Sumber : hasil penelitian Uno 2007:23 Berdasarkan indikator di atas disusun lembar observasi siswa dan
kuisioner motivasi belajar siswa. 2.
Hasil Belajar Variabel hasil belajar yang dimaksud oleh peneliti adalah tingkat
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika hasil ulangan materi sebelumnya atau sebelum penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dibandingkan dengan hasil tes evaluasi sikus I mengalami kenaikan dan melebihi target KKM berarti siklus I berhasil.
Dan apabila hasil tes evaluasi siklus I dibandingkan dengan hasil tes siklus II apabila mengalami peningkatan dan melebihi target KKM dapat
diartikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berhasil karena adanya peningkatan hasil belajar.
Untuk mengambil data hasil belajar siswa peneliti menggunakan tes evaluasi. Dibawah ini adalah indikator pada materi ayat jurnal
penyesuaian.
Tabel 3.2 Indikator soal tes evaluasi
No Indikator
Nomor Soal Siklus I
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian
jurnal penyesuaian 1
2. Peserta didik mampu menjelaskan tujuan jurnal
penyesuaian 2
3. Peserta didik mampu menyebutkan akun yang
diperlukan dalam jurnal penyesuaian. 3
4. Peserta didik mampu mencatat jurnal
penyesuaian 4,5,6,7,8,9,10
Siklus II
1. Peserta didik mampu mencatat A.J.P
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
H. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik Pengujian instrumen untuk pengujian validitas yaitu menggunakan validitas isi dan konstruk. Validitas isi menurut Masidjo 1950:243 adalah
suatu validitas yang menunjukan sampai dimana isi tes atau alat ukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan. Menurut Purwanto
2009:128 untuk uji validitas isi melibatkan kesesuaian butir dengan kisi-kisi dalam hal muatannya. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan
meminta pertimbangan ahli untuk menilai ketepatan isi butir tes hasil belajar. Sedangkan validitas konstruk menurut Purwanto 2009:127-128 adalah
pengujian validitas yang dilakukan dengan melihat kesesuaian konstruksi butir yang ditulis dengan kisi-kisinya. Hasil belajar dikonstruksikan oleh
sebuah ranah. Pengujian validitas konstruk menguji konstruksi hasil belajar. Menurut Kusaeri 2012:81 prosedur yang digunakan untuk menguji validitas
konstruk adalah sebagai berikut : 1.
Mendefinisikan cakupan materi yang hendak diukur dengan membuat kisi- kisi soal.
2. Menganalisis proses mental konstruk yang mendasari dan diperlukan
oleh butir-butir tes.
I. Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan dalam menguji instrument data penelitian adalah:
1. Analisis Deskriptif
Analisis Deskriptif yang di lakukan bertujuan untuk memaparkan tentang informasi atau data yang diamati dalam proses pembelajaran dan
tingkat keberhasilan dari penerapan media komik berbasis model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Motivasi belajar siswa dideskripsikan
menggunakan Penilaian Acuhan Patokan PAP. PAP merupakan acuan penilaian berupa kriteria untuk mengukur pencapaian tujuan intruksional
yang telah dirumuskan. PAP dibedakan menjadi dua, yaitu PAP tipe I dan PAP tipe II.
Menurut Masidjo 1995:152 ada syarat untuk menentukan suatu patokan penguasaan bahan pelajaran yang merupakan kompetensi dalam
suatu PAP yang perlu diperhatikan yaitu : a
Seorang guru harus mampu mengidentifikasi tujuan instruksional dan merumuskan secara tepat sehingga tujuan instruksional bebar-benar
operasional. b
Guru menyelenggarakan program pembinaan dan pengayaan yang memadai.
c Guru dan sekolah harus mampu mengelola secara terencana dan
memadai setiap kegiatan dan menyediakan fasilitas yang relevan.
Berdasar uraian di atas, peneliti mencoba mengamati dan menghubungkan proses pembelajaran yang terjadi di kelas X Akuntansi
SMK 2 YPKK Sleman. Dari hasil pengamatan diperoleh beberapa persoalan, antara lain :
a Hal yang utama yaitu kemampuan Guru dalam menyampaikan
materi. Guru yang menjadi pusat perhatian peserta didik harus mempersiapkan materi dengan baik, memiliki kemampuan
penguasaan materi yang akan diajarkan, kemampuan untuk mengelola kelas, kemampuan menciptakan media yang kreatif dan
inovatif. Dari hasil pengamatan peneliti, guru sudah mencakup beberapa poin yang telah diuraikan hanya dalam pengelolaan kelas
dan media pemblejaran guru kurang maksimal. Guru seringkali menggunaka metode ceramah sehingga keadaan kelas kurang
mendukung dan banyak siswa yang pada akhirnya kurang konsentrasi karena mengantuk. Sehingga motivasi belajar siswa
menurun, karena menurunnya motivasi belajar siswa, hal ini mengakibatkan menurunnya hasil belajar siswa.
b Kualitas siswa. Berdasarkan data yang dimiliki oleh peneliti masih
banyak peserta didik yang belum memiliki nilai di atas KKM. Dari 22 siswa di kelas X Akuntansi hanya 6 siswa yang memiliki nilai
tuntas. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya persoalan dalam pembelajaran akuntansi.
c Fasilitas sekolah seperti perpustakaan dan sarana pembelajaran
masih belum lengkap. Ketersedian buku masih sangat kurang sehingga siswa hanya berpedoman dengan catatan yang berasal dari
guru dan dari buku-buku seadanya, guru juga jarang menggunakan media pembelajaran seperti viewer dan media pembelajaran lain.
Dari ketiga persoalan yang telah diuraikan peneliti memilih menggunakan PAP tipe II karena passing score pada PAP tipe II
lebih rendah dibandingkan dengan PAP tipe I dalam buku penilaian hasil belajar siswa di sekolah Masidjo, 1995:153-157 perbedaan
kedua tipe tersebut terletak pada batas lulus yang ditetapkan. PAP tipe I batas ketuntasan maksimal adalah 65 Cukup, sedangkan
PAP tipe II memiliki batas ketuntasan minimal sebesar 56 Cukup.
Tabel 3.3 Penilaian Acuhan Patokan Tipe II PAP II
Tingkat Penguasaan
Kompetensi Nilai Huruf
Kategori Kecenderungan
Variabel
81 - 100 A
Sangat Tinggi 66 - 80
B Tinggi
56 - 65 C
Sedang 46 - 55
D Rendah
Dibawah 46 E
Sangat Rendah
Pencapaian hasil belajar siswa aspek kognitif dilakukan dengan pencapaian target nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang
ditetapkan oleh sekolah yaitu 75.
2. Analisis Komparatif
Analisis komparatif yang dilakukan bertujuan untuk melihat perbandingan hasil belajar antara siklus I dan siklus II, yang dilihat dari nilai posttest
siklus I dan siklus II. Dari perbandingan nilai tersebut apakah terdapat peningkatan
motivasi secara
signifikan sebelum
dan sesudah
diterapkannya model pembelajaran NHT dalam mata pelajaran Akuntansi
materi jurnal penyesuian.