72
day school juga bermanfaat bagi wali murid, dalam hal mendidik anak, khususnya pendidikan keagamaan di sekolah.
b. Penerapan Program Full Day School SDIT Insan Utama
Berdasarkan hasil observasi serta dokumentasi peneliti, diketahui SDIT Insan Utama Bantul menerapkan full day school
mulai pukul 07.00 hingga pukul 15.30 WIB atau lebih tepatnya setelah sholat Ashar. Khusus untuk kelas bawah Kelas I, II , III
kegiatan belajarnya selesai lebih cepat daripada kelas atas Kelas IV, V, VI yaitu pukul 14.30 WIB. Contoh jadwal pelajaran kelas
atas dan kelas bawah SDIT Insan Utama tahun ajaran 20152016 dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan hasil wawancara dengan
informan dan subyek penelitian, diperoleh hasil bahwa dalam program full day school SDIT Insan Utama terdapat beberapa
program kegiatan unggulan, antara lain sebagai berikut :
1 UMMI
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala sekolah, diketahui bahwa UMMI adalah metode baru yang digunakan
oleh sekolah ini. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala sekolah sebagai berikut :
“UMMI merupakan salah satu program sekolah ini. Dulu sekolah kita pakai QIROATI terus sekarang pakai UMMI.
Ada sekolah yang menggunakan QIROATI, ada yang menggunakan UMMI, ada juga yang menggunakan
metodenya sendiri. Jadi, metode yang diterapkan masing- masing sekolah JSIT itu tidak sama. Tapi tujuan dari semua
metode itu sama saja, yaitu bagaimana cara membaca Al-
Quran dengan fasih dan benar.” W142016
73
Salah satu pendidik di SDIT Insan Utama WA mengatakan bahwa;
“UMMI itu cara belajar membaca Al-Quran. Kalau UMMI itu metode membaca Al-Quran, biasanya kan pakai IQRO,
nah kalau disini menggunakan metode yang disebut UMMI. Saya juga mengajar UMMI disini, para pengajar UMMI
cukup banyak, mbak. Pengajar UMMI itu ada yang masih mahasiswa,
ada juga
dari walimurid
di sini.
”WWA1342016 Senada dengan yang diungkapkan oleh beberapa walimurid
sebagai berikut : “Kalau kita dirumah kita belajar ngaji pakai Iqro kalau di
sekolah pakai UMMI. Prinsipnya sama kok, belajar ngajinya sama.” WIS842016
“UMMI kayak Iqro itu lho dan ada hafalannya juga.” WIU1242016
“Di sekolah itu diajarkan dasar- dasar membaca Al- Quran, mbak. Nanti setiap hari apa gitu, di sekolah itu ada
semacam tes untuk naik ke tingkat selanjutnya. Murid akan di tes oleh ustadzahnya, kira-
kira sudah sejauh mana.” WAN942016
Kepala sekolah beserta para pengajar UMMI di SDIT Insan Utama mengungkapkan bahwa;
“UMMI itu dilakukan empat kali dalam seminggu, yaitu hari Senin sampai Kamis. Kegiatan UMMI dilakukan
selama 2 jam pelajaran. Jadwal UMMI itu beda- beda, kalau yang pagi hari itu kelas I dan II jam 08.00, yang kelas IV itu
siang jam 09.45, dan saya ngajar kelas VI itu siang jam 13.10 sampai jam 13.30. Dalam satu hari itu bisa kelas I dan
II di awal pelajaran, kelas III dan IV di tengah pelajaran,
kelas V dan VI di akhir pelajaran.”
74
Berdasarkan hasil wawancara yang diperkuat dengan hasil pengamatan peneliti, diperoleh hasil bahwa kegiatan UMMI
dilaksanakan setiap hari Senin- Kamis selama dua jam pelajaran secara berkelompok sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Masing- masing kelompok tersebut di bimbing oleh seorang pengajar UMMI atau yang biasa disebut ustad ustadzah.
