42
Untuk setiap perlakuan terlihat bahwa setelah terjadi laju pengeringan konstan, kemudian dilanjutkan oleh laju pengeringan menurun. Pada laju pengeringan menurun terjadi proses
pemindahan kandungan air dari dalam jahe ke permukaan jahe dan perpindahan uap air dari permukaan jahe ke udara sekeliling. Pada penelitian pengeringan ini diketahui bahwa laju
pengeringan menurun ini terjadi saat jahe telah mencapai kadar air sekitar 200 bk. Selain itu, diketahui bahwa perlakuan awal yang diberikan pada jahe yang dikeringkan memberikan hasil
yang relatif serupa terhadap laju pengeringan jahe.
5. Laju pengeringan terhadap waktu
Penguapan kandungan air dari dari jahe akan meningkat dengan pesat pada awal proses pengeringan sebelum akhirnya terjadi laju pengeringan konstan dan akhirnya terjadi laju
pengeringan menurun pada akhir proses pengeringan. Grafik hubungan antara laju pengeringan terhadap waktu tersaji pada Gambar 33 sampai Gambar 36.
Pada pengeringan jahe ini, laju pengeringan berlangsung secara kapiler sehingga kebanyakan air yang diuapkan adalah yang berasal dari bagian dalam jaringan bahan. Di awal
proses pengeringan, laju pengeringan terjadi begitu cepat karena massa air yang diuapkan adalah air permukaan bahan. Semakin lama laju pengeringan akan semakin menurun karena air yang
diuapkan dari bagian dalam jaringan bahan memerlukan waktu dan energi yang lebih besar bila dibandingkan dengan waktu dan energi penguapan dari air permukaan. Dengan demikian, laju
pengeringan jahe yang terjadi sangat cepat di awal proses pengeringan, seiring dengan laju penurunan kadar air maka laju pengeringan semakin lama akan semakin melambat.
Gambar 33. Grafik hubungan laju pengeringan dengan waktu pada pengeringan jahe tanpa pencelupan larutan kapur CaOH
2
2 4
6 8
10 12
30 60
90 120
150 180
210 240
270 300
330 360
L a
ju p
e n
g e
r in
g a
n b
k m
e n
it
Waktu menit
Rak 1 Rak 2
Rak 3 Rak 4
Rak 5
43
Gambar 34. Grafik hubungan laju pengeringan dengan waktu pada pengeringan jahe dengan pencelupan larutan kapur CaOH
2
2
Gambar 35. Grafik hubungan laju pengeringan dengan waktu pada pengeringan jahe dengan pencelupan larutan kapur CaOH
2
4
2 4
6 8
10 12
30 60
90 120
150 180
210 240
270 300
330 360
L a
ju p
e n
g e
r in
g a
n b
k m
e n
it
Waktu menit
Rak 1 Rak 2
Rak 3 Rak 4
Rak 5
2 4
6 8
10 12
30 60
90 120
150 180
210 240
270 300
330 360
L a
ju p
e n
g e
r in
g a
n b
k m
e n
it
Waktu menit
Rak 1 Rak 2
Rak 3 Rak 4
Rak 5
44
Gambar 36. Grafik hubungan laju pengeringan dengan waktu pada pengeringan jahe dengan pencelupan larutan kapur CaOH
2
6 Pada penelitian ini terlihat bahwa waktu penguapan air permukaan jahe pada setiap rak
tidak seragam. Rak 5 dan rak 4 memiliki karakteristik pengeringan yang hampir serupa, dimana pada 30 menit pertama terjadi laju penguapan yang paling tinggi bila dibandingkan dengan rak-rak
diatasnya. Hal itu disebabkan suhu udara pengering yang diterima oleh kedua rak tersebut lebih tinggi sehingga jumlah kandungan air yang diuapkan menjadi semakin besar.
Pada rak 5, penguapan air permukaan terjadi hingga menit ke 120–150 sedangkan pada rak 4 penguapan air permukaan terjadi hingga menit ke 180–210. Pada rak 3 penguapan terjadi hingga
menit ke 210–240, dan pada rak 2 serta rak 1 secara berturut-turut penguapan terjadi hingga menit ke 240–300 dan menit ke 300–330. Setelah itu pada setiap rak laju pengeringan semakin melandai
hingga tercapai kadar air yang diinginkan. Maka dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan batas akhir waktu pengeringan sekitar 30 menit pada setiap rak dari susunan yang paling bawah hingga
ke atas. Waktu pengeringan jahe dengan menggunakan alat pengering ini juga relatif lebih cepat
bila dibandingkan dengan pengeringan menggunakan alat pengering lain, dimana alat pengering ini hanya membutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk pengeringan irisan jahe setebal ± 4 mm dan
ketebalan tumpukan sebesar 1 lapis. Sementara untuk penelitian mengenai pengeringan jahe yang telah dilakukan sebelumnya oleh Hanapie 1988, Sinaga 1988, Rokhani 1989 serta Rochman
1996 dengan ketebalan irisan dan ketebalan tumpukan yang hampir sama membutuhkan waktu kurang lebih 12–22 jam. Hal ini disebabkan kapasitas ruang dari alat pengering pada penelitian ini
jauh lebih kecil bila dibandingkan alat pengering yang digunakan pada penelitian sebelumnya, sehingga dengan besar suhu udara pengering dari plenum yang sama, penguapan kandungan air
dari jahe akan berlangsung lebih cepat.
6. Efisiensi pengeringan