Penerapan Program Full Day School SDIT Insan Utama

72 day school juga bermanfaat bagi wali murid, dalam hal mendidik anak, khususnya pendidikan keagamaan di sekolah.

b. Penerapan Program Full Day School SDIT Insan Utama

Berdasarkan hasil observasi serta dokumentasi peneliti, diketahui SDIT Insan Utama Bantul menerapkan full day school mulai pukul 07.00 hingga pukul 15.30 WIB atau lebih tepatnya setelah sholat Ashar. Khusus untuk kelas bawah Kelas I, II , III kegiatan belajarnya selesai lebih cepat daripada kelas atas Kelas IV, V, VI yaitu pukul 14.30 WIB. Contoh jadwal pelajaran kelas atas dan kelas bawah SDIT Insan Utama tahun ajaran 20152016 dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan dan subyek penelitian, diperoleh hasil bahwa dalam program full day school SDIT Insan Utama terdapat beberapa program kegiatan unggulan, antara lain sebagai berikut : 1 UMMI Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala sekolah, diketahui bahwa UMMI adalah metode baru yang digunakan oleh sekolah ini. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala sekolah sebagai berikut : “UMMI merupakan salah satu program sekolah ini. Dulu sekolah kita pakai QIROATI terus sekarang pakai UMMI. Ada sekolah yang menggunakan QIROATI, ada yang menggunakan UMMI, ada juga yang menggunakan metodenya sendiri. Jadi, metode yang diterapkan masing- masing sekolah JSIT itu tidak sama. Tapi tujuan dari semua metode itu sama saja, yaitu bagaimana cara membaca Al- Quran dengan fasih dan benar.” W142016 73 Salah satu pendidik di SDIT Insan Utama WA mengatakan bahwa; “UMMI itu cara belajar membaca Al-Quran. Kalau UMMI itu metode membaca Al-Quran, biasanya kan pakai IQRO, nah kalau disini menggunakan metode yang disebut UMMI. Saya juga mengajar UMMI disini, para pengajar UMMI cukup banyak, mbak. Pengajar UMMI itu ada yang masih mahasiswa, ada juga dari walimurid di sini. ”WWA1342016 Senada dengan yang diungkapkan oleh beberapa walimurid sebagai berikut : “Kalau kita dirumah kita belajar ngaji pakai Iqro kalau di sekolah pakai UMMI. Prinsipnya sama kok, belajar ngajinya sama.” WIS842016 “UMMI kayak Iqro itu lho dan ada hafalannya juga.” WIU1242016 “Di sekolah itu diajarkan dasar- dasar membaca Al- Quran, mbak. Nanti setiap hari apa gitu, di sekolah itu ada semacam tes untuk naik ke tingkat selanjutnya. Murid akan di tes oleh ustadzahnya, kira- kira sudah sejauh mana.” WAN942016 Kepala sekolah beserta para pengajar UMMI di SDIT Insan Utama mengungkapkan bahwa; “UMMI itu dilakukan empat kali dalam seminggu, yaitu hari Senin sampai Kamis. Kegiatan UMMI dilakukan selama 2 jam pelajaran. Jadwal UMMI itu beda- beda, kalau yang pagi hari itu kelas I dan II jam 08.00, yang kelas IV itu siang jam 09.45, dan saya ngajar kelas VI itu siang jam 13.10 sampai jam 13.30. Dalam satu hari itu bisa kelas I dan II di awal pelajaran, kelas III dan IV di tengah pelajaran, kelas V dan VI di akhir pelajaran.” 74 Berdasarkan hasil wawancara yang diperkuat dengan hasil pengamatan peneliti, diperoleh hasil bahwa kegiatan UMMI dilaksanakan setiap hari Senin- Kamis selama dua jam pelajaran secara berkelompok sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Masing- masing kelompok tersebut di bimbing oleh seorang pengajar UMMI atau yang biasa disebut ustad ustadzah. Mayoritas pengajar UMMI di SDIT Insan Utama sudah bersertifikasi khusus sehingga sangat kompeten dalam pembelajaran UMMI di sekolah. Pengajar UMMI terdiri guru- guru di SDIT Insan Utama, walimurid SDIT Insan Utama, pengurus yayasan Insan Utama serta mahasiswa. Obs 31 Maret-05 April 2016 2 Mentoring IU dan AN selaku walimurid SDIT Insan Utama mengatakan bahwa; “Kalau hari Sabtu itu gak ada pelajaran, tetapi ada pelajaran tambahan untuk kelas VI. Kalau yang kelas bawah itu kan ada ekstra.” WIU1242016 “Di Insan Utama itu ada yang namanya mentoring ya, jadi murid- murid itu dibuatkan kelompok terus nanti ditanya satu- satu tentang masalah atau kesulitan masing- masing nah nanti langsung dicarikan solusi untuk mereka gitu.” WAN942016 Berdasarkan hasil wawancara di atas serta didukung oleh hasil