Mayoritas pengajar UMMI di SDIT Insan Utama sudah bersertifikasi khusus sehingga sangat kompeten dalam
pembelajaran UMMI di sekolah. Pengajar UMMI terdiri guru- guru di SDIT Insan Utama, walimurid SDIT Insan Utama,
pengurus yayasan Insan Utama serta mahasiswa. Obs 31 Maret-05 April 2016
2 Mentoring
IU dan AN selaku walimurid SDIT Insan Utama mengatakan bahwa;
“Kalau hari Sabtu itu gak ada pelajaran, tetapi ada pelajaran tambahan untuk kelas VI. Kalau yang kelas bawah itu kan
ada ekstra.” WIU1242016 “Di Insan Utama itu ada yang namanya mentoring ya, jadi
murid- murid itu dibuatkan kelompok terus nanti ditanya satu- satu tentang masalah atau kesulitan masing- masing
nah nanti langsung dicarikan solusi untuk mereka gitu.” WAN942016
Berdasarkan hasil wawancara di atas serta didukung oleh hasil observasi peneliti, diketahui bahwa kegiatan mentoring ini
dilaksanakan oleh kelas IV, V dan VI. Mentoring biasanya diisi
75
dengan tambahan pelajaran atau pengulangan materi- materi pelajaran yang belum dikuasai oleh siswa. Mentoring
dilaksanakan pada hari Sabtu mulai pukul 11.00 WIB atau setelah kegiatan ekstrakurikuler. Khusus untuk kelas VI,
mentoring dilakukan pada hari Sabtu pukul 08.00-09.30 WIB. Mentoring dilakukan secara berkelompok, satu kelompok bisa
terdiri dari 8 sampai 10 anak. Kegiatan mentoring dibimbing oleh seorang mentor, yaitu guru wali kelas atau guru bidang
studi di sekolah. Kegiatan mentoring juga dilakukan pada saat Mabit. Obs16 April 2016
3 Konsultasi dengan Psikolog
Sekolah ini menyediakan sarana konsultasi dengan seorang psikolog yang datang setiap hari Selasa. Konsultasi dapat
dilakukan oleh wali kelas maupun walimurid tergantung permintaan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh guru- guru
SDIT Insan Utama sebagai berikut: “Sekolah itu kerjasama dengan psikolog kayaknya bukan
dari lembaga itu tetapi person. Dia punya lembaga cuma kerjanya person gitu, kan sudah kenal akrab dengan
yayasan jadi lebih enak kalau secara person aja gitu. Kadang ada wali kelas atau walimurid yang ingin
berkonsultasi dengan psikolog. Misalnya walimurid mengeluhkan perihal anak yang tidak konsen saat belajar
dirumah atau anak yang sering murung di rumah dan lain- lainnya, tergantung
requestgitu.” WH542016 “Sekolah itu kerjasama dengan psikolog yang datang tiap
hari Selasa. Kalau konsultasi dengan psikolog itu biasanya tentang perkembangan anak didik, bisa atau enggak dalam
pembelajaran.” WWA1342016
76
“Di sini ada psikolog yang datang tiap hari Selasa. Sebetulnya sama dengan bimbingan konseling cuma kita
manggilnya psikolog gitu. Psikolognya itu bukan dari
instansi pendidikan, tetapi beliau buka praktik sendiri.” WSN1242016
Namun, beberapa walimurid mengungkapkan bahwa yang paling sering berkonsultasi dengan psikolog yaitu guru wali
kelas. Sebagaimana yang diungkapkan oleh SR selaku walimurid bahwa;
“...di sekolah itu ada psikolog. Jadi kalau orangtua butuh, tetapi mungkin hanya untuk walimurid yang benar- benar
butuh ya. Karena selama ini yang lebih sering pakai psikolog itu wali
kelas.”WSR1342016 Selain itu, psikolog seringkali menangani siswa- siswi yang
memiliki prestasi rendah saja. Sebagaimana yang diungkapkan oleh IU selaku walimurid bahwa;
“Saya sih belum pernah konsultasi sama psikolog, karena alhamdulillah anak saya itu nggak terlalu problem. Biasanya
itu yang suka rajin konsultasi dengan psikolog adalah anak-
anak yang prestasinya rendah.” WIU1242016 Berdasarkan hasil wawancara di atas, diketahui bahwa
sekolah bekerja sama dengan seorang psikolog pendidikan. Sekolah memfasilitasi para guru maupun walimurid untuk
melakukan konsultasi dengan psikolog terkait perkembangan anak maupun pendidikan anak di sekolah. Kegitan konsultasi
dengan psikolog dilakukan setiap hari Selasa dan yang paling sering melakukan konsultasi yaitu guru- guru wali kelas yang
memiliki permasalahan tentang murid di kelasnya.
