33
anak akan seringkali merasa dendam dengan tokoh otoriter yang dijumpainya dalam masyarakat. Kedua, kesulitan lain terjadi karena
anak tidak memperoleh “model” yang baik di rumahnya terutama dari orangtuannya. Biasanya anak-
anak yang merupakan “hasil” keluarga tesebut, akan mengalami kesukaran dalam hubungan dengan orang
lain di luar rumah.” Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
anak usia sekolah dasar masih membutuhkan bimbingan dari orangtua, walaupun tidak sekuat seperti halnya pada usia dini pada masa
perkembangan sebelumnya.
D. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Marfiah Astuti 2013 yang berjudul “Implementasi Program Full Day School Sebagai Usaha Mendorong
Perkembangan Sosial Peserta Didik TK Unggulan Al- Ya‟lu Kota
Malang”. Hasil penelitian Marfiah menjelaskan bahwa penerapan program fullday schooldi TK Unggulan Al-
Ya‟lu kota Malangdilaksanakan pada hari Senin sampai Jumat, mulai dari pagi hingga sore hari. Faktor
pendukung program antara lain: 1 ketersediaan dana dari yayasan dan wali murid; 2 antusiasme anak yang besar dalam menjalankan program;
dan 3 keikutsertaan orangtua dalam pelaksanaan program. Faktor penghambatnya adalah sikap orangtua yang kurang percaya pada pihak
sekolah dalam menyelesaikan permasalahan anak, serta perbedaan kematangan anak didik. Solusi pihak sekolah untuk mengatasi hambatan
program meliputi sosialisasi program sekolah untuk wali murid sehingga tercipta adanya kerjasama yang baik, memproduksi film sendiri untuk
mengatasi keterbatasan sarana prasarana sertamelaksanakanmotherhood
34
teaching. Persamaan dari penelitian Marfiah Astuti dengan penelitian ini adalah variabel penelitiannya, yaitu program full day school, sedangkan
perbedaan penelitian Marfiah Astuti dengan penelitian ini adalah penelitian adalah fokus penelitian. Penelitian Marfiah Astuti fokus
terhadap implementasi program full day school dan tidak mengkaji tentang partisipasi orangtua secara lebih mendalam.
Penelitian yang dilakukan oleh Addin Arsyadana 2010 yang berjudul “Penerapan Sistem Full Day School Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan
Kualitas Pendidikan Di Mi Al-Qa mar, Nganjuk”. Berdasarkan hasil
penelitian Addin diketahui bahwa upaya peningkatan kualitas pendidikan di MI Al-Qamar melalui sistem full day school sudah berjalan dengan
baik, artinya apa yang direncanakan dan pelaksanaanya sudah sesuai. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, madrasah terus menerus
memacu dengan cara melengkapi sarana prasarana, mengatur penggunaan sarana prasarana, melakukan pemantauan dan melaksanakan pembinaan
intensif yang tidak bersifat kaku. Dalam proses belajar mengajar guru dituntut untuk menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi, seperti
game, setting pembelajaran yang berbeda, atau moving class. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Addin adalah keduannya mengkaji tentang
programfull day school pada tingkat sekolah dasar. Selain itu, pendekatan penelitian yang digunakan juga sama, yaitu pendekatan kualitatif,
sedangkan perbedaannya terletak pada fokus penelitian. Penelitian Addin fokus pada penerapan full day school sebagai upaya peningkatan kualitas
35
pendidikan, sedangkan penelitian ini fokus pada bentuk- bentuk dan faktor yang mempengaruhi partisipasi orangtua dalam program full day school.
Penelitian yang dilakukan oleh Bahaddur Muslikh 2012 yang berjudul “Partisipasi Orangtua Siswa dalam Pembelajaran Di SD Islam
Terpadu Salman Al Farisi Yogyakarta”. Penelitian Bahaddur menjelaskan tentang bentuk- bentuk partisipasi orangtua, yaitu partisipasi finansial,
sarana, tenaga dan moril. Partisipasi orangtua dalam pembelajaran dilakukan melalui wadah komite kelas. Faktor yang mempengaruhi
partisipasi orangtua siswa yaitu faktor kepedulian yang ditunjukkan dengan rasa memiliki sekolah yang tinggi serta presensi kehadiran rapat
komite kelas tinggi. Faktor lainnya adalah tingkat pendidikan atau profesi orangtua siswa. Persamaan dari penelitian Bahaddur Muslikh dan
penelitian ini adalah keduannya mengkaji tentang partisipasi orangtua di sekolah. Persamaan lainnya terlihat pada pemilihan setting penelitian,
yaitu di Sekolah Dasar Islam Terpadu SDIT. Perbedaannya adalah penelitian Bahaddur Muslikh fokus terhadap partisipasi orangtua dalam
pembelajaran di sekolah, sedangkan penelitian ini fokus pada partisipasi orangtua dalam program full day school.
Penelitian yang dilakukan oleh Hendita Rifki Alfiansyah 2015 yang berjud
ul “Pengaruh Partisipasi Orangtua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Se-Gugus III Kecamatan Panjatan Kabupaten
Kulon Progo”. Berdasarkan hasil penelitian Hendita, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara perhatian orangtua terhadap
36
motivasi belajar siswa sebesar 39,7. Semakin tinggi peran partisipasi orangtua, maka akan semakin tinggi pula motivasi belajar siswa. Bentuk
partisipasi yang diberikan orangtua berupa partisipasi fisik penyediaan tempat belajar pemberian alat bantu untuk belajar di rumah dan
partisipasi non fisik pemberian bimbingan, arahan, motivasi pada anak. Penelitian Hendita dan penelitian ini sama- sama mengkaji tentang
partisipasi orangtua di sekolah, tetapi fokus penelitiannya berbeda. Penelitian Hendita fokus terhadap pengaruh partisipasi orangtua dalam
peningkatan motivasi belajar siswa, sedangkan penelitian ini fokus terhadapbentuk- bentuk serta faktor- faktor yang mempengaruhi partisipasi
orangtua dalam program full day school. Perbedaan yang lainnya adalah penelitian Hendita menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan
penelitian ini
menggunakan pendekatan
kualitatif.
37
E. Kerangka Pikir