observasi peneliti, diketahui bahwa kegiatan mentoring ini dilaksanakan oleh kelas IV, V dan VI. Mentoring biasanya diisi 75 dengan tambahan pelajaran atau pengulangan materi- materi pelajaran yang belum dikuasai oleh siswa. Mentoring dilaksanakan pada hari Sabtu mulai pukul 11.00 WIB atau setelah kegiatan ekstrakurikuler. Khusus untuk kelas VI, mentoring dilakukan pada hari Sabtu pukul 08.00-09.30 WIB. Mentoring dilakukan secara berkelompok, satu kelompok bisa terdiri dari 8 sampai 10 anak. Kegiatan mentoring dibimbing oleh seorang mentor, yaitu guru wali kelas atau guru bidang studi di sekolah. Kegiatan mentoring juga dilakukan pada saat Mabit. Obs16 April 2016 3 Konsultasi dengan Psikolog Sekolah ini menyediakan sarana konsultasi dengan seorang psikolog yang datang setiap hari Selasa. Konsultasi dapat dilakukan oleh wali kelas maupun walimurid tergantung permintaan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh guru- guru SDIT Insan Utama sebagai berikut: “Sekolah itu kerjasama dengan psikolog kayaknya bukan dari lembaga itu tetapi person. Dia punya lembaga cuma kerjanya person gitu, kan sudah kenal akrab dengan yayasan jadi lebih enak kalau secara person aja gitu. Kadang ada wali kelas atau walimurid yang ingin berkonsultasi dengan psikolog. Misalnya walimurid mengeluhkan perihal anak yang tidak konsen saat belajar dirumah atau anak yang sering murung di rumah dan lain- lainnya, tergantung requestgitu.” WH542016 “Sekolah itu kerjasama dengan psikolog yang datang tiap hari Selasa. Kalau konsultasi dengan psikolog itu biasanya tentang perkembangan anak didik, bisa atau enggak dalam pembelajaran.” WWA1342016 76 “Di sini ada psikolog yang datang tiap hari Selasa. Sebetulnya sama dengan bimbingan konseling cuma kita manggilnya psikolog gitu. Psikolognya itu bukan dari instansi pendidikan, tetapi beliau buka praktik sendiri.” WSN1242016 Namun, beberapa walimurid mengungkapkan bahwa yang paling sering berkonsultasi dengan psikolog yaitu guru wali kelas. Sebagaimana yang diungkapkan oleh SR selaku walimurid bahwa; “...di sekolah itu ada psikolog. Jadi kalau orangtua butuh, tetapi mungkin hanya untuk walimurid yang benar- benar butuh ya. Karena selama ini yang lebih sering pakai psikolog itu wali kelas.”WSR1342016 Selain itu, psikolog seringkali menangani siswa- siswi yang memiliki prestasi rendah saja. Sebagaimana yang diungkapkan oleh IU selaku walimurid bahwa; “Saya sih belum pernah konsultasi sama psikolog, karena alhamdulillah anak saya itu nggak terlalu problem. Biasanya itu yang suka rajin konsultasi dengan psikolog adalah anak- anak yang prestasinya rendah.” WIU1242016 Berdasarkan hasil wawancara di atas, diketahui bahwa sekolah bekerja sama dengan seorang psikolog pendidikan. Sekolah memfasilitasi para guru maupun walimurid untuk melakukan konsultasi dengan psikolog terkait perkembangan anak maupun pendidikan anak di sekolah. Kegitan konsultasi dengan psikolog dilakukan setiap hari Selasa dan yang paling sering melakukan konsultasi yaitu guru- guru wali kelas yang memiliki permasalahan tentang murid di kelasnya. 77 4 Home Visit SN dan WA selaku pendidik di SDIT Insan Utama mengungkapkan bahwa; “Misalkan ada anak yang sikapnya kurang baik, nanti kita kunjungi rumahnya. Kita mau lihat kondisi di rumahnya seperti apa, kadang kan sikap anak terbawa dari rumah...Itu kan program sekolah yang namanya Home Visit. Pokoknya kita mendatangi rumah anak- anak yang bermasalah bukan hanya secara psikologis saja tetapi secara akademisnya juga, lalu kita datangi rumahnya kita cari letak permasalahannya dan terakhir cari solusinya. Kadang juga kita kunjungi rumah anak yang sakit berkepanjangan gitu.” WSN1242106 “Di sini ada home visit Senin-Jumat, misalnya kalau orangtua gak mungkin datang, kita yang datang ke rumah siswa untuk melihat perkembangan anak.” WWA1342016 Hal tersebut di dukung oleh pernyataan AN selaku walimurid yang mengatakan bahwa; “Iya, gurunya Icha pernah ke rumah, kalau nggak salah sudah dua kali itu. Pertama itu dulu pas kenalan, terus yang kedua itu pas nganter hasil Tryout .” WAN942016 Berdasarkan hasil wawancara di atas, diketahui bahwa sekolah memiliki program Home Visit, yaitu kegiatan dimana guru wali kelas datang atau berkunjung ke rumah- rumah siswa dengan tujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami oleh siswa tersebut atau sekedar melihat perkembangan kondisi anak didik di rumah. 