95
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa manfaat partisipasi orangtua siswa dalam program full day
school antara lain: 1 Dapat mendukung, menyukseskan serta memajukan program sekolah; 2 Mendukung kesuksesan atau
keberhasilan belajar anak di sekolah; 3 Orangtua beserta anak dapat saling memotivasi satu sama lain untuk belajar lebih baik
lagi, khususnya dalam pendalaman agama; 4 Mempertebal tanggung jawab orangtua terhadap kewajibannya menyediakan
pendidikan anak yang baik dan berkualitas; 5 Dapat membentuk jalinan komunikasi serta menjaga silaturahmi walimurid dengan
sekolah, guru maupun sesama walimurid SDIT Insan Utama.
b. Bentuk Partisipasi Orangtua Siswa dalam Program Full Day
Schooldi SDIT Insan Utama 1
Partisipasi Fisik
Berdasarkan hasil wawancara yang didukung dengan hasil pengamatan peneliti, diperoleh hasil bahwa secara umum
partisipasi fisik yang dilakukan orangtua berupa partisipasi secara finansial, tenaga, serta kehadiran dalam acara sekolah.
Partisipasi orangtua secara finansial merupakan bentuk partisipasi paling umum dilakukan oleh walimurid di sekolah.
Partisipasi orangtua secara finansial di sekolah ini meliputi iuran wajib dan sumbangan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh
Kepala sekolah sebagai berikut:
96
” Ada dana sumbangan, misalnya kalau kita mengadakan baksos atau bakti sosial, biasanya kita melakukan tiga kali
setahun, yaitu pas kurban, pas lebaran puasa, yang satu lagi lupa saya. Dana itu berasal dari sumbangan orangtua. Ada
juga dana wajib untuk penyelenggaraan program sekolah. Uang masuk di sekolah ini sekitar 9 juta sudah dapat
seragam dan buku- buku pelajaran. Uang masuk tersebut hanya dibayarkan satu kali pas daftar ulang dan bisa
dibilang sebagai wakaf atau infaq walimurid untuk sekolah. Di sekolah ini sistemnya subsidi silang mbak. Subsidi silang
itu maksudnya disesuaikan dengan kemampuan wali murid, jadi nanti biaya sekolahnya berbeda- beda. Beban biayanya
itu bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain. Orangtua diberi pilihan untuk kategori SPP nya, ada yang
250 ribu, 300 ribu dan 350 ribu.” W142016 Senada dengan IS dan IU selaku walimurid yang
mengatakan bahwa; “Uang masuk di sekolah ini beda- beda, orangtua bisa pilih.
Kemarin anak saya sing kelas I itu tujuh sampai sembilan juta kok. Itu sudah komplit mbak, sudah seragam sudah
infaq juga.” WIS842016 Uang masuk itu termasuk uang gedung, uang seragam, buku
dan SPP sebulan. Kalau SPP nya anak saya yang sekarang kelas VI ini murah cuma 290 ribu sudah termasuk makan
siang dan snack. SPP nya juga nggak sama semua, kan di sini ada subsidi silang to. Biasanya diberi pilihan dan
disesuaikan dengan
kemampuan orangtua.”
WIU1242016 Iuran wajib merupakan iuran yang rutin disetorkan atau
dibayarkan oleh walimurid kepada pihak sekolah, contohnya SPP. Iuran wajib dapat pula disebut sebagai dana operasional
sekolah, yaitu dana yang digunakan untuk penyelenggaraan program atau kegiatan di sekolah. Selain iuran wajib, terdapat
97
pula sumbangan yang sifatnya interen ke dalam dan eksteren ke luar. Contoh sumbangan interen yaitu infaq untuk
pembangunan gedung sekolah, sedangkan contoh sumbangan eksteren yaitu sedekah bagi warga yang kurang mampu dalam
acara bakti sosial. Dana menjadi satu aspek yang sangat penting untuk
menunjang pelaksanaan program sekolah, khususnya saat ini dimana sekolah sedang melakukan pembangunan secara
menyeluruh. Sekolah swasta ini mencari dana secara mandiri, sehingga partisipasi finansial dari walimurid menjadi tumpuan
utama bagi sekolah ini. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala sekolah sebagai berikut :
“Faktor-faktor yang dapat mendukung pelaksanaan program di sekolah sudah pasti yang sangat penting itu dana ya
mbak.” W142016 Senada dengan pernyataan guru di sekolah WA dan SN
sebagai berikut : “Masukan atau input dari orangtua dapat mendukung
kemajuan sekolah ya, mbak. Contohnya orangtuamemberi saran, atau kritik dan tidak lupa donasi dana juga penting itu
itu, ya secara finansial atau material.”WWA1342016 “Partisipasi orangtua di sekolah ini untuk kegiatan
pembelajaran itu yang pertama dari partisipasi fisik atau materi. Biasanya partisipasi berupa uang itu sangat besar.
