Siklus II HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

61 Gambar 10. Siswa menjawab pertanyaan guru dengan mencontohkannya kedepan kelas. Dengan Tanya jawab siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, sehingga materi yang sampaikan dapat dipahamami, dan siswa dapat dengan mencobahnya langsung ke papan tulis. Gambar 11. Siswa mencoba menjawab soal yang ada di papan tulis. Selain beberapa siswa yang di minta oleh guru menjawab contoh soal di depan, siswa yang lainnya juga mencoba mencari jawaban di bukunya masing-masing dan mencocokkan jawabannya dengan jawaban temannya yang maju kedepan. 62 a Kegiatan Akhir Kegiatan penutup dilakukan dengan pelaksaan evaluasi yang dilakukan oleh siswa dengan pengawasan guru untuk mengukur sejauh mana ketercapaian pembelajaran yang telah dilakukan secara individual. Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, dilaksanakanlah refleksi dan guru menyampaikan pesan moral kepada siswa, agar materi pembelajaran lebih bermakna dan bermanfaat dalam kehidupan sehari- hari. Dari penjelasan pengerjaan soal evaluasi diperoleh nilai siklus II, seperti berikut ini : Tabel 12. Data Hasil Belajar Siswa Siklus II Jumlah siswa Persentase Rata-Rata skor Tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas 27 8 77 23 82,57 Berdasarkan tabel diatas dapat dijabarkan sebagai berikut, dari 35 siswa sebanyak 27 siswa atau 77 sudah tuntas atau mencapai KKM. Sebanyak 8 siswa atau 23 belum tuntas atau belum mencapai KKM, dan rata-rata skor sebanyak 82,57. Untuk memperjelas pemaparan tabel di atas dapat dilihat pada diagram berikut ini : 63 Gambar 12. Diagram Pencapaian KKM Siklus II Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II, dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 13. Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I dengan Siklus II. Rata-rata skor Ketuntasan Persentase I II Siklus I SikluS II Siklus I Siklus II T BT T BT T BT T BT 60,71 82,57 9 26 27 8 26 74 77 23 Keterangan : T : Tuntas BT : Belum Tuntas Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I hal ini dapat dibuktikan pada rata-rata skor meningkat, pada siklus I hanya 9 orang siswa yang tuntas dan sebanyak 26 orang siswa belum tuntas, sedangkan di siklus ke II sebanyak 27 orang siswa yang tuntas dan 8 orang siswa yang belum tuntas. Untuk memperjelas tabel di atas dapat dilihat dalam tabel berikut ini : 20 40 60 80 100 Siklus II Tuntas Belum Tuntas 64 Gambar 13. Diagram peningkatan jumlah siswa yang telah mencapai KKM