78 5 ACIBU Aku Cinta Buku Sekolah ini ingin memperkenalkan anak didik dengan buku sejak dini. Anak- anak diberikan kesempatan untuk bisa membaca buku di perpustaaan daerah atau membeli buku kesukaan mereka di toko buku. Sebagaimana yang diungkapkan oleh guru- guru SDIT Insan Utama sebagai berikut: “Ada kegiatan Acibu yang merupakan kegiatan untuk siswa kelas bawah. Biasanya kita pergi mengunjungi perpustakaan atau membeli buku.” WWA1342016 “Kemarin itu ada kegiatan Acibu, singkatan dari Aku Cinta Buku yang merupakan kegiatan dari perpustakaan. Anak- anak akan di suruh membawa uang dengan jumlah yang sudah ditentukan.” WSN1242016 Berdasarkan hasil wawancara di atas, diketahui bahwa ACIBU hanya dilaksanakan oleh murid-murid kelas bawah Kelas I,II, dan III. Kegiatan ACIBU ini merupakan hasil kerjasama sekolah dengan pihak perpustakaan daerah. Siswa siswi yang mengikuti kegiatan ACIBU tidak hanya dapat membaca buku di perpustakaan, tetapi juga bisa membeli buku yang mereka suka di toko buku. 6 Kunjungan Edukasi SDIT Insan Utama memiliki kegiatan penunjang pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan di luar sekolah, seperti kunjungan edukasi. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala sekolah sebagai berikut: 79 “Kunjungan edukasi itu dilakukan mulai dari kelas I-V. Lokasi kunjungan edukasi berbeda- beda disesuaikan dengan tingkatan kelasnya, misalnya kelas 1 dan 2 itu ke perpustakaan, nanti yang kelas 3 itu ke seni kerajinan dan batik, nanti yang kelas 4, 5,6 beda lagi. Pemilihan lokasinya itu sudah diarahkan oleh wali kelas masing- masing sesuai perkembangan anak dan materi yang diajarkan di kelas. Jadi, programnya kunjungan edukasi ini dirancang sendiri oleh wali kelas.” W142016 Senada dengan WA selaku guru wali kelas yang mengatakan bahwa; “Oh ada kunjungan edukasi. Kita pernah kunjungan ke sentra batik, tempat pembuatan bakpia, tempat pembuatan handicraft, tempat cinderamata dari batok, tempat pengolahan sampah, dan rumah belajar moderen MOTHO di Bantul.” WWA1342016 Berdasarkan hasil wawancara di atas, diketahui bahwa kunjungan edukasi merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar sekolah dengan tujuan untuk mengedukasi peserta didik sesuai dengan tingkatan kelasnya. Sehingga lokasi kunjungan edukasi kelas I sampai kelas V itu berbeda- beda. 7 Outbond Selain kunjungan edukasi, SDIT Insan Utama juga memiliki kegiatan penunjang lain yaitu outbond. Sebagaimana yang diungkapkan oleh WA selaku guru di sekolah dan IS selaku walimurid kelas VI sebagai berikut: “Kegiatan anak- anak disini selain belajar itu ada outbond, ada ACIBU Aku Cinta Buku, ada kemah juga. Outbond itu untuk semua kelas tetapi waktunya beda- beda.” WWA1342016 80 “Anakku itu outbond nya di deket- deket sekitaran daerah sini. Udah ke banyak tempat sih, aku nggak hafal mbak. Pernah ke goa cemara di Bantul. Kalau ada outbond, kunjungan atau apa itu kan kita sudah nggak ada biaya lagi. Sudah lepas kita se gitu.” WIS842016 Berdasarkan hasil pengamatan peneliti serta hasil dokumentasi, diketahui pula bahwa sekolah ini memiliki alat- alat outbond milik sendiri yang lengkap. Kegiatan outbond yang dilaksanakan sekolah ini dirancang dan di organisir sendiri oleh guru dan karyawan sekolah. Hal tersebut dapat dilihat pada laporanprogramOutbond Kelas 1 TA 20152016 yang terlampir. Selain itu, diketahui pula bahwa orangtua atau walimurid siswa tidak ikutserta dalam kegiatan outbond sekolah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh guru walikelas I SN, dan salah satu walimurid SR sebagai berikut : “Kalau kegiatan- kegiatan seperti outbond gitu orangtua ndak ikut, hanya murid saja. Cuma orangtua itu mendukung aktivitasnya gitulho, misalnya dengan memberikan ijin atau memberi dukungan yang lain mungkin ke