Kalau untuk partisipasi orangtua secara materi itu gak jadi
masalah ya mbak. “ WSN1242016
98
Hal tersebut didukung oleh MS dan yang mengungkapkan bahwa;
“Kalau partisipasi dana itu sudah pasti atau ndak diragukan lagi, karena disini kan mahal terus juga ada iuran- iuran.
Kalau di sekolah swasta terutama di SDIT Insan Utama ini, keuangan itu urusan yayasan...uang pembangunan disini itu
sekitar 10 juta. Partisipasi berupa dana itu kan sebenarnya kontribusi kan atau sumbangan kita. Contoh partisipasi dana
yaitu memberikan sejumlah dana.” WMS1342016 Selain itu, terdapat partisipasi orangtua secara tenaga yang
dapat dilakukan dengan memberikan sumbangan kekuatan fisik. Contoh kongkrit dari partisipasi ini adalah para orangtua siswa
yang setiap hari mengantar jemput anak- anaknya ke sekolah, kebetulan sekolah ini juga tidak menyediakan fasilitas antar
jemput siswa. Berdasarkan hasil observasi peneliti, diketahui bahwa hampir seluruh walimurid di sekolah ini menggunakan
kendaraan pribadi untuk mengantar jemput anak mereka. Walaupun demikian, terdapat beberapa walimurid yang tidak
mengantar jemput anaknya dengan beberapa alasan, seperti tidak bisa menggunakan kendaraan bermotor dan tempat tinggalnya
cukup dekat dengan lokasi sekolah, sehingga anak lebih sukaberjalan kaki ataunaik sepeda dari rumah. Obs 19-20 April
2016
99
Hasil observasi tersebut diperkuat oleh hasil wawancara peneliti dengan beberapa walimurid SDIT Insan Utama sebagai
berikut : “Kita buka apotik kalau anak- anak sudah mau berangkat
sekolah. Kalau mereka berangkat sekolah kan, otomatis pintu depan nya dibuka to, nah Bapak antar sekolah anak-
anak terus saya buka apotiknya, mbak.Kalau pas renang, kita antar di kolam renang jam 07.00 nanti pulangnya sudah
sekolah yang tanggung jawab bawa anak- anak ke sekolahan. Nanti kita tetap yang jemput anak di sekolahan
pas pulang sekolah.” WIS842016 “Setiap pagi saya sering berangkat bareng sama anak dan
istri. Kalau pas pulangnya itu anak saya sering telat, karena saya dari kantor jam 16.00 WIB terus sampai di sekolah itu
sekitar jam 16.30 WIB, mbak. Rata- rata jam 16.00 WIB itu baru boleh keluar kantor. Baru- bari ini anak saya suka naik
sepeda ke sekolah. Kalau naik sepeda terus hujan itu saya kasihan sama anaknya mbak. Tetapi kalau anaknya memang
mau ya gimana
ya.” WAN942016 “Saya dan suami sepakat kalau yang ngantar anak- anak
sekolah itu suami dan yang jemput itu bisa saya atau suami tergantung situasi, mbak. Kalau pagi memang saya nggak
bisa mengantar anak, karena jam 07.00 WIB saya sudah harus siap- siap berangkat ke KB-TK tempat kerja saya
yang bukanya jam 07.30 WIB, mbak. Jam 16.00 WIB atau paling sore jam 17.00 WIB itu anak- anak sudah sampai
rumah, kan sekitar jam 15.30 sudah di jemput.Saya
seringnya dapat jatah jemput anak itu hari Sabtu.” WSR1342016
Hal tersebut didukung oleh pernyataan murid-murid di sekolah yang mengatakan bahwa;
“Umi ku nggak pernah telat jemput, biasanya datang duluan sebelum aku kelu
ar kelas.” WZT2042016 “Biasanya yang antar jemput itu Bapak, tetapi kalau Bapak
nggak bisa baru Ibu yang jemput. Bapak itu kalau pas jemput aku sekalian pulang dari kantor. Kalau hari Sabtu itu
biasanya Ibu yang jemput. Kalau Bapak seringnya telat,
100
tetapi kalau Ibu suka datang kecepetan. Ibuku itu misalnya kalau aku selesai jam 15.00 terus langsung jemput dan
masih pakai seragam.” WA2042016 “Iya, biasanya di jemput sama Bapak. Tetapi kadang aku
berangkat sama pulang sendiri, soalnya rumahku nggak terlalu jauh kok. Rumahku di daerah deresan situ
, mbak” WNP2342016
“Kadang di antar jemput, kadang aku berangkat sendiri naik sepeda. Kemarin hari Jumat aku naik sepeda, biasanya kalau
pas nggak piket, nggak puasa, nggak upacara aku suka naik sepeda ke sekolah. Tetapi seringnya aku antar jemput,
soalnya lumayan jauh kalau naik sepeda.” WIP2342016 Bentuk dukungan secara fisik yang lain, yaitu melalui
