Pengertian Cerita Anak Kemampuan Menyimak Cerita Anak

23 pengalaman, faktor sikap, faktor motivasi, faktor jenis kelamin, faktor lingkungan dan faktor peranan dalam masyarakat.

6. Pengertian Cerita Anak

Cerita memiliki makna yang sangat luas bila ditinjau dari segi bentuk dan isi cerita. Muh. Nur Mustakim 2005: 12 menyatakan bahwa dari segi bentuk, dimaknai bahwa cerita merupakan cerita fantasi atau hayalan yang terjadi dalam kehidupan manusia, cerita benar-benar terjadi dalam kehidupan sejarah, cerita merupakan ungkapan imajinasi penulis. Dari segi isi cerita terdapat cerita tentang kepahlawanan, cerita ilmu pengetahuan, cerita keagamaan, dan cerita suka dan duka pengarang. Cerita anak adalah karangan imajinatif menganai kehidupan anak yang dapat ditulis oleh anak-anak ataupun orang dewasa Muh. Nur Mustakim, 2005: 13. Menurut Burhan Nurgiyantoro 2005: 218 dalam cerita anak, anak haerus menjadi subjek fokus perhatiannya dan hal tersebut harus tercermin dalam isi cerita secara konkret. Aminuddin dalam Muh. Nur Mustakim, 2005: 14 mengungkapkan bahwa cerita anak ditulis oleh pengarang memiliki nilai fungsional bagi kehidupan anak secara konkret. Anak yang sedang menyimak dan memahami cerita maka terjadi proses transaksional. Dalam proses transaksional tersebut anak dapat menggambarkan berbagai kemungkinan makna yang tersurat dan tersirat dalam cerita, seperti masalah cerita, karakter tokoh-tokoh, alur, setting, dan bahasa. Proses transaksional dapat terjadi bila peran orang dewasa orang tua atau guru membantu mengambangkan imajinasi anak dalam berbagai 24 kegiatan, seperti kegiatan menceritakan kembali isi cerita dan memahami isi cerita. “Fungsi utama hasil transaksional yaitu memberikan nilai personal dan pendidikan” Huck dalam Muh. Nur Mustakim, 2005: 14. Nilai personal dapat memberikan kenikmatan, memperkuat cara berpikir, mengembangkan kemampuan perilaku, dan menyajikan pengalaman yang menyeluruh. Nilai pendidikan dapat mengembangkan bahasa, membantu belajar bahasa, dan membantu belajar menulis. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa cerita anak adalah karangan yang berisi kehidupan anak-anak dalam masyarakat dimana anak sebagai subjek fokus perhatiannya. Cerita anak dapat memberikan nilai personal dan pendidikan bagi anak. Nilai personal dan pendidikan tersebut dapat berkembang dengan maksimal apabila ada pihak lain yang membantu mengembangkan imajinasi anak, yaitu orang tua atau guru. 7. Unsur-unsur Cerita Anak Pada umumnya cerita yang terdapat pada buku atau melalui layar kaca atau layar lebar memiliki karakteristik yang sama dalam penyajian ceritanya. Unsur pembentuk cerita pada umumnya memiliki tema yang bervariasi seperti tema tentang pengalaman manusia termasuk kesenangan, kesengsaraan, kebaikan, dan keburukan dalam kehidupan. Unsur alur, karakter tokoh, setting, dan bahasa disesuaikan dengan tema cerita. Antara unsur-unsur cerita tersebut saling mengisi dan memberi kontribusi yang padu dalam pembentukan cerita serta kualitas cerita. 25 Burhan Nurgiyantoro 2005: 221 menyatakan bahwa “unsur intrinsik adalah unsur-unsur cerita fiksi yang secara langsung berada di dalam, menjadi bagian, dan ikut membentuk eksistensi cerita yang bersangkutan”. Unsur fiksi yang termasuk dalam kategori ini misalnya adalah tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan lain-lain. dalam rangka telaah teks-teks fiksi cerita anak, juga fiksi dewasa, unsur intrinsik inilah yang lebih menjadi fokus perhatain. Selain unsur intrinsik, juga terdapat unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar cerita yang bersangkutan, akan tetapi mempunyai pengaruh terhadap cerita yang dikisahkan secara langsung atau tidak langsung. Hal-hal yang dapat dikategorikan ke dalam bagian ini misalnya yaitu jati diri pengarang yang memiliki ideologi, pandangan hidup serta way of life bangsanya, kondisi kehidupan sosial budaya masyarakat yang dijadikan latar cerita, dan lain-lain. Pembicaraan unsur cerita anak lebih difokuskan terhadap unsur-unsur intrinsik. Cerita anak terdiri dari unsur-unsur pengembang cerita, antara lain: tokoh dan penokohan, alur cerita, latar, tema, dan amanat. Berikut ini akan diuraikan maing-masing unsur tersebut. 1 Tokoh dan Penokohan “Tokoh cerita dimaksudkan sebagai pelaku yang dikisahkan perjalanan hidupnya dalam cerita fiksi lewat alur baik sebagai pelaku maupun penderita berbagai peristiwa yang diceritakan” Burhan Nurgiyantoro, 2005: 222. 26 Muh. Nur Mustakim 2005: 25 menyatakan bahwa tokoh cerita dengan karakteristik cerita anak-anak memberikan gambaran tokoh anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan hidup anak. Biasanya tokoh itu menjadi panutan anak-anak sebagai pejuang kecil atau tokoh yang berbuat baik untuk kepentingan orang lain. Dalam cerita anak, tokoh cerita tidak harus berwujud manusia, seperti anka-anak atau orang dewasa lengkap dengan nama dan karakternya, melainkan dapat berupa binatang atau suatu objek lain. Penokohan atau perwatakan ialah pelukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun batinnya yang dapat berupa pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat istiadatnya, dan sebagainya Suharianto 2005: 20. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita rekaan sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita. Penokohan yaitu penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh yang membedakan dengan tokoh yang lain. 2 Alur Cerita Burhan Nurgiyantoro 2005: 237 menyatakan bahwa “alur atau plot dapat dipahami sebagi rangkaian peristiwa yang terjadi berdasarkan hubungan sebab akibat”. Hal tersebut senada dengan pendapat Lukens dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 238 yang menyatakan bahwa “alur merupakan urutan peristiwa sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh melalui suatu aksi”. 27 Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa alur adalah peristiwa-peristiwa dalam yang tersusun dengan urutan yang baik dan menghasilkan sebuah cerita. 3 Latar “Latar atau setting adalah waktu dan tempat terjadinya cerita secara nyata yang dapat dipercaya kebenarannya” Muh. Nur Mustakim, 2005: 21. Sedangkan menurut Burhan Nurgiyantoro 2005: 249 latar setting dapat dipahami sebagai landas tumpu berlangsungnya berbagai kisah dan peristiwa yang diceritakan dalam cerita fiksi. Burhan Nurgiantoro 2005: 249-250 menyatakan bahwa latar terbagi menjadi dua yaitu latar fisik dan latar spiritual. Latar yang dapat diindera, dapat dilihat kehadirannya, seperti tempat yang berupa sekolah, rumah, jalan, atau tanah lapang disebut sebagai latar fisik. Dipihak lain, latar yang dirasakan kehadirannya tetapi tidak dapat diindera, misalnya nilai-nilai dan aturan yang mesti diikuti baik di rumah, di masyarakat, di sekolah, maupun di tempat lain disebut latar spiritual. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, disimpulkan bahwa latar atau setting adalah tempat, waktu, dan suasana yang digambarkan dalam sebuah cerita. Dalam cerita anak, latar fisik dinilai lebih penting dari pada latar spiritual. Sehingga, latar fisik dalam cerita anak sebaknya disampaikan secara jelas dan rinci. 28 4 Tema Secara sederhana tema dapat dipahami sebagai gagasan yang mengikat cerita Lukens dalam Burhan Nurgiyantoro, 2005: 260. Tema merupakan dasar pengembangan sebuah cerita. Sebagai sebuah gagasan yang ingin disampaikan, tema dijabarkan dan dikonkretkan melalui unsur-unsur intrinsik yang lain terutama tokoh, alur, dan latar. Pemahaman terhadap tema suatu cerita adalah pemahaman terhadap makna cerita itu sendiri Burhan Nurgiyantoro, 2005: 260. Tema-tema cerita anak memberikan nilai kejujuran, keadilan, ketakwaan kepada Tuhan, kasih sayang, dan cinta kepada orang tua. Berdasarkan beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tema merupakan pokok permasalahan yang akan diangkat dalam suatu cerita. Dalam cerita anak, tema yang diangkat mengandung nilai-nilai kebaikan yang bertujuan untuk dapat dicontoh oleh anak-anak. 5 Amanat Burhan Nurgiyantoro 2005: 265 mengatakan bahwa amanat adalah sesuatu yang selaluberkaitan dengan berbagai hal yang berkonotasi positif, bermanfaat bagi kehidupan, dan mendidik. Amanat merupakan ungkapan pengarang kepada pembaca. Amanat cerita anak, disampaikan dengan lebih konkret sehingga mudah dipahami. Hal itu disebabkan karena cerita anak hadir dan ditulis sebagai salah satu alternatif memberikan pendidikan kepada anak melalui cerita. 29 Sehingga, dapat disimpulkan bahwa amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang oleh pendengar atau pembaca secara tersirat maupun tersurat. Dalam cerita anak, amanat yang disampaikan lebih konkret karena bertujuan untuk mendidik.