arah finansial ya mbak. Kalau untuk pemilihan tempat- tempat outbond gitu, kita mencari sendiri. ” WSN1242016 “Enggak, kalau kegiatan seperti outbond itu orangtua nggak mendampingi cukup tahu infonya saja. Mungkin kegiatan tutup tahun saja yang harus ada orangtuanya ikut gitu .” WSR1342016 Hal tersebut didukung oleh AN siswa kelas V dan NP siswa kelas IV yang mengatakan bahwa; “Kalau pas outbond atau kunjungan ke daerah kerajinan Kasongan itu, Ibuku enggak ikut. Kalau yang ikut itu pas acara AMT .” WAN2042016 81 “Biasanya kalau ada acara- acara kayak POMG itu pasti masuk. Biasanya suka telat, tetapi kalau kegiatan, kayak ekstrakurikuler atau outbond orangtua nggak ikut. Aku bareng sama teman- teman, sama ustadustadzah juga sih.” WNP2342016 MS selaku ketua Komite sekolah menambahkan bahwa; “Untuk kegiatan- kegiatan, seperti outbond atau kunjungan itu memang orangtua tidak boleh ikut. Karena yang pertama memang itu adalah program sekolah untuk membentuk kemandirian anak. Lalu yang kedua adalah masalah waktu luang dari walimurid, biasanya kegiatan- kegiatan sekolah, seperti outbond itu kan, dilaksanakan hari Jumat atau Sabtu dimana walimurid itu mungkin sibuk dengan urusan masing- masing dan malah jadi repot nanti. Jadi, mencari titik temu untuk waktu yang pas antara jadwal sekolah dengan jadwal walimurid itu sangat susah mbak. Tetapi di sini juga ada waktunya anak- anak berkumpul atau outbond bareng orangtuanya, nama kegiatannya itu Family Gathering. Itu pernah dilaksanakan di lapangan Monginsidi beberapa waktu lalu mbak.” WMS1342016 Jadi, dapat disimpulkan bahwa lokasi outbond berada di sekitar daerah Bantul, seperti di goa cemara. Kegiatan outbond telah terjadwal untuk setiap kelas, biasanya dilakukan setiap hari Jumat atau Sabtu. Siswa yang mengikuti outbond juga tidak dikenakan biaya tambahan dari sekolah. Dalam pelaksanaan outbond, guru serta karyawan berperan memilih dan mengatur jalannya outbond, sedangkan orangtua tidak ikutserta secara fisik. Namun orangtua berperan secara non fisik, seperti memberikan ijin atau memberi bantuan dana. 8 AMT Achievement Motivation Training dan Mabit 82 Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, diperoleh hasil bahwa AMT dan Mabit merupakan kegiatan sekolah yang mewajibkan peserta didik untuk menginap selama dua hari satu malam di sekolah dalam rangka pendalaman agama serta pendalaman materi pelajaran di sekolah. Obs 16 April 2016 Senada dengan SR selaku walimurid yang mengungkapkan bahwa; “Mabit itu isinya pendalaman materi- materi di sekolah dan acaranya nginep di sekolah gitu terus ada juga pemberian motivasi kepada anak. Lha kalau kemarin itu kan baru Mabit pertama kali jadi orangtua juga perlu ikut dan mendapat motivasi juga.” W1342016 Mabit merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh kelas IV-V dan hanya diikuti oleh siswa saja, sedangkan AMT Achievement Motivation Training merupakan kegiatan khusus bagi kelas VI yang diikuti oleh siswa beserta orangtuanya. Sebagaimana yang dikatakan oleh salah satu murid SDIT Insan Utama AN sebagai berikut: “Bulan kemarin apa kemarin nya lagi itu ada AMT, acara murid bareng- bareng sama orangtuanya. Enggak tahu aku singkatannya itu apa, tetapi acaranya kayak ceramah- ceramah gitu. Ceramahnya itu mengenai pelajaran- pelajaran, otak, sama pendidikan. Kemarin aku sama Ibuku, tetapi aku duduk sendiri Ibuku duduk sendiri. Tanggal acaranya ya gak mesti, kayak Mabit gitu. Acaranya malem- malem terus nginep di sekolah, tapi orangtuanya enggak ikut nginep cuma aku sama temen- temen aja.” WA2042016 83 Kegiatan AMT bertujuan untuk memberikan motivasi bagi siswa dan orangtuanya dalam rangka menghadapi ujian nasional. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ketua Komite sebagai berikut: “...acara AMT Achievement Motivation Training atau Training Motivasi untuk berprestasi yang khusus bagi murid dan walimurid kelas VI. Kegiatan AMT itu dilaksanakan menjelang UN mbak.” WMS1342016 AMT dan Mabit memiliki persamaan yaitu merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa siswi selama dua hari satu malam di sekolah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk pendalaman materi pelajaran dan pendalaman agama bagi siswa siswinya. Perbedaannya adalah AMT hanya dilaksanakan oleh kelas VI menjelang ujian nasional dan diikuti oleh walimurid, sedangkan Mabit dilaksanakan oleh kels IV- V tanpa keikutsertaan walimurid dalam pelaksanaannya. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa full day school SDIT Insan Utama memiliki beberapa program unggulan yaitu Mentoring, UMMI, Konsultasi Psikolog, Home Visit, ACIBU, Kunjungan Edukasi, Outbond, AMT, dan Mabit. Berdasarkan tujuan pelaksanaannya, program- program tersebut dapat dikategorikan menjadi empat bidang, yaitu akademik, keagamaan, sosial dan kreativitas. Hal tersebut dapat dilihat secara rinci pada tabel berikut. 84 Tabel 12. Program Unggulan Full Day School SDIT Insan Utama di Bidang Akademik Program Deskripsi Tujuan Mentoring Kegiatan yang biasanya berisi les tambahan dan pendalaman materi keagamaan yang dilaksanakan oleh siswa kelas IV- VI pada hari Sabtu setelah atau sebelum kegiatan ekstrakurikuler. Mentoring dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari 8-10 anak. Kegiatan tersebut dibimbing oleh seorang mentor. Siswa dapat memahami materi pelajaran yang belum atau kurang dipahami di kelas. ACIBU Aku Cinta Buku ACIBU adalah kerjasama sekolah dengan perpustakaan daerah. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas I,II, dan III. Kegiatan ACIBU tidak hanya mengunjungi perpustakaan, tetapi juga mengunjungi toko buku. Memperkenalkan peserta didik dengan buku yang sesuai umurnya dan menumbuhkan minat baca peserta didik. Kunjungan Edukasi Kegiatan yang dilaksanakan di luar sekolah dengan mengunjungi suatu tempat yang dapat mengedukasi peserta didik. Waktu dan lokasi setiap tingkatan kelas berbeda- beda. Mengedukasi peserta didik sesuai dengan tingkatan kelasnya. AMT Achieveme nt Motivation Training Kegiatan khusus bagi siswa kelas VI menjelang UN yang diikuti oleh siswa beserta orangtuanya. Kegiatan ini berisi training motivasi untuk siswa dan walimurid. Kemudian siswa siswi akan menginap selama satu malam di sekolah tanpa walimurid. Memberikan motivasi bagi siswa dan orangtuanya dalam rangka menghadapi ujian nasional. Sumber : Data Primer Tahun 2016 85 Tabel 13. Program Unggulan Full Day School SDIT Insan Utama di Bidang Keagamaan Program Deskripsi Tujuan UMMI UMMI adalahmetode membaca Al-Quran yang diterapkan sekolah. Kegiatan UMMI dilaksanakan setiap hari senin-kamis selama 2 jam pelajaran secara berkelompok sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Kelompok tersebut di bimbing oleh seorang pengajar UMMI yang sudah bersertifikasi khusus. Siswa dapat menghafalkan dan membaca Al-Quran secara baik dan benar. Mabit Kegiatan sekolah yang mewajibkan murid- murid kelas IV dan V untuk menginap selama dua hari satu malam di sekolah, biasanya dilaksanakan pada hari Sabtu. Pendalaman keagamaan bagi peserta didik secara praktis. Sumber : Data PrimerTahun 2016 Tabel 14. Program Unggulan Full Day School SDIT Insan Utama di Bidang Sosial Program Deskripsi Tujuan Konsultasi Psikolog Guru maupun walimurid dapat berkonsultasi dengan seorang psikolog pendidikan yang bekerja sama dengan sekolah. Jadwal konsultasi dengan psikolog adalah setiap hari Selasa. Mencegah dan mengatasi permasalahan yang dialami guru, orangtua atau siswa. Home Visit Kegiatan dimana guru atau walikelas datang berkunjung ke rumah- rumah peserta didik. Menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami siswa serta melihat perkembangan peserta didik di rumah. Sumber : Data PrimerTahun 2016 86 Tabel 15. Program Unggulan Full Day School SDIT Insan Utama di Bidang Kreativitas Program Deskripsi Tujuan Outbond Outbond dirancang dan diorganisir sendiri oleh guru dan karyawan sekolah. Kegiatan outbond telah terjadwal dan biasanya dilakukan setiap hari Jumat atau Sabtu. di luar sekolah, misalnya tempat wisata alam sekitar Bantul. Mendorong kreativitas anak, melatih rasa percaya diri anak, serta mempererat hubungan siswa dan guru. Sumber : Data PrimerTahun 2016