77
4 Home Visit
SN dan WA selaku pendidik di SDIT Insan Utama mengungkapkan bahwa;
“Misalkan ada anak yang sikapnya kurang baik, nanti kita kunjungi rumahnya. Kita mau lihat kondisi di rumahnya
seperti apa, kadang kan sikap anak terbawa dari rumah...Itu kan program sekolah yang namanya Home Visit. Pokoknya
kita mendatangi rumah anak- anak yang bermasalah bukan hanya secara psikologis saja tetapi secara akademisnya juga,
lalu kita datangi rumahnya kita cari letak permasalahannya dan terakhir cari solusinya. Kadang juga kita kunjungi
rumah anak yang sakit berkepanjangan gitu.” WSN1242106
“Di sini ada home visit Senin-Jumat, misalnya kalau orangtua gak mungkin datang, kita yang datang ke rumah
siswa untuk
melihat perkembangan
anak.” WWA1342016
Hal tersebut di dukung oleh pernyataan AN selaku
walimurid yang mengatakan bahwa; “Iya, gurunya Icha pernah ke rumah, kalau nggak salah
sudah dua kali itu. Pertama itu dulu pas kenalan, terus yang kedua itu pas nganter hasil Tryout
.” WAN942016 Berdasarkan hasil wawancara di atas, diketahui bahwa
sekolah memiliki program Home Visit, yaitu kegiatan dimana guru wali kelas datang atau berkunjung ke rumah- rumah siswa
dengan tujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami oleh siswa tersebut atau sekedar melihat perkembangan
kondisi anak didik di rumah.
78
5 ACIBU Aku Cinta Buku
Sekolah ini ingin memperkenalkan anak didik dengan buku sejak dini. Anak- anak diberikan kesempatan untuk bisa
membaca buku di perpustaaan daerah atau membeli buku kesukaan mereka di toko buku. Sebagaimana yang diungkapkan
oleh guru- guru SDIT Insan Utama sebagai berikut: “Ada kegiatan Acibu yang merupakan kegiatan untuk siswa
kelas bawah. Biasanya kita pergi mengunjungi perpustakaan atau membeli buku.” WWA1342016
“Kemarin itu ada kegiatan Acibu, singkatan dari Aku Cinta Buku yang merupakan kegiatan dari perpustakaan. Anak-
anak akan di suruh membawa uang dengan jumlah yang
sudah ditentukan.” WSN1242016 Berdasarkan hasil wawancara di atas, diketahui bahwa
ACIBU hanya dilaksanakan oleh murid-murid kelas bawah Kelas I,II, dan III. Kegiatan ACIBU ini merupakan hasil
kerjasama sekolah dengan pihak perpustakaan daerah. Siswa siswi yang mengikuti kegiatan ACIBU tidak hanya dapat
membaca buku di perpustakaan, tetapi juga bisa membeli buku yang mereka suka di toko buku.
6 Kunjungan Edukasi
SDIT Insan
Utama memiliki
kegiatan penunjang
pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan di luar sekolah, seperti kunjungan edukasi. Sebagaimana yang diungkapkan oleh
Kepala sekolah sebagai berikut:
79
“Kunjungan edukasi itu dilakukan mulai dari kelas I-V. Lokasi kunjungan edukasi berbeda- beda disesuaikan
dengan tingkatan kelasnya, misalnya kelas 1 dan 2 itu ke perpustakaan, nanti yang kelas 3 itu ke seni kerajinan dan
batik, nanti yang kelas 4, 5,6 beda lagi. Pemilihan lokasinya itu sudah diarahkan oleh wali kelas masing- masing sesuai
perkembangan anak dan materi yang diajarkan di kelas. Jadi, programnya kunjungan edukasi ini dirancang sendiri
oleh wali kelas.” W142016 Senada dengan WA selaku guru wali kelas yang
mengatakan bahwa; “Oh ada kunjungan edukasi. Kita pernah kunjungan ke
sentra batik, tempat pembuatan bakpia, tempat pembuatan handicraft, tempat cinderamata dari batok, tempat
pengolahan sampah, dan rumah belajar moderen MOTHO
di Bantul.” WWA1342016 Berdasarkan hasil wawancara di atas, diketahui bahwa
kunjungan edukasi merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar sekolah dengan tujuan untuk mengedukasi peserta didik
sesuai dengan tingkatan kelasnya. Sehingga lokasi kunjungan edukasi kelas I sampai kelas V itu berbeda- beda.
