Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

46 Gamabar 2. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru terkait materi yang di ajarkan. Dengan penjelasan dari guru siswa dapat memahami cara penjumlahan dua bialangan positif, dua bilangan negatif dan bilanagn positif dan negatif mengggunakan penjelasan dari guru. Gambar 3. Siswa mengamati media garis bilangan. Setelah guru menjelaskan materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan , guru melanjutkan dengan memperlihatkan media garis bilangan sebagai alat peraga yang digunakan pada materi yang akan dipelajari. 47 Gambar 4. Guru memberi contoh soal kepada siswa. Setelah guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan media garis bilangan, guru melanjutkan dengan memberi contoh soal kepada siswa. Contoh soalnya seperti berikut : -21 – - 16 = -5 Gambar 5. Siswa menjawab soal dengan menggunakan media garis bilangan. Guru memberikan latihan kepada siswa dengan menulis beberapa contoh soal di papan tulis dan di kerjakan oleh siswa menggunakan media garis bilangan. 48 Gambar 6. Siswa melakukan tanya jawab. Siswa melakukan intraksi tanya jawab bersama guru seputar materi pelajaran yang telah dibahas. Gambar 7. Siswa mengerjakan soal evaluasi. Setelah guru menjelaskan tentang operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kepada siswa, dilanjutkan dengan tanya jawab tentang operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dan negatif ataupun negatif dengan negatif antara siswa dan guru. Setelah selesai siswa dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi. 49 a Kegiatan akhir Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan yang melibatkan bilangan negatif dan bilangan positif yang telah disampaikan kepada siswa. Pembelajaran ditutup dengan berdoa bersama. Dari pengerjaan soal evaluasi di proleh nilai siklus I. Adapun rincian dari nilai-nilai tersebut adalah seperti berikut : Tabel 8. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Jumlah siswa Persentase Rata-Rata skor Tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas 9 26 26 74 60,71 Berdasarkan tabel diatas dapat dijabarkan sebagai berikut, dari 35 siswa sebanyak 9 siswa atau 26 sudah tuntas atau mencapai KKM. Sebanyak 26 siswa atau 74 belum tuntas mencapai KKM. Rata-rata skor sebesar 60,71. Untuk memperjelas pemaparan tabel tersebut, dapat dilihat dalam diagram berikut ini : 50 Gambar 8. Diagram pencapaian KKM Siklus I Tabel 9. Daftar Nilai Hasil Belajar Pra siklus dan Siklus I Rata-rata skor Kelas Ketuntasan Persentase Pra Siklus Siklus I Pra Siklus Siklus I Prasiklus Siklus I T BT T BT T BT T BT 42,57 60,71 2 33 9 26 6 94 26 74 Keterangan : T : Tuntas BT : Belum Tuntas Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa antara nilai siswa pada pra siklus yang belum di kenai tindakan dengan siklus I dengan yang sudah dikenai tindakan mengalami kenaikan. Skor rata-rata pada pra siklus 42,57. sedangkan pada siklus I mencapai 60,71. Persentase ketuntasan siswa yang sudah mencapai KKM dari seluruh siswa juga mengalami kenaikan, pada prasiklus 6, sedangkan pada siklus I mencapai 26. Dengan demikian yang belum mencapai KKM 74. Sehubungan dengan yang ditetapkan sebagai kreteria 10 20 30 40 50 60 70 80 Sikulus I Tuntas Belum Tuntas 51 keberhasilan penelitian adalah bahwa siswa tuntas adalah 75 maka pe53rlu dilanjutkan ke siklus ke II. Untuk memperjelas pemaparan tabel di atas, dapat dilihat dalam diagram berikut ini : Gambar 9. Diagram ketuntasan pra siklus dan siklus I b. Hasil Observasi siklus I Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti menunjukan bahwa pembelajaran Matematika pada siklus I berjalan dengan baik meskipun hasil belajar yang diperoleh belum semua siswa mencapai nilai KKM. Sehingga perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya. Observasi ini dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. 