87 b Siswa mulai aktif dan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran
terutama pada saat guru melakukan tanya jawab.
b. Siklus II
1 Perencanaan Siklus II
Tahap pertama dalam siklus ini adalah perencanaan. Perencanaan yang disusun merupakan rencana perbaikan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.
Berdasarkan diskusi yang telah dilakukan dengan guru kelas V SD Negeri Delegan 2 memperoleh hasil berikut:
a Guru memberikan motivasi pada siswa dengan memberikan reward berupa tepuk tangan pada siswa yang berani menjawab pertanyaan dengan tepat.
b Pembelajaran menyimak cerita anak dilakukan lebih santai tetapi harus dapat menyelesaikan tugas yang diberikan.
c Guru menjelaskan kembali unsur-unsur intrinsik cerita anak. d Peneliti dan guru mengupayakan cara untuk mengurangi gangguan-
gangguan dari luar yang dapat mengganggu aktivitas siswa dalam menyimak cerita anak.
e Peneliti dan guru merancang skenario pembelajaran, perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian.
f Peneliti dan guru lebih mempersiapkan peralatan pendukung media naimasi audio visual.
g Menyusun soal evaluasi untuk mengetahui kemampuan menyimak cerita anak. Soal evaluasi disusun peneliti dengan pertimbangan dosen ahli
materi dan guru kelas. Tes dilaksanakan setiap akhir pertemuan.
88
2 Pelaksanaan Siklus II
Tahap kedua dalam siklus ini adalah pelaksanaan. Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan menggunakan perencanaan yang telah dibuat dan dalam
pelaksanaannya bersifat fleksibeldan terbuka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan. Pelaksanaan
tindakan ini dilakukan oleh guru kelas dalam dua kali pertemuan dalam satu
siklus. Berikut uraian tahap pelaksanaan dalam siklus II.
a Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 15 Februaru 2016. Pelaksanaan dimulai setelah pelaksanaan upacara bendera dari pukul
07.30 WIB hingga pukul 08.40 WIB pada materi cerita anak yang berjudul “Si Pembuat Tembikar”.
1 Deskripsi kegiatan awal:
Setelah upacara bendera, siswa masuk kelas. Sebelum pelajaran dimulai, peneliti melakukan persiapan berupa menyiapkan laptop, LCD, speaker,
dan CD cerita anak yang akan digunakan untuk menampilkan film animasi. Guru mengucapkan salam, kemudian salah satu siwa memimpin
berdo’a. Guu melakukan presensi kehadiran siswa. Guru bertanya kepada siswa tentang cerita yang disimaknya pada pertemuan sebelumnya. Para
siswa menjawab dengan lantang judul dari cerita tersebut. Guru menanyakan kembali apa saja unsur-unsur intrinsik cerita anak. Sebagian
siswa tidak menjawab pertanyaan guru.
89
2 Deskripsi kegiatan inti:
Guru menjelaskan kembali unsur-unsur intrinsik cerita anak supaya siswa mengingatnya kembali. Setelah diingatkan kembali tentang unsur-unsur
intrinsik cerita, guru menayangkan film animasi dengan cerita berjudul “Si Pembuat Tembikar” yang berdurasi 21:08 menit dan meminta siswa untuk
menyimak cerita tersebut dengan penuh perhatian. Setelah film animasi ditayangkan, guru membuat sebuah kuis. Kuis ini dilakukan dengan cara
mula-mula guru membacakan sebuah pertanyaan terkait cerita yang telah disimak siswa. Siswa yang dapat menjawab dengan benar diminta maju
dan mengambil kertas undian yang berisi pertanyaan. Siswa tersebut membacakan pertanyaan dan memilih salah satu temannya untuk
menjawab. Siswa yang dapat menjawab dengan benar diminta maju dan mengambil undian yang berisi pertanyaan, dan seterusnya sampai undian
habis terjawab. Siswa yang berhasil menjawab dengan benar mendapat reward. Guru meminta semua siswa duduk ditempatnya masing-masing
seperti semula. Salah satu siswa diminta menceritakan kembali isi cerita yang berjudul “Si Pembuat Tembikar” dengan bahasanya sendiri. Siswa
diberi kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran hari ini.
