : Charles 2001
Permasalahan dan resiko yang terjadi dalam suatu sistem perikanan akibat dari ketidakpastian mempengaruhi keberlanjutan perikanan di masa yang akan
datang. Apabila tidak diatasi, maka dapat mengancam sistem perikanan tersebut Charles 2001. Oleh karena itu dilakukan pengelolaan yang tepat agar perikanan
dapat tetap terjaga dan termanfaatkan secara optimum.
Berikut ini beberapa tipologi ketidakpastian yang dijelaskan oleh Charles 2001, yaitu:
1. Randomness Process Uncertainty, yaitu tipologi ketidakpastian yang menyangkut dengan proses dalam sistem perikanan yang bersifat random acak.
2. Parameter and State Uncertainty, yaitu tipologi ketidakpastian dalam konteks ketidakakuratan yang dibagi menjadi tiga macam:
a. Observation Uncertainty, ketidakpastian karena keterbatasan observasi
ketidakpastian variabel perikanan yang dapat mengakibatkan terjadinya miss
-management. b.
Model Uncertainty, ketidakpastian memprediksi model sistem perikanan. c.
Estimation Uncertainty, ketidakpastian akibat ketidakakuratan estimasi. 3. Structural Uncertainty, yaitu tipologi ketidakpastian yang muncul akibat dari
proses struktural dalam pengelolaan perikanan. a.
Implementation Uncertainty, ketidakpastian implementasi yang muncul akibat dari proses structural dalam pengelolaan perikanan.
b. Instutional Uncertainty, ketidakpastian dalam pengelolaan perikanan sebagai
sebuah institusi atau ketidakpastian “value system” dalam perikanan. Pada dasarnya fluktuasi merupakan keadaan yang tidak diinginkan dalam
perikanan, baik dari segi produksi, harga, maupun jumlah populasi ikan yang ada, terutama apabila nilai yang dihasilkan lebih rendah dari sebelumnya Charles 2001.
Apabila dalam model prediksi nilai dari parameter tidak diketahui, maka keputusan yang dihasilkan bagi pengelolaan dapat menjadi suatu kesalahan yang dapat
menimbulkan resiko sebagai akibat dari ketidakpastian tersebut. Menurut Charles 2001 dalam pengelolaan perikanan sendiri, pemahaman
mengenai resiko dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Risk Assessment penaksiran resiko Digunakan untuk menganalisis ketidakpastian, mengukur resiko, memprediksi
hasil perikanan, serta dapat memberikan scenario pengelolaan. Tujuan dari Risk Assessment
ada dua, yaitu: