Bentuk – Bentuk Keterlibatan atau Partisipasi Orangtua dalam

117 karakteristik orangtua yang beragam, serta dominasi peran ibu dalam pendidikan anak di sekolah.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Bentuk – Bentuk Keterlibatan atau Partisipasi Orangtua dalam

Program Full Day School SDIT Insan Utama Full day school dapat diartikan sebagai sekolah yang kegiatan belajarnya berlangsung dari pagi hingga sore hari, yaitu pukul 07.00 – 15.30 WIB. Sehingga dapat dikatakan bahwa full day school memiliki rentang waktu yang lebih lama daripada sekolah pada umumnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Wiwik Sulistyaningsih dalam Annisa Nurul Azizah, 2014: 9 yang menyatakan bahwa sekolah bertipe full day berlangsung hampir sehari penuh lamanya. Dionisios Loukeris et al dalam Annisa Nurul Azizah, 2014: 11 menyatakan bahwa tujuan pelaksanaan pendidikan full day school adalah untuk menguatkan pengetahuan dan keterampilan siswa. Seperti halnya di SDIT Insan Utama yang menerapkan full day school dengan tujuanuntuk menguatkan pengetahuan siswa secara akademis serta spiritual. Tujuan lain dari pelaksanaan full day school adalah membentuk anak supaya kelak terbiasa melakukan aktivitas dari pagi hingga sore hari. Adanya pengalaman-pengalaman yang kurang menguntungkan yang menimpa diri seorang anak pada masa mudanya akan memudahkan timbulnya masalah gangguan penyesuaian diri di kelak kemudian hari. Menurut psikologi perkembangan, dasar kepribadian seseorang terbentuk pada 118 masa anak- anak Gunarsa dan Gunarsa, 1991: 3-6, sehingga dapat diartikan bahwa masa anak- anak sangat penting sebagai dasar dari kehidupan. Full day school SDIT Insan Utama memiliki beberapa program unggulan yaitu Mentoring, UMMI, Konsultasi Psikolog, Home Visit, ACIBU Aku Cinta Buku, Kunjungan Edukasi, Outbond, AMT Achievement Motivation Training dan Mabit. Berdasarkan tujuan pelaksanaannya, program-program tersebutterbagi dalam empat bidang. Pertama, yaitu bidang akademik yang meliputi program Mentoring, AMT, ACIBU, dan Kunjungan Edukasi. Pengembangan peserta didik di bidang akademik tidak hanya dilakukan melalui kegiatan belajar mengajar di kelas, namun dapat pula dilakukan melalui program atau kegiatan penunjang yang dilaksanakan di luar kelas seperti kunjungan edukasi dan kunjungan ke perpustakaan ACIBU. Wiwik Sulistyaningsih dalam Annisa Nurul Azizah, 2014: 14 menyatakan bahwa sekolah bertipe full day school dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang luas kepada anak, misalnya pergi berdarmawisata. Kedua, yaitu bidang keagamaan yang meliputi program UMMI dan Mabit. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa SDIT Insan Utama menerapkan kurikulum KTSP yang dipadukan dengan kurikulum JSIT Jaringan Sekolah Islam Terpadu. Muatan isi kurikulum JSIT berlandaskan pada pengamalan ajaran agama Islam 119 yang diaplikasikan melalui praktik ibadah, seperti sholat lima waktu dan membaca Al- Quran. Menurut Sismanto 2007:5-6, full day school merupakan model sekolah umum yang memadukan sistem pengajaran Islam secara intensif yaitu melalui tambahan waktu khusus untuk pendalaman keagamaan bagi siswa. Biasanya jam tambahan tersebut dialokasikan pada waktu setelah sholat dhuhur sampai sholat ashar. Ketiga, yaitu bidang sosial yang meliputi program Konsultasi Psikolog dan Home Visit.Aspek sosial dapat berkembang melalui adanya interaksi antara individu dengan individu maupun individu dengan kelompok. Interaksi di sekolah dapat diwujudkan melalui kerjasama antar pihak- pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program. Kerjasama dari berbagai pihak yang terlibat diperlukan untuk saling berbagi kelebihan guna mengurangi berbagai kelemahan yang ada, khususnya yang berkaitan dengan kemampuan sumber daya manusia Retno SetyaPutri, 2012: 19.Program full day schooltidak hanya melibatkan pihak interen sekolah, tetapi juga melibatkan pihak dari luar yaitu orangtua siswa dan psikolog pendidikan. Keempat, yaitu bidang kreativitas berupaprogram outbond. Full day schoolidentik dengan permainan, tujuannya agar proses belajar mengajar penuh dengan suasana kegembiraan. Konsep pengembangan dan inovasi sistem pembelajaran full day school adalah untuk mengembangkan kreatifitas peserta didik yang mencakup integrasi dari tiga ranah perkembangan anak, yaitu ranah cipta kognitif, ranah rasa 120 afektif, dan ranah karsa psikomotorik Muhibbin Syah, 2013: 148- 150. Ketercapaian tujuan pelaksanaan program- program unggulan full day school tidak terlepas dari faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa salah satu faktor pendorong dalam penerapan program full day schoolSDIT Insan Utama adalah partisipasi orangtua. Menurut Addin Arsyadana dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Sistem Full Day School Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di MI Al- QamarNganjuk ”, rendahnya partisipasi masyarakat dalam hal ini termasuk partisipasi dari orangtua atau walimurid akan menghambat proses pengembangan pendidikan yang sedang berlangsung, sehingga dapat dikatakan bahwa partisipasi orangtua itu penting untuk mendukung pelaksanaan program full day school. Partisipasi orangtua dalam program full day school dapat diartikan sebagai keikutsertaan atau peran serta atau kontribusi orangtua dalam mendukung dan ikut andil mensukseskan kegiatan sekolah. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa partisipasi orangtua dalam program full day school SDIT Insan Utama dapat mendukung, mensukseskan dan memajukan program sekolah. Partisipasi orangtua dalam program full day school SDIT Insan Utama juga dapat mempertebal tanggung jawab orangtua untuk menyediakan pendidikan yang baik danberkualitas bagi anak, serta dapat memotivasi orangtua beserta anak 121 untuk belajar lebih baik lagi, khususnya dalam pendalaman agama. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Pariatra Westra dalam Widi Astuti, 2008:14 bahwa partisipasi memiliki manfaat diantaranya sebagai motivasi dan membangun kepentingan bersama, dapat mendorong orang untuk lebih bertanggung jawab, serta lebih memungkinkan untuk mengikuti perubahan. Partisipasi atau keterlibatan orangtua di SDIT Insan Utama secara umum dapat dikategorikan dalam dua bentuk yaitu fisik dan non fisik. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Basrowi dalam Dwiningrum, 2011: 58-59 yang membedakan partisipasi masyarakat menjadi dua bentuk yaitu partisipasi fisik dan partisipasi non fisik. Menurut Basrowi dalam Dwiningrum, 2011: 58-59 partisipasi fisik merupakan partisipasi masyarakat atau orangtua dalam bentuk menyelenggarakan usaha-usaha pendidikan, sedangkan partisipasi non fisik merupakan keikutsertaan masyarakat dalam hal menentukan arah pendidikan nasional dan meratanya animo masyarakat untuk menuntut ilmu pengetahuan melalui pendidikan.Partisipasi nonfisik dapat berupa pemberian gagasan, ide, pemikiran, suara-suara yang dapat mempengaruhi jalannya suatu program atau kebijakan. Bentuk partisipasi atau keterlibatan orangtua secara fisik maupun non fisikdalam program full day school SDIT Insan Utama terbagi dalam empat bidang program unggulan full day school, yaitu bidang akademik, sosial, keagamaan, dan kreativitas. Berdasarkan hasil penelitian, 122 diketahui bahwa partisipasi fisik orangtua dalam program- program unggulan full day schoolSDIT Insan Utama berupa pemberian dana, penyediaan keperluan atau kebutuhan anak, mengantar jemput anak, melakukan partisipasi kehadiran serta partisipasi keahlian. Secara non fisik, bentuk partisipasi orangtua dalam program- program unggulan full day schoolSDIT Insan Utama meliputi adanya pemahaman orangtua terkait program, adanya dorongan atau dukungan terhadap anak untuk mengikuti program pemberian ijin, adanya komunikasi yang terjalin baik antara orangtua dengan sekolah, serta pemberian masukan atau saran dari orangtua terkait pelaksanaan program. Bentuk keterlibatan orangtua dalam program- program unggulan full day school SDIT Insan Utama yang paling banyak dilakukan adalah melakukan pendanaan serta menyediakan keperluan kebutuhan anak yang berkaitan dengan program- program tersebut. Orangtua banyak terlibat dalam kegiatan yang sifatnya material atau finansial. Orangtua bertanggung jawab terhadap pendidikan anak di sekolah, sehingga orangtua perlu terlibat dalam pembiayaan sekolah. Hal ini berkaitan dengan peranan orangtua dari aspek atau dimensi “assets”. Menurut Seymour B. Sarason dalam Dwiningrum, 2015: 67-68, orangtua memiliki peranan dalam peningkatan mutu sekolah yang dapat dianalisis dari dua aspek, yakni orang tua sebagai “assets” dan orangtua sebagai “deficits”. Dari aspek dimensi “assets”, peran orangtua diantaranya yaitu bertanggung jawab untuk mengetahui seperti apa 123 sekolah dalam artian bahwa orangtualah yang menyediakan dana untuk pengadaan sekolah yang layak. Keterlibatan atau partisipasi fisik orangtua lainnya, yaitu turut serta hadir dalam pelaksanaan program-program unggulan full day school SDIT Insan Utama. Menurut beberapa studi, contoh keterlibatan orangtua diantaranya: menghadiri kegiatan sekolah atau kelas, menghadiri pertemuan umum di sekolah, dan menghadiri konferensi orangtua- guru yang dijadwalkan secara rutin Asher dalam Dwiningrum, 2015: 72. Akan tetapi, kehadiran atau keikutsertaan orangtuadalam pelaksanaan program-program unggulan full day school SDIT Insan Utama tidak mencakup pada seluruh program yang ada. Berdasarkan tabel 16, diketahui bahwa keterlibatan orangtua secara kehadiran hanya terdapatdalam program konsultasi psikolog dan AMT. Hal tersebut disebabkan oleh faktor kesibukan atau tuntutan pekerjaan orangtua siswa yang menyita waktu, sehingga mereka tidak memiliki banyak kesempatan untuk menghadiri program- program tersebut. Secara non fisik, partisipasi orangtua dalam program- program unggulan full day school SDIT Insan Utama yang paling banyak dilakukanadalahmemberikan ijin bagi anak untuk mengikuti program- program tersebut. Menurut Mulyasa dalam Dwiningrum, 2015: 67, orangtua memiliki peranan dalam membentuk lingkungan belajar yang kondusif di rumah. Peranan tersebut diantaranya mendorong anak untuk aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi sekolah, baik yang bersifat 124 kurikuler maupun ekstrakurikuler, serta memahami apa yang telah, sedang, atau yang akan dilakukan sekolah dalam mengembangkan potensi anaknya Mulyasa dalam Dwiningrum, 2015: 67. Memberikan ijin pada anak untuk mengikuti program sekolah secara langsung menunjukkan bahwa orangtua memberikan dukungan atau dorongan terhadap anak. Bentuk partisipasi non fisik dari orangtua siswa yang lainnya yaitu menjalin komunikasi yang baik dengan pihak sekolah. Komunikasi dapat dikatakan sebagai bentuk transparansi antara pihak sekolah dan walimuridorangtua. Transparansi merupakan salah satu prinsip partisipasi sebagaimana yang tertuang dalam Panduan Pelaksanaan Pendekatan Partisipatif yang disusun oleh Department for International Development. Semua pihak harus dapat menumbuhkembangkan komunikasi dan iklim berkomunikasi terbuka dan kondusif sehingga menimbulkan dialog Retno SetyaPutri, 2012: 18-19. Berdasarkan tingkatan partisipasi menurut Peter Oakley dalam Dwiningrum, 2015: 65-66, partisipasi orangtua siswa full day school SDIT Insan Utama termasuk dalam tingkat decision-makingdimana konsensus didasarkan pada keputusan kolektif dan bersumber pada rasa tanggungjawab untuk menghasilkan sesuatu Peter Oakley dalam Dwiningrum, 2015: 65-66. Hal tersebut dapat dilihat dari kerjasama yang sudah terjalin baik antara orangtua dan sekolah. Rasa tanggung jawab menjadi salah satu faktor yang mendorong orangtua siswa untuk 125 berpartisipasi dalam program full day school SDIT Insan Utama. Apabila dikaitkan dengan tingkatan secara sistematismenurut Khumas dkk dalam Dwiningrum, 2015: 73, partisipasi orangtua siswa SDIT Insan Utama termasuk dalam tingkat “support” level II yang menunjukkan bahwa keterlibatan orangtua di sekolah hanya saat khusus di mana pihak sekolah meminta keterlibatan mereka dan tugas yang dibebankan pada orangtua biasanya dapat diselesaikan di rumah tidak menuntut waktu serta energi Khumas dkk dalam Dwiningrum, 2015: 73-75. Contohnya orangtua membayar SPP tepat waktu, menyumbangkan sejumlah dana bagi sekolah infaq, datang saat diundang ke sekolah, memberi ijin untuk anaknya bisa mengikuti kegiatan program di sekolah serta menjalin komunikasi dengan guru lewat SMS atau WhatsApp. Contoh lainnya yaitu, orangtua memberikan semangat atau motivasi belajar kepada anak di rumah dengan menemani serta mendampingi anak di rumah. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa full day school SDIT Insan Utama memiliki beberapa program unggulan yang dibagi dalam empat bidang berdasarkan tujuan pelaksanaanya, yaitu bidang keagamaan UMMI dan Mabit; bidang akademik Mentoring, AMT, Kunjungan Edukasi,dan ACIBU; bidang sosial Konsultasi Psikolog dan Home Visit; dan bidang kreativitas Outbond. Salah satu faktor yang mendukung pelaksanaan program full day schoolyaitu partisipasi orangtua. Bentuk keterlibatan orangtua dalam program- 126 program unggulan full day school SDIT Insan Utama terdiri dari dua macam yaitu partisipasi fisik dan non fisik. Bentuk partisipasi fisik orangtua meliputi partisipasi secara finansial, tenaga, kehadiran dan keahlian; sedangkan bentuk partisipasi non fisiknyameliputi adanya dorongan atau dukungan orangtua secara moril bagi anak pemberian ijin, adanya jalinan komunikasi yang baik antara orangtua dengan sekolah, adanya pemahaman dan pemberian masukan atau saran dari orangtua terkait pelaksanaan program. Partisipasi orangtua jugamemiliki manfaat bagi peserta didik maupun orangtua itu sendiri. Selain itu, partisipasi orangtua dalam program full day school termasuk dalam tingkatan decision-making dan tingkatan support.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Partisipasi Orangtua dalam

