perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 42
menghargai pendapat orang lain, menyampaikan pendapatide, sikap ingin tahu, bekerjasama, dan kritis.
8. Aktivitas Belajar Siswa
Montessori dalam Sardiman A.M 1994:95 menegaskan bahwa “anak-anak memiliki tenaga untuk berkembang sendiri, membentuk sendiri. Pendidik akan
berperan sebagai pembimbing dan mengamati bagaimana perkembangan anak didiknya”. Pernyataan Montessori tersebut memberikan petunjuk bahwa yang lebih
banyak melakukan aktifitas didalam pembentukan diri anak adalah anak itu sendiri, sedangkan pendidik hanya memberikan bimbingan dan merencanakan segala
kegiatan yang akan diperbuat oleh anak didik. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Rousseau dalam Sardiman A.M,
1994:95 memberikan penjelasan bahwa “kegiatan belajar segala pengetahuan harus diperoleh dari pengamatannya sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri,
dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang dibuat sendiri, baik secara rohani maupun teknis”. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang yang bekerja harus aktif
sendiri, tanpa adanya aktifitas maka proses belajar tidak mungkin terjadi. Dari beberapa pendapat diatas diperoleh kesimpulan bahwa aktivitas belajar
siswa adalah kegiatan belajar yang dilakukan siswa dengan cara mengamati sendiri, pengalaman sendiri, menyelidiki sendiri dan bekerja secara aktif dengan fasilitas
yang diciptakan sendiri untuk berkembang sendiri dengan bimbingan dan pengamatan dari guru. Guru harus berusaha membangkitkan aktivitas siswa dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 43
menerima pelajaran baik aktivitas jasmani maupun rohani. Aktivitas jasmani meliputi: melakukan percobaan, berkebun, dan lain-lain.
Aktivitas belajar siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat saja. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Paul B.Dierich
dalam Sardiman A.M 1994:99 berpendapat bahwa : Daftar aktivitas belajar siswa dapat digolongkan sebagai berikut: a. Visual
activities, seperti membaca, memperhatikan gambar, percobaan; b. Oral activities, seperti menyatakan, bertanya, membaca saran; c. Listening activities, seperti
mendengarkan percakapan, diskusi, pidato, musik; d. Writing activities, seperti menulis cerita, laporan, angket, menyalin; e. Drawing activities, seperti
menggambar, membuat grafik, peta, diagram; f. Mental activities, seperti mengingat, memecahkan soal, menganalisis; g. Emotional activities, seperti menaruh minat,
berani, tenang, bersemangat”. Aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini adalah: siswa bertanya jika ada hal
yang kurang jelas kepada guru, siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru, siswa memberi perhatian selama presentasi kelas, siswa memberikan perhatian
selama presentasi kelompok, siswa mendengarkan penjelasan dari guru, siswa mendengarkan penjelasan dari teman yang sedang presentasi, siswa menulis hasil
pemecahan masalah dalam diskusi, siswa menulis jawaban soal pada papan tulis tanpa ditunjuk, siswa aktif berdiskusi untuk memecahkan masalah yang diberikan
oleh guru, siswa memberikan ide atau gagasan untuk memecahkan masalah dalam diskusi kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 44
Untuk menentukan tingkat aktivitas belajar siswa digunakan dua cara untuk menyaring data, yaitu: dengan pengisian angket angket yang digunakan berupa
pertanyaan tertutup dan terdiri dari 20 pertanyaan dan observasi dalam pembelajaran. Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan
seseorang dalam sesuatu hal. Oleh karena itu, guru dapat melakukan observasi terhadap peserta didik yang dibinanya. Hasil pengamatan dapat dijadikan sebagai
umpan balik dalam pembinaan, observasi perilaku disekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan
peserta didik selama di sekolah. Skala yang digunakan untuk mengukur aktivitas belajar adalah skala interval. Tingkat aktivitas belajar siswa digolongkan menjadi 2
kategori, yaitu aktivitas belajar tinggi dan aktivitas belajar rendah yang diukur sebelum dilakukan penelitian.
9. Prestasi Belajar