7 Outbond
Selain kunjungan edukasi, SDIT Insan Utama juga memiliki kegiatan penunjang lain yaitu outbond. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh WA selaku guru di sekolah dan IS selaku walimurid kelas VI sebagai berikut:
“Kegiatan anak- anak disini selain belajar itu ada outbond, ada ACIBU Aku Cinta Buku, ada kemah juga. Outbond
itu untuk semua kelas tetapi waktunya beda- beda.”
WWA1342016
80
“Anakku itu outbond nya di deket- deket sekitaran daerah sini. Udah ke banyak tempat sih, aku nggak hafal mbak.
Pernah ke goa cemara di Bantul. Kalau ada outbond, kunjungan atau apa itu kan kita sudah nggak ada biaya lagi.
Sudah lepas kita se
gitu.” WIS842016 Berdasarkan hasil pengamatan peneliti serta hasil
dokumentasi, diketahui pula bahwa sekolah ini memiliki alat- alat outbond milik sendiri yang lengkap. Kegiatan outbond yang
dilaksanakan sekolah ini dirancang dan di organisir sendiri oleh guru dan karyawan sekolah. Hal tersebut dapat dilihat pada
laporanprogramOutbond Kelas 1 TA 20152016 yang terlampir. Selain itu, diketahui pula bahwa orangtua atau walimurid
siswa tidak ikutserta dalam kegiatan outbond sekolah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh guru walikelas I SN, dan
salah satu walimurid SR sebagai berikut : “Kalau kegiatan- kegiatan seperti outbond gitu orangtua
ndak ikut, hanya murid saja. Cuma orangtua itu mendukung aktivitasnya gitulho, misalnya dengan memberikan ijin atau
memberi dukungan yang lain mungkin ke arah finansial ya mbak. Kalau untuk pemilihan tempat- tempat outbond gitu,
kita mencari sendiri. ” WSN1242016 “Enggak, kalau kegiatan seperti outbond itu orangtua nggak
mendampingi cukup tahu infonya saja. Mungkin kegiatan tutup tahun saja yang harus ada orangtuanya ikut gitu
.” WSR1342016
Hal tersebut didukung oleh AN siswa kelas V dan NP siswa kelas IV yang mengatakan bahwa;
“Kalau pas outbond atau kunjungan ke daerah kerajinan Kasongan itu, Ibuku enggak ikut. Kalau yang ikut itu pas
acara AMT .” WAN2042016
81
“Biasanya kalau ada acara- acara kayak POMG itu pasti masuk. Biasanya suka telat, tetapi kalau kegiatan, kayak
ekstrakurikuler atau outbond orangtua nggak ikut. Aku bareng sama teman- teman,
sama ustadustadzah juga sih.” WNP2342016
MS selaku ketua Komite sekolah menambahkan bahwa;
“Untuk kegiatan- kegiatan, seperti outbond atau kunjungan itu memang orangtua tidak boleh ikut. Karena yang pertama
memang itu adalah program sekolah untuk membentuk kemandirian anak. Lalu yang kedua adalah masalah waktu
luang dari walimurid, biasanya kegiatan- kegiatan sekolah, seperti outbond itu kan, dilaksanakan hari Jumat atau Sabtu
dimana walimurid itu mungkin sibuk dengan urusan masing- masing dan malah jadi repot nanti. Jadi, mencari
titik temu untuk waktu yang pas antara jadwal sekolah dengan jadwal walimurid itu sangat susah mbak. Tetapi di
sini juga ada waktunya anak- anak berkumpul atau outbond bareng orangtuanya, nama kegiatannya itu Family
Gathering. Itu pernah dilaksanakan di lapangan Monginsidi
beberapa waktu lalu mbak.” WMS1342016 Jadi, dapat disimpulkan bahwa lokasi outbond berada di
sekitar daerah Bantul, seperti di goa cemara. Kegiatan outbond telah terjadwal untuk setiap kelas, biasanya dilakukan setiap hari
Jumat atau Sabtu. Siswa yang mengikuti outbond juga tidak dikenakan biaya tambahan dari sekolah. Dalam pelaksanaan
outbond, guru serta karyawan berperan memilih dan mengatur jalannya outbond, sedangkan orangtua tidak ikutserta secara
fisik. Namun orangtua berperan secara non fisik, seperti memberikan ijin atau memberi bantuan dana.