8. Manfaat Cerita Anak

Dokumen yang terkait

Pengembangan Film Animasi sebagai Media Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat bagi Siswa Kelas V Sekolah Dasar

2 30 112

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Pendek Dengan Media Animasi Anak Kelas V Di SD Plesungan 02 Gondangrejo Karanganyar.

1 5 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Pendek Dengan Media Animasi Anak Kelas V Di SD Plesungan 02 Gondangrejo Karanganyar.

0 1 14

Peningkatan Hasil Belajar Menyimak Cerita Anak Menggunakan Media Audio Visual (film kartun) pada Siswa Kelas V SD Negeri Wringinjenggot 02 Balapulang.

0 0 218

Pengembangan Film Animasi sebagai Media Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat bagi Siswa Kelas V Sekolah Dasar.

0 1 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM ANIMASI PADA SISWA KELAS V SD N 2 JONGGRANGAN KECAMATAN GIRIMULYO KULON PROGO.

1 7 106

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PEGANDEKAN.

0 0 268

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA BIG BOOK PADA SISWA KELAS I SDN DELEGAN 2 PRAMBANAN SLEMAN.

51 499 219

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA FIKSI ANAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS V SD

0 1 10

Peningkatan kemampuan dan keterlibatan siswa kelas III SD Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam pembelajaran menyimak cerita anak melalui media film animasi - USD Repository

0 0 178