Prosedur Penelitian METODELOGI PENELITIAN

3 Guru mempresentasikan materi di depan kelas dan meminta siswa untuk memperhatikan. 4 Siswa bekerja sama di dalam kelompok untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru. Setiap kelompok harus memastikan semua anggota kelompok paham dengan tugas dan jawaban mereka, karena setelah selesai mengerjakan tugas guru meminta setiap kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. 5 Setiap kelompok maju ke depan kelas mempresentasikan hasil diskusi mereka sesuai dengan nomor undian. c Kegiatan penutup 1 Siswa mengerjakan soal-soal tes evaluasi secara individu 2 Guru bersama siswa membuat kesimpulan pembelajaran 3 Konfirmasi 4 Refleksi 3 Observasi Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan atau tindakan kelas dilakukan. Peneliti melakukan observasi terhadap guru, yaitu mengamati kegiatan guru pada saat pembelajaran berlangsung untuk mengetahui apakah guru melaksanakan tugasnya dengan baik. Peneliti juga melakukan observasi terhadap siswa, yaitu mengamati apakah selama pembelajaran berlangsung siswa melakukan pembelajaran yang dirancang dengan baik atau tidak. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi kondisi kelas untuk mengetahui bahwa fasilitas yang tersedia untuk menunjang proses pembelajaran. 4 Refleksi Refleksi dilakukan setelah pembelajaran berakhir. Siswa dan guru diminta mengisi lembar refleksi. Hal ini digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk memperbaiki dalam pertemuan selanjutnya Siklus II. b. Siklus II Siklus kedua dilakukan untuk melakukan perbaikan jika hasil siklus pertama tidak berhasil atau masih kurang baik. Tetapi jika hasil siklus pertama sudah baik maka siklus kedua dilakukan untuk memperkuat hasil dari siklus pertama.

F. Instrumen Penelitian

Beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: 1. Kegiatan Observasi a. Lembar observasi motivasi siswa Lampiran 1, halaman 121 b. Lembar observasi kondisi fisik kelas Lampiran 3, halaman 123 c. Lembar observasi kegiatan siswa di dalam kelompok Lampiran 2, halaman 122 d. Kuesioner motivasi belajar Lampiran 4, halaman 124 e. Panduan wawancara terhadap guru dan siswa Lampiran 5, halaman 127 2. Kegiatan pelaksanaan pelaksanaan siklus I a. Tahap perencanaan 1 Pembagian kelompok Lampiran 17 , halaman 144 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dirancang untuk satu kali pertemuan 2x45 menit. RPP berisi tentang kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan dan metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, kegiatan pembelajaran, serta penilaian. Lampiran 18 , halaman 145 b. Tahap tindakan 1 Nomor undian 2 Komik pembelajaran Lampiran 20, halaman 155 3 Soal post test Lampiran 21, halaman 156 4 Kuesioner motivasi belajar Lampiran 23, halaman 160 c. Refleksi 1 Lembar refleksi guru Lampiran 25 , halaman 164 2 Lembar refleksi siswa Lampiran 26, halaman 165 3. Instrumen kegiatan pelaksanaan tindakan siklus II a. Tahap perencanaan 1 Pembagian kelompok 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dirancang untuk satu kali pertemuan 2x45 menit. RPP berisi tentang kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan dan metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, kegiatan pembelajaran, serta penilaian. Lampiran 29, halaman 171 b. Tahap tindakan 1 Nomor undian 2 Soal post test Lampiran 30, halaman 180 3 Kuesioner motivasi belajar Lampiran 31, halaman 182 c. Tahap evaluasi dan refleksi 1 Evaluasi a Panduan wawancara siswa Lampiran 8, halaman 130 b Panduan wawancara guru Lampiran 7, halaman 129 2 Refleksi a Lembar refleksi guru Lampiran 33, halaman 186 b Lembar refleksi siswa Lampiran 34, halaman 187 G. Definisi Operasional Variabel dan Indikator Menurut Mulyatiningsih Endang 2011:2 variabel adalah sebuah karakteristik yang terdapat pada individu atau benda yang menunjukan adanya perbedaan variasi nilai atau kondisi yang dimiliki. Karakteristik yang sama untuk semua individu tidak termasuk ke dalam variabel penelitian karena tidak ada variasi antar individu. Variabel bebas yang dutetapkan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif NHT. Sedangkan variabel terikat yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa kelas X akuntansi SMK 2 YPKK Sleman. 1. Motivasi Belajar Siswa Menurut Uno 2007:1, motivasi belajar adalah dorongan dasar yang menggerakan seorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Pendapat lain diungkapkan oleh Winkel Uno, 2007:3 yang menyatakan bahwa motivasi berasal dari kata motif yang berarti daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan daya penggerak atau kekuatan yang mendorong seorang siswa untuk belajar. Tabel 3.1 Indikator Motivasi Belajar Siswa Dimensi No Indikator No Item Positif Negatif Intrinsik 1 Adanya hasrat dan keinginan berhasil 3,4,5,11,13 8,17 2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 1,2,14 6,10,18,20 3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan 15,23 19,24,25 Ekstrinsik 4 Adanya penghargaan dalam belajar 22,27,28 16 5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 12,29 7,9,5 6 Adanya lingkungan yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. 33 34 Sumber : hasil penelitian Uno 2007:23 Berdasarkan indikator di atas disusun lembar observasi siswa dan kuisioner motivasi belajar siswa. 2. Hasil Belajar Variabel hasil belajar yang dimaksud oleh peneliti adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika hasil ulangan materi sebelumnya atau sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dibandingkan dengan hasil tes evaluasi sikus I mengalami kenaikan dan melebihi target KKM berarti siklus I berhasil. Dan apabila hasil tes evaluasi siklus I dibandingkan dengan hasil tes siklus II apabila mengalami peningkatan dan melebihi target KKM dapat diartikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berhasil karena adanya peningkatan hasil belajar. Untuk mengambil data hasil belajar siswa peneliti menggunakan tes evaluasi. Dibawah ini adalah indikator pada materi ayat jurnal penyesuaian. Tabel 3.2 Indikator soal tes evaluasi No Indikator Nomor Soal Siklus I 1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian jurnal penyesuaian 1 2. Peserta didik mampu menjelaskan tujuan jurnal penyesuaian 2 3. Peserta didik mampu menyebutkan akun yang diperlukan dalam jurnal penyesuaian. 3 4. Peserta didik mampu mencatat jurnal penyesuaian 4,5,6,7,8,9,10 Siklus II 1. Peserta didik mampu mencatat A.J.P 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 3 SIMBARWARINGIN

0 6 83

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI.

0 0 32

Penerapan media komik berbasis cooperative learning tipe numbered head together untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran akuntansi SMK N 1 Pengasih.

0 3 310

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA SMP

0 0 13