Deskripsi Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel 5.3 Hasil Observasi Terhadap Kondisi Kelas No Deskriptor Ya Tidak Keterangan 1. Ruang kelas mampu menampung jumlah siswa √ Keadaan kelas sudah dapat menampung jumlah siswa dan cukup nyaman untuk proses pembelajaran 2. Ruang kelas mendapatkan cukup cahaya √ Keadaan kelas sudah sangat cukup mendapat cahaya 3. Ruang kelas memiliki sirkulasi udara yang cukup √ Ruang kelas sudah memiliki ventilasi udara yang cukup memadai 4. Jumlah meja dan kursi siswa mencukupi √ Jumlah meja dan kursi sudah mencukupi 5. Meja dan kursi siswa siswa dalam kondisi baik √ Kondisi meja dan kursi siswa dalam kondisi yang baik 6. Meja dan kursi guru dalam keadaan baik √ Meja dan kursi dalam keadaan baik 7. Papan tulis dalam keadaan baik √ Papan tulis dalam keadaan baik 8. Sarana pembelajaran √ Sarana pembelajaran sudah memadai terdapat LCD Proyektor sebagai media pembantu 9. Media pembelajaran akuntansi √ Media akuntansi sudah memadai 10. Kelas terhindar dari kebisingan lingkungan √ Belum terhindar sepenuhnya, karena kondisi sekolah yang berada di pinggir jalan raya. Dari hasil pengamatan mengenai kondisi fisik kelas, secara umum keadaan kelas sudah cukup baik dan nyaman dalam mendukung kegiatan belajar mengajar. Sarana dan prasarana yang ada cukup membantu seperti tersedianya LCD proyektor. Keadaan kelas yang berada di pinggir jalan raya tidak dapat terhindar dari kebisingan kendaraan. Hal ini mengakibatkan terganggunya konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran. c. Mengisi kuesioner motivasi belajar siswa Siswa juga diminta untuk mengisi kuesioner motivasi belajar untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan media pembelajaran. Berikut ini adalah hasil skor kuesioner yang telah diisi oleh siswa lampiran 14 , halaman 137 : Tabel 5.4 Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Sebelum Penerapan NHT No Nama Nilai 1 AGESTI DUWI WAHYUNINGTIAS 115 2 ANNISA FITRI 117 3 BENANDA ADELLA PUTRI 95 4 DIAH EVANA MARISI 118 5 EGA RAHMAWATI 128 6 ERNI HARI YANTI 111 7 FAJAR NUR CAHYO 90 8 FEBRIA NANDA EDLIANA 110 9 FITTA ERNAWATI 105 10 KRISMONITA OKTAVIANI 110 11 LINDA OKTAVIANA DEWI 112 12 NIA ARDANINGSIH 117 13 NOVITA OKTAVIANINGSIH 114 14 NUR ALIYA FADHILA 104 15 PUTRI PURWANDANI 110 16 SARI AMBARWATI 120 17 SEPTI OKTAVIANI 118 18 USWATUN KHASANAH 115 19 UTAMI TUTUR WIJAYANTI 110 20 WARIH YULIYANTO 100 21 YONA TIRTA SARI 118 22 YULIARNI 105 Jumlah 2442 Rata-rata 111 Dari tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata hasil kuesioner motivasi belajar siswa adalah 111. Hasil tersebut akan diintepretasikan menggunakan pendekatan PAP tipe II sebagai berikut : Tabel 5.5 Hasil perhitungan kuesioner motivasi belajar Berdasarkan PAP Tipe II Interval skor Jumlah Presentase Keterangan 127 – 150 1 5 Sangat baik 109 – 126 15 68 Baik 97 – 108 5 22 Sedang 85 – 96 1 5 Kurang Baik – 84 - - Sangat Kurang Baik Berdasarkan hasil kuesioner motivasi belajar siswa dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil kuesioner motivasi belajar sebelum implementasi NHT cukup baik. Karena pencapaian hasil tersebut dirasa belum maksimal maka perlu dilakukan suatu model pembelajaran dan media yang dapat menumbuhkan motivasi belajar. d. Wawancara pada guru Setelah kegiatan wawancara oleh guru selesai, maka diketahui bahwa guru cenderung menggunakan metode lama, yaitu ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Selain itu media yang digunakan juga cenderung sama, yaitu handout, power point, dan whiteboard. Guru juga mengatakan bahwa materi ayat jurnal penyesuaian sedikit sulit dipahami oleh siswa, hampir sebagian besar siswa sulit untuk mendikripsikan transaksi pada ayat jurnal penyesuaian, seperti menganalisis akun-akun apa saja yang memerlukan penyesuaian, dan cara menghitungnya. lampiran 15, halaman 140 . e. Wawancara pada siswa Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa selama pembelajaran akuntansi guru menggunakan metode ceramah dan diskusi kelompok di kelas dengan media power point, dan buku yang dimiliki siswa atau terkadang menggunakan handout yang diberikan guru. Siswa merasa sulit untuk memahami materi akuntansi. Adanya diskusi kelompok dirasa belum cukup membantu karena siswa tidak semua terlibat aktif dan tidak antusias, karena mereka sudah merasa bahwa jurnal penyesuaian itu sulit. lampiran 16, halaman 142. Berdasarkan hasil observasi awal tersebut, dapat diidentifikasi masalah-masalah yang terjadi serta alternatif solusi sebagai berikut: a. Identifikasi masalah pembelajaran Berdasarkan hasil pengamatan didapat bahwa permasalahan yang muncul adalah rendahnya motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Rendahnya motivasi belajar tampak saat diskusi kelompok sedang berlangsung, mereka ridak termotivasi dan lebih banyak pasif menunggu jawaban dari teman kelompok, dan kurang antusias. Selama proses pembelajaran aktivitas kelompok didominasi oleh siswa yang pintar dan aktif sedangkan teman yang lain mengobrol dengan siswa lain tidak ikut berperan dalam pengerjaan tugas. Siswa juga terlihat tidak membaca handout yang dibagikan guru ataupun buku pelajaran yang mereka miliki. Alasannya, karena mereka merasa jurnal penyesuaian itu sulit, sehingga walaupun membaca buku pelajaran atau handout sulit bagi mereka untuk memahami ayat jurnal penyesuaian. Peran guru secara umum guru sudah terlihat. Namun selama pembelajaran berlangsung guru cenderung berceramah. Sehingga membuat siswa menjadi pasif walaupun siswa sudah dibagi dalam kelompok diskusi. Karena metode pembelajaran yang digunakan cenderung monoton tersebut membuat siswa bosan dan sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Hanya sedikit siswa yang terlibat dan mengajukan pertanyaan kepada guru. Saat guru bertanya tidak ada siswa yang mau menjawab kecuali jika ditunjuk langsung oleh guru. Kondisi yang demikian membuat kelas menjadi kurang kondusif dan hasil belajar siswa menjadi kurang memuaskan. Oleh karena itu perlu adanya sedikit inovasi pada model dan metode mengajar guru dan didukung dengan media yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. b. Alternatif solusi Berdasarkan kondisi pembelajaran di atas, maka guru dan peneliti berkolaborasi untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan menerapkan media pembelajaran sebagai alat bantu atau pengganti handout. Guru berperan sebagai fasilitator saat diskusi sedang berlangsung. Penggunaaan model pembelajaraan ini memberikan kesempatan pada siswa untuk berperan aktif, berfikir kritis, dan belajar dari teman sejawat. Penggunaan media pembelajaran juga dapat membantu siswa memahami materi ayat jurnal penyesuaian. Dalam pembentukan kelompok antara kelompok yang satu dengan yang lainnya memiliki kemampuan yang sama. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini diharapkan dapat meningkatkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. 2. Siklus Pertama Berikut ini diuraikan penerapan model kooperatif tipe NHT pada siklus pertama. a. Perencanaan 1 Pembagian kelompok Sebelum pembagian kelompok peneliti bersama guru menggali data awal tentang karakteristik siswa untuk memetakan siswa berdasarkan kemampuan akademiknya Selanjutnya para peserta didik di bagi menjadi beberapa kelompok baru yang ditentukan secara heterogen berdasarkan karakteritik siswa dan prestasi akademiknya. Berdasarkan daftar tersebut maka satu kelas di bagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa di setiap kelompok dengan kemampuan akademik yang beragam. Berikut ini disertakan nilai siswa kelas X Akuntansi 5, dimana sekolah menetapkan KKM 75 : Tabel 5.6 Skor Hasil Belajar Sebelum Penerapan NHT No Nama Nilai Keterangan 1 AGESTI DUWI WAHYUNINGTIAS 80 Tuntas 2 ANNISA FITRI 45 Tidak Tuntas 3 BENANDA ADELLA PUTRI 75 Tuntas 4 DIAH EVANA MARISI 55 Tidak Tuntas 5 EGA RAHMAWATI 50 Tidak Tuntas 6 ERNI HARI YANTI 78 Tuntas 7 FAJAR NUR CAHYO 40 Tidak Tuntas 8 FEBRIA NANDA EDLIANA 50 Tidak Tuntas 9 FITTA ERNAWATI 55 Tidak Tuntas 10 KRISMONITA OKTAVIANI 80 Tuntas 11 LINDA OKTAVIANA DEWI 43 Tidak Tuntas 12 NIA ARDANINGSIH 50 Tuntas 13 NOVITA OKTAVIANINGSIH 65 Tidak Tuntas 14 NUR ALIYA FADHILA 50 Tidak Tuntas 15 PUTRI PURWANDANI 55 Tidak Tuntas 16 SARI AMBARWATI 80 Tuntas 17 SEPTI OKTAVIANI 75 Tuntas 18 USWATUN KHASANAH 60 Tidak Tuntas 19 UTAMI TUTUR WIJAYANTI 43 Tidak Tuntas 20 WARIH YULIYANTO 37 Tidak Tuntas 21 YONA TIRTA SARI 40 Tidak Tuntas 22 YULIARNI 40 Tidak Tuntas Jumlah 1604 Rata-rata 72,09 Berdasarkan hasil ulangan di atas mengenai materi jurnal umum diperoleh informasi bahwa siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM berjumlah 7 siswa atau 31,82 sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 15 siswa atau 68,18 maka dibentuk 5 kelompok yang terdiri dari siswa yang heterogen. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa. Peneliti menggunakan hasil ulangan tersebut sebagai skor awal yang menggambarkan hasil belajar sebelum penerapan NHT. 2 Menyusun perangkat pembelajaran a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Peneliti membuat RPP berdasarkan ketentuan kurikulum 2013 yang mencakup: Kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan dan metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, kegiatan pembelajaran daan evaluasi. RPP ini dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP dibuat untuk menguraikan secara detail kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran. Hal ini akan mempermudah guru dalam melaksanakan pembelajaran. b Materi pembelajaran Materi pembelajaran ini yang akan dipelajari adalah menganalisis akun-akun yang membutuhkan penyesuaian serta tujuan dilakukannya penyesuaian. Materi yang di sampaikan berupa penjelasan tentang pengertian jurnal penyesuaian, tujuan dilakukannya penyesuaian, dan akun- akun apa saja yang membutuhkan penyesuaian menggunakan media pembelajaran. c Perlengkapan Kelompok Perlengkapan kelompok yang disiapkan adalah sebagai berikut: 1 Kepala bernomor – digunakan selama proses pembelajaran. 2 Number tag - digunakan saat selama proses pembelajaran d Lembar kerja siswa Lembar kerja siswa berisi soal-soal yang akan dikerjakan oleh peserta didik secara berkelompok. Bertujuan untuk melatih siswa bekerja secara kelompok dan menjawab soal- soal yang diberikan, dan dapat saling bertukar pendapat, dan membantu teman dalam kelompok yang belum mengerti. e Soal post test Soal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap meteri yang dipelajari serta untuk mengukur prestasi belajar siswa lampiran 21, halaman 156 f Menyusun Instrumen pengumpulan data 1 Lembar observasi kegiatan siswa Untuk dapat mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa ketika mengikuti pembelajaran peneliti menggunakan Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk mengetahui. 2 Kuesioner motivasi belajar siswa Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran sampai penerapan model pembelajaran NHT siklus I dan siklus II. 3 Lembar skor tim Lembar skor tim digunakan untuk mencatat perolehan point siswa dengan membandingkan nilai post test siklus I dan siklus II. b. Tindakan Penelitian dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 13 Mei 2015 pada jam ketiga dan keempat. Materi yang dipelajari adalah jurnal penyesuaian dengan jumlah siswa sebanyak 22 siswa. Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disusun. Langkah- langkah pada tahap ini sebagai berikut: 1 Kegiatan Pembuka a Salam dan presensi Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan presensi untuk mengetahu jumlah siswa yang hadir. Dalam pembelajaran ini, semua siswa hadir. b Apersepsi Guru mengulang kembali materi sebelumnya dengan menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa yaitu mengenai jurnal umum dan mengkaitkan dengan materi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut yaitu ayat jurnal penyesuaian. c Penyampaian KD dan Indikator Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa. 2 Kegiatan Inti Pada kegiatan ini, peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing kelompok berisi 4-5 orang siswa. Pembagian kelompok diatur oleh guru dan peneliti sehingga menghasilkan kelompok yang heterogen. Setelah peserta didik bergabung dengan kelompoknya masing-masing, Guru menjelaskan mekanisme model pembelajaran NHT dan meminta siswa untuk melakukan kegiatan, antara lain : a Mengamati Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok dan bergabung dalam kelompoknya masing-masing. Guru mitra meminta siswa untuk mengamati komik JuPe karangan Diah Yuliarti yang merupakan alumni dari Universitas Sanata Dharma. Komik tersebut berisi soal-soal mengenai jurnal penyesuaian. Kegiatan mengamati ini, memberikan siswa kesempatan untuk bertukar pendapat mengenai isi materi diskusi dan menemukan permasalahan-permasalahan yang ada . Diskusi bersama ini diharapkan dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan untuk memahami materi dengan bertanya dengan teman kelompoknya. Jika anggota kelompok tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman, maka mereka dapat bertanya pada anggota kelompok lain atau dengan guru. b Menanya Kemudian guru memberikan pertanyaan kepada seluruh kelompok untuk didiskusikan dalam kelompok dan tiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya jika ada yang ingin ditanyakan. c Mencobamengumpulkan informasi Setelah guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan secara kelompok. Selanjutnya masing-masing kelompok bersama-sama mencoba untuk menjawab pertanyaan, saling bertukar pendapat, gagasan, dan membantu jika ada teman yang mengalami kesulitan. Melalui