14 media film animasi, sehingga setelah menyimak cerita anak siswa dapat
menjawab soal-soal yang diberikan terkait cerita tersebut.
3. Manfaat Menyimak
Menurut Setiawan dalam Suratno 2006: 16-18 manfaat menyimak sebagai berikut.
1 Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi keterampilan siswa, sebab menyimak memiliki nilai informatif, yaitu
memberikan masukan-masukan tertentu yang menjadikan kita menjadi berpengalaman.
2 Meningkatkan intelektualitas serta memperdalam penghayatan keilmuan
dan khasanah ilmu kita.
3 Memperkaya kosakata kita, menambah perbendaharaan ungkapan yang tepat, bermutu, dan puitis. Orang yang banyak menyimak, komunikasinya
menjadi lebih lancar dan kata-kata yang digunakan lebih variatif.
4 Memperluas wawasan, meningkatkan penghayatan hidup, serta membina
sifat terbuka dan objektif.
5 Meningkatkan kepekaaan dan kepedulian sosial. Lewat menyimak kita dapat mengenal seluk beluk kehidupan dengan segala dimensinya. Dengan
bahan-bahan semakin baik, dapat membuat kita dalam perenungan- perenungan nilai kehidupan sehingga tergugah semangat kita untuk
memecahkan problem yang ada, sesuai dengan keterampilan kita.
6 Meningkatkan citra artistik, jika yang kita simak itu merupakan bahan simakan yang isinya halus dan bahasanya indah. Banyak menyimak dapat
menumbuhsuburkan sikap apresiatif, sikap menghargai karya atau pendapat orang lain dan kehidupan ini serta meningkatkan selera estetis
kita.
7 Menggugah kualitas dan semangat mencipta kita untuk menghasilkan ujaran-ujaran dan tulisan-tulisan yang berjati diri. Jika banyak menyimak
kita akan mendapatkan ide-ide cemerlang dan pengalaman hidup yang berharga.
Berdasarkan manfaat menyimak di atas dan dilihat dari tujuannya, manfaat menyimak cerita anak dalam penelitian ini adalah untuk menambah
ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi siswa, memperluas wawasan, dan meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial.
Dalam hal ini penelitian yang dilaksanakan adalah menyimak cerita anak,
15 maka cerita anak yang termasuk karya sastra perlu diapresiasi dan diambil
nilainya. 4.
Jenis-jenis Menyimak
Terdapat beberapa tujuan menyimak, antara lain untuk memperoleh informasi, untuk menangkap isi, dan untuk memahami makna komunikasi
yang hendak disampaikan sang pembicara melalui ujaran. Hal-hal tersebut merupakan tujuan umum. Disamping tujuan umum terdapat pula berbagai
tujuan khusus yang menyebabkan adanya jenis-jenis menyimak. Jenis atau ragam menyimak yang diujarkan oleh H.G Tarigan 2008: 37-53 adalah
sebagai berikut. 1 Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif extensive listening adalah sejenis kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu
ujaran, tidak perlu di bawah bimbingan langsung dari seorang guru. Pada umumnya menyimak ekstensif dapat digunakan untuk dua tujuan yang
berbeda. Beberapa jenis menyimak ekstensif antara lain menyimak sosial social listening, menyimak sekunder secondary listening, menyimak
estetik aesthetic listening, dan menyimak pasif passive listening. Penjelasan berbagai jenis menyimak ekstensif adalah sebagai beikut:
a Menyimak Sosial social listening adalah kegiatan menyimak yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sosial, seperti pada situasi
sosial orang-orang mengobrol dan bercengkrama mengenai hal-hal yang menarik perhatian mereka.