1 Aktivitas Guru Observasi aktivitas guru dilakukan dalam dua pertemuan, yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Hasil observasi pada setiap pertemuan tersebut adalah sebagai berikut : 20 40 60 80 100 Pra Siklus Siklus 1 Tuntas Belum Tuntas 52 Pertemuan I kegiatan yang diamati meliputi seluruh aspek yang ada pada lembar observasi. Aspek tersebut meliputi 4 aspek yaitu, kelayakan yang terdiri dari 3 indikator, keterpaduan yang terdiri dari 2 indikator, penekanan yang terdiri dari 7 indikator, dan keseimbangan terdiri dari 3 indikator. Pada akvitas aspek kelayakan guru pada indikator pertama mendapatkan skor 3 yang berarti baik, sebab guru menyajikan media cukup menarik perhatian siswa, pada indikator kedua guru mendapatkan skor 1 berarti kurang, hal ini disebabkan ukuran media yang disajikan kurang besar sehingga tidak terlihat secara jelas dari belakang, untuk indikator ketiga mendapatkan skor 2 yang berarti sedang karena guru dalam menampilkan media masi sedang dikarenakan belum terbiasa. Aktivitas berikutnya keterpaduan, pada indikator pertama guru mendapatkan skor 2 yang berarti sedang, karena guru menyajikan media garis bilangan masih sedang terkait dengan materi pembelajaran. Pada indikator kedua guru mendapat skor 3 yang berarti baik hal ini disebabkan guru dalam menyajikan bilangan bulat telah sesuai dengan materi pembelajaran. Pada Aktivitas berikutnya adalah penekatan indikator pertama guru mendapatkan skor 3 yang berarti baik, sebab guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan pendapat sebagai penekanan materi. Pada indikator kedua guru mendapatkan skor 3 yaitu berarti baik, sebab guru dalam proses pembelajaran sudah menggunakan media garis bilangan. Pada indikator ketiga guru mendapatkan skor 2 yang berarti kurang 53 sebab guru masih kurang memberi kesempatan siswa untuk mengeluarkan pendapat. Pada indikator keempat guru mendapatkan skor 3 yang berarti baik dimana guru telah memperagakan media garis bilangan dalam penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif, pada indikator kelima guru mendapatkan skor 3 yang berarti baik karena guru juga telah memperagakan media dalam pengurangan bilangan bulat positif dan negatif, pada indikator selanjutnya yaitu indikator ketuju guru mendapatkan skor 2 yang berarti sedang karena dalam pemanfaatan media guru belum terlalu memanfaatkannya secara afektif dan efesien, selanjutnya indikator kesembilan guru mendapatkan skor 2 yang berarti sedang karena guru masih sedang dalam memberikan tes. Aktivitas terakhir keseimbangan, pada indikator pertama guru mendapatkan skor 2 yang berarti sedang, karena guru dalam menampilkan media juga masih sedang dengan materi pembelajaran. Pada indikator kedua guru mendapat skor 2 yang berarti sedang, karena guru dalam menampilkan media maih sedang, Pada indikator ketiga guru mendapatkan skor 2 berarti sedang, karena belum sepenuhnya melibatkan siswa dalam memperagakan pemanfaatan media dalam proses pembelajaran. Pertemuan ke II Hasil observasi pada siklus I pada pertemuan ke 2 menunjukan adanya peningkatan aktivitas guru dalam mengajar, sesuai dengan aspek yang ada pada lembar observasi. Jika disajikan dalam tabel maka hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut : 54 Tabel 10. Perbandingan hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 . No Tahap Jumlah skor observasi Persentase Aktivitas Mengajar Kategori 1. Siklus I Pertemuan 1 35 58,33 Baik 2. Siklus I Pertemuan 2 43 71,66 Baik Setelah dilakukan tindakan kedua, aktivitas guru mendapatkan skor 35 atau 58,33 dalam pembelajaran pada siklus 1 pertemuan 2 sudah lebih baik, jika dibandingkan dengan pertemuan 1, yang baru mendapatkan skor 43 atau 71,66. 2 Aktivitas Siswa Observasi aktivitas siswa siklus 1 dilakukan dalam dua pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Pada pertemuan 1 saat saat guru menjelaskan materi pembelajaran mengggunakan media garis bilangan sisiwa mendapat persentase 61 yang berarti baik sebab siswa sangat antusias pada saat guru menjelaskan materi, tetapi ada beberapa siswa yang belum memperhatikan guru saat menjelaskan materi dikarenakan masih ribut sendiri. Pada indikator selanjutnya siswa dikategorikan baik karena siswa sudah tertarik dengan media yang ditampilkan oleh guru pada saat proses pembelajaran yang mencapai persentase 70. Pada indikator selanjutnya siswa dikategorikan baik, karena persentase mencapai 57. Karena sudah lebih dari 50 siswa telah menyimak materi pembelajaran yang diberikan oleh guru, namun demikian guru