Validasi model simulasi TAHAPAN PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PERFORMANSI ALAT PENGERING

Pengujian performansi alat pengering ini dilakukan pada ketebalan irisan sebesar ±4 mm dengan tebal hamparan satu lapis. Pengujian dilakukan masing-masing sebanyak tiga kali ulangan untuk setiap perlakuan, yaitu tanpa pencelupan ke dalam larutan kapur, pencelupan ke dalam larutan kapur 2, pencelupan ke dalam larutan kapur 4, dan pencelupan ke dalam larutan kapur 6. Beberapa parameter yang akan dibahas pada pengujian performansi alat pengering ini diantaranya meliputi kapasitas alat, laju pengeringan bahan, laju penurunan kadar air bahan, sebaran suhu udara pada setiap rak selama proses pengeringan, konsumsi energi pengeringan, efisiensi pengeringan serta mutu jahe kering yang dihasilkan.Performansi alat pengering berdasarkan hasil pengujian disajikan pada Tabel 11. Pengeringan jahe dilakukan hanya pada satu setting level, yaitu setting level 3 dengan suhu teoritis sebesar 75 o C. Pemilihan suhu pengeringan pada setting level 3 untuk mengeringkan irisan jahe didasarkan pada hasil penelitian pendahuluan yang menunjukkan bahwa jahe kering yang dihasilkan dari proses pengeringan pada setting level 2 dengan suhu teoritis sebesar 55 o C memiliki kadar minyak atsiri sebesar 2.20 ml100 gram, tidak jauh berbeda bila dibandingkan dengan kadar minyak atsiri dari jahe kering yang dihasilkan dari proses pengeringan pada setting level 3 yaitu sebesar 2.50 ml100 gram, sehingga diketahui bahwa perlakuan suhu yang berbeda pada proses pengeringan tidak memberikan pengaruh terhadap kadar minyak atsiri yang dihasilkan. Sehingga untuk penelitian lanjutan dilakukan proses pengeringan pada setting level 3 dengan pertimbangan untuk mempersingkat waktu pengeringan. Tabel 11. Performansi alat pengering untuk pengeringan irisan jahe No. Keterangan Perlakuan Pencelupan Kontrol CaOH 2 2 CaOH 2 4 CaOH 2 6 1 Berat awal bahan gram 808.31 848.09 915.67 918.83 2 Kadar air awal bb 92.09 91.05 91.72 90.97 3 Kadar air akhir bb 9.15 10.90 10.08 10.03 4 Lama pengeringan jam 6 6 6 6 5 Berat bahan akhir gram 69.86 73.40 87.87 86.12 6 Jumlah air yang diuapkan gram 737.90 762.90 831.40 826.60 7 Laju pengeringan bkjam 192.35 167.51 182.75 166.05 8 Suhu udara lingkungan ºC 24.5 25 26 25 9 Kelembaban udara lingkungan 73.48 70.29 70.91 66.88 10 Suhu udara plenum ºC 69.60 70.10 69.70 70.30 11 Konsumsi energi kJkg 9,952.56 9,626.43 8,833.29 8,884.58 13 Efisiensi pengeringan total 23.46 24.24 26.43 26.25 34

1. Kapasitas alat

Kapasitas dari alat pengering untuk mengeringkan irisan jahe tergantung pada ketebalan irisan, ketebalan hamparan, serta diameter irisan rimpang dari jahe yang akan dikeringkan. Karena merupakan alat pengering skala rumah tangga dengan dimensi yang cukup kecil, kapasitas maksimal alat pengering ini untuk mengeringkan jahe pada ketebalan irisan ± 4 mm dan pada ketebalan hamparan satu lapis juga tergolong sangat kecil, yaitu hanya sebesar 1 