c. Faktor PendukungPelaksanaan Program Full Day School SDIT

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PROGRAM FULL DAY SCHOOL DALAM PENGEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL SISWA Pelaksanaan Program Full Day School Dalam Pengembangan Interaksi Sosial Siswa Di SD IT Ar Risalah Kartasura Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 1 15

PERBEDAAN STATUS GIZI DAN KARAKTERISTIK KELUARGA PADA SISWA SD ANTARA PROGRAM FULL DAY SCHOOL DENGAN NON FULL Perbedaan Status Gizi Dan Karakteristik Keluarga Pada Siswa SD Antara Program Full Day School Dengan Non Full Day School Di Desa Tulakan Kabup

0 3 16

PERBEDAAN STATUS GIZI DAN KARAKTERISTIK KELUARGA PADA SISWA SD ANTARA PROGRAM FULL DAY SCHOOL DENGAN Perbedaan Status Gizi Dan Karakteristik Keluarga Pada Siswa SD Antara Program Full Day School Dengan Non Full Day School Di Desa Tulakan Kabupaten Paci

0 1 11

PENGELOLAAN FULL DAY SCHOOL STUDI SITUS SMP ISLAM TERPADU HARAPAN BUNDA SEMARANG PENGELOLAAN FULL DAY SCHOOL STUDI SITUS SMP ISLAM TERPADU HARAPAN BUNDA SEMARANG.

0 2 13

KEMANDIRIAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN FULL DAY KEMANDIRIAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL DI SD ISLAM TERPADU NURUL ISLAM TENGARAN KABUPATEN SEMARANG.

0 0 12

PENDAHULUAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL DI SD ISLAM TERPADU NURUL ISLAM TENGARAN KABUPATEN SEMARANG.

0 0 9

IMPLEMENTASI PROGRAM FULL DAY SCHOOL DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK DI SD ISLAM TERPADU TARUNA TELADAN DELANGGU TAHUN 2015/2016.

4 11 25

PROGRAM FULL DAY SCHOOL DALAM PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SISWA KELAS IV DI SDIT INSAN UTAMA BANTUL TAHUN AJARAN 2013/2014.

1 11 248

Perbedaan relgiusitas remaja SMP Islam full day school dan non full day school - Ubaya Repository

0 1 1

PendIdIkAn kARAkTeR MelAlUI PROGRAM PeMBIASAAn dI Sd ISlAM TeRPAdU InSAn UTAMA BAnTUl YOGYAkARTA

0 1 7