3 Deskripsi kegiatan akhir:
Guru membagikan soal evaluasi. Siswa diminta mengerjakan soal evaluasi terkait dengan cerita yang telah disimaknya secara individu. Siswa
mengumpulkan hasil kerjanya. Siswa diberikan tugas rumah untuk
90 menyimak dan mengidentifikasi unsur-unsur cerita anak seperti, tema,
tokoh dan perwatakan, latar tempat, latar waktu, latar suasana, dan amanat dari cerita anak yang tayang di televisi. Siswa diberi motivasi supaya
belajar lebih giat. Siswa diperbolehkan untuk istirahat. b Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 16 Februaru
2016. Pelaksanaan dimulai dari pukul 08.10 WIB hingga pukul 09.20 WIB pada materi cerita anak yang berjudul “Awang Kenit”.
1 Deskripsi kegiatan awal:
Sebelum pelajaran dimulai, peneliti melakukan persiapan berupa menyiapkan laptop, LCD, speaker, dan CD cerita anak yang akan
digunakan untuk menampilkan film animasi. Setelah pergantian jam pelajaran, guru meminta siswa menyiapkan buku pelajaran Bahasa
Indonesia dan menyiapkan kembali kondisi siswa hingga kondusif. Pada kegiatan awal ini, guru menanyakan kembali tentang isi cerita yang
disimak pada pertemuan sebelumnya.
2 Deskripsi kegiatan inti:
Guru menanyakan tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Beberapa siswa diminta menceritakan cerita anak yang telah disimaknya
ditelevisi serta menyebutkan unsur-unsur intrinsiknya. Semua siswa sudah paham apa saja unsur-unsur intrinsik dari cerita anak. Setelah diberi
penjelasan tentang unsur-unsur intrinsik cerita, guru menayangkan film animasi dengan cerita berjudul “Awang Kenit” yang berdurasi 21:17 menit
dan meminta siswa untuk menyimak cerita tersebut dengan penuh
91 perhatian. Setelah film animasi ditayangkan, guru membuat suatu
permainan. Permainan tersebut bernama stop lagu. Pada permainan ini, guru memutarkan lagu anak-anak. Pada saat lagu diputar, siswa memutar
suatu benda berupa penghapus. Ketika lagu di stop maka siswa yang sedang memegang penghapus harus menjawab pertanyaan dari guru terkait
dengan cerita yang telah disimaknya. Dalam permainan ini siswa terlihat antusias dan senang. Guru meminta semua siswa duduk ditempatnya
masing-masing seperti semula. Salah satu siswa diminta menceritakan kembali isi cerita yang berjudul “Awang Kenit” dengan bahasanya sendiri.
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran hari ini.
3 Deskripsi kegiatan akhir:
Guru membagikan soal evaluasi. Siswa diminta mengerjakan soal evaluasi terkait dengan cerita yang telah disimaknya secara individu. Siswa
mengumpulkan hasil kerjanya. Siswa diberi motivasi supaya belajar lebih giat. Siswa diperbolehkan untuk istirahat.
3 Observasi
Tahap ketiga dari penelitian tindakan kelas adalah pengamatan atau observasi. Observasi dilaksanakan bersamaan dengan berlangsungnya tindakan
yang diberikan kepada siswa. Tahap observasi ini mengungkapkan berbagai aktivitas siswa dalam pembelajaran menyimak cerita anak melalui penggunaan
media film animasi. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan dan keadaan siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan observasi
92 ini menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Pada observasi ini
terdapat dua jenis data yang dikumpulkan, yaitu tentang proses perubahan kinerja pembelajaran akibat implementasi indakan keberhasilan proses dan
hasil kegiatan pembelajaran setelah pelaksanaan tindakan keberhasilan
produk.