kegiatan ini juga siswa diajak untuk berfikir kritis dan logis. Pada kegiatan ini, guru mitra membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi. d Mengasosiasikanmengolah informasi Melalui diskusi kelompok, siswa bersama-sama dalam kelompok mencari dan mencoba menjawab pertanyaan diskusi. Kemudian melalui diskusi kelompok siswa mengolah dan menganalisis jurnal penyesuaian, pentingya dilakukan penyesuaian, akun-akun yang memerlukan penyesuaian. Masing-masing kepala bernomor harus dapat memahami dan mengerti materi jurnal penyesuaian. Jika ada yang belum paham,maka anggota kelompok wajib untuk menjelaskan dan membantu sampai semua anggota kelompok paham. e Mengkomunikasikan Setelah waktu berdiskusi 15 menit selesai, selanjutnya adalah pembahasan soal diskusi. Guru menunjuk salah satu nomor untuk menjawab pertanyaan. Misalnya untuk soal nomor 1 dijawab oleh kepala bernomor 3. Jadi setiap siswa dengan kepala bernomor 3 menjawab pertanyaan nomor 1 dan saling memberi tanggapan. Begitu seterusnya, sampai semua nomor bergiliran menjawab pertanyaan diskusi. Disela menjawab pertanyaan diskusi, guru juga memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya, dan jika ada siswa yang dapat menjawab akan dipersilahkan untuk menjawab dengan bimbingan guru. f Penghargaan kelompok Penghargaan kelompok dilakukan dengan melihat skor tertinggi dari masing-masing kelompok. Jika ada kepala bernomor dari salah satu kelompok yang ditunjuk tidak dapat menjawab, maka skor akan mengurangi skor. Skor kelompok diperoleh dari penjumlahan point yang diperoleh dari masing-masing kepala bernomor yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar dan yang memberi kontribusi. 3 Kegiatan penutup a Tes Evaluasi Tes evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa setelah dilakukan pembelajaran. Tes evaluasi ini bersifat tertutup dan individu, siswa tidak diperbolehkan membuka buku dan catatan lainnya. Berikut adalah hasil belajar siswa lampiran 30, halaman 188 Tabel 5.7 Skor Hasil Belajar Siswa Siklus I No Nama Nilai Keterangan 1 AGESTI DUWI WAHYUNINGTIAS 80 Tuntas 2 ANNISA FITRI 75 Tuntas 3 BENANDA ADELLA PUTRI 80 Tuntas 4 DIAH EVANA MARISI 75 Tuntas 5 EGA RAHMAWATI 78 Tuntas 6 ERNI HARI YANTI 90 Tuntas 7 FAJAR NUR CAHYO 70 Tidak Tuntas 8 FEBRIA NANDA EDLIANA 75 Tuntas 9 FITTA ERNAWATI 78 Tuntas 10 KRISMONITA OKTAVIANI 85 Tuntas 11 LINDA OKTAVIANA DEWI 75 Tuntas 12 NIA ARDANINGSIH 80 Tuntas 13 NOVITA OKTAVIANINGSIH 75 Tuntas 14 NUR ALIYA FADHILA 85 Tuntas 15 PUTRI PURWANDANI 80 Tuntas 16 SARI AMBARWATI 90 Tuntas 17 SEPTI OKTAVIANI 80 Tuntas 18 USWATUN KHASANAH 75 Tuntas 19 UTAMI TUTUR WIJAYANTI 80 Tuntas 20 WARIH YULIYANTO 65 Tidak Tuntas 21 YONA TIRTA SARI 75 Tuntas 22 YULIARNI 60 Tidak Tuntas Jumlah 1706 Rata-rata 77,54 Dari tabel di atas mengenai hasil tes evaluasi pada siklus I, terdapat 3 siswa atau 13,63 yang belum tuntas. Namun sebagian besar yaitu sejumlah 19 siswa atau 86,37 sudah mencapai KKM b Mengisi Kuesioner Motivasi Belajar Kuesioner dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat motivasi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Kuesioner diberikan setelah siswa selesai mengerjakan tes evaluasi. Skor kuesioner pada siklus I akan dibandingkan dengan skor kuesioner pada kegiatan observasi. Berikut skor motivasi belajar siswa pada siklus I lampiran 24, halaman 163 Tabel 5.8 Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Siklus I No Nama Nilai 1 AGESTI DUWI WAHYUNINGTIAS 125 2 ANNISA FITRI 120 3 BENANDA ADELLA PUTRI 115 4 DIAH EVANA MARISI 130 5 EGA RAHMAWATI 130 6 ERNI HARI YANTI 115 7 FAJAR NUR CAHYO 110 8 FEBRIA NANDA EDLIANA 115 9 FITTA ERNAWATI 120 10 KRISMONITA OKTAVIANI 115 11 LINDA OKTAVIANA DEWI 125 12 NIA ARDANINGSIH 120 13 NOVITA OKTAVIANINGSIH 130 14 NUR ALIYA FADHILA 110 15 PUTRI PURWANDANI 110 16 SARI AMBARWATI 120 17 SEPTI OKTAVIANI 120 18 USWATUN KHASANAH 115 19 UTAMI TUTUR WIJAYANTI 110 20 WARIH YULIYANTO 105 21 YONA TIRTA SARI 120 22 YULIARNI 110 Jumlah 2590 Rata-rata 117,72 Dari tabel 5.8 di atas, akan diinterprestasikan menggunakan PAP tipe II sebagai berikut : Tabel 5.9 Hasil perhitungan kuesioner motivasi belajar Berdasarkan PAP Tipe II Interval skor Jumlah Presentase Keterangan 127 – 150 3 13 Sangat baik 109 – 126 18 82 Baik 97 – 108 1 5 Sedang 85 – 96 - - Kurang Baik – 84 - - Sangat Kurang Baik Dari tabel 5.9 di atas diperoleh informasi mengenai aspek motivasi belajar siswa. Sebanyak 3 orang siswa atau 13 termasuk dalam kategori sangat baik. Sebanyak 18 siswa atau 82 termasuk dalam kategori baik dan hanya 1 siswa atau 5 yang termasuk dalam kategori sedang. Tidak ada siswa yang termasuk kategori kurang baik dan sangat kurang baik. c Mengisi lembar refleksi Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk mengisi lembar refleksi secara tertulis. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan atau hal-hal yang belum berjalan dengan optimal pada proses pembelajaran siklus I dan upaya untuk memperbaiki pada siklus berikutnya. Kegiatan ini dilaksanakan setelah siswa mengisi kuesioner motivasi belajar, fasilitator membagikan lembar refleksi untuk diisi oleh siswa. Berikut rangkuman hasil refleksi siswa lampiran 26 , halaman 165 Tabel 5.10 Refleksi Siswa Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus I No Uraian Hasil refleksi 1. Bagaimana perasaan Anda mengenai proses pembelajaran akuntansi menggunakan model pembelajaran kooperatif NHT ? Dari 22 siswa ada 19 siswa atau 86 menjawab model pembelajaran ini menyenangkan. 3 siswa atau 14 menjawab model pembelajaran ini biasa. 2. Bagiamana pendapat Anda mengenai media pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif NHT ? Dari 22 siswa ada 20 siswa atau 91 menjawab model pembelajaran ini menyenangkan. 2 siswa atau 9 menjawab model pembelajaran ini lumayan. 3. Manfaat apa yang dapat Anda ambil dari proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif NHT ? 22 siswa atau 100 menjawab bahwa mereka lebih paham dan dapat bekerja sama dengan teman kelompok. 4. Hambatan apa yang Anda rasakan dalam mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif NHT ? 15 siswa dari 22 siswa atau 68 menjawab kurangnya waktu pembelajaran. Sedangkan 7 siswa atau 32 menjawab tidak memiliki hambatan. 5. Hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif NHT ? Pengelolaan waktu dan kecermatan dalam membuat soal. Berdasarkan tabel 5.10 menunjukan respon siswa terhadap model pembelajaran NHT. Dari hasil refleksi, Nampak bahwa perasaan siswa ketika mengikuti pembelajaran adalah senang dan menikmatinya. Siswa berpendapat bahwa media pembelajaran yang digunakan menarik dan lucu. Seluruh siswa di kelas X Akuntansi 5 berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT. Adapun beberapa manfaat yang dirasakan oleh siswa ketika pembelajaran menggunakan model NHT adalah siswa merasa lebih mudah memahami materi dan dapat bekerjasama dalam kelompok. Sedangkan hambatan yang dirasakan ketika melaksanakan model pembelajaran NHT sebanyak 15 siswa dari 22 siswa atau 68 menjawab kurangnya waktu pembelajaran. Hal yang masih perlu diperbaiki adalah pengelolaan waktu dan kecermatan dalam membuat soal-soal latihan maupun soal evaluasi. d Observasi Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut: 1 Observasi terhadap kelas Hasil pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 5.11 Instrumen Pengamatan Kelas Saat NHT Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar √ 2 Kelas terdiri dari siswa dengan asal usul yang berbeda-beda √ 3 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh siswa √ 4 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan √ 5 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas sekolah √ 6 Beberapa siswa kurang antusias dengan sumber belajar yang diberikan oleh guru. √ 7 Hand out yang diberikan guru, tidak begitu lengkap, sehingga √ No Deskriptor Ya Tidak siswa kesulitan dalam diskusi. 8 Siswa tidak tertarik membaca hand out yang dibagikan guru. √ 9 Komik JUPE yang diberikan dibaca dengan sungguh oleh siswa. √ 10 Diskusi di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat malas serta membuat kegaduhan di dalam kelas √ 11 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok √ 12 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya √ 13 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran √ 14 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan √ 15 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan √ 16 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi √ 17 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas √ 18 Kelas terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik √ 19 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit √ 20 Kelas dapat terorganisasi dengan baik √ 21 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan √ Peneliti mengamati aktivitas kelas. selama proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajara kooperatif tipe NHT dan menggunakan media pembelajaran. Aktivitas-aktivitas di kelas yang terjadi antara lain, yaitu siswa terdiri dari berbagai tempat yang berbeda serta memilki kemampuan belajar dan memahami suatu materi berbeda pula. Guru dan siswa membuat sejumlah aturan yang dibuat dan disepakati bersama guna kelancaran dan kenyamanan proses pembelajaran. Sehingga proses belajar mengajar di kelas X Akuntansi 5 sangat kondusif. Pada saat observasi awal sebelum penerapan model NHT dan media pembelajaran ini, siswa mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi akun-akun yang memerlukan jurnal penyesuaian, tetapi setelah adanya model pembelajaran NHT dan media pembelajaran, siswa merasa terbantu dan termotivasi. Fasilitas pembelajaran di kelas relatif lengkap. Fasilitas tersebut antara lain adalah whiteboard, meja guru, kursi guru, meja siswa, kursi siswa, papan pengumuman, LCD, viewer. Selama proses diskusi berlangsung terlihat perubahan pada perilaku siswa saat diskusi dibandingkan pada saat observasi awal. Siswa sudah tampak antusias dalam berdiskusi. Selain antusias mereka juga terlihat berperan aktif untuk bersama-sama memecahkan dan menjawab pertanyaan diskusi. Saat menghadapi kesuilitan, mereka membaca kembali komik sebagai bahan referensi, selain itu mereka juga bertanya kepada guru. Selama proses pembelajaran, tujuan pembelajaran dapat dipahami dengan cukup jelas. Model pembelajaran NHT membantu siswa untuk saling bekerja sama dalam kelompok, dan berbagi ilmu kepada teman anggota kelompoknya. Siswa juga dilatih untuk bertanggungjawab pada tugas kelompok yang harus diselesaikan bersama-sama. Selama pembelajaran berlangsung siswa saling memberikan pendapat untuk tercapainya tujuan pembelajaran melalui diskusi kelompok. Walaupun demikian, masih ada beberpa siswa dari tiap kelompok yang masih terlihat pasif dan menunggu jawaban dari teman. Secara keseluruhan proses diskusi di siklus pertama ini berjalan dengan lancar, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. 2 Observasi terhadap siswa a Perilaku siswa secara umum : Tabel 5.12 Hasil Observasi Perilaku Siswa Saat Pembelajaran NHT Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Peserta didik siap mengikuti proses pembelajaran dengan antusias. √ 2 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru. √ 3 Peserta didik antusias dengan materi yang sedang dijelaskan oleh guru. √ 4 Peserta didik mencatat hal-hal penting . √ 5 Peserta didik mengerjakan tugas dengan baik . √ 6 Peserta didik menanyakan materi yang belum paham √ 7 Peserta didik menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh siswa lain. √ Dapat dilihat dari tabel di atas, bahwa siswa sudah untuk mengikut proses pembelajaran. Saat guru masuk kelas sebagian besar siap telah duduk di tempat mereka masing-masing dalam kondisi siap belajar. Saat proses pembelajaran berlangsung, siswa juga memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru dan mencatat hal-hal yang dirasa penting. Siswa juga bertanya tentang materi pelajaran yang belum jelas atau belum dimengerti kepada guru. Tetapi ketika guru memberi kesempatan pada siswa lain untuk mencoba menjawab atau memberi tanggapan belum ada yang berani mencoba. Setelah presentasi kelas yang dilakukan oleh guru selesai, siswa mulai mencoba mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik bersama dengan kelompoknya. Saat mereka mengalami kesulitan yang tidak bisa mereka pecahkan bersama dengan kelompoknya maka mereka akan bertanya kepada guru. Melalui diskusi kelompok ini siswa dapat saling menghargai saran dan pendapat teman lain. b Aktivitas siswa dalam kelompok Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran pada siklus I disajikan dalam bentuk tabel : Tabel 5.13 Hasil Observasi Perilaku Siswa dalam Kelompok Saat Pembelajaran NHT Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh siswa mengarahkan perhatian pada materi diskusi dalam kelompok √ 2 Siswa membaca komik JUPE sebagai bahan referensi. √ 3 Melalui diskusi kelompok siswa saling bertukar pikiran dan pendapat √ 4 Siswa bertanggungjawab pada tugas kelompoknya √ 5 Siswa terlibat aktif dalam pengerjaan tugas kelompok. √ 6 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannnya dengan pembelajaran. 