Penurunan kadar air terhadap waktu

37 dan adanya pengaruh dari suhu udara lingkungan karena posisi dari rak 1 berdekatan dengan lubang outlet dari alat pengering. Adanya fluktuasi suhu udara pada plenum serta pada rak-rak pengering yang tidak begitu besar menunjukkan bahwa debit aliran udara yang berasal dari plenum serta debit aliran udara yang masuk ke dalam rak-rak pengering cukup seragam serta ketebalan hamparan dari irisan jahe pada setiap rak juga cukup merata. Panas dari udara pengering tidak seluruhnya dapat digunakan untuk mengeringkan irisan jahe. Adanya kehilangan panas melalui dinding alat pengering serta kehilangan panasakibat adanya pembukaan rak pengering untuk keperluan pengukuran susut bobot bahan pada saat penelitian menyebabkan adanya panas dari udara pengering yang terbuang ke lingkungan.

3. Penurunan kadar air terhadap waktu

Penurunan kadar air dari bahan terjadi akibat adanya udara panas yang berasal dari plenum yang menguapkan kandungan air dari bahan sehingga bahan mengalami penyusutan bobot seiring proses pengeringan. Grafik penurunan kadar air pada setiap rak selama proses pengeringan jahe disajikan pada Gambar 25 hingga Gambar 28. Dari gambar tersebut terlihat bahwa penurunan kadar air pada proses pengeringan jahe untuk setiap perlakuan pencelupan memberikan hasil yang relatif sama, dimana penurunan kadar air yang paling cepat hingga yang paling lambat secara berurutan terjadi pada irisan jahe yang berada pada rak 5 hingga pada rak 1. Penurunan kadar air pada rak 5 jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan rak-rak yang berada di atasnya. Hal tersebut disebabkan suhu udara pengering yang melewati rak 5 jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan suhu udara pengering yang berada pada rak-rak diatasnya sehingga kapasitas penguapan dari udara pengering menjadi semakin menurun. Seperti yang terlihat pada Gambar 25 sampai Gambar 28 bahwa pada menit ke 210 umumnya proses pengeringan irisan jahe pada rak 5 telah selesai dilakukan dan kadar airnya sudah memenuhi kadar air yang diharapkan. Penurunan kadar air tahap awal terjadi pada menit ke 0 sampai menit ke 60 dari proses pengeringan, dimana penurunan kadar air dari jahe masih terlihat landai. Penurunan kadar air mulai terlihat semakin cepat dari menit 60 hingga menit 150 dan penurunan kadar air kembali menurun pada menit 150 hingga menit 210. Gambar 25. Grafik penurunan kadar air pada proses pengeringan jahe tanpa pencelupan ke dalam larutan kapur CaOH 2 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 K a d a r a ir b b Waktu menit Rak 1 Rak 2 Rak 3 Rak 4 Rak 5 38 Gambar 26. Grafik penurunan kadar air pada proses pengeringan jahe dengan pencelupan ke dalam larutan kapur CaOH 2 2 Gambar 27. Grafik penurunan kadar air pada proses pengeringan jahe dengan pencelupan ke dalam larutan kapur CaOH 2 4 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 K a d a r a ir b b Waktu menit Rak 1 Rak 2 Rak 3 Rak 4 Rak 5 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 K a d a r a ir b b Waktu menit Rak 1 Rak 2 Rak 3 Rak 4 Rak 5 39 Gambar 28. Grafik penurunan kadar air pada proses pengeringan jahe dengan pencelupan ke dalam larutan kapur CaOH 2 6 Jahe yang berada pada rak 4 untuk setiap perlakuan secara umum telah mencapai kadar air yang diinginkan di menit 240 hingga menit 270. Pola penurunan kadar air dari jahe yang ada pada rak 4 diawali dengan penurunan kadar air tahap awal dari menit ke 0 hingga menit ke 90. Pada menit ke 90 sampai menit ke 210 penurunan kadar air secara signifikan mulai terlihat. Sedangkan dari menit ke 210 hingga menit ke 270 penurunan kadar air kembali melandai. Pola penurunan kadar air jahe yang terjadi pada rak 4 dan 5 hampir secara serupa juga terjadi pada rak 3 hingga rak 1 dengan waktu penurunan kadar air yang semakin lambat. Penurunan kadar air yang semakin rendah dengan waktu yang semakin lambat tersebut disebabkan oleh uap air bahan yang dikeluarkan dari jahe yang berada di rak bawah menjenuhkan atmosfer pada permukaan bahan yang berada di rak atas, sehingga memperlambat proses pengeluaran air dari jahe yang berada pada rak atas. Penjenuhan atmosfer tidak dapat dihindari sebab aliran udara yang berasal dari plenum yang semula memiliki kecepatan rata-rata sekitar 3.9 ms mengalami penurunan kecepatan yang sangat drastis akibat aliran udara pengering membentur rak dasar sebelum akhirnya diarahkan menuju rak-rak pengering sehingga kecepatannya menjadi sekitar 0.4–0.8 ms dan tidak dapat membawa uap air dengan segera ke lingkungan. Gambar 25 hingga Gambar 28 juga memperlihatkan bahwa proses pengeringan jahe dengan menggunakan Sunbeam food dehydrator membutuhkan waktu pengeringan rata-rata sekitar 6 jam dengan kadar air akhir yang diperoleh adalah sekitar 8–10 basis basah.

4. Laju pengeringan terhadap kadar air

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber Officinalle Var Rubra) Dengan Metode Pengolahan Yang Berbeda Terhadap Bobot Karkas Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria Tenella

4 75 54

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber officinale var rubra) dengan Metode Pengolahan Berbeda terhadap Performans Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria tenella

3 84 57

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officunale Rosc.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri

15 125 67

Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)Dan Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan

17 119 74

Uji Performansi Pengering Tipe Rak pada Pengeringan Jahe dan Kunyit serta Pengaruh Perlakuan Bahan terhadap Mutu yang dihasilkan

0 8 172

Pengaruh Penambahan Kultur Bakteri dan Lama Fermentasi terhadap Mutu Pikel Jahe (Zingiber officinale Rosc.)

0 4 146

PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP MUTU MANISAN KERING JAHE (ZINGIBER OFFICINALE ROSC.) DAN KANDUNGAN ANTIOKSIDANNYA

0 1 8