16 b Menyimak Sekunder secondary listening yaitu kegiatan menyimak
yang dilakukan secara kebetulan dan ekstensif. Contohnya adalah ketika sedang belajar kita mendengar suara kendaraan yang sedang
lewat, suara radio, suara televisi, atau suara lain yang terdengar di sekitar penyimak.
c Menyimak Estetik aesthetic listening merupakan kegiatan menyimak untuk menikmati atau menghayati sesuatu. Misalnya adalah menyimak
suatu cerita. d Menyimak Pasif passive listening adalah menyimak suatu bahasan
yang dilakukan tanpa sadar. 2 Menyimak Intensif
Menyimak intensif merupakan menyimak yang dilakukan untuk memahami sesuatu yang dikehendaki. Menyimak intensif sering lebih
diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh lebih diawasi, dikontrol terhadap suatu hal tertentu. Jenis-jenis menyimak intensif, antara lain menyimak kritis
critical listening, menyimak konsentrarif concentrative listening, menyimak kreatif creative listening, menyimak eksploratif exploratory
listening, menyimak interogatif interrogative listening, dan menyimak selektif.
Berikut ini penjelasan jenis-jenis menyimak intensif sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya.
a Menyimak Kritis critical listening adalah kegiatan menyimak berupa pencarian kesalahan atau kekeliruan bahkan juga butir-butir yang baik
17 dan benar dari ujaran seorang pembicara dengan alasan-alasan yang
kuat dan dapat diterima oleh akal sehat. b Menyimak Konsentrarif concentrative listening atau sering disebut
dengan a study-type listening mencakup bebrepa kegiatan yaitu 1 mengikuti petunjuk-petunjuk dalam pembicaraan; 2 mencari dan
merasakan hubungan-hubungan, seperti kelas, tempat, kualitas, waktu, urutan, serta sebab akibat; 3 mendapatkan butir-butir informasi
tertentu; 4 memperoleh pemahaman dan pengertian yang mendalam; 5 merasakan serta menghayati ide-ide sang pembicara, sasaran,
ataupun pengorganisasiannya; 6 memahami urutan ide-ide sang pembicara; 7 mencari dan mencatat fakta-fakta penting Dawson
dalam H.G Tarigan, 2008: 49. c Menyimak Kreatif creative listening adalah sejenis kegiatan dalam
menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatif para penyimak terhadap bunyi, penglihatan, gerakan, serta
perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan atau dirang sang oleh sesuatu yang disimaknya Dawson dalam H.G Tarigan, 2008: 50.
d Menyimak Eksploratif exploratory listening merupakan kegiatan menyimak yang bersifat menyelidiki sesuatu lebih terarah dan lebih
sempit. Dalam kegiatan menyiak seperti ini sang penyimak menyiagakan perhatiannya untuk menjelajahi serta menemukan: 1
hal-hal baru yang menarik perhatian; 2 informasi tambahan
18 mengenai suatu topik; dan 3 isu, pergunjingan, atau buah mulut yang
menarik. e Menyimak Interogatif interrogative listening adalah jenis menyimak
intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian, dan pemilihan butir-butir dari ujaran sang
pembicara karena penyimak akan mengajukan banyak pertanyaan. f Menyimak Selektif adalah menyimak secara cerdas dan cermat aneka
ragam ciri-ciri bahasa yang berurutan nada suara, bunyi, bunyi asing, bunyi-bunyi yang bersamaan, kata dan frase, serta bentuk-bentuk
ketatabahasaan. Jadi, berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis
menyimak dibagi menjadi dua yaitu, menyimak intensif dan menyimak ekstensif. Menyimak ekstensif terdiri dari menyimak sosial, sekunder,
estetik dan pasif. Sedangkan menyimak intensif terdiri dari menyimak kritis, konsentratif, kreatif, eksplorasif, interogatif dan selektif.
Dalam pembelajaran menyimak cerita anak, jenis menyimak yang digunakan adalah jenis menyimak konsentratif karena sudah ditentukan
unsur-unsur yang perlu diidentifikasi siswa dalam cerita yang disimak seperti penokohan, tema, latar, dan amanat cerita.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menyimak