b. Hasil Observasi Siklus II

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa pada pelajaran Matematika dengan menggunakan media garis bilangan pada siklus II secara umum sudah berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan dari pada pertemuan sebelumnya. 1 Aktivitas Guru Observasi aktivitas guru siklus II dilakukan dalam dua pertemuan, yaitu pertemuaan I dan 2. Hasil observasi pada setiap pertemuan tersebut adalah sebagai berikut : Pertemuan I kegiatan yang diamati meliputi seluruh aspek yang ada pada lembar observasi. Aspek tersebut meliputi 4 aspek yaitu, kesederhanaan yang terdiri dari 3 indikator, keterpaduan yang terdiri dari 2 indikator, penekanan yang terdiri dari 7 indikator, dan keseimbangan terdiri dari 3 indikator. Pada akvitas aspek kelayakan guru pada indikator pertama mendapatkan skor 3 yang berarti sangat baik, sebab guru telah menyajikan media cukup 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Siklus I Siklus II Tuntas Belum Tuntas 65 menarik perhatian siswa sehingga siswa sangat antusias dalam belajar, pada indikator kedua guru mendapatkan skor 2 berarti sedang, hal ini disebabkan ukuran media yang disajikan belum begitu besar sehingga tidak terlihat oleh siswa secara jelas dari belakang, untuk indikator ketiga mendapatkan skor 4 yang berarti sangat baik karena guru dalam menampilkan media sangat rapi meskipun tidak terlalu kompleks tetapi tetap menarik. Aktivitas berikutnya keterpaduan, pada indikator pertama guru mendapatkan skor 4 yang berarti sangat baik, karena guru menyajikan media garis bilangan sudah terkait dengan materi pembelajaran. Pada indikator kedua guru mendapat skor 4 yang berarti sangat baik hal ini disebabkan guru dalam menyajikan bilangan bulat telah sesuai dengan materi pembelajaran. Pada aktivitas selanjutnya penekanan, pada indikator pertama guru mendapatkan skor 4 yang sangat berarti baik, sebab guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan pendapat sebagai penekanan materi. Pada indikator kedua guru mendapatkan skor 3 yaitu berarti baik, sebab guru dalam proses pembelajaran telah menggunakan media garis bilangan. Pada indikator ketiga guru mendapatkan skor 3 yang berarti baik sebab guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan pendapat sebagai penekanan materi. Pada indikator keempat guru mendapatkan skor 3 yang berarti baik dimana guru telah memperagakan media garis bilangan dalam penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif. Pada indikator kelima guru mendapatkan skor 3 yang berarti baik karena guru juga telah memperagakan media dalam pengurangan bilangan bulat positif dan negatif, pada indikator 66 selanjutnya yaitu indikator keenam guru mendapatkan skor 4 yang berarti sangat baik karena guru telah memanfaatkan media secara efektif dan efesien, selanjutnya indikator ketuju guru mendapatkan skor 2 yang berarti sedang karena guru masih belum menekankan pada siswa untuk berkonsentrasi dalam pembelajaran. Aktivitas terakhir keseimbangan, pada indikator pertama guru mendapatkan skor 3 yang berarti baik, karena guru dalam menampilkan media telah sesuai dengan materi pembelajaran bilangan bulat. Pada indikator kedua guru mendapat skor 4 yang berarti sangat baik, karena guru dalam menampilkan media telah seimbang dengan materi bilangan bulat, sehingga tidak tercampur dengan materi yang tidak relevan. Pada indikator ketiga guru mendapatkan skor 4 berarti sangat baik, karena guru telah melibatkan siswa dalam proses pemanfaatan media garis bilangan dalam pembelajaran. Pertemuan II Hasil observasi pada siklus II pertemuan 2 menunjukan adanya peningkatan aktivitas guru dalam mengajar, sesuai aspek yang ada dalam lembar observasi. Penjelasan tentang data lengkap pertemuan 1 dan 2 dilampirkan pada halaman.... Jika disajikan dalam tabel maka hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut : 67 Tabel 14. Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I Pertemuan 1 dan 2, serta Siklus II pertemuan 1 dan 2 No Tahap Total skor Ketuntasan Aktivitas Mengajar Kategori 1. Siklus I pertemuan 1 35 58,33 Baik 2. Siklus I pertemuan 2 43 71,66 Baik 3. Siklus II pertemuan 1 52 85 Sangat Baik 4. Siklus II Pertemuan 2 56 93,33 Sangat Baik Setelah dilakukan siklus II, pada pertemuan 1 dengan persentase 85 aktivitas guru dalam pembelajaran, sedangkan pada siklus II pertemuan 2 meningkat, jika dibandingkan dengan pertemuan 1, yaitu skornya mencapai 93,33. Dengan demikian pada siklus II pertemuan 2 ini secara keseluruhan aktivitas guru dalam mengajar menggunakan media garis bilangan sangat baik. 2 Aktivitas Siswa Observasi aktivitas siswa siklus 1 dilakukan dalam dua pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. Pada pertemuan 1 saat saat guru menjelaskan materi pembelajaran mengggunakan media garis bilangan sisiwa mendapat persentase 96 yang berarti sangat baik sebab siswa sangat antusias pada saat guru menjelaskan materi. Pada indikator selanjutnya siswa dikategorikan sangat baik karena siswa sangat tertarik dengan media yang ditampilkan oleh guru pada saat proses pembelajaran yang mencapai persentase 98. 68 Pada indikator selanjutnya siswa dikategorikan sangat baik, dengan persentase mencapai 97, karena siswa sudah menyimak penjelasan dari guru terkait materi pembelajaran. Pada indikator selanjutnya siswa dikategorikan sangat baik dengan persentase mencapai 98 karena keseluruhan siswa sudah mengerti maksud media garis bilangan yang di peragakan oleh guru. Indikator selanjutnya siswa dikategorikan sangat baik dengan persentase mencapai 96 karena siswa sudah dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru. Pada indikator selanjutnya siswa dikategorikan sangat baik dengan persentase mencapai 88 karena siswa sudah berani bertanya seputar materi yang disampaikan oleh guru dan telah memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Pada indikator selanjutanya siswa dikategorikan sangat baik dengan persentase mencapai 83 karena siswa suda berani mengeluarkan pendapat. Pada indikator selanjutnya siswa dikategorikan sangat baik dengan persentase mencapai 88, karena siswa mampuh bekerja sama dengan teman satu kelompoknya. Pada indikator selanjutnya siswa dikategorikan sangat baik dengan persentase mencapai 85, siswa sudah saling menghargai satu sama lain serta mampu menghargai pendapat temannya. Pada indikator terakhir siswa dikategorikan sangat baik dengan persentase mencapai 96, karena siswa sudah disiplin dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. 69 Pertemuan II Hasil observasi pada siklus II pertemuan 1 menunjukan adanya peningkatan aktivias siswa dalam belajar sesuai aspek yang ada dalam instrument penelitian. Hasil observasi tersebut menyatakan banyak hal yang menarik. Penjelasan tentang data lengkap pertemuan 1 dan 2 dilampirkan. Jika disajikan dalam tabel maka hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 15. Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I Pertemuan 1 dan 2 dengan Siklus II Pertemuan 1 dan 2. No Indikator yang diamati Siklus I Siklus II 1. Memperhatikan penjelasan dari guru dengan antusias. 61 79 96 99 2. Gambar yang ditampilkan guru menarik perhatian siswa. 70 92 98 100 3. Menyimak penjelasan guru melalui bantuan media garis bilangan. 57 75 97 98 4. Media yang di paparkan mudah dimengerti 71 87 98 99 5. Memahami materi yaang disampaikan oleh guru. 68 88 96 98 6. Melakukan tanya jawab dengan aktif. 45 60 88 96 7. Siswa aktif dalam mengajukan pendapat. 39 57 83 96 8. Bekerja sama dengan teman satu kelompok. 44 63 88 92 9. Menghargai pendapat teman. 47 67 85 96 10. Mengerjakan tugas-tugas dari guru dengan disiplin. 76 83 96 98 70 Berdasarkan data pada tabel hasil observasi pada pembelajaran siklus II pertemuan 1 dan 2 mengalami peningkatan yang lebih baik pada aktivitas siswa di bandingkan dengan siklus I pertemuan 1 dan 2.

c. Refleksi Tindakan

Hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus II ini menunjukan bahwa siswa lebih aktif, antusias, dan serius dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pelaksaanaan siklus II terlihat lebih bagus dari pada siklus I. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya hasil evaluasi di akhir siklus II. Peningkatan pada siklus II dengan media garis bilangan ternyata memberikan hasil yang memuaskan sesuai dengan yang telah di rencanakan. Untuk mengetahui lebih jelasnya peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 16. Daftar Nilai Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Ketuntasan Rata-rata Skor Pra Siklus Siklus I Siklus II Pra Siklus Siklus I Siklus II T BT T BT T BT 2 33 9 26 27 8 42,57 60,71 82,57 Untuk mengetahui lebih jelas peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari diagram berikut ini : 71 Gambar 14. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

B. Pembahasan

Dalam pembahasan ini dapat diuraikan hasil penelitian mengenai peningkatan hasil belajar Matematika melalui media garis bilangan. Berdasarkan penelitian, penggunaan media garis bilangan ternyata dapat meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas IV SDN Karanggondang. Hal ini dikarenakan pembelajaran menggunakan media garis bilangan dalam proses pembelajaran dapat menarik perhatian siswa, pernyataan ini sesuai dengan teori Gagne dalam Hujair AH Sanaky 2013: 4 mengatakan bahwa media adalah jenis sumber belajar dalam lingkungan pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Hadi Miarso dalam Hujair AH Sanaky 2013: 4 bahwa penggunaan media dalam pembelajaran dapat merangsang pikiran dan kemauan siswa sehingga membantu meningkatkan pemahaman siswa terhada p materi yang disampaikan oleh guru. Dalam penggunaan media garis bilangan, guru dapat menerapkan berbagai model pembelajaran yang menarik dalam penyampaian materi 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Pra Siklus Siklus I Siklus II Rata-rata 72 sehinggaa siswa tidak merasa jenuh dan merasa diceramahi. Karena media pembelajaran bersifat menumbuhkan motivasi dan rangsangan belajar siswa, sehingga belajar dan mengajar akan lebih optimal dan juga menarik perhatian siswa. Hal ini sejalan dengan teori Depdikbud, 1983: 188 bahwa media garis bilangan sangat membantu siswa dalam menyelesaikan soal penjumlahan maupun pengurangan. Pendapat tersebut juga sesuai dengan teori Sudjana dan Rivai, 2002: 2 bahwa media pembelajaran dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa dan memudahkan pemahaman dikarenakan memungkinkan siswa lebih banyak melakukan penguasaan dan pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan media garis bilangan selama 2 siklus telah menunjukan peningkatan hasil belajar Matematika siswa kelas IV SDN karanggondang. Ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar, keaktifan dalam pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Hal di atas dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa yaitu rata-rata skor pada pra siklus sebesar 42,57 kemudian pada siklus I menjadi 60,71 dan pada siklus II menjadi 82,57. Jumlah siswa mampu mencapai KKM ≥ 75. Dari 35 jumlah siswa kelas IV pada pra siklus ada 34 siswa yang hadir, siklus I ada 33 siswa, dan pada siklus II ada 34 siswa. Persentase ketuntasan pada pra siklus yaitu 6, siklus I yaitu 26 dan siklus II 77 siswa mencapai KKM ≥ 75 dan bagi 3 siswa yang belum mencapai KKM akan diserahkan pada guru kelasnya untuk dilakukan remedial dan ada satu orang siswa berturut-turut tidak hadir dalam proses 73 penelitian dan ketiga inisial nama tersebut adalah DF, N, dan NP. Dari ketiga siswa tersebut pada proses penelitian berlangsung mereka tidak hadir dikarenahkan sedang dalam keadaan sakit. Solusi bagi ketiga siswa tersebut adalah diberikan remedial untuk memperbaiki nilai, dan remedial dilakukan setelah melihat kondisi ketiga siswa tersebut dalam kondisi sehat. Berdasarkan hasil observasi pada keaktifan siswa masih kurang, hal ini dikarenakan sebagian besar proses pembelajaran masih dikuasai oleh guru dan guru belum sepenuhnya menggunakan media pembelajaraan yang ada. Setelah dilakukan tindakan hasilnya mulai terlihat ada peningkatan. Pada siklus I keaktifan siswa mulai terlihat, meskipun yang aktif sebagian besar siswa yang mempunyai keberanian, namun pada siklus II guru merencanakan untuk mengaktifkan siswa yang belum berani, dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengemukakan pendapat, agar siswa lebih aktif dan dapat meningkatkan kepercayaan diri pada saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I sampai siklus II dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media garis bilangan dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa SDN Karanggondang, Sewon, Bantul, Yogyakarta. 74

C. Keterbatasan Peneliti

Instrumen dalam penelitian ini hanya divalidasi secara internal tidak dilakukan secara uji empiris Validitas External. Cara menyusun kisi-kisi berdasarkan kompetensi dasar dalam kurikulum Matematika, kemudian mengembangkan indikator, dan kemudian menyusun soal-soal evaluasi.