Metode numerik mulai dikembangkan dan memungkinkan dilakukannya konveksi atas data frekuensi panjang dalam komposisi umur sehingga pendugaan
stok spesies tropis adalah analisis frekuensi panjang total ikan. Tujuan analisis data berdasarkan sidik frekuensi panjang untuk menentukan umur terhadap kelompok-
kelompok panjang tertentu. Analisis tersebut bermanfaat dalam pemisahan suatu distribusi frekuensi panjang yang kompleks ke dalam sejumlah kelompok ukuran
Sparre dan Venema 1999. Fungsi analisis frekuensi panjang adalah untuk menentukan umur dan
membandingkan pada metode lain yang menggunakan struktur lebih rumit Pauly 1984. Penentuan umur harus menggunakan contoh yang banyak dengan selang
waktu yang lebar, diperoleh dari hasil tangkapan awal sehingga dapat diketahui kelompok umur pertama.
2.4. Pertumbuhan
Pertumbuhan individu merupakan suatu pertambahan ukuran panjang atau berat pada periode waktu tertentu, sedangkan pertumbuhan populasi adalah
pertambahan jumlah, yang kemudian sering disebut bahwa pertumbuhan merupakan proses biologi kompleks yang secara umum dipengaruhi oleh banyak faktor yang
berasal dari luar maupun dari dalam. Faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan berupa suhu air, kandungan oksigen terlarut, ammonia, salinitas, dan fotoperiod
panjang hari. Faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain dan bersama-sama dengan faktor lainnya seperti kompetisi, jumlah dan kualitas makanan, umur, serta
tingkat kematian yang dapat mempengaruhi laju pertumbuhan ikan. Faktor dalam yang umumnya sangat sulit dikontrol antara lain keturunan, umur, parasit, dan
penyakit Effendie 2002. Studi tentang pertumbuhan pada dasarnya merupakan penentuan ukuran
badan sebagai suatu fungsi umur. Penentuan umur ikan pada kawasan yang beriklim sedang dapat diperoleh melalui perhitungan terhadap lingkaran-lingkaran tahunan
pada bagian-bagian keras ikan seperti sisik dan otolit Sparre dan Venema 1999. Namun hal tersebut sangat sulit dilakukan pada wilayah beriklim tropis, sehingga
untuk menduga pertumbuhan biasa menggunakan analisis kuantitatif.
2.5. Hubungan Panjang Bobot
Dalam perhitungan untuk menduga suatu pertumbuhan terdapat dua model yang dapat digunakan yaitu model yang berhubungan dengan bobot dan model yang
berhubungan dengan panjang Effendie 1979. Model-model tersebut menggunakan persamaan matematik untuk menggambarkan suatu pertumbuhan
Analisis pola pertumbuhan menggunakan data panjang bobot. Persamaan hubungan panjang bobot ikan dimanfaatkan untuk berat ikan melalui panjangnya
dan menjelaskan sifat pertumbuhannya. Bobot dapat dianggap suatu fungsi dari panjang. Hubungan panjang bobot ikan sebagai pangkat tiga dari panjangnya.
Dengan kata lain hubungan ini dapat dimanfaatkan untuk menduga bobot melalui panjang Effendie 1979.
Effendie 2002 menjelaskan bahwa jika nilai panjang dan bobot dipltkan dalam suatu gambar maka akan didapatkan persamaan W = aL
b
. Hasil analisis hubungan panjang bobot akan menghasilkan suatu nilai konstanta b yaitu harga
pangkat yang menunjukkan pola pertumbuhan ikan. Ikan yang memiliki pola pertumbuhan isometrik b=3, pertambahan panjangnya seimbang dengan
pertumbuhan bobot. Sebaliknya pada ikan dengan pola pertumbuhan allometrik b
≠3, pertambahan panjang tidak seimbang dengan pertambahan bobot. Pertumbuhan allometrik positif b3 menyatakan pertambahan bobot lebih cepat
dibandingkan pertambahan panjang. Sedangkan pertumbuhan allometrik negatif b3 menyatakan pertambahan panjang lebih cepat dibandingkan pertambahan
bobot.
2.6. Faktor Kondisi