perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 60
belajar kimia. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penggunaan pembelajaran menggunakan model CTL dan tinjauan
sikap ilmiah. Sedangkan perbedaannya adalah peneliti menggunakan media lingkungan dan media internet serta tinjauan sikap aktifitas belajar siswa.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Ifraj Shamsid Deen dan Bettye P. Smith 2006 dalam Journal of Family and Consumer Sciences Education yang
berjudul,’’Contextual Teaching and Learning Practices in The Family and Consumer Sciences Curriculum”. Dari penelitian itu dapat diperoleh hasil bahwa,”
The chances of enabling Students to transfer learning from one teaching setting to another andor to real life situations can increase when teachers use contextual
teaching and learning practices”. 6. Penelitian yang dilakukan oleh Bettye P Smith dalam Journal of Family and
Consumer Sciences Education 2010 yang berjudul”Instructional Strategies in Family and Consumer Sciences: Implementing the Contextual Teaching and
Learning Pedagogical Model”. Dari penelitian itu dapat diperoleh hasil bahwa,”Characteristic of the Contextual Teaching and Learning classroom can
be attributed to the roles and responsibilities of the teacher, students, and methods of assesment”.
C. KERANGKA PEMIKIRAN
Prestasi belajar siswa merupakan indikator keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tinggi rendahnya prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa
faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Model pembelajaran dan media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 61
pembelajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Disamping itu, sikap ilmiah dan aktivitas
belajar siswa dalam pembelajaran akan berpengaruh pula terhadap prestasi belajar siswa tersebut.
Pembelajaran model Contextual Teaching and Learning CTL mengasumsikan bahwa secara ilmiah pikiran mencari makna konteks sesuai dengan situasi nyata
lingkungan seseorang. Perpaduan materi pelajaran dengan konteks keseharian siswa didalam pembelajaran akan menghasilkan dasar-dasar pengetahuan yang mendalam
dimana siswa kaya akan pemahaman masalah dan cara untuk menyelesaikannya. Hal ini sesuai dengan pengertian belajar menurut Harod Spears dalam Sardiman 2001:45,
yaitu Learning is the development of new knowledge, skills, or attitude as an individual interacts with information and the environment.
Dalam penelitian ini menggunakan pembelajaran model CTL menggunakan media lingkungan dan internet. Siswa secara berkelompok diberi tugas dengan menggunakan
media tersebut. Hal ini sesuai dengan teori belajar kognitif bahwa keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan, karena hanya dengan mengaktifkan siswa
maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi dengan baik. Penggunakan model pembelajaran dan media pembelajaran dipilih karena
disesuaikan dengan karakteristik materi “Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari- hari” yaitu bahan-bahan kimia tersebut banyak dijumpai oleh siswa dalam kehidupannya,
baik dilingkungan rumah tangga maupun dilingkungan sekitar rumah tangga. Dengan menggunakan pembelajaran model CTL siswa diharapkan dapat lebih
memahami materi bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, karena bahan-bahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 62
kimia tersebut banyak dijumpai oleh siswa dalam kehidupannya, baik dilingkungan rumah tangga maupun lingkungan luar rumah tangga. Dengan pemberian tugas oleh
guru yang harus dicari siswa menggunakan media lingkungan maupun media internet, diharapkan pembelajaran”student center” dapat tercipta secara harmonis. Diharapkan
siswa dapat mengadakan pembelajaran CTL secara mandiri. Tinjauan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sikap ilmiah
dan aktifitas belajar siswa. Tinjauan ini dipilih juga karena karakteristik dari model pembelajaran CTL dan media yang digunakan, dalam hal ini media lingkungan dan
media internet. Diduga oleh peneliti bahwa sikap ilmiah siswa maupun aktivitas belajar siswa sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Siswa yang
mempunyai sikap ilmiah dan aktivitas belajar tinggi dimungkinkan memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang mempunyai sikap ilmiah dan
aktivitas belajar rendah siswa. Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perbedaan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari antara siswa yang diberi pembelajaran menggunakan
model CTL media lingkungan dan internet. Pembelajaran kontekstual CTL adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dalam penelitian ini, peneliti memilih menggunakan media lingkungan dan
media internet untuk dua kelas yang berbeda. Peneliti memilih media lingkungan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 63
media internet karena disesuaikan dengan karakteristik materi bahan ajar yaitu Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari. Materi Pembelajaran Bahan-
bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari merupakan materi yang banyak hafalan, konseptual dan merupakan materi yang baru bagi siswa kelas VIII SMP. Siswa
merasa kesulitan belajar apalagi jika mereka belajar secara individu tidak ada tempat berdiskusi jika menemui kesulitan.
Materi Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari dapat diperoleh dalam lingkungan kehidupan siswa itu sendiri, maupun dapat di download oleh siswa
melalui internet. Keuntungan media lingkungan antara lain adalah menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada dilingkungan, memberikan
pengalaman yang riil kepada siswa, pelajaran menjadi lebih konkret, siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa sesungguhnya
secara alamiah dan lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada di lingkungan siswa biasanya mudah dicerna oleh siswa dibandingkan media yang
didesain. Sedangkan keuntungan media internet adalah berbagai informasi yang diperlukan oleh siswa dapat dengan cepat di akses, sehingga sangat efisien dalam hal
waktu. Kekurangan media lingkungan adalah memerlukan waktu yang cukup lama dalam melakukan observasi atau pengamatan sedangkan kekurangan media internet
adalah memerlukan biaya mahal. Dengan menggunakan pembelajaran model CTL dan media internet maupun
lingkungan akan menyebabkan siswa-siswa tertarik dengan materi Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari sehingga diduga ada pengaruh media
lingkungan dan media internet dengan menggunakan model pembelajaran CTL
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 64
terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari.
2. Perbedaan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari antara siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan rendah
Sikap ilmiah adalah suatu pilihan tindakan seseorang yang berhubungan dengan sains. Sikap ilmiah terbentuk dan berubah sejalan dengan perkembangan
individu. Sikap ilmiah mempunyai tiga komponen yaitu kognitif berhubungan dengan pengetahuan, afektif berhubungan dengan perasaan, dan psikomotoris
berhubungan dengan kecenderungan untuk bertindak. Struktur kognitif merupakan pangkal terbentuknya sikap seseorang. Struktur kognitif ini sangat ditentukan oleh
pengetahuan dan informasi yang berhubungan dengan sikap yang diterima seseorang. Dalam sikap ilmiah banyak terkandung nilai paedagogis, diantaranya: sikap
mencintai kebenaran, sikap ingin tahu, sikap tidak putus asa, sikap teliti dan hati-hati, sikap optimis serta sikap menghargai orang lain. Sehingga diduga terdapat perbedaan
prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari antara siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan rendah.
3. Perbedaan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari antara siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi dan rendah
Menurut teori Piaget bahwa aktivitas siswa merupakan hal penting yang dapat menunjang kesuksesan belajarnya. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme
bahwa dengan bekal kemampuan yang telah ada dalam struktur kognitifnya siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 65
mampu mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui proses asimilasi dan akomodasi melalui aktivitas belajarnya. Jadi aktivitas belajar siswa yang biasa
dilakukan sehari-hari dimungkinkan dapat mempengaruhi prestasi belajar kimia siswa. Pembelajaran dengan model Contextual Teaching And Learning CTL lebih
menuntut keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga diduga terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Bahan-bahan Kimia dalam
Kehidupan Sehari-hari antara siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi dan rendah.
4. Interaksi antara penggunaan media dalam pembelajaran model CTL dan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar siswa.
Media lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup
lainnya yang semuanya dapat digunakan sebagai sumber belajar oleh siswa. Dengan memanfaatkan lingkungan tersebut, siswa dapat berinteraksi langsung dengan benda-
benda yang mengandung bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari. Media internet adalah media teknologi informasi yang dapat mempercepat
aliran ilmu pengetahuan yang dapat menembus batas dimensi ruang, birokrasi, kemapanan, dan waktu. Dengan menggunakan media internet, siswa dapat mencari
informasi yang berhubungan dengan materi bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari- hari cepat.
Sikap ilmiah adalah sikap yang diwujudkan dalam bentuk perilaku aktual yang bersifat keilmuan terhadap stimulus tertentu. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP yang dikutip dari E. Mulyasa 2007: 133 disebutkan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 66
salah satu tujuan mata pelajaran Kimia di SMASMP adalah untuk memupuk sikap ilmiah. Sikap ilmiah tersebut adalah: 1 Jujur, 2 Terbuka, 3 Ulet, 4 Kritis, dan 5
Dapat bekerjasama dengan orang lain. Dari pembahasan sebelumnya siswa yang mempunyai sikap ilmiah tinggi
yang diberi perlakuan pembelajaran model CTL media lingkungan akan mempunyai perbedaan prestasi dengan siswa yang mempunyai sikap ilmiah tinggi yang diberi
perlakuan pembelajaran model CTL media internet. Demikian juga siswa yang mempunyai sikap ilmiah rendah. Jadi siswa yang mempunyai sikap ilmiah tinggi dan
rendah diberi perlakuan pembelajaran model CTL media lingkungan prestasi belajarnya lebih tinggi sedangkan siswa yang diberi perlakuan model CTL media
internet prestasi belajarnya lebih rendah. Berdasarkan pemikiran tersebut, dapat diduga bahwa terdapat interaksi antara penggunaan model CTL media lingkungan
dan internet dengan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar materi Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari.
5. Interaksi antara penggunaan media dalam pembelajaran model CTL dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa.
Dari pembahasan sebelumnya siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi yang diberi perlakuan pembelajaran model CTL media lingkungan akan
mempunyai perbedaan prestasi dengan siswa yang mempunyai prestasi belajar tinggi yang diberi perlakuan pembelajaran model CTL media internet. Demikian
juga siswa yang mempunyai aktivitas belajar rendah. Jadi siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi dan rendah diberi perlakuan pembelajaran model CTL
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 67
media lingkungan prestasi belajarnya lebih tinggi sedangkan siswa yang diberi perlakuan model CTL media internet prestasi belajarnya lebih rendah.
Berdasarkan pemikiran tersebut, dapat diduga bahwa terdapat interaksi antara penggunaan model CTL media lingkungan dan internet dengan aktivitas belajar
siswa terhadap prestasi belajar materi Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari.
6. Interaksi antara sikap ilmiah dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa. Pada pembelajaran pokok bahasan bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-
hari dengan memperhatikan sikap ilmiah dan aktivitas belajar siswa dimungkinkan ada interaksi antara sikap ilmiah dan aktivitas belajar siswa. Siswa dengan aktivitas belajar
yang tinggi akan lebih aktif dan kreatif dalam belajar, tidak demikian siswa yang aktivitas belajarnya rendah akan cenderung pasif dan tidak mengeksplorasi pengetahuan
sendiri. Siswa yang sikap ilmiah tinggi sebagai akibat siswa tersebut mempunyai aktivitas belajar yang tinggi, demikian juga siswa yang mempunyai sikap ilmiah rendah
dapat dipandang mempunyai aktivitas belajar yang rendah pula. Jadi dapat diduga terdapat interaksi antara sikap ilmiah dan aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar
kimia pokok bahasan bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari. 7. Terdapat interaksi antara penggunaan media dalam pembelajaran model CTL,
sikap ilmiah, dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari.
Seperti telah diuraikan diatas bahwa kemungkinan siswa yang diberi pembelajaran dengan model CTL menggunakan media lingkungan memiliki prestasi belajar yang
lebih baik dari pada diajar dengan model CTL menggunakan media internet, dan juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 68
siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan aktivitas belajar tinggi akan memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah,
jadi faktor sikap ilmiah dan aktivitas belajar mempunyai peran yang sama dalam proses belajar mengajar tersebut.
Sehingga apapun model pembelajaran yang diterapkan apakah CTL menggunakan media lingkungan atau CTL menggunakan media internet, siswa yang memiliki sikap
ilmiah tinggi akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang memiliki sikap ilmiah yang rendah. Dan sebaliknya tanpa melihat sikap ilmiah yang
dimiliki tinggi atau rendah jika diberi pembelajaran model CTL menggunakan media lingkungan akan mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa yang diajar
dengan pembelajaran model CTL menggunakan media internet. Begitu pula dengan aktivitas belajar siswa, apapun model pembelajaran yang diterapkan, baik menggunakan
model CTL menggunakan media lingkungan atau model CTL menggunakan media internet siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi akan memiliki prestasi belajar yang
lebih baik dari pada siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah. Sebaliknya seberapapun tingkat aktivitas belajar siswa, baik tinggi atau rendah, siswa yang diajar
dengan pembelajaran model CTL menggunakan media lingkungan akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan pembelajaran model
CTL menggunakan media internet. Sehingga dapat diduga bahwa tidak terjadi interaksi antara model pembelajaran, sikap ilmiah, dan aktivitas belajar kimia pokok bahasan
bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
D. HIPOTESIS