Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
5
semakin meningkat, agar nantinya setelah keputusan sudah benar-benar disahkan standar kinerja yang dimiliki sudah bisa memenuhi target yang
distandarkan. UNY telah 6 tahun berada dalam klaster BLU atau Badan Layanan
Umum dalam pengelolaannya sebagai PTN, ini merupakan tantangan tersendiri sebagai PTN Satuan Kerja guna mewujudkan diri menjadi PTN
Badan Hukum. Persyaratan PTN menjadi PTN Badan Hukum diantaranya status terakreditasi dan peringkat terakreditasi unggul, baik perguruan tinggi
maupun 80 dari program studi yang diselenggarakan, mengelola organisasi PTN berdasarkan prinsip tata kelola yang baik, memenuhi standar minimum
kelayakan finansial, menjalankan tanggungjawab sosial dan berperan dalam pembangunan perekonomian. Tidak hanya berhenti sampai disitu PTN juga
harus memperhatikan seluruh peraturan yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 58 Tahun 2013 tentang bentuk dan
mekanisme pendanaan perguruan tinggi negeri badan hukum. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa kinerja harus ditata
menjadi lebih baik, prinsip tata kelola yang baik dinilai dari akuntabilitas pengelolaan PTN, transparansi, efektivitas, dan efisiensi dalam pengelolaan
PTN, nirlaba dalam pengelolaan PTN, ketaatan pada peraturan perundang- undangan dalam pengelolaan PTN, periodisasi, akurasi, dan kepatuhan waktu
dalam penyusunan dan penyampaian laporan akademik dan nonakademik PTN. Kelayakan finansial juga menjadi persyaratan penting, dimana PTN
harus sudah melakukan pengelolaan keuangan dan aset sesuai dengan
6
peraturan perundang-undangan. Laporan keuangan yang dikeluarkan harus memperoleh opini wajar tanpa pengecualian selama 2 dua tahun berturut-
turut. PTN juga harus mampu mencari atau menggalang dana selain yang bersumber dari biaya pendidikan mahasiswa.
Jika dilihat dari segi persyaratan aspek sosialnya PTN harus memiliki tanggungjawab sosial yang tinggi, ini bisa ditunjukkan dengan lebih memiliki
perhatian khusus terhadap mahasiswa. Pengaturan proporsi perhatian khusus terhadap mahasiswa yang memiliki potensi akademik tinggi tetapi kurang
mampu secara ekonomi dan juga bagi mahasiswa yang berasal dari daerah terdepan, terluar, dan tertinggal. Tidak hanya program sosial didalam lingkup
internal PTN, kegiatan sosial diluar lingkup PTN juga harus diperhatikan. Pihak luar yang harus diberikan perhatian khusus dari PTN adalah masyarakat
sekitar atau masyarakat umum yang memiliki keterkaitan khusus dengan PTN. Keterlibatan perguruan tinggi dalam pelayanan kepada masyarakat biasanya
berbentuk bantuan CSR kepada masyarakat sekitar. Setelah tadi membahas tentang aspek sosial, selanjutnya ada aspek
ekonomi yang perlu untuk dibahas. Aspek ekonomi disini memiliki makna dimana organisasi harus ikut berperan dalam pembangunan perekonomian
yang mereka kelola. Seperti pada umumnya organisasi, disini fokus utama dalam pembangunan perekonomiannya adalah dimana organisasi berperan
dalam pengembangan usaha kecil dan menengah yang mereka kelola, dimana usaha tersebut pastilah semua beorientasi pada profit. Institusi juga harus
memiliki peran untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di dunia
7
industri dan berdagangan mereka. Institusi juga harus memotivasi para unit bisnis untuk semakin meningkatkan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan
mereka untuk semakin dapat mengembangkan usaha mereka. Penetapan status PTN BH akan membuat UNY memiliki lima
kewenangan yaitu tata kelola pengambilan keputusan secara mandiri, hak mengelola dana secara mandiri, transparan dan akuntabel, wewenang
mengangkat dan memberhentikan sendiri dosen serta tenaga kependidikan, wewenang mendirikan badan usaha dan mengembangkan dana abadi, serta
wewenang membuka, menyelenggarakan dan menutup program studi prodi. Wewenang tersebut dapat UNY miliki apabila kriteria perubahan menjadi
PTN Badan Hukum sudah mereka miliki semua atau dengan kata lain mereka lolos dari persyaratan. Seperti yang ditekankan tadi, semua dapat berhasil
apabila kinerja karyawan yang mereka miliki dapat dieksplor dengan tepat agar mencapai hasil yang semaksimal mungkin. Suatu entitas tidak akan bisa
berdiri kuat tanpa adanya karyawan yang memiliki kinerja yang baik, karena dari situlah sumber dari sebuah entitas yang maju dan berkembang.
Kinerja karyawan dapat dikatakan baik apabila mereka mengerjakan atau menyelesaikan tugasnya secara efektif dan efisien, dimana tujuan entitas
dapat tercapai pada waktu yang telah ditetapkan. Karyawan juga harus memiliki insiatif yang tinggi dalam berkreatifitas untuk membentuk ide-ide
baru dalam perencanaan segala sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Dalam kondisi ini karyawan dituntut untuk memiliki pemikiran
yang terus berkembang atau kemampuan mereka terus digali agar dapat
8
memberikan ide-ide baru untuk pengembangan entitas ke arah yang positif. Ide-ide tersebut juga tidak hanya dibuat namun karyawan diharuskan untuk
menyelesaikan atau mengerjakan ide-ide yang mereka buat. Dalam diri karyawan harus ditanamkan sifat disiplin dan tanggungjawab. Tanggungjawab
yang besar juga harus dimiliki dari karyawan secara penuh tidak hanya setengah-setengah saja, agar saat karyawan mengambil suatu keputusan
mereka nantinya bersedia menanggung resikonya. Feed back yang ada juga harus mereka pergunakan dengan sebaik mungkin dalam seluruh kegiatan
kerja yang mereka lakukan, berguna juga untuk mengembangkan kegiatan kerja mereka kedepannya.
Seperti yang sudah diketahui oleh khalayak umum, UNY yang saat ini masih berstatus PTN layanan umum dikatakan sudah cukup baik dalam
menjalankan dan memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan tugas mereka. Namun dalam pencapaiannya masih banyak kekurangan yang perlu
diperbaiki dari sisi kinerja karyawannya. Karyawan Pada Unit Bisnis CV. Multi UNY Utama sejauh ini kinerja karyawan dapat dikatakan belum
maksimal. Hal ini dapat dilihat dari kondisi dimana perusahaan memiliki perkembangan yang sangat lambat, bahkan ada yang hanya berhenti tanpa
adanya pengembangan yang berarti. Dari diri karyawan sendiri tidak timbul rasa ingin berlomba-lomba untuk memiliki kinerja yang semaksimal mungkin
agar dapat mengembangkan perusahaan. Sejauh ini karyawan hanya bekerja dengan fokus untuk mendapatkan gaji, dimana sangatlah kita tau bahwa uang
disini dapat menjadi hal yang sangat sensitive. Jika karyawan merasa gaji
9
yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan apa yang karyawan inginkan atau tidak sesuai dengan apa yang sudah karyawan lakukan untuk perusahaan
kemungkinan besar karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan tidak maksimal. Dari fenomena tersebut dapat berimbas buruk ke perusahaan,
karena tidak adanya pengembangan dari para karyawannya. Sebagai PTN-BLU yang memiliki kemudahan dalam pengelolaan
uangnya, mereka dapat mengelola dana yang ada dengan sangat baik. Mereka mengelola dana yang ada untuk mengembangka berbagai usaha untuk
meningkatkan pendapatannya. Jadi semua pengembangan yang mereka lakukan pada unit bisnis yang mereka miliki bertujuan untuk meningkatkan
generating income. Pengembangan yang mereka lakukan relevan dengan kepentingan institusi dan tidak jauh-jauh dari dasar mereka yaitu institusi
pendidikan. Unit bisnis yang mereka dirikan tidak hanya untuk mencari keuntungan saja, namun juga dimaksudkan agar para mahasiswa khususnya
dapat mendapatkan manfaat dari unit bisnis yang UNY miliki untuk mengembangkan kemampuan akademik mereka khususnya.
Dalam era globalisasi saat ini, persaingan tiap-tiap perusahaan semakin tinggi dan semakin komplek sehingga setiap perusahaan dituntut
untuk memperbaiki hal-hal yang terkait dalam setiap perusahaan dan lebih responsive agar terus bertahan dan terus berkembang. Hal-hal yang mesti
diperbaiki yaitu pada keseluruhan aspek, khusunya pada sumber daya manusia. Oleh karena itu sumber daya manusia pada setiap perusahaan
harus diperhatikan agar sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan
10
selalu senantiasa terjaga, baik kesehatan, kompensasi ataupun kinerja sumber daya yang ada dalam perusahaan tersebut. Dari sebuah entitas, kita
dapat menilai kinerja yang dilakukan sudah dalam taraf baik atau belum. Penilaian dapat dilakukan dengan mengevaluasi tentang beberapa aspek yang
ada di dalamnya. Aspek penilaian yang dapat dilakukan adalah dari kepemimpinan, budaya organisasi, dan sistem penggajian.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat memberikan motivasi kerja pada bawahannya Widyatmini Hakim 2008: 169
mengatakan bahwa seorang pemimpin harus melalukan berbagai keahlian, pengalaman, kepribadian dan motivasi setiap individu yang dipimpinnya.
Gaya kepemimpinan yang efektif dibutuhkan dalam suatu perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja semua karyawan dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan perusahaan. Peranan pemimpin dalam kehidupan berorganisasi sangat dibutuhkan karena tiada organisasi tanpa pimpinan, jika
boleh diibaratkan organisasi itu tubuh tanpa kepala. Untuk saat ini pada ke empat Unit Bisnis CV. Multi UNY Utama
masing-masing diketuai
oleh pimpinan
yang dalam
menjalankan perusahaannya dengan sistemnya masing-masing. Pada UNY Auto Care dan
UNY Qua sendiri yang kebeutulan kepalai oleh manajer yang sama, memiliki sistem kerja working by system dimana pekerjaan yang dilakukan masing-
masing karyawan dilaksanakan sesuai dengan pembagian tugasnya masing- masing. Jadi disini karyawan sudah otomatis bekerja sendiri, dengan pekerjaan
yang harus dijalankan tidak tergannggu dengan pekerjaan yang continue untuk
11
men-treatment mereka. Dibarengi dengan penerapan kedisiplinan yang dinomer satukan oleh pimpinan dimana tujuannya sebagai alat controlling
untuk para karyawannya, hal tersebut diharapkan bisa membuat para karyawan tidak bekerja semaunya sendiri. Tidak jauh dengan 2 bisnis
sebelumnya, disini UNY Tour and Travel juga menerapkan sistem working by system dimana pekerjaan yang dijalankan sesuai dengan sistem yang biasanya
sudah berjalan, yang berorientasi penuh untuk mendapatkan omset sebanyak mungkin bagi perusahaan. Ada pula UNY Hotel yang memiliki sistem kerja
working by data dimana perusahaan menetapkan pekerjaan yang mereka lakukan sesuai dengan peraturan-peraturan yang tercantum pada UU No. 10
tahun 2009 tentang kepariwisataan karena memang perusahaan mereka berbadan hukum maka dari itu banyak perarturan yang mengikat mereka.