belum terlalu memberikan penekanan serta 55 pengawasan penting pada saat pelajaran berlangsung. Hal tersebut disebabkan masih ada sebagian siswa yang asyik bermain sendiri. Pada indikator selanjutnya siswa dikategorikan baik dengan persentase mencapai 71, karena siswa sudah mengerti maksud media yang di peragakan oleh guru. Dan indikator selanjutnya lagi siswa dikategorikan baik juga, persentasenya mencapai 68. Hal tersebut menunjukan bahwa siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru. Namun ada beberapa siswa mengalami hambatan, disebabkan tingkat pemahaman siswa rendah dan siswa susah mengaitkan materi. Pada indikator selanjutnya, yaitu tanya jawab, siswa dikategorikan sedang, sebab persentasenya mencapai 45. Dalam kegiatan tanya jawab sebagian besar siswa belum aktif bertanya, disebabkan siswa masih belum berani untuk berbicara. Pada indikator “mengajukan pendapat”, siswa dikategorikan sedang dan persentasenya mencapai 39. Hal ini disebabkan siswa banyak yang masih pendiam dan kurang diberi kesempatan oleh guru untuk menjawab. Siswa merasa canggung untuk berpendapat karena tidak berani berbicara dan belum terbiasa untuk berpendapat. Pada indikator “bekerja sama”, siswa dikategorikan sedang dengan persentase mencapai 44 karena siswa belum terbiasa untuk bekerja sama dengan teman. Hal tersebut disebabkan siswa masih berebut tugas dalam kegiatan diskusi. 56 Pada indikator “menghargai pendapat” siswa dikategorikan sedang dengan persentase mencapai 47, karena siswa belum mampu mennghargai pendapat teman. Pada indikator terakhir kedisiplinan siswa dikategorikan baik dengan persentase mencapai 76 karena siswa sudah disiplin dalam mengerjakan tugas-tugas dari guru, namun demikian masih ada beberapa siswa yang mengalami hambatan. Pertemuan II Hasil observasi pada pertemuan 2 menunjukan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam belajar dibanding dengan observasi pada pertemuan 1, sesuai aspek yang ada dalam instrumen penelitian. Hasil observasi tersebut menyatakan banyak hal yang menarik. Suasana aktivitas siswa dalam pembelajaran terasa berbeda antara sebelumnya dan setelah menggunakan media garis biangan. Penjelasan tentang data lengkap pertemuan 1 dan pertemuan 2 akan dilampirkan halaman.... Jika disajikan dalam tabel maka hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut . Tabel 11. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada siklus I pertemuan 1 dengan Siklus I Pertemuan 2 No Indikator yang diamati Hasil silus I Pertemuan I Pertemuan II 1. Memperhatikan penjelasan dari guru dengan antusias. 61 79 2. Gambar yang ditampilkan guru menarik perhatian siswa. 70 92 3. Menyimak penjelasan guru melalui bantuan media garis bilangan. 57 75 57 4. Media yang di paparkan mudah dimengerti 71 87 5. Memahami materi yaang disampaikan oleh guru. 68 88 6. Melakukan tanya jawab dengan aktif. 45 60 7. Siswa aktif dalam mengajukan pendapat. 39 57 8. Bekerja sama dengan teman satu kelompok. 44 63 9. Menghargai pendapat teman. 47 67 10. Mengerjakan tugas-tugas dari guru dengan disiplin 76 83 Berdasarkan data tabel observasi pada pembelajaran siklus I pertemuan 2 diperoleh beberapa hal, yaitu pada siklus I pertemuan 2 indikator pertama, siswa mendapatkan persentase 79, sehingga lebih baik dibandingkan siklus I pertemuan 1. Pada indikator pertama, pertemuan pertama siklus I, didapat persentase 61, sedangkan untuk indikator pertama pertemuan kedua siklus I sudah didapat 79. Demikian pula indikator-indikator selanjutnya juga mengalami peningkatan persentase. c. Refleksi Siklus I Refleksi siklus I dilakukan untuk membahas ha-hal yang menjadi hambatan pada siklus I. Kendala-kendala yang terjadi pada siklus I dipaparkan sebagai berikut : a Media yang disajikan ukurannya masih terlalu kecil, sehingga siswa yang berada di belakang masih kesulitan untuk melihat lebih jelas. b Keaktifan siswa dalam pembelajaraan masih belum optimal . hal ini terlihat masih sedikit siswa yang berani bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. 58 c Guru belum maksimal menggunakan media ketika proses pembelajaran, sehingga ada beberapa siswa yang belum memahami materi. d Guru belum memberikan reward bagi siswa yang berprestasi.