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PROGRAM FULL DAY SCHOOL DALAM PENGEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA Pelaksanaan Program Full Day School Dalam Pengembangan Interaksi Sosial Siswa Di SD IT Ar Risalah Kartasura Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 1 15

PERBEDAAN STATUS GIZI DAN KARAKTERISTIK KELUARGA PADA SISWA SD ANTARA PROGRAM FULL DAY SCHOOL DENGAN NON FULL Perbedaan Status Gizi Dan Karakteristik Keluarga Pada Siswa SD Antara Program Full Day School Dengan Non Full Day School Di Desa Tulakan Kabup

0 3 16

PERBEDAAN STATUS GIZI DAN KARAKTERISTIK KELUARGA PADA SISWA SD ANTARA PROGRAM FULL DAY SCHOOL DENGAN Perbedaan Status Gizi Dan Karakteristik Keluarga Pada Siswa SD Antara Program Full Day School Dengan Non Full Day School Di Desa Tulakan Kabupaten Paci

0 1 11

PENGELOLAAN FULL DAY SCHOOL STUDI SITUS SMP ISLAM TERPADU HARAPAN BUNDA SEMARANG PENGELOLAAN FULL DAY SCHOOL STUDI SITUS SMP ISLAM TERPADU HARAPAN BUNDA SEMARANG.

0 2 13

KEMANDIRIAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN FULL DAY KEMANDIRIAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL DI SD ISLAM TERPADU NURUL ISLAM TENGARAN KABUPATEN SEMARANG.

0 0 12

PENDAHULUAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL DI SD ISLAM TERPADU NURUL ISLAM TENGARAN KABUPATEN SEMARANG.

0 0 9

IMPLEMENTASI PROGRAM FULL DAY SCHOOL DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DI SD ISLAM TERPADU TARUNA TELADAN DELANGGU TAHUN 2015/2016.

4 11 25

PROGRAM FULL DAY SCHOOL DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SISWA KELAS IV DI SDIT INSAN UTAMA BANTUL TAHUN AJARAN 2013/2014.

1 11 248

Perbedaan relgiusitas remaja SMP Islam full day school dan non full day school - Ubaya Repository

0 1 1

PendIdIkAn kARAkTeR MelAlUI PROGRAM PeMBIASAAn dI Sd ISlAM TeRPAdU InSAn UTAMA BAnTUl YOGYAkARTA

0 1 7