Karekteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar

50

9. Langkah-langkah

Pembelajaran Menyimak Cerita Anak Menggunakan Media Film Animasi Langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran menyimak cerita anak menggunakan film animasi adalah sebagai berikut. a. Guru membaca buku pedoman penggunaan media film animasi. b. Guru dan peneliti menyiapkan laptop, LCD, layar proyektor, speaker dan CD cerita anak. c. Siswa ditayangkan film animasi cerita anak. d. Siswa diminta mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak seperti tema, tokoh dan penokohan, latar, dan amanat. e. Siswa mengarjakan LKS. f. Siswa diminta membacakan hasil kerjanya. g. Beberapa siswa diminta untuk menceritakan kembali isi cerita anak yang telah disimaknya. h. Siswa mengerjakan soal evaluasi. i. Guru melakukan tindak lanjut.

C. Karekteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan enam tahun bagi anak-anak usia 6-12 tahun. Menurut Suharjo 2006:1, pendidikan di sekolah dasar dimaksudkan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada anak didik berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan tingkat perkembangannya, untuk mempersiapkan 51 siswa melanjutkan ke jenjang berikutnya. Pendidikan di sekolah dasar bertujuan untuk menghasilkan masyarakat Indonesia yang berkualitas. Menurut Piaget Suharjo, 2006: 37 mengatakan bahwa tahap-tahap perkembangan anak secara hierarkis terdiri dari empat tahap yaitu tahap sensori motoris 0-2 tahun, tahap pra operasional 2-67 tahun, tahap operasional konkrit 67-1112 tahun, dan tahap operasional formal. Dengan demikian, maka usia anak SD terjadi pada tahap operasional konkrit. Endang Poerwanti dan Widodo 2002: 44 anak pada usia 6-12 tahun merupakan masa kanak-kanak akhir, masa ini juga disebut masa bermain. Cirri-ciri pada masa ini, anak-anak mempunyai dorongan mental untuk memasuki dunia konsep, logika, symbol, dan sebagainya. Menurut Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 116-117 ciri-ciri khas anak masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar adalah: 1. Perhatiannya tertuju pada kehidupan praltis sehari-hari. 2. Ingin tahu, inin belajar, dan realistis. 3. Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus. 4. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah. 5. Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka mambuat peraturan sendiri dalam kelompoknya. Yudrik Jahja 2013: 205-211 menyatakan bahwa ciri khas siswa kelas tinggi Sekolah Dasar adalah sebagai berikut: 1. Keterampilan menolong diri sendiri hampir secepat dan semahir orang dewasa. 2. Memiliki inisiatif sendiri dalam melakukan sesuatu. 52 3. Anak mengembangkan berbagai keterampilan yang diperlukan untuk menulis, menggambar, menari, mewarnai, dan membuat pekerjaan tangan di sekolah. 4. Kesalahan dalam pengucapan kata-kata lebih sedikit dibandingkan pada kelas rendah. 5. Pembentukan kalimat lebih singkat dan padat. Karateristik anak sekolah dasar menurut Angela Aning dalam Suharjo 2006:36, sebagai berikut: 1. Kemampuan berfikir anak itu berkembang secara sekuensial dari kongkrit menuju abstrak. 2. Anak harus menuju ke tahap perkembangan berikutnya dan tidak boleh dipaksakan untuk bergerak menuju tahap perkembangan kognitif yang lebih tinggi, misalnya: dalam hal membaca permulaan, mengingat angka, dan belajar konservasi. 3. Anak belajar melalui pengalaman-pengalaman langsung, khususnya melalui aktivitas bermain. 4. Anak memerlukan pengembangan kemampuan penggunaan bahasa yang dapat digunakan secara efektif di sekolah. 5. Perkembangan sosial anak dari egosentris menuju kepada kemampuan untuk berempati dengan yang lain. 6. Setiap anak sebagai seorang individu, masing-masing memiliki cara belajar yang unik. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimulkan bahwa karakteristik siswa SD kelas tinggi, terutama kelas V adalah berfikir konkret ke abstarak dan senang mencoba hal-hal baru yang menarik. Siswa kelas V membutuhkan belajar secara konkret terlebih dahulu kemudian baru memahami konsep secara abstrak. Dalam pembelajaran menyimak, siswa kelas V masih kesulitan apabila cerita yang disimaknya hanya dibacakan oleh guru karena hal ini masih terlalu abstrak untuk usia anak tersebut. Dengan penggunaan media film animasi, 53 cerita yang disimaknya akan lebih konkret dan menarik, sehingga anak akan termotivasi dan lebih mudah menagkap isi cerita tersebut.

D. Kerangka Pikir

Dokumen yang terkait

Pengembangan Film Animasi sebagai Media Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat bagi Siswa Kelas V Sekolah Dasar

2 30 112

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Pendek Dengan Media Animasi Anak Kelas V Di SD Plesungan 02 Gondangrejo Karanganyar.

1 5 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA PENDEK DENGAN MEDIA ANIMASI ANAK KELAS V Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Cerita Pendek Dengan Media Animasi Anak Kelas V Di SD Plesungan 02 Gondangrejo Karanganyar.

0 1 14

Peningkatan Hasil Belajar Menyimak Cerita Anak Menggunakan Media Audio Visual (film kartun) pada Siswa Kelas V SD Negeri Wringinjenggot 02 Balapulang.

0 0 218

Pengembangan Film Animasi sebagai Media Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat bagi Siswa Kelas V Sekolah Dasar.

0 1 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM ANIMASI PADA SISWA KELAS V SD N 2 JONGGRANGAN KECAMATAN GIRIMULYO KULON PROGO.

1 7 106

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PEGANDEKAN.

0 0 268

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA BIG BOOK PADA SISWA KELAS I SDN DELEGAN 2 PRAMBANAN SLEMAN.

51 499 219

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA FIKSI ANAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS V SD

0 1 10

Peningkatan kemampuan dan keterlibatan siswa kelas III SD Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam pembelajaran menyimak cerita anak melalui media film animasi - USD Repository

0 0 178