Selain kepemimpinan, keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuannya dapat dipengaruhi juga oleh
budaya organisasi. Budaya organisasi merupakan pola, norma, keyakinan, dan nilai-nilai yang berlaku dalam suatu perusahaan. Budaya organisasi
dapat mempengaruhi tindakan atau perilaku sumber daya manusia atau karyawan yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan sehingga
berimplikasi terhadap kinerja karyawan yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Unit Bisnis dari CV. Multi UNY Utama berpegang pada visi dan misi dari badan yang mengelola mereka yaitu BPPU UNY, dimana fokus mereka
yaitu mendapatkan income generating sebanyak mungkin agar dapat
12
mengembangkan perusahaan serta dapat juga mengembangkan UNY sendiri. Budaya Organisasi yang diterapkan lebih kepada penanaman etos kerja kepada
setiap karyawan agar dapat lebih meningkatkan kinerja yang mereka miliki agar dapat mengembangkan perusahaan. Treatment khusus juga diberikan
kepada para karyawan agar para karyawan sadar dengar hierarki yang ada diposisi mereka, jadi mereka akan sadar dan bertanggungjawab terhadap
pekerjaan mereka. Sistem kekeluargaan juga perlu diterapkan agar masing- masing karyawan, baik karyawan strata atas maupun strata bawah memiliki
hubungan pekerjaan yang baik dan tidak merasa ada pembeda diantara mereka.
Keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan juga dipengaruhi oleh sistem penggajiannya, merupakan hal yang sensitive dalam perusahaan dan
yang paling fundamental. Sistem penggajian merupakan suatu proses untuk menentukan, memonitor, mengembangkan, dan mengendalikan gaji staf atau
karyawan suatu perusahaan. Sedangkan tujuan dari sistem penggajian adalah untuk merekrut dan mempertahankan staf yang berkualitas, meningkatkan
semangat kerja jika dilandasi taat azas dan adil, memotivasi serta meningkatkan prestasi karyawan.
Sistem penggajian di Unit Bisnis pada CV. Multi UNY Utama secara keseluruhan sama karena seluruh karyawan memiliki status yang sama.
Awalnya, dilakukan kontrak antara perusahaam dengan karyawan. Kemudian jika dirasa kinerjanya dinilai baik, maka kontrak tersebut dapat diperpanjang.
Gaji yang mereka dapatkan sesuai dengan UMR Yogyakarta dan ada
13
penambahan untuk uang kehadiran, uang transportasi dan uang makan. Gaji yang mereka dapatkan sangat bergantung dengan pemasukan ke perusahaan.
Apabila omset yang mereka dapatkan sedikit maka bonus yang mereka dapatkan juga sedikit. Namun apabila perusahaan mendapatkan omset yang
besar, karyawan akan mendapatkan bonus yang besar pula. Untuk meningkatkan etos kerja karyawan, perusahaan menerapkan punishment
berupa pemotongan gaji pada pemotongan uang kehadiran apabila karyawan tersebut tidak masuk kerja.
Bisa dikatakan insentif dan pemotongan gaji yang diberlakukan sebagai bentuk reward dan punishment yang ada di perusahaan. Dengan
demikian diharapkan agar karyawan dapat terpacu untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Mereka menyebutkan sendiri bahwa sistem
penggajian inilah yang sangat mempengaruhi kinerja mereka, yang mereka inginkan pastilah gaji yang sesuai dengan keinginan mereka namun juga
mereka harus melihat kondisi dari perusahaan sendiri. Disinilah peran penting organisasi agar lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan, agar mereka
selalu merasa nyaman dalam bekerja pada perusahaan tersebut. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitia n yang berjudul “PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA
ORGANISASI DAN SISTEM PENGGAJIAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Studi Kasus Pada Karyawan di Unit Bisnis CV. Multi UNY
Utama Badan Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Universitas Negeri
14
Yogyakarta, yang diharapkan penilaian kinerja saat ini dapat menjadi perbaikan dan pengembangan kinerja ke depannya agar lebih baik.