dimaksudkan  untuk  menyusun  rancangan  yang  meliputi  keseluruhan aspek yang terkait PTK. Sementara itu perencanaan khusus dimaksudkan
untuk menysun rancangan dari siklus per siklus. e.
Implementasi tindakan Implementasi  tindakan  pada  prinsipnya    merupakan  realisasi  dari  suatu
tindakan  yang  sudah  direncanakan  sebelumnya.  Strategi  apa  yang digunakan, materi apa yang diajarkan atau dibahas, dan sebagainya.
f. Pengamatan
Pengamatan,  observasi  atau  monitoring  dapat  dilakukan  sendiri  oleh peneliti atau kolaborator,  yang memang di beri tugas untuk hal itu. Pada
saat memonitoring, pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di kelas penelitian. Misalnya, mengenai kinerja guru, situasi
kelas,  perilaku  dan  sikap  siswa,  penyajian  dan  pembahasan  meteri, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya.
g. Refleksi
Refleksi  ini  dilakukan  dengan  kolaboratif,  yaitu  adanya  diskusi  terhadap berbagai  masalah  yang  terjadi  di  kelas  penelitian.  Refleksi  dapat
ditentukan  sesudah  adanya  implementasi  tindakan  dan  hasil  observasi. Berdasarkan  refleksi  ini  pula  suatu  perbaikan  tindakan  selanjutnya
ditentukan.
7. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Menurut  Arikunto,  Suhardjono,  dan  Supardi  dalam  Tukiran  dkk  2010: 21  menyebutkan  bahwa  manfaat  PTK  antara  lain  dapat  dilihat  dan  dikaji
dalam beberapa komponen pendidikan dan pembelajaran di kelas, antara lain mencakup  inovasi  pembelajaran,  pengembangan  kurikulum  di  tingkat
regionalnasional, dan peningkatan profesionalisme pendidikan. Manfaat  penelitian  tindakan  kelas  menurut  Direktorat  Pembinaan
Pendidikan  Tenaga  Kependidikan  dan  Ketenagaan  Perguruan  Tinggi  2005: 2 meliputi:
a. Peningkatan kompetensi guru dalam mengatasi masalah pembelajaran dan
pendidikan di dalam dan di luar kelas. b.
Peningkatan sikap profesionalisme guru dan dosen. c.
Perbaikan danatau peningkatan kinerja belajar dan kompetensi siswa. d.
Perbaikan danatau peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas. e.
Perbaikan  danatau  peningkatan  kualitas  penggunaan  media,  alat  bantu belajar, dan sumber belajar lainnya.
f. Perbaikan danatau peningkatan kualitas prosedur dan  alat evaluasi  yang
digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa. g.
Perbaikan  danatau  meningkatkan  masalah-masalah  pendidikan  anak  di sekolah.
h. Perbaikan danatau peningkatan kualitas penerapan kurikulum
B. Model Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian pembelajaran kooperatif.
Roger,  dkk  dalam  Miftahul  2014:  29  menyatakan  pembalajaran kooperatif  merupakan  aktivitas  pembelajaran  kelompok  yang  diorganisir
oleh suatu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajar yang di