1 Keberhasilan Proses
Pada keberhasilan proses ini dapat dilihat dari aktivitas siswa saat proses pembelajaran menyimak cerita anak melalui penggunaan media film
animasi. Pada pertemuan pertama siklus II, siswa memberikan respon yang baik dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini ditunjukkan
dengan keterlibatan siswa dalam berbagai tahapan kegiatan menyimak cerita anak. Aktifitas siswa yang lain juga dapat dilihat dari bagaimana siswa
menemukan tema, tokoh dan perwatakan, latar tempat, latar waktu, latar suasana, dan amanat pada cerita yang disimaknya. Meskipun, siswa kurang
aktif dalam mengikuti pelajaran. Kekurangaktifan siswa ini disebabkan oleh kurangnya kepercayaan diri siswa untuk mengungkapkan ide atau gagasannya,
sehingga siswa yang berani mengangkat tangan untuk menceritakan kembali isi cerita masih sedikit. Kemampuan menyimak siswa mengalami peningkatan
yang cukup baik. Perhatian siswa dalam menyimak sudah baik, gangguan dari luar juga sudah berkurang, sehingga perhatian siswa sudah terfokus untuk
menyimak cerita anak. Pertemuan kedua siklus II, aktifitas siswa masih sama seperti pada
pertemuan pertama. Aktifitas siswa mengalami perubahan kearah yang lebih
93 baik. Hal ini ditunjukkan siswa merespon baik materi yang disampaikan guru
dengan terlibat dalam setiap pembelajaran. Siswa terlihat lebih menikmati pembelajaran menyimak menggunakan media film animasi. Siswa yang
mengalami kesulitan dalam menyimak juga memperhatikan dengan cukup antusias. Sedikit demi sedikit mulai menjawab pertanyaan dari guru terkait
dengan pembelajaran menyimak cerita anak, meskipun beberapa siswa masih tampak sedikit ragu-ragu dalam menjawab. Dalam pertemuan ini hampir semua
siswa mengangkat tangan ketika guru memberi pertanyaan yang berhubungan dengan cerita anak yang telah disimak siswa.
Dalam pertemuan pertama dan kedua pada siklus II dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan aktivitas siswa dalam menyimak cerita anak melalui
penggunaan media film animasi. Siswa yang sebelumnya kurang aktif dan kurang antusias dalam pembelajaran menyimak cerita anak, dengan
penggunaan media film animasi tampak lebih aktif dan anyusias mengikuti pelajaran. Walaupun masih ada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran,
namun lebih baik dibandingkan dengan aktivitas siswa pada siklus I. Suasana pembelajaran pun tampak lebih menyenangkan bagi siswa, sehingga mereka
lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran menyimak cerita anak. Berikut ini merupakan hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus II dapat
dilihat dalam tabel brikut.
94
Tabel 8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Menyimak Cerita Anak Melalui Penggunaan Media Film animasi pada Siklus II
Berdasarkan tabel 8, hasil observasi aktIvitas siswa tergolong tinggi. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan hasil observasi aktivitas siswa sebesar
85,5. pada klasifikasi “baik”. Aktivitas siswa selama siklus II mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Secara lebih jelas, peningkatan aktivitas siswa pada siklus II dapat dilihat pada diagram berikut.
Gambar 5. Diagram peningkatan aktivitas siswa
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00 100,00
Siklus I Siklus II
64,50 85,50
Aktivitas siswa selama pembelajaran
Akt ivit as sisw a selam a
pem belajaran
Aspek yang dinilai
Presentase
Aktivitas siswa Pertemuan I
Pertemuan II Rata-rata
82 89
85,5
95 2 Keberhasila Produk
Keberhasilan produk dalam penelitian ini dapat dilihat dari hasil tes kemampuan menyimak cerita anak. Setelah siswa selesai menyimak cerita
anak yang telah ditayangkan melalui media film animasi, kemudia siswa diminta mengerjakan soal evaluasi secara individu yang dibagikan oleh guru.
