Instrumen Tes Prestasi Belajar kognitif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 76

H. UJI COBA INSTRUMEN

1. Instrumen Tes Prestasi Belajar kognitif

Uji coba Instrumen ini dilakukan terlebih dahulu sebelum penelitian dilakukan agar dapat menghasilkan data yang baik. Pelaksanaan uji coba Instrumen harus dilaksanakan pada sekolah yang mempunyai level yang sama dengan sekolah sebagai tempat penelitian yaitu siswa kelas VIII MTs Sudirman Jatisrono Wonogiri tahun pelajaran 20102011 a. Uji Validitas Soal Sebuah Instrumen tes disebut valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, dapat mengungkap data variabel yang diteliti dan tepat sehingga diperoleh validitas tinggi. Rumus yang dipakai adalah rumus korelasi product moment dan dirumuskan sebagai berikut: r xy = 䁀 ∑嵰 ∑嵰 ∑ 䁀 ∑嵰 ∑ 嵰 䁀 ∑ ∑ Keterangan: R xy = koefisien korelasi X = skor item Y = skor total N = banyaknya subyek Suharsimi, 1999 Dasar pengambilan keputusan: jika r hitung r tabel, maka instrumen atau item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan valid. Jika r hitung r tabel, maka instrumen atau item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan tidak valid. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 77 Setelah dilakukan uji validitas, hasil uji validitas instrumen penilaian kognitif materi Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari dapat dilihat pada Tabel 3.3 Tabel 3.3. Rangkuman Hasil uji Validitas Instrumen Penilaian Kognitif Materi Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari NO UJI INSTRUMEN KETERANGAN VALID TIDAK VALID 1 VALIDITAS 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39 6, 9, 14, 24, 25, 29, 40 Jumlah 33 7 b. Uji Reliabilitas Tujuan utama uji reliabilitas skor tes adalah untuk mengetahui tingkat ketepatan precision dan keajegan consintency skor tes. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes mendekati 1 satu, maka makin tinggi pula tingkat ketepatankeajegannnya. Jika instrumen soal itu diteskan kembali memberikan hasil yang relatif tidak berbeda. Analisis uji reliabilitas tes menggunakan rumus Kuder Richardson 20 KR-20 . Adapun rumusan persamaan KR-20 adalah sebagai berikut: ÷ ÷ ø ö ç ç è æ - ÷ ø ö ç è æ - = å 2 2 11 1 t i i t s q p s n n r Dimana: 11 r = indeks reliabilitas instrumen n = banyaknya butir instrumen i p = proporsi banyaknya subyek yang menjawab benar pada butir ke-i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 78 i q = 1- i p 2 t s = variansi total Budiyono, 2003: 69 Suatu instrumen dianggap baik atau dapat digunakan dalam kaitannya dengan uji reliabilitas jika indeks reliabilitasnya lebih dari 0,7 atau KR-20 0,7. Hasil analisis uji reliabilitas angket sikap ilmiah diperoleh = 0,93. Angket aktivitas belajar = 0,82. Angket prestasi afektif = 0,90. Tes prestasi belajar = 0,91. Instrumen secara keseluruhan memiliki reliabilitas tinggi. c. Taraf Kesukaran TK Taraf kesukaran soal dapat ditunjukkan dengan indeks kesukaran, yaitu menunjukkan sukar mudahnya suatu soal. Didalam istilah evaluasi, indeks kesukaran ini diberi simbol P singkatan dari ”Proporsi”. Rumus mencari P adalah: P ᴠ B JS Dimana: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: Soal dengan P = 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar Soal dengan P = 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 79 Soal dengan P = 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah Rangkuman hasil uji taraf kesukaran tes prestasi belajar kognitif materi Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari dapat dilihat pada Tabel 3.4 Tabel 3.4 Rangkuman Hasil uji taraf kesukaran tes prestasi belajar kognitif Materi Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari NO UJI INSTRUMEN KETERANGAN SUKAR SEDANG MUDAH 2 TARAF KESUKARAN 3, 32 1, 2, 4, 7, 8, 11, 16, 17, 19, 27, 28, 30, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 5, 6, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 18, 20, 21, 22, 23, 24,25, 26 29, 31, JUMLAH 2 20 18 d. Daya Pembeda DP Daya Pembeda DP soal tes adalah kemampuan butir