Parameter pertumbuhan Pembahasan 1 Kelompok umur

Grafik pertumbuhan ikan kuniran jantan Gambar 11 menggambarkan terdapat dua modus pertumbuhan panjang. Pada modus pertama, terjadi pergeseran laju pertumbuhan panjang pada tanggal 20 Nopember 2010 dan 4 Desember 2010 sebesar 11,16 mm selama empat belas hari, kemudian terjadi pergeseran panjang pada tanggal 4 Desember 2010 dan 19 Desember 2010 sebesar 19,09 mm selama empat belas hari. Modus kedua dimulai dari sebaran panjang pada tanggal 20 Nopember 2010 dan 4 Desember 2010 sebesar 11,43 mm selama empat belas hari, kemudian terjadi pergeseran pertumbuhan panjang pada tanggal 4 Desember 2010 dan 18 Desember 2010 sebesar 8,51 mm selama empat belas hari. Pada pengambilan contoh ikan tanggal 20 Nopember 2010 terjadi pergantian ikan-ikan tua menjadi ikan-ikan muda yang dibuktikan dengan pergeseran modus frekuensi panjang ikan tanggal 6 Nopember 2010. Pergeseran modus frekuensi panjang ikan kuniran dialami oleh ikan kuniran jantan dan betina Gambar 10 dan Tabel 11. Hal ini menjelaskan bahwa ikan-ikan tua terganti oleh ikan-ikan muda dengan adanya rekruitmen. Analisis pemisahan kelompok ukuran ikan kuniran dengan metode NORMSEP menghasilkan panjang rata-rata ikan, simpangan baku ikan, dan jumlah populasi setiap kelompok umur serta indeks separasi Tabel 5 dan Tabel 6. Menurut Haselblad 1966, McNew dan Summerfelt 1978 serta Clark 1981 in Sparre dan Venema 1999, indeks separasi menggambarkan kualitas pemisahan dua kelompok umur yang berdekatan. Bila indeks separasi kurang dari dua I2 maka tidak mungkin dilakukan pemisahan diantara kedua kelompok umur, karena terjadi tumpang tindih yang besar antar keduanya atau modus yang diperoleh berupa modus palsu.

4.2.2. Parameter pertumbuhan

Parameter pertumbuhan dengan metode Von Bertalanffy parameter K dan L ∞ diduga dengan metode plot Ford Walford. Metode plot Ford Walford merupakan salah satu metode yang paling sederhana dalam menduga suatu parameter pertumbuhan dengan interval waktu pengambilan contoh yang sama. Analisis pertumbuhan panjang ikan kuniran Upeneus sulphureus untuk menghasilkan nilai K dan L ∞ yang menggunakan program FISAT II dengan metode NORMSEP Normal Separation menunjukkan bahwa ikan kuniran di Teluk Jakarta memiliki nilai K dan nilai L ∞ yang disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Parameter pertumbuhan model von Bertalanffy K, L ∞, t ikan kuniran Upeneus sulphureus di Teluk Jakarta Parameter Pertumbuhan Betina Jantan L ∞ mm 139,76 133,36 k 0,26 0,25 t -1,8435 -2,8104 Gambar 12. Kurva pertumbuhan ikan kuniran betina Gambar 13. Kurva pertumbuhan ikan kuniran jantan Diperoleh persamaan pertumbuhan panjang ikan kuniran betina dan jantan di Teluk Jakarta menyatakan kecepatan pertumbuhan menggunakan fungsi Von Bartalanffy masing-masing adalah L t = 139,76 1-e -0,26t+1,8435 dan L t = 133,36 1-e - 0,25t+2,8104 . Koefisien pertumbuhan ikan kuniran betina mencapai 0,26 dan ikan kuniran jantan mencapai 0,25. Menurut Sparre dan Venema 1999, semakin rendah koefisien pertumbuhan maka semakin lama waktu yang dibutuhkan oleh spesies tersebut untuk mendekati panjang infinitif dan sebaliknya semakin tinggi nilai koefisien pertumbuhan semakin cepat waktu yang dibutuhkan oleh spesies tersebut untuk mendekati panjang infinitif. Panjang total maksimum ikan kuniran yang tertangkap di perairan Teluk Jakarta dan didaratkan di TPI Cilincing adalah 135 mm untuk ikan betina dan 125 mm untuk ikan jantan. Dengan memplotkan umur bulan dan panjang teoritis mm ikan menghasilkan kurva pertumbuhan ikan. Diduga waktu yang dibutuhkan ikan kuniran betina dan jantan untuk mencapai ukuran maksimum masing-masing selama 6 bulan dan 5 bulan. Panjang ikan kuniran akan mulai berhenti pada saat ikan kuniran betina berumur 20 bulan dan ikan kuniran jantan berumur 29 bulan. Ikan muda memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan ikan tua mendekati L ∞. Parameter pertumbuhan berperan penting dalam pengkajian stok ikan dan dalam menyusun rencana pengelolaan perikanan. Aplikasi yang paling sederhana untuk mengetahui panjang ikan pada saat umur tertentu atau dengan menggunakan inverse persamaan pertumbuhan von Bhartalanffy agar dapat diketahui umur ikan pada panjang tertentu.

4.2.3. Hubungan panjang-bobot