kehadiran walimurid dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah, baik acara yang formal maupun non formal. Kegiatan
yang sifatnya formal meliputi pembagian raport siswa, POMG Pertemuan Orangtua Murid dan Guru, AMT Achievement
Motivation Training serta acara tutup tahun. Contoh kegiatan sekolah yang sifatnya non formal diantaranya acara ramadhan,
kurban, bakti sosial, jalan sehat serta pengajian akbar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bentuk partisipasi fisik yang
umum dilakukan oleh walimurid SDIT Insan Utama yaitu partisipasi finansial materi, partisipasi tenaga dan partisipasi
kehadiran. Pertama, partisipasi orangtua secara finansial, seperti melakukan pembiayaan untuk sekolah anak. Kedua, partisipasi
orangtua secara tenaga, seperti mengantar jemput anak ke sekolah dan hadir dalam acara di sekolah. Ketiga, partisipasi
kehadiran orangtua dalam kegiatan sekolah seperti POMG.
101
2 Partisipasi Non Fisik
Partisipasi orangtua yang sifatnya non fisik dapat dilakukan dengan cara memberikan sumbangan secara moril atau non fisik
seperti dukungan, saran, anjuran, nasihat, dan amanat. Secara umum, bentuk partisipasi non fisik orangtua yang palingbanyak
dilakukan di sekolah ini yaitu dukungan dan saran atau masukan bagi sekolah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala
Sekolah sebagai berikut: “Ya orangtua mengusulkan ide- ide, ada beberapa yang
aktif datang kesini untuk mengajukan idenya. Biasanya mereka mengatakan langsung kepada guru, karena sudah
dekat dan akrab dengan guru disini. Dukungan secara moril juga ada, misalnya kalau dia sudah ikut dan bersemangat.”
WPS142016 Senada dengan salah satu guru di sekolah SN yang
mengatakan bahwa; “Dalam kegiatan sekolah seperti POMG itu, walimurid
diberikan keleluasaan dalam memberikan partisipasi secara pikiran untuk kemajuan sekolah.” WSN1242016
Dukungan walimurid dapat pula berwujud komunikasi yang baik dengan pihak sekolah. Sebagaimana yang diungkapkan
oleh beberapa walimurid sebagai berikut : “...karena akhir- akhir ini saya punya bayi, jadi saya selalu
pesen sama gurunya kalau ada sesuatu mohon disampaikan ke saya gitu mbak. Kalau dulu saya sering meluangkan
waktu, janjian sama gurunya bilang saya mau ketemu seperti itu. Misalnya saya ada sesuatu, anak saya ada
ganjalan apa gitu terus saya bilang sama gurunya saya
pengen janjian.” WIS842016
102
“Kalau komunikasi dengan guru sekarang ada POMG ya, sekarang juga sudah ada grup WA jadi lebih mudah. Kalau
dulu sebelum ada HP yang canggih itu paling SMS –an saja.
Saya sukanya lewat SMS kalau pakai WA harus di japri bukan di grup umum. Biasanya kita kasih tahu kondisi anak
di rumah seperti apa terus sekolah menginformasikan seperti apa gitu
..” WIU1242016 “Kalau komunikasi dengan gurunya alhamdulillah baik
mbak, mungkin karena saya jadi walimurid disana sejak gurunya masih sedikit sampai sudah banyak seperti
sekarang. Jadi saya punya beberapa kenalan guru disana, seperti ustadzah Ari, ustadzah Tya, ustad Heri, ustadzah
Rina. Kalau ustadzah Rina itu baru- baru aja ngajarnya karena dulu pas saya kenal dia masih di koperasi. Kalau
dulu mungkin karena jumlah gurunya belum banyak jadi nama- namany
a mudah diingat mbak.” WSR1342016 Partisipasi orangtua secara non fisik juga dapat dilakukan
melalui keteladanan orangtua terhadap anak di rumah. Lingkungan keluarga atau rumah memiliki peran penting bagi
pertumbuhan anak. Partisipasi orangtua tidak hanya penting dilakukan di sekolah, namun juga perlu dilakukan di rumah.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ketua Komite Sekolah MS berikut :
“Partisipasi orangtua dalam pendidikan di sekolah itu penting. Tetapi ada partisipasi orangtua yang tidak boleh
dilupakan yaitu partisipasi orangtua di rumah berupa pengawalan. Partisipasi orangtuannya berupa keteladanan,
kalau di sekolah adalah pembiasaan, sedangkan kalau di rumah adalah pengawalan orangtua melalui keteladanan.