soal yang dapat membedakan antara kelompok siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan kelompok siswa yang tidakkurangbelum menguasai materi yang ditanyakan. Indeks daya pembeda setiap butir soal dinyatakan dalam angka -1,00 sampai +1,00. Semakin tinggi daya pembeda DP suatu soal, maka soal tersebut semakin baik. Jika indeksnya negatif maka soal tidak baik berarti siswa banyak yang belum menguasai. Seluruh pengikut tes dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok pandai atau kelompok unggul dan kelompok tidak pandai atau kelompok asor. Jika seluruh kelompok unggul dapat menjawab soal tersebut dengan benar, sedang seluruh kelompok asor menjawab salah, maka soal tersebut mempunyai D paling besar yaitu 1,00. Sebaliknya jika semua kelompok unggul menjawab salah, tetapi semua kelompok asor menjawab benar, maka nilai D = -1,00. Tetapi jika siswa kelompok unggul dan siswa perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 80 kelompok asor sama-sama menjawab benar atau sama-sama menjawab salah, maka soal tersebut mempunyai nilai D = 0,00, karena tidak mempunyai pembeda sama sekali. Rumus mencari D atau rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah: D ᴠ ᴠ P P Dimana: J = jumlah peserta tes J A = Banyaknya peserta kelompok unggul J B = Banyaknya peserta kelompok asor B A = Banyaknya peserta kelompok unggul yang menjawab dengan benar B B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar P A = P A = Klasifikasi daya pembeda: D = 0,00 – 0,20 = jelek poor D = 0,21 – 0,40 = cukup satisfactory D = 0,41 – 0,70 = baik good D = 0,71 – 1,00 = baik sekali exellent perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 81 Rangkuman hasil uji daya pembeda soal tes prestasi belajar kognitif materi Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari dapat dilihat pada Tabel 3.5 Tabel 3.5 Rangkuman Hasil uji daya pembeda soal tes prestasi belajar kognitif Materi Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari NO UJI INSTRUMEN KETERANGAN BAIK SEDANG JELEK 3 DAYA BEDA 1, 2, 16, 17, 18, 19, 20, 27, 28, 30, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 21, 22, 23, 24, 32 6, 9, 14, 25, 26, 29, 31, 40 Jumlah 17 15 8 Hasil analisis uji validitas instrumen penilaian kognitif materi Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari terdapat 7 item soal yang tidak valid yaitu 6, 9, 14, 24, 25, 29, dan 40. Karena soal sudah reliabel maka ketujuh item soal tersebut diperbaiki tanpa diujicobakan kembali. Teknik memperbaiki soal adalah dengan cara melihat daya beda dan tingkat kesukaran. Jadi jumlah soal yang akan digunakan untuk pengambilan data tes prestasi belajar tes kognitif adalah sebanyak 40 item.

2. Instrumen sikap ilmiah, aktivitas belajar dan prestasi belajar afektif siswa

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

1 3 101

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching And Learning (CTL) Dan Open Ended Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kreativ

0 2 17

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Solving Dan Contextual Teaching And Learning (CTL)Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kedisiplinan Siswa.

0 0 20

PENDAHULUAN Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Solving Dan Contextual Teaching And Learning (CTL)Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kedisiplinan Siswa.

0 1 8

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Solving Dan Contextual Teaching And Learning (CTL)Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kedisiplinan Siswa.

0 0 14

PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA FLIPCHARTDAN VIDEO DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR.

0 0 12

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MODEL CTL (Contextual Teaching and Learning) MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI DAN MEDIA LINGKUNGAN DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN GAYA BELAJAR | Rahayuningsih | Inkuiri 3819 8446 1 SM

0 0 11

Contextual Teaching and Learning dan Pem (1)

0 2 10