B. Siklus II

a. Kegiatan Pembelajaran 1 dan 2

Kegiatan pembelajaran ini materinya adalah tentang operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. 1. Perencanaan Rencana tindakan pada siklus II ini hampir sama dengan perencanaan pada siklus I. Pelaksanaan siklus II akan dilakukan dengan memperhatikan hasil refleksi sebelumnya. Kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan siklus I diupayakan untuk diantisipasi. Berdasarkan refleksi pada siklus I maka pada tahap perencanaan tindakan siklus II, peneliti merancang tindakan yang akan dilaksanakan, meliputi : a Peneliti dan guru sebagai kolaborator menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada siswa. b Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP . c Peneliti menyusun lembar observasi pembelajaran yang akan dilaksanakan. Lembar observasi ada 2 macam yaitu lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru. Lembar observasi ini digunakan untuk membandingkan 59 aktivitas yang dilakukan siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung dengan yang ada pada lembar observasi. d Menyusun dan menyiapkan LKS dan soal evaluasi untuk siswa. Soal akan di berikan pada setiap akhir siklus. Soal evaluasi disusun oleh peneliti dengan persetujuan guru kelas dan penguji validitas ekspert judgment soal. e Mempersiapkan media garis bilangan sesuai dengan materi yang diajarkan dengan memperbesar ukurannya. f Mempersiapkan kamera yang akan digunakan untuk mendokumentasikan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. g Mengaktifkan siswa secara maksimal terutama mereka yang belum berani bertanya dan menjawab pertanyaan, dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan yang diajukan guru dan memberikan motivasi. h Guru harus lebih memaksimalkan penggunaan media ketika proses pembelajaraan sehingga siswa dapat lebih memahami materi, sebab pada siklus pertama media belum dimanfaatkan secara maksimal. i Memberikan reward bagi siswa yang berprestasi dan memang pantas diberi reward. 2. Pelaksanaan Tindakan II 60 Tahap melakukan tindakan antara lain : a Kegiatan awal 1. Siswa berdoa bersama. 2. Siswa dikondisikan untuk siap melakukan pembelajaran dengan meminta siswa memperhatikan guru dan tidak berbicara sendiri. 3. Melakukan apersepsi dengan memperlihatkan media garis bilangan yang lebih besar kepada siswa “ anak-anak masih ingatkah dengan media ini dan media apakah ini? “. Siswa menjawab: “media garis bilangan”, Beberapa siswa menanggapi pertanyaan guru. b Kegiatan inti siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi pembelajaran dengan menampilkan media garis bilangan yang berkaitan dengan materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dan negatif. Dengan diselingi tanya jawab dengan siswa, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawabnya. 61 Gambar 10. Siswa menjawab pertanyaan guru dengan mencontohkannya kedepan kelas. Dengan Tanya jawab siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, sehingga materi yang sampaikan dapat dipahamami, dan siswa dapat dengan mencobahnya langsung ke papan tulis. Gambar 11. Siswa mencoba menjawab soal yang ada di papan tulis. Selain beberapa siswa yang di minta oleh guru menjawab contoh soal di depan, siswa yang lainnya juga mencoba mencari jawaban di bukunya masing-masing dan mencocokkan jawabannya dengan jawaban temannya yang maju kedepan.