Pembiasaan di sekolah itu tidak akan berhasil kalau tidak
diteruskan juga di rumah.”WMS1342016 Senada dengan pernyatan guru di sekolah WA dan SN
sebagai berikut :
103
“Dengan adanya peranserta juga kerjasama antara orangtua dan wali kelas dapat membentuk proses pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan bersama. Mungkin mensingkronkan keduannya gitu. Peran serta dalam pembiasaan belajar,
memonitoring anak ketika di rumah dan yang penting meneruskan
kebijakan sekolah
pada anak
di rumah.”WWA1342016
“Sebetulnya harapan kita disini itu anak- anak sejak usia SD, benar- benar kita berusaha untuk membentuk karakter
anak gitu dan terkadang karakter itu memang dipengaruhi oleh kondisi di rumah atau lingkungan sekitar anak. Kalau
di sini itu kita selalu berusaha membentuk karakter yang
bagus.” WSN1242016 Jadi, dapat disimpulkan bahwa bentuk partisipasi non fisik
yang umum dilakukan oleh walimurid SDIT Insan Utama antara lain dukungan serta saran bagi sekolah; menjalin kerjasama dan
komunikasi yang baik dengan sekolah; serta memberikan teladan orangtua bagi anak di rumah.
Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa bentuk partisipasi orangtua dalam program full day school SDIT Insan
Utama terdiri dari partisipasi fisik dan non fisik. Bentuk- bentuk keterlibatan atau partisipasi orangtua dalamprogram full day school
SDIT Insan Utama terbagi dalam empat bidang program unggulan full day school yaitu bidang kreativitas, keagamaan, sosial, dan
akademik. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.
104 Tabel 16. Keterlibatan Orangtua dalam Empat Bidang Program Unggulan Full Day
SchoolSDIT Insan Utama
Sumber : Data Primer Tahun 2016
Program Bentuk Keterlibatan
Fisik Non Fisik
B idang Ke
aga m
aa n
UMMI a
Memberikan dana untuk pelaksanaan program.
b Menjadi pengajar UMMI
dan mengikuti pelatihan untuk sertifikasi pengajar.
c Mengantar jemput anak.
Memahami seperti apa program
kegiatan tersebut dan mendorong
anak untuk belajar di rumah.
Mabit a
Memberikan dana untuk pelaksanaan program.
b Menyediakan keperluan
anak selama mengikuti program.
c Mengantar jemput anak.
a Memberikan ijin pada
anak untuk mengikuti program.
b Memberi saran terkait
tempat pelaksanaan
program
B idang
K rea
ti v
it as
Outbond a
Memberikan dana untuk pelaksanaan program.
b Menyediakan keperluan
anak selama mengikuti program.
a Memberikan ijin pada
anak untuk mengikuti program.
b Memberi
saran masukan
terkait tempat
pelaksanaan program.
B idang So
si al
Konsultasi Psikolog
a Memberikan dana untuk
pelaksanaan program. b
Datang ke sekolah untuk berkonsultasi
dengan guru dan psikolog.
Menjalin komunikasi
yang baik dengan guru walikelas.
Home Visit
Memberikan dana
untuk pelaksanaan program.
Menjalin komunikasi
yang baik dengan guru.
B idang Ak
ad em
ik
Mentoring
a Memberikan dana untuk
pelaksanaan program. b
Mengantar jemput anak. Memahami program dan
mendorong anak untuk belajar di rumah.
ACIBU a
Memberikan dana untuk pelaksanaan program.
b Menyediakan keperluan
anak selama mengikuti program.
Memberikan ijin pada anak untuk mengikuti
program.
Kunjungan Edukasi
a Memberikan dana untuk
pelaksanaan program. b
Menyediakan keperluan anak selama mengikuti
program a
Memberikan ijin pada anak untuk mengikuti
program. b
Memberi saran terkait tempat
pelaksanaan program.
AMT a
Memberikan dana untuk pelaksanaan program.
b Hadir dalam program.
Memberi dukungan
secara moril pada anak.
105
c. Faktor Pendukung Partisipasi Orangtua dalam Program Full