Secara singkat hasil kemampuan menyimak cerita anak pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 9. Hasil Perolehan Kemampuan Menyimak Cerita Anak Melalui Penggunaan Media Film animasi pada Siklus II
Pertemuan Ketuntasan
Rata-rata Kelas
Tuntas Belum
Tuntas I
25 80,64
6 19,36
82,41 II
27 87,09
4 12,91
85,16 Jumlah
52 167,73
10 32,27
167,57 Rata-rata
26 83,86
5 16,14
83,78
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada pertemuan pertama nilai rata-rata kelas menyimak cerita anak yang diperoleh yaitu 82,41 atau
meningkat 15,8 dari hasil pada siklus I yang rata-rata nilai menyimak cerita anak sebesar 66,61. Hasil nilai rata-rata kelas pada pertemuan kedua sebesar
85,16 meningkat 18,55 dari hasil rata-rata pada siklus I. Untuk persentase ketuntasan KKM pun setiap pertemuannya meningkat, namun belum seluruh
siswa yang memenuhi ketuntasan KKM yaitu 73 untuk pelajaran Bahasa Indonesia. Pada pertemuan pertama masih 19,36 atau sebanyak 6 siswa yang
belum mencapai KKM, jumlah ini menurun dari hasil tindakan pada siklus I yang berjumlah 20 siswa. Untuk pertemuan kedua sebanyak 12,91 atau 4
96 siswa belum mencapai KKM dari keseluruhan siswa yang berjumlah 31. Dari
tiap pertemuan terlihat peningkatan yang sangat baik, terlihat dari rata-rata ketuntasan KKM selama satu siklus mencapai 83,78 pada klasifikasi “sangat
baik”. Peningkatan ketercapaian KKM kemampuan menyimak cerita anka
pada siklus II lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut.
Gambar 6. Diagram peningkatan kemampuan menyimak cerita anak pada siklus II
4 Refleksi
Tahap keempat dalam penelitian tindakan kelas ini adalah refleksi. Refleksi merupakan kegiatan untuk mengungkapkan kembali apa yang sudah
dilakukan, menguraikan informasi, mengkaji secara mendalam kekurangan dan kelebihan tindakan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar peningkatan kemampuan menyimak cerita anak melalui penggunaan
media film animasi.
Berdasarkan hasil siklus II, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menyimak cerita anak melalui penggunaan media film animasi menunjukan
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00 100,00
Prat indakan Siklus I
Siklus II 22,59
35,48 83,86
77,41 64,52
16,14 Tunt as
Belum Tunt as
97 peningkatan. Nilai rata-rata tes menyimak cerita anak pada siklus II adalah
83,78 yakni meningkat 17,17 dari siklus I. Seiringnya dengan peningkatan nilai rata-rata, peningkatan juga terjadi pada persentase siswa yang mencapai KKM.
Pada siklus II ini, siswa yang telah mencapai KKM juga mengalami peningkatan sebesar 48,38 dari siklus I sehingga menjadi 83,86. Hasil
dirasa sudah cukup memuaskan, karena indikator keberhasilan dalam penelitian ini sudah tercapai yakni siswa mengalami peningkatan kemampuan
menyimak cerita anak dengan memperoleh nilai rata-rata kelas mencapai 83,78
pada klasifikasi “sangat baik”.
Peningkatan nilai rata-rata kelas kemampuan menyimak cerita anak
pada pratindakan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada diagram berikut ini.
Gambar 7. Diagram Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas selama Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 90,00
57,41 66,61
83,86
Nilai rata-rata kelas
98
B. Pembahasan Hasil Penleitian