Tabel 2.2 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif
Fase-fase Perilaku Guru
Fase 1: Present goal and set Menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan peserta didik Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
mempersiapkan peserta didik siap untuk belajar
Fase 2 : Present information Menyajikan informasi
Mempresentasikan informasi kepada peserta didik secara verbal
Fase 3 : Organize students into learning teams
Mengorganisir peserta didik ke dalam tim-tim belajar
Memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang tata cara pembentukan
tim belajar dan membantu kelompok melakukan transisi yang efisien
Fase 4 : Assist team work and study
Membantu kerja tim dan belajar
Membantu tim-tim belajar selama peserta didik mengerjakan tugasnya
Fase 5 : Test on the materials Mengevaluasi
Menguji pengetahuan peserta didik mengenai
berbagai materi
pembelajaran atau
kelompok- kelompok
mempresentasikan hasil
kerjanya Fase 6 : Provide recognition
Memberikan pengakuan atau penghargaan
Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan prestasi individu maupun
kelompok
5. Prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif.
Menurut Hamdayama 2014: 64 terdapat empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif, seperti dijelaskan sebagai berikut:
a. Prinsip ketergantungan positif . Untuk tercipta kelompok kerja yang
efektif, setiap anggota kelompok masing-masing perlu membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya. Tugas tersebut tentu saja
disesuaikan dengan kemampuan setiap anggota kelompok. Hal ini memerlukan kerja sama yang baik dari masing-masing anggota
kelompok. Anggota yang mempunyai kemampuan lebih diharapkan mau dan mampu membantu temannya untuk menyelesaikan tugasnya.
b. Tanggung jawab perseorangan, yaitu keberhasiln kelompok sangat
tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab
yang harus dikerjakan dalam kelompok tersebut. c.
Interaksi tatap muka face to face promotion interaction, yaitu memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok
untuk bertatap muka melakukan interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota lainnya.
d. Partisipasi dan komunikasi participation communication, yaitu
melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran.
6. Prosedur pembelajaran kooperatif
Prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap Rusman, 2011: 212-213, yaitu
sebagai berikut: a.
Penjelasan materi, tahap ini merupakan tahapan penyampaian pokok- pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok.
Tujuan utama tahapan ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran.
b. Belajar kelompok, tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan
penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.
c. Penilaian, penilaian dalam pembelajaran kooperatif bias dilakukan
melalui tes atau kuis, yaitu dilakukan secara individu atau kelompok. Tes individu akan memberikan penilaian kemampuan individu,
sedangkan kelompok akan memberikan penilaian pada kemampuan kelompoknya, seperti dijelaskan Sanj
aya 2006: 247. “Hasil aktif setiap siswa adalah penggabungan keduanya dan dibagi dua. Nilai
setiap kelompok memiliki nilai sama dalam kelompoknya. Hal ini disebabkan
nilai kelompok
adalah nilai
bersama dalam
kelompoknyayang merupakan hasil kerja ama setiap anggota kelompoknya.
d. Pengakuan tim, adalah penetapan tim yangdianggap paling menonjol
atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah, dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terus
berprestasi lebih baik lagi.