8 AMT Achievement Motivation Training dan Mabit
82
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, diperoleh hasil bahwa AMT dan Mabit merupakan kegiatan sekolah yang
mewajibkan peserta didik untuk menginap selama dua hari satu malam di sekolah dalam rangka pendalaman agama serta
pendalaman materi pelajaran di sekolah. Obs 16 April 2016 Senada dengan SR selaku walimurid yang mengungkapkan
bahwa; “Mabit itu isinya pendalaman materi- materi di sekolah dan
acaranya nginep di sekolah gitu terus ada juga pemberian motivasi kepada anak. Lha kalau kemarin itu kan baru
Mabit pertama kali jadi orangtua juga perlu ikut dan
mendapat motivasi juga.” W1342016 Mabit merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh kelas
IV-V dan hanya diikuti oleh siswa saja, sedangkan AMT Achievement Motivation Training merupakan kegiatan khusus
bagi kelas VI yang diikuti oleh siswa beserta orangtuanya. Sebagaimana yang dikatakan oleh salah satu murid SDIT Insan
Utama AN sebagai berikut: “Bulan kemarin apa kemarin nya lagi itu ada AMT, acara
murid bareng- bareng sama orangtuanya. Enggak tahu aku singkatannya itu apa, tetapi acaranya kayak ceramah-
ceramah gitu. Ceramahnya itu mengenai pelajaran- pelajaran, otak, sama pendidikan. Kemarin aku sama Ibuku,
tetapi aku duduk sendiri Ibuku duduk sendiri. Tanggal acaranya ya gak mesti, kayak Mabit gitu. Acaranya malem-
malem terus nginep di sekolah, tapi orangtuanya enggak ikut nginep cuma aku sama temen-
temen aja.” WA2042016
83
Kegiatan AMT bertujuan untuk memberikan motivasi bagi siswa dan orangtuanya dalam rangka menghadapi ujian nasional.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ketua Komite sebagai berikut:
“...acara AMT Achievement Motivation Training atau Training Motivasi untuk berprestasi yang khusus bagi murid
dan walimurid kelas VI. Kegiatan AMT itu dilaksanakan
menjelang UN mbak.” WMS1342016 AMT dan Mabit memiliki persamaan yaitu merupakan
kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa siswi selama dua hari satu malam di sekolah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk
pendalaman materi pelajaran dan pendalaman agama bagi siswa siswinya. Perbedaannya adalah AMT hanya dilaksanakan oleh
kelas VI menjelang ujian nasional dan diikuti oleh walimurid, sedangkan Mabit dilaksanakan oleh kels IV- V tanpa
keikutsertaan walimurid dalam pelaksanaannya. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa full
day school SDIT Insan Utama memiliki beberapa program unggulan yaitu Mentoring, UMMI, Konsultasi Psikolog, Home
Visit, ACIBU, Kunjungan Edukasi, Outbond, AMT, dan Mabit. Berdasarkan tujuan pelaksanaannya, program- program tersebut
dapat dikategorikan menjadi empat bidang, yaitu akademik, keagamaan, sosial dan kreativitas. Hal tersebut dapat dilihat secara
rinci pada tabel berikut.
84
Tabel 12. Program Unggulan Full Day School SDIT Insan Utama di Bidang Akademik
Program Deskripsi
Tujuan
Mentoring Kegiatan
yang biasanya
berisi les tambahan dan pendalaman
materi keagamaan
yang dilaksanakan
oleh siswa
kelas IV- VI pada hari Sabtu setelah
atau sebelum
kegiatan ekstrakurikuler.
Mentoring dilakukan secara berkelompok yang terdiri
dari 8-10 anak. Kegiatan tersebut
dibimbing oleh
seorang mentor. Siswa
dapat memahami materi
pelajaran yang
belum atau kurang dipahami di kelas.
ACIBU Aku Cinta
Buku ACIBU adalah kerjasama
sekolah dengan
perpustakaan daerah.
Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas I,II, dan III.
Kegiatan ACIBU
tidak hanya
mengunjungi perpustakaan, tetapi juga
mengunjungi toko buku. Memperkenalkan
peserta didik
dengan buku yang sesuai umurnya dan
menumbuhkan minat baca peserta
didik.
Kunjungan Edukasi
Kegiatan yang dilaksanakan di luar sekolah dengan
mengunjungi suatu tempat yang dapat mengedukasi
peserta didik. Waktu dan lokasi setiap tingkatan kelas
berbeda- beda. Mengedukasi
peserta didik sesuai dengan
tingkatan kelasnya.
AMT Achieveme
nt Motivation
Training Kegiatan khusus bagi siswa
kelas VI menjelang UN yang diikuti oleh siswa
beserta
orangtuanya. Kegiatan ini berisi training
motivasi untuk siswa dan walimurid. Kemudian siswa
siswi akan menginap selama satu malam di sekolah tanpa
walimurid. Memberikan
motivasi bagi siswa dan
orangtuanya dalam
rangka menghadapi ujian
nasional.
Sumber : Data Primer Tahun 2016
85
Tabel 13. Program Unggulan Full Day School SDIT Insan Utama di Bidang Keagamaan
Program Deskripsi
Tujuan
UMMI UMMI
adalahmetode membaca Al-Quran yang
diterapkan sekolah.
Kegiatan UMMI
dilaksanakan setiap
hari senin-kamis selama 2 jam
pelajaran secara
berkelompok sesuai dengan jadwal
yang telah
ditentukan. Kelompok
tersebut di bimbing oleh seorang pengajar UMMI
yang sudah bersertifikasi khusus.
Siswa dapat
menghafalkan dan membaca Al-Quran
secara baik dan benar.
Mabit Kegiatan
sekolah yang
mewajibkan murid- murid kelas IV dan V untuk
menginap selama dua hari satu malam di sekolah,
biasanya dilaksanakan pada hari Sabtu.
Pendalaman keagamaan
bagi peserta didik secara
praktis.
Sumber : Data PrimerTahun 2016 Tabel 14. Program Unggulan Full Day School SDIT Insan Utama
di Bidang Sosial
Program Deskripsi
Tujuan
Konsultasi Psikolog
Guru maupun walimurid dapat berkonsultasi dengan
seorang psikolog pendidikan yang bekerja sama dengan
sekolah. Jadwal konsultasi dengan
psikolog adalah
setiap hari Selasa. Mencegah
dan mengatasi
permasalahan yang dialami
guru, orangtua
atau siswa.
Home Visit Kegiatan dimana guru atau
walikelas datang berkunjung ke rumah- rumah peserta
didik. Menyelesaikan
permasalahan yang sedang
dialami siswa serta melihat
perkembangan peserta didik di
rumah.
Sumber : Data PrimerTahun 2016
86
Tabel 15. Program Unggulan Full Day School SDIT Insan Utama di Bidang Kreativitas
Program Deskripsi
Tujuan
Outbond Outbond
dirancang dan
diorganisir sendiri oleh guru dan
karyawan sekolah.
Kegiatan outbond
telah terjadwal
dan biasanya
dilakukan setiap hari Jumat atau Sabtu. di luar sekolah,
misalnya tempat
wisata alam sekitar Bantul.
Mendorong kreativitas
anak, melatih
rasa percaya diri anak,
serta mempererat
hubungan siswa
dan guru.
Sumber : Data PrimerTahun 2016
c. Faktor PendukungPelaksanaan Program Full Day School SDIT