7 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan √ No Deskriptor Ya Tidak 8 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya √ Pada saat berdiskusi dengan kelompok masing- masing, siswa terlibat dalam diskusi. Terlihat siswa antusias dengan komik JUPE yang diberikan guru. Mereka membaca komik secara mandiri, lalu mendiskusikan isi yang terdapat dapat dalam komik tersebut untuk memecahkan pertanyaan diskusi.. Mereka saling bertukar pikiran dan pendapat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Setiap anak dalam kelompok mendapatkan tugas sesuai pembagian tugas yang dilakukan sebelumnya. Para siswa berusaha memahami dan menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. c Refleksi Guru Mitra Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahu kekurangan yang terjadi selama penerapan NHT pada siklus I antara peneliti dan guru mitra. Berikut hasil refleksi guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT siklus I lampiran 25, halaman 164 : Tabel 5.14 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus I No Uraian Komentar 1. Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan model NHT Media yang digunakakan seperti power poin, LCD dan media pembelajaran sebagai handout lebih bisa menarik antusias siswa. 2. Aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT. Siswa lebih aktif untuk mencari informasi yang dibutuhkan mengenai materi yang dipelajari. 3. Hambatan yang dirasakan dalam kegiatan model pembelajaran NHT Ada beberapa siswa yang menganggap proses pembelajaran ini sebagai permaianan semata. Sehingga terkesan menyepelakan proses pembelajaran 4. Manfaat yang diperoleh dalam kegiatan model pembelajaran NHT Sebagian besar siswa menjadi termotivasi untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran ini. 5. Hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran akuntansi menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT Kecermataan dalam membuat latihan soal dan pengelolaan waktu yang masih kurang baik. Dari tabel 5.14 diperoleh informai dari refleksi guru mitra terhadap komponen dari model NHT. Media pembelajaran yang digunakan sudah menarik antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Aktivitas siswa selama penerapan NHT dalam pembelajaran akuntansi menjadi lebih aktif dibandingkan sebelum penerapan NHT. Namun, ada beberapa siswa yang seolah-olah menyepelekan proses pembelajaran. Sebagian besar siswa dapat termotivasi untuk lebih aktif dalam pembelajaran dengan penerapan NHT. Pada tahap refleksi dari guru mitra dapat diketahui beberapa hal yang perlu diperbaiki pada siklus pertama adalah sebagai berikut : 1 Perencanaan waktu yang kurang baik, sehingga waktu diskusi dirasa terlalu singkat oleh siswa. Hal ini dikarenakan guru masih terlalu lama menyampaikan materi dan siswa terlalu lama dalam berdiskusi dan mengeejakan soal. 2 Peneliti kurang cermat dalam membuat soal. Masih terdapat beberapa kesalahan penulisan sehingga membingungkan pemahaman siswa. 3 Proses pembelajaran yang masih disepelekan oleh beberapa siswa. Hal ini diakibatkan siswa yang bandel dan kurang tegasnya peeliti dan guru. Untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus kedua, dibuat perbaikan berikut : 1 Bersama dengan guru mitra, peneliti merencanakan waktu yang lebih matang. Sehingga semua komponen memiliki waktu yang dirasa cukup. 2 Peneliti membuat soal latihan lebih cermat sehingga ketika proses pembelajaran siklus kedua berlangsung tidak perlu lagi untuk meralat. 3 Peneliti dan guru mitra lebih memperbaiki sikap dan lebih tegas kepada beberapa siswa agar bisa mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Setelah peneliti dan guru mitra bersama-sama melakukan evaluasi dan refleksi, maka dilaksanakan penelitian siklus kedua. 3. Siklus Kedua Berikut ini diuraikan penerapan model kooperatif tipe NHT pada siklus kedua. a. Perencanaan 1 Pembagian kelompok Pada siklus kedua ini, pembagian kelompok dibuat sama dengan siklus pertama dengan tujuan supaya siswa dapat bekerjasama dengan baik dan tidak merasa canggung dan dapat berkontribusi lebih baik. 2 Menyusun perangkat pembelajaran a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Peneliti membuat RPP berdasarkan ketentuan kurikulum 2013 yang mencakup: Kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan dan metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, kegiatan pembelajaran daan evaluasi. RPP ini dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP dibuat untuk menguraikan secara detail kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran. Hal ini akan mempermudah guru dalam melaksanakan pembelajaran. b Materi pembelajaran Materi pembelajaran ini yang akan dipelajari adalah menganalisis akun-akun yang membutuhkan penyesuaian serta tujuan dilakukannya penyesuaian. Materi yang di sampaikan berupa penjelasan tentang pengertian jurnal penyesuaian, tujuan dilakukannya penyesuaian, dan akun- akun apa saja yang membutuhkan penyesuaian menggunakan media pembelajaran. c Perlengkapan Kelompok Perlengkapan kelompok yang disiapkan adalah sebagai berikut: 1 Kepala bernomor – digunakan selama proses pembelajaran. 2 Number tag - digunakan saat selama proses pembelajaran d Lembar kerja siswa Lembar kerja siswa berisi soal-soal yang akan dikerjakan oleh peserta didik secara berkelompok. Bertujuan untuk melatih siswa bekerja secara kelompok dan menjawab soal- soal yang diberikan, dan dapat saling bertukar pendapat, dan membantu teman dalam kelompok yang belum mengerti. e Soal post test Soal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap meteri yang dipelajari serta untuk mengukur prestasi belajar siswa. f Menyusun Instrumen pengumpulan data 1 Lembar observasi kegiatan guru Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru saat pembelajaran berlangsung. 2 Lembar observasi kegiatan siswa Untuk dapat mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa ketika mengikuti pembelajaran peneliti menggunakan lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk mengetahui. 3 Kuesioner motivasi belajar siswa Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebelum dilakukan penerapan model pembelajaran sampai penerapan model pembelajaran NHT siklus I dan siklus II. 4 Lembar skor tim Lembar skor tim digunakan untuk mencatat perolehan point siswa dengan membandingkan nilai post test siklus I dan siklus II. b. Tindakan Penelitian dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 18 Mei 2015 pada jam pertama dan kedua. Materi yang dipelajari adalah jurnal penyesuaian dengan jumlah siswa sebanyak 22 siswa. Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disusun. Langkah- langkah pada tahap ini sebagai berikut: 1 Kegiatan Pembuka a Salam dan presensi Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan presensi untuk mengetahu jumlah siswa yang hadir. Dalam pembelajaran ini, semua siswa hadir. b Apersepsi Guru mengulang kembali materi sebelumnya dengan menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa yaitu mengenai jurnal umum dan mengkaitkan dengan materi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut yaitu ayat jurnal penyesuaian. c Penyampaian KD dan Indikator Guru menyapaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa. 2 Kegiatan Inti Pada kegiatan ini, peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing kelompok berisi 4-5 orang siswa. Pembagian kelompok diatur oleh guru dan peneliti sehingga menghasilkan kelompok yang heterogen. Setelah peserta didik bergabung dengan kelompoknya masing-masing, Guru menjelaskan mekanisme model pembelajaran NHT dan meminta siswa untuk melakukan kegiatan, antara lain : a Mengamati Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok dan bergabung dalam kelompoknya masing-masing, guru mitra meminta siswa untuk mengamati komik JuPe yang dibagi, lembar kerja tersebut berisi soal-soal mengenai jurnal penyesuaian. Kegiatan mengamati ini, memberikan siswa kesempatan untuk bertukar pendapat mengenai isi materi diskusi dan menemukan permasalahan-permasalahan yang ada . Diskusi bersama ini diharapkan dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan untuk memahami materi dengan bertanya dengan teman kelompoknya. Jika anggota kelompok tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman, maka mereka dapat bertanya pada anggota kelompok lain atau dengan guru. b Menanya Kemudian guru memberikan pertanyaan kepada seluruh kelompok untuk didiskusikan dalam kelompok dan tiap kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya jika ada yang ingin ditanyakan. c Mencobamengumpulkan informasi Setelah guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan secara kelompok. Selanjutnya masing-masing kelompok bersama-sama mencoba untuk menjawab pertanyaan, saling bertukar pendapat, gagasan, dan membantu jika ada teman yang mengalami kesulitan. Melalui kegiatan ini juga siswa diajak untuk berfikir kritis dan logis. Pada kegiatan ini, guru mitra membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi. d Mengasosiasikanmengolah informasi Melalui diskusi kelompok, siswa bersama-sama dalam kelompok mencari dan mencoba menjawab pertanyaan diskusi. Kemudian melalui diskusi kelompok siswa mengolah dan menganalisis jurnal penyesuaian, pentingya dilakukan penyesuaian, akun-akun yang memerlukan penyesuaian. Masing-masing kepala bernomor harus dapat memahami dan mengerti materi jurnal penyesuaian. Jika ada yang belum paham,maka anggota kelompok wajib untuk menjelaskan dan membantu sampai semua anggota kelompok paham. e Mengkomunikasikan Setelah waktu berdiskusi 15 menit selesai, selanjutnya adalah pembahasan soal diskusi. Guru menunjuk salah satu nomor untuk menjawab pertanyaan. Misalnya untuk soal nomor 1 dijawab oleh kepala bernomor 3. Jadi setiap siswa dengan kepala bernomor 3 menjawab pertanyaan nomor 1 dan saling memberi tanggapan. Begitu seterusnya, sampai semua nomor bergiliran menjawab pertanyaan diskusi. Disela menjawab pertanyaan diskusi, guru juga memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya, dan jika ada siswa yang dapat menjawab akan dipersilahkan untuk menjawab dengan bimbingan guru. f Penghargaan kelompok Penghargaan kelompok dilakukan dengan melihat skor tertinggi dari masing-masing kelompok. Jika ada kepala bernomor dari salah satu kelompok yang ditunjuk tidak dapat menjawab, maka skor akan mengurangi skor. Skor kelompok diperoleh dari penjumlahan point yang diperoleh dari masing-masing kepala bernomor yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar dan yang memberi kontribusi. 3 Kegiatan penutup a Tes Evaluasi Tes evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa setelah dilakukan pembelajaran. Tes evaluasi ini bersifat tertutup dan individu, siswa tidak diperbolehkan membuka buku dan catatan lainnya. Tabel 5.15 Skor Hasil Belajar Siswa Siklus II No Nama Nilai Ket 1 AGESTI DUWI WAHYUNINGTIAS 95 Tuntas 2 ANNISA FITRI 100 Tuntas 3 BENANDA ADELLA PUTRI 85 Tuntas 4 DIAH EVANA MARISI 90 Tuntas 5 EGA RAHMAWATI 95 Tuntas 6 ERNI HARI YANTI 100 Tuntas 7 FAJAR NUR CAHYO 80 Tuntas 8 FEBRIA NANDA EDLIANA 85 Tuntas 9 FITTA ERNAWATI 80 Tuntas 10 KRISMONITA OKTAVIANI 90 Tuntas 11 LINDA OKTAVIANA DEWI 100 Tuntas 12 NIA ARDANINGSIH 95 Tuntas 13 NOVITA OKTAVIANINGSIH 85 Tuntas 14 NUR ALIYA FADHILA 90 Tuntas 15 PUTRI PURWANDANI 100 Tuntas 16 SARI AMBARWATI 100 Tuntas 17 SEPTI OKTAVIANI 85 Tuntas 18 USWATUN KHASANAH 100 Tuntas 19 UTAMI TUTUR WIJAYANTI 90 Tuntas 20 WARIH YULIYANTO 80 Tuntas 21 YONA TIRTA SARI 85 Tuntas 22 YULIARNI 85 Tuntas Jumlah 1995 Rata-rata 90,68 Dari tabel di atas mengenai hasil tes evaluasi pada siklus II, 22 siswa atau 100 telah berhasil mencapai KKM. Jika disbanding dengan siklus pertama rata- ratanya mengalami peningkatan sebesar 13.14 b Mengisi Kuesioner Motivasi Belajar Kuesioner dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat motivasi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Kuesioner diberikan setelah siswa selesai mengerjakan tes evaluasi. Skor kuesioner pada siklus II akan dibandingkan dengan skor kuesioner pada siklus I. Berikut skor motivasi belajar siswa pada siklus II lampiran 31 , halaman 182 Tabel 5.16 Skor Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Siklus II No Nama Nilai 1 AGESTI DUWI WAHYUNINGTIAS 135 2 ANNISA FITRI 130 3 BENANDA ADELLA PUTRI 120 4 DIAH EVANA MARISI 135 5 EGA RAHMAWATI 130 6 ERNI HARI YANTI 132 7 FAJAR NUR CAHYO 128 8 FEBRIA NANDA EDLIANA 128 9 FITTA ERNAWATI 132 10 KRISMONITA OKTAVIANI 128 11 LINDA OKTAVIANA DEWI 125 12 NIA ARDANINGSIH 130 13 NOVITA OKTAVIANINGSIH 135 14 NUR ALIYA FADHILA 115 15 PUTRI PURWANDANI 120 16 SARI AMBARWATI 125 17 SEPTI OKTAVIANI 130 18 USWATUN KHASANAH 125 19 UTAMI TUTUR WIJAYANTI 115 20 WARIH YULIYANTO 120 21 YONA TIRTA SARI 125 22 YULIARNI 115 Jumlah 2778 Rata-rata 126,27 Dari tabel 5.16 di atas, akan diinterprestasikan menggunakan PAP tipe II sebagai berikut : Tabel 5.17 Hasil perhitungan kuesioner motivasi belajar Berdasarkan PAP Tipe II Interval skor Jumlah Presentase Keterangan 127 – 150 12 54,5 Sangat baik 109 – 126 10 45,5 Baik 97 – 108 - - Sedang 85 – 96 - - Kurang Baik – 84 - - Sangat Kurang Baik Dari tabel 5.17 di atas diperoleh informasi mengenai aspek motivasi belajar siswa. Sebanyak 12 orang siswa atau 54,5 termasuk dalam kategori sangat baik. Sebanyak 11 siswa atau 45,5 termasuk dalam kategori baik Tidak ada siswa yang termasuk kategori sedang, kurang baik dan sangat kurang baik. c Mengisi lembar refleksi Kegiatan ini dilaksanakan setelah siswa mengisi kuesioner motivasi belajar, fasilitator membagikan lembar refleksi untuk diisi oleh siswa. Berikut rangkuman hasil refleksi siswa lampiran 34, halaman 187 Tabel 5.18 Refleksi Siswa Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus II No Uraian Hasil Refleksi 1. Bagaimana perasaan Anda mengenai proses pembelajaran akuntansi menggunakan model pembelajaran kooperatif NHT ? Dari 22 siswa ada 21 siswa atau 95 menjawab model pembelajaran ini menyenangkan. 1siswa atau 5 menjawab model pembelajaran ini biasa. 2. Bagiamana pendapat Anda mengenai media pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif NHT ? Dari 22 siswa ada 20 siswa atau 91 menjawab model pembelajaran ini menyenangkan. 2 siswa atau 9 menjawab model pembelajaran ini lumayan. 3. Manfaat apa yang dapat Anda ambil dari proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif NHT ? 22 siswa atau 100 menjawab bahwa mereka lebih paham dan dapat bekerja sama dengan teman kelompok. 4. Hambatan apa yang Anda rasakan dalam mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif NHT ? 5 siswa dari 22 siswa atau 22 menjawab kurangnya waktu pembelajaran. Sedangkan 17 siswa atau 88 menjawab tidak memiliki hambatan. 5. Hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif NHT ? Pengelolaan waktu dan kecermatan dalam membuat soal. Berdasarkan tabel 5.18 menunjukan bahwa siswa yang semula merasa pembelajaran ini biasa pada siklus I, mengalami peningkatan pada siklus II. c. Observasi Hasil observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut: 1 Observasi terhadap kelas Hasil pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 5.19 Instrumen Pengamatan Kelas Saat NHT Siklus II No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar √ 2 Kelas terdiri dari siswa dengan asal usul yang berbeda-beda √ 3 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh siswa √ 4 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan √ 5 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas sekolah √ 6 Beberapa siswa kurang antusias dengan sumber belajar yang diberikan oleh guru. √ 7 Hand out yang diberikan guru, tidak begitu lengkap, sehingga siswa kesulitan dalam diskusi. √ 8 Siswa tidak tertarik membaca hand out yang dibagikan guru. √ 9 Komik JUPE yang diberikan dibaca dengan sungguh oleh siswa. √ 10 Diskusi di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang √ No Deskriptor Ya Tidak tidak ikut terlibat malas serta membuat kegaduhan di dalam kelas 11 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok √ 12 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya √ 13 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran √ 14 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan √ 15 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan √ 16 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi √ 17 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas √ 18 Kelas terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik √ 19 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit √ 20 Kelas dapat terorganisasi dengan baik √ 21 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan √ Pada siklus kedua ini, peneliti mengamati mengamati kondisi kelas. Hasil observasi kelas ini hasilnya sama dengan siklus pertama karena penelitian ini dilakukan dikelas yang sama. 2 Observasi terhadap siswa a Perilaku siswa secara umum : Tabel 5.20 Hasil Observasi Perilaku Peserta didik Saat Pembelajaran NHT Siklus II No Deskriptor Ya Tidak 1 Peserta didik siap mengikuti proses pembelajaran dengan antusias. √ 2 Peserta didik memperhatikan penjelasan guru. √ 3 Peserta didik antusias dengan materi yang sedang sijelaskan oleh guru. √ 4 Peserta didik mencatat hal-hal penting . √ 5 Peserta didik mengerjakan tugas dengan baik . √ 6 Peserta didik menanyakan materi yang belum paham √ 7 Peserta didik menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh siswa lain. √ Dari data di atas, perilaku siswa tidak jauh berbeda dengan siklus pertama, hal ini disebabkan karena sswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran NHT. b Aktivitas siswa dalam kelompok Berikut merupakan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kelompok selama prses pembelajaran pada siklus II yang disajikan dalam bentuk tabel : Tabel 5.21 Hasil Observasi Siswa dalam Kelompok Saat Penerapan NHT Siklus II No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh siswa mengarahkan perhatian pada materi diskusi dalam kelompok √ 2 Siswa membaca komik JUPE sebagai bahan referensi. √ No Deskriptor Ya Tidak 3 Melalui diskusi kelompok siswa saling bertukar pikiran dan pendapat √ 4 Siswa bertanggungjawab pada tugas kelompoknya √ 5 Siswa terlibat aktif dalam pengerjaan tugas kelompok. √ 6 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannnya dengan pembelajaran. 7 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan √ 8 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya √ Dari data di atas, peneliti melihat bahwa aktivitas siswa dalam kelompok pada siklus II tidak lagi canggung untuk mengungkapkan pendapat satu sama lain, beberapa siswa yang sebelumnya pasif mulai berani berpendapat. Hal ini disebabkan karena teman kelompok yang sama seperti siklus sebelumnya sehingga siswa merasa nyaman dan tidak canggung dalam melakukan kegiatan ini. d. Evaluasi dan Refleksi 1 Evaluasi a Wawancara dengan siswa Pada siklus kedua ini, peneliti melaksanakan wawancana kepada beberapa siswa mengenai penerapan NHT, diketahui bahwa siswa merasa model pembelajaran ini sangat membantu untuk memahami materi akuntansi khususnya ayat jurnal penyesuaian. b Wawancara dengan guru Peneliti juga melakukan wawancara kepada guru mitra mengenai penerapan model pembelajaran NHT. Dalam wawancara yang dilakukan, guru mitra menyampaikan bahwa model ini sangat berbeda dengan model yng biasa digunakan. Guru merasa antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat baik. Dengan menggunakan model ini, guru juga menyampaikan bahwa kondisi kelas lebih menyenangkan dan lebih hidup karena ada motivasi dari siswa. c Refleksi Berikut hasil refleksi guru mitra pada siklus kedua lampiran 33, halaman 186 Tabel 5.22 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen dan Model NHT Siklus II No Uraian Komentar 1. Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan model NHT Media yang digunakakan seperti power poin, LCD dan media pembelajaran sebagai handout lebih bisa menarik antusias siswa. 2. Aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT. Siswa lebih aktif untuk mencari informasi yang dibutuhkan mengenai materi yang dipelajari. 3. Hambatan yang dirasakan dalam kegiatan model pembelajaran NHT Ada beberapa siswa yang menganggap proses pembelajaran ini sebagai permaianan semata. Sehingga terkesan menyepelekan proses pembelajaran 4. Manfaat yang diperoleh dalam kegiatan model pembelajaran NHT Sebagian besar siswa menjadi termotivasi untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran ini. 5. Hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran akuntansi menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT Kecermataan dalam membuat latihan soal dan pengelolaan waktu yang masih kurang baik. Dari hasil informasi di atas dapat dilihat bahwa guru mitra menilai komponen pembelajaran yang disiapkan sudah cukup baik dan membuat siswa menjadi lebih termotivasi.

B. Analisis Komparasi Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Sebelum

dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran NHT. 1. Analisis Komparatif motivasi belajar Berikut disajikan interprestasi skor kuesieoner motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi 5 sebelum penerapan NHT, sesudah siklus pertama dan siklus kedua ke dalam PAP Tipe II yang menunjukan perbandingan kategori motivasi belajar siswa dari waktu ke waktu : Tabel 5.23 Perbandingan Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan NHT Berdasar PAP Tipe II Interval Skor Jumlah Presentase Kategori Sblm NHT Sik I Sik II Sblm NHT Sik I Sik II 127-150 1 3 12 4,6 13,6 54,4 Sangat Baik 109-126 15 18 10 68,1 81,8 45,5 Baik 97-108 5 1 22,7 4,6 Sedang 85-96 1 4,6 Kurang Baik 0-84 Sangat Kurang Baik Dari tabel di atas diperoleh informasi bahwa sebelum penelitian, hanya ada 1 siswa atau 4,6 yang termasuk dalam kategori sangat baik dan pada siklus pertama dan kedua terjadi peningkatan yakni siklus pertama ada 3 siswa atau 13,6 dan pada siklus kedua sebanyak 12 siswa atau 54,5 siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Pada kategori baik, motivasi siswa mengalami peningkatan yaitu sebelum NHT ada 15 siswa atau 68,1 menjadi 18 siswa atau 81,8 pada siklus pertama, namun pada siklus kedua hanya ada 10 siswa atau 45,5. Sedangkan siswa yang termasuk dalam kategori sedang seblum NHT sebanyak 5 siswa atau 22,7 siswa mengalami penurunan pada siklus pertama menjadi 1 siswa atau 4,6 dan pada siklus kedua tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori ini. Siswa yang termasuk dalam kategori kurang baik sebelum NHT sebanyak 1 siswa atau 4,6 dan pada siklus pertama dan siklus kedua tidak ada yang termasuk dalam kategori ini. Pada kategori sangat kurang baik tidak ada siswa kelas X Akuntansi 5 yang termasuk dalam kategori ini, hal ini didukung dengan hasil observasi mengenai perilaku siswa baik individu maupun kelompok pada siklus pertama dan siklus kedua. Berdasarkan hasil kuesioner motivasi belajar siswa, target motivasi belajar seluruh siswa harus dalam kategori baik, target tersebut sudah tercapai setelah dilaksanakannya siklus kedua. Data tersebut kemudian dicocokan dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan menurut hasil yang diperoleh motivasi belajar siswa daoat mencapai kategori baik. 2. Analisis Komparatif hasil belajar siswa Berikut data perbandingan hasil belajar siswa sebelum penerapan NHT dan sesudah penerapan siklus I dan siklus II : Tabel 5.24 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Sebelum Penerapan NHT, Setelah Siklus I dan Siklus II No Nama Sebelum NHT Siklus I Siklus II 1 AGESTI DUWI WAHYUNINGTIAS 80 80 95 2 ANNISA FITRI 45 75 100 3 BENANDA ADELLA PUTRI 75 80 85 4 DIAH EVANA MARISI 55 75 90 5 EGA RAHMAWATI 50 78 95 6 ERNI HARI YANTI 78 90 100 7 FAJAR NUR CAHYO 40 70 80 8 FEBRIA NANDA EDLIANA 50 75 85 9 FITTA ERNAWATI 55 78 80 10 KRISMONITA OKTAVIANI 80 85 90 11 LINDA OKTAVIANA DEWI 43 75 100 12 NIA ARDANINGSIH 50 80 95 13 NOVITA OKTAVIANINGSIH 65 75 85 14 NUR ALIYA FADHILA 50 85 90 15 PUTRI PURWANDANI 55 80 100 16 SARI AMBARWATI 80 90 100 17 SEPTI OKTAVIANI 75 80 85 18 USWATUN KHASANAH 60 75 100 19 UTAMI TUTUR WIJAYANTI 43 80 90 20 WARIH YULIYANTO 37 65 80 21 YONA TIRTA SARI 40 75 85 22 YULIARNI 40 60 85 Jumlah 1604 1706 1995 Rata-rata 72,09 77,54 90,68 Dari data di atas diperoleh informasi bahwa sebelum penerapan NHT ada 15 siswa atau 68,1 dari 22 siswa masih memiliki nilai dibawah KKM. Pada siklus pertama, hasil belajar siswa mengalami peningkatan, terbukti ada 19 siswa atau 86,3 mencapai nilai KKM dan hanya 3 siswa atau 13,7 yang masih belum tuntas. Jika dilhat dari rerata kelas, peningkatan yang terjadi sebelum NHT dan setelah siklus pertama sebesar 5,45, yaitu skor rerata sebelum NHT sebesar 72,09 menjadi 77,54 pada siklus pertama. Pada siklus kedua, seluruh siswa atau 100 siswa di kelas X akuntansi 5 mampu mencapai KKM dalam tes evaluasi kedua. Jika dikaji berdasarkan rerata skor maka peningkatan yang terjadi sebesar 13,14 yaitu skor rerata siklus pertama sebesar 77,54 menjadi 90,68 pada siklus kedua.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Peningkatan motivasi belajar siswa sesudah penerapan NHT Berdasarkan data dan analisis komparasi di atas, motivasi belajar siswa semakin meningkat. Peningkatan motivasi belajar siswa nampak dari hasil kuesioner yang telah dibagikan oleh peneliti pada kegiatan observasi, siklus pertama, dan siklus. Berdasarkan hasil kueisoner yang tekah dijelaskan di atas, sebelum penelitian, hanya ada 1 siswa atau 4,6 yang termasuk dalam kategori sangat baik dan pada siklus pertama dan kedua terjadi peningkatan yakni siklus pertama ada 3 siswa atau 13,6 dan pada siklus kedua sebanyak 12 siswa atau 54,5 siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Pada kategori baik, motivasi siswa mengalami peningkatan yaitu sebelum NHT ada 15 siswa atau 68,1 menjadi 18 siswa atau 81,8 pada siklus pertama, namun pada siklus kedua hanya ada 10 siswa atau 45,5. Sedangkan siswa yang termasuk dalam kategori sedang seblum NHT sebanyak 5 siswa atau 22,7 siswa mengalami penurunan pada siklus pertama menjadi 1 siswa atau 4,6 dan pada siklus kedua tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori ini. Siswa yang termasuk dalam kategori kurang baik sebelum NHT sebanyak 1 siswa atau 4,6 dan pada siklus pertama dan siklus kedua tidak ada yang termasuk dalam kategori ini. Peningkatan motivasi belajar siswa ini disebabkan oleh proses pembelajaran yang berbeda yaitu menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT yang berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan dari peneliti dan kerjasama guru mitra. Berdasarkan observasi yang dilakukan, guru mitra telah melaksanakan proses pembelajaran yang cukup baik dan maksimal, walaupun pada awalnya guru mitra merasa canggung karena belum terbiasa menggunakan model ini. Sejalan dengan guru mitra, para siswa juga dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. 2. Peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan NHT Berdasarkan analisis komparasi, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari kegiatan observasi, siklus I dan siklus II. Peningkatan hasil belajar terlihat dari rerata skor hasil belajar siswa. Peneilit menaganggap, adat yang diperoleh pada siklus I belum cukup baik, maka peneilti melaksanakan siklus II dengan tujuan untuk memperbaiki hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa sebelum

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 3 SIMBARWARINGIN

0 6 83

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI.

0 0 32

Penerapan media komik berbasis cooperative learning tipe numbered head together untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran akuntansi SMK N 1 Pengasih.

0 3 310

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA SMP

0 0 13