perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 12
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN,
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. KAJIAN TEORI
1. Belajar dan Pembelajaran
Smaldino dalam bukunya menyebutkan bahwa: “Learning is the development of new knowledge, skills, or attitude as an individual interacts with information and
the environment”. 2005: 6. Harold Spears dalam Sardiman 2001:45 menegaskan bahwa : “ Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to
listen, to follow direction”. Dari definisi diatas bahwa belajar mempunyai ciri yang dapat diketahui yaitu adanya perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan seperti membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya. Belajar akan lebih baik hasilnya jika subyek belajar itu mengalami dan
melakukan sendiri. Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan
dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit tersembunyi. Kegiatan belajar terdiri dari kegiatan psikis dan fisik yang saling
bekerjasama secara terpadu dan komprehensif integral. Sejalan dengan itu, belajar dapat dipahami sebagai berusaha atau berlatih supaya mendapat suatu kepandaian.
Dalam implementasinya, belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar. Para ahli psikologi
dan guru-guru pada umumnya memandang sebagai kelakuan yang berubah,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 13
pandangan ini memisahkan pengertian yang tegas antara pengertian proses belajar dengan kegiatan yang semata-mata bersifat hafalan.
Piaget dalam Paul Suparno 2005:18-21 menegaskan bahwa “Pengetahuan bukanlah tentang dunia dari pengamatan melainkan merupakan ciptaan manusia yang
dikonstruksikan dari pengalaman antar dunia sejauh yang dialaminya”. Proses pembentukan ini berjalan terus menerus dengan setiap kali mengadakan reorganisasi
sehingga muncul suatu pemahaman yang baru. Pengetahuan itu ada dalam diri seseorang yang sedang mengetahui. Pengetahuan tidak begitu saja dipindahkan dari
otak seseorang guru kepada orang lain siswa. Siswa sendirilah yang harus mengartikan apa yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pengalaman-
pengalaman mereka. Winkel 1996: 53 dalam bukunya Psikologi Pengajaran,”Belajar adalah suatu
aktifitas mentalpsikis, yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan,
dan nilai sikap”. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Perubahan-perubahan itu dapat berupa suatu hasil yang baru atau pula
menyempurnakan terhadap hasil yang telah diperoleh. Hasil belajar dapat berupa hasil yang utama, dapat juga berupa hasil efek sampingan. Perubahan tersebut
meliputi perubahan bersifat internal tidak langsung dapat diamati seperti pemahaman, sikap, dan bersifat eksternal langsung dapat diamati seperti
keterampilan motorik dan berbicara verbal. Definisi belajar dalam penelitian ini adalah belajar sebagai hasil usaha berpikir
kritis dari siswa dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan baru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 14
ketika ia belajar. Dengan memilih konteks secara hati-hati, siswa secara perlahan- lahan digerakkan pemikirannya agar tidak hanya berkonsentrasi dalam pembelajaran
di lingkungan kelas saja, tetapi mengaitkan aspek-aspek pembelajaran itu dengan kehidupan mereka sehari-hari, masa depan mereka, dan lingkungan masyarakat yang
lebih luas. Pengalaman belajar siswa tidak dikotak-kotakkan dalam silabus yang terpisah-pisah. Karenanya, guru memilih konteks dan merancang pembelajaran yang
kondusif untuk belajar, yaitu yang terintegrasi saling berkaitan, interdisipliner dipandang dari berbagai bidang ilmu, dan mencerminkan situasi kehidupan nyata.
2. Teori-teori Belajar