perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 123
fisik benda-benda yang mengandung bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari sehingga lebih memahami materi pelajaran secara mendalam.
Pada kedua model pembelajaran ini juga menerapkan kerja sama dalam kelompok dimana tiap anggota kelompok akan bekerja sama saling membantu yang dapat
menumbuhkan kepedulian dan empati antar teman, saling menghargai, dan juga meningkatkan kemandirian dalam menyelesaikan tugas dan membentuk pribadi yang jujur
dalam diri tiap-tiap siswa. Hal itulah yang menyebabkan kedua model pembelajaran tidak ada pengaruhnya secara signifikan terhadap prestasi afektif.
2. Hipotesis Kedua
Hasil pengujian hipotesis kedua menggunakan anava tiga jalan dengan sel tak sama menunjukkan harga p-value sebesar 0,002, sehingga Ho sikap ilmiah tinggi dan rendah
tidak berpengaruh terhadap prestasi kognitif ditolak. Jadi sikap ilmiah tinggi dan rendah memberikan pengaruh yang berbeda terhadap prestasi kognitif. Sementara itu pada prestasi
afektif diperoleh p-value sebesar 0,019, sehingga Ho sikap ilmiah tinggi dan rendah tidak berpengaruh terhadap prestasi kognitif ditolak. Jadi sikap ilmiah tinggi dan rendah
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap prestasi afektif. Sedangkan pada uji lanjut anava, baik kognitif maupun afektif, garis biru, ada yang melewati garis merah, berarti sikap
ilmiah berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar kimia. Pada gambar tersebut terlihat bahwa sikap ilmiah tinggi berpengaruh kearah lebih tinggi terhadap prestasi belajar,
sedangkan sikap ilmiah rendah berpengaruh lebih rendah terhadap prestasi belajar. Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern,
salah satunya adalah sikap ilmiah. Sikap ilmiah merupakan faktor intern siswa. Sikap ilmiah dalam penelitian ini adalah sikap yang diwujudkan dalam bentuk perilaku aktual yang
bersifat keilmuan terhadap stimulus tertentu. Adapun ciri-ciri siswa yang memiliki sikap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 124
ilmiah tinggi adalah memiliki rasa ingin tahu yang besar, mau menerima gagasan baru, memiliki kejujuran, memiliki rasa kerendahan hati, Obyektif, mampu bekerjasama dengan
baik, teliti, berpikir positif atas kegagalan, bertanggung jawab. Sikap ilmiah sesuai dengan ciri-ciri diatas dapat mempengaruhi tinggi dan rendahnya prestasi belajar. Maka sesuai
dengan hasil penelitian bahwa siswa yang sikap ilmiah tinggi mempunyai prestasi belajar lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah.
3. Hipotesis Ketiga
Hasil pengujian hipotesis ketiga menggunakan anava tiga jalan dengan sel tak sama menunjukkan harga p-value sebesar 0,034, sehingga Ho aktivitas belajar tinggi dan rendah tidak
berpengaruh terhadap prestasi kognitif ditolak. Jadi aktivitas belajar tinggi dan rendah memberikan pengaruh yang berbeda terhadap prestasi kognitif. Sementara itu pada prestasi
afektif diperoleh p-value sebesar 0,039, sehingga Ho aktivitas belajar tinggi dan rendah tidak berpengaruh terhadap prestasi kognitif ditolak. Jadi aktivitas belajar tinggi dan rendah
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap prestasi afektif. Sedangkan pada uji lanjut anava, baik kognitif maupun afektif, garis biru, ada yang melewati garis merah, berarti aktivitas belajar
berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar kimia. Pada gambar tersebut terlihat bahwa aktivitas belajar tinggi berpengaruh kearah lebih tinggi terhadap prestasi belajar, sedangkan
aktivitas belajar rendah berpengaruh kearah lebih rendah terhadap prestasi belajar. Hasil penelitian sesuai dengan teori belajar bahwa aktivitas belajar siswa sebagai
faktor intern yang berpengaruh terhadap prestasi belajar kimia. Tingkat aktivitas siswa yang berbeda mempunyai pengaruh yang berbeda pula terhadap prestasi belajar. Piaget dalam
Ratna Wilis Dahar 1989;149 menjelaskan bahwa anak itu berpikir sepanjang ia berbuat, tanpa perbuatan anak itu tidak berpikir, agar anak berpikir sendiri maka harus diberi
kesempatan untuk berbuat sendiri. Siswa akan lebih memahami materi bahan-bahan kimia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 125
dalam kehidupan sehari-hari dengan mengalami dan menemukan sendiri pengetahuan mereka.
Hal ini berarti siswa dengan pembelajaran model CTL media lingkungan maupun media internet yang mempunyai aktivitas tinggi mempunyai prestasi lebih baik dibandingkan
siswa yang mempunyai aktivitas rendah.
4. Hipotesis Keempat