39
Gambar 28. Grafik penurunan kadar air pada proses pengeringan jahe dengan pencelupan ke dalam larutan kapur CaOH
2
6 Jahe yang berada pada rak 4 untuk setiap perlakuan secara umum telah mencapai kadar air
yang diinginkan di menit 240 hingga menit 270. Pola penurunan kadar air dari jahe yang ada pada rak 4 diawali dengan penurunan kadar air tahap awal dari menit ke 0 hingga menit ke 90. Pada
menit ke 90 sampai menit ke 210 penurunan kadar air secara signifikan mulai terlihat. Sedangkan dari menit ke 210 hingga menit ke 270 penurunan kadar air kembali melandai.
Pola penurunan kadar air jahe yang terjadi pada rak 4 dan 5 hampir secara serupa juga terjadi pada rak 3 hingga rak 1 dengan waktu penurunan kadar air yang semakin lambat.
Penurunan kadar air yang semakin rendah dengan waktu yang semakin lambat tersebut disebabkan oleh uap air bahan yang dikeluarkan dari jahe yang berada di rak bawah menjenuhkan atmosfer
pada permukaan bahan yang berada di rak atas, sehingga memperlambat proses pengeluaran air dari jahe yang berada pada rak atas. Penjenuhan atmosfer tidak dapat dihindari sebab aliran udara
yang berasal dari plenum yang semula memiliki kecepatan rata-rata sekitar 3.9 ms mengalami penurunan kecepatan yang sangat drastis akibat aliran udara pengering membentur rak dasar
sebelum akhirnya diarahkan menuju rak-rak pengering sehingga kecepatannya menjadi sekitar 0.4–0.8 ms dan tidak dapat membawa uap air dengan segera ke lingkungan. Gambar 25 hingga
Gambar 28 juga memperlihatkan bahwa proses pengeringan jahe dengan menggunakan Sunbeam food dehydrator membutuhkan waktu pengeringan rata-rata sekitar 6 jam dengan kadar air akhir
yang diperoleh adalah sekitar 8–10 basis basah.
4. Laju pengeringan terhadap kadar air
Hubungan antara penurunan kadar air terhadap laju pengeringan jahe diperlihatkan dalam bentuk grafik pada Gambar 29 sampai dengan Gambar 32. Dari grafik tersebut terlihat bahwa
kadar air yang semakin menurun juga menyebabkan penurunan pada laju pengeringan. Laju pengeringan jahe untuk setiap rak tidak sama besar. Pada rak 4 dan rak 5 untuk setiap perlakuan
pengeringan terlihat bahwa penurunan kadar air dari jahe diawali dengan laju pengeringan yang paling tinggi bila dibandingkan dengan rak 3 sampai rak 1, yaitu sebesar 10–11 bkmenit dan
tidak terdapat laju pengeringan yang konstan. Hal ini disebabkan tingginya suhu udara pengering pada rak 4 dan rak 5 sehingga kandungan air dari jahe dapat diuapkan dengan cepat serta laju
pengeringan konstan hanya terjadi pada waktu yang relatif singkat dan sulit diamati.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
30 60
90 120
150 180
210 240
270 300
330 360
K a
d a
r a
ir b
b
Waktu menit
Rak 1 Rak 2
Rak 3 Rak 4
Rak 5
40
Pada rak 3 dan rak 2 untuk setiap perlakuan pencelupan terlihat bahwa laju pengeringan konstan terjadi pada kadar air 800–300 bk dengan laju pengeringan sebesar 4–5 bkmenit.
Terlihat pula adanya fluktuasi laju pengeringan pada awal proses pengeringan jahe dengan fluktuasi terbesar terjadi pada kadar pencelupan larutan kapur 2 yaitu sebesar 3–4 bkmenit.
Hal tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh pengaruh penguapan air bahan dari rak-rak yang berada di bawahnya serta pengaruh sifat fisik dari jahe yang dikeringkan.
Gambar 29. Grafik hubungan laju pengeringan dengan kadar air pada pengeringan jahe tanpa pencelupan larutan kapur CaOH
2
Gambar 30. Grafik hubungan laju pengeringan dengan kadar air pada pengeringan jahe dengan pencelupan larutan kapur CaOH
2
2
2 4
6 8
10 12
200 400
600 800
1000 1200
L a
ju p
e n
g e
r in
g a
n b
k m
e n
it
Kadar air bk
Rak 1 Rak 2
Rak 3 Rak 4
Rak 5
2 4
6 8
10 12
200 400
600 800
1000 1200
L a
ju p
e n
g e
r in
g a
n b
k m
e n
it
Kadar air bk
Rak 1 Rak 2
Rak 3 Rak 4
Rak 5
41
Gambar 31. Grafik hubungan laju pengeringan dengan kadar air pada pengeringan jahe dengan pencelupan larutan kapur CaOH
2
4
Gambar 32. Grafik hubungan laju pengeringan dengan kadar air pada pengeringan jahe dengan pencelupan larutan kapur CaOH
2
6 Laju pengeringan pada rak 1 untuk setiap perlakuan menunjukkan hasil yang relatif serupa,
dimana laju pengeringan konstan didapat antara kadar air 900–300 bk dengan laju pengeringan antara 3–4 bkmenit. Laju pengeringan yang cukup konstan sejak awal proses pengeringan pada
rak 1 disebabkan oleh suhu udara pengering yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan rak-rak yang berada di bawahnya. Penjenuhan atmosfer yang terakumulasi pada rak 1 juga mengakibatkan
laju pengeringan menjadi lebih rendah.
2 4
6 8
10 12
200 400
600 800
1000 1200
1400
L a
ju p
e n
g e
r in
g a
n b
k m
e n
it
Kadar air bk
Rak 1 Rak 2
Rak 3 Rak 4
Rak 5
2 4
6 8
10 12
200 400
600 800
1000 1200
L a
ju p
e n
g e
r in
g a
n b
k m
e n
it
Kadar air bk
Rak 1 Rak 2
Rak 3 Rak 4
Rak 5
42
Untuk setiap perlakuan terlihat bahwa setelah terjadi laju pengeringan konstan, kemudian dilanjutkan oleh laju pengeringan menurun. Pada laju pengeringan menurun terjadi proses
pemindahan kandungan air dari dalam jahe ke permukaan jahe dan perpindahan uap air dari permukaan jahe ke udara sekeliling. Pada penelitian pengeringan ini diketahui bahwa laju
pengeringan menurun ini terjadi saat jahe telah mencapai kadar air sekitar 200 bk. Selain itu, diketahui bahwa perlakuan awal yang diberikan pada jahe yang dikeringkan memberikan hasil
yang relatif serupa terhadap laju pengeringan jahe.
5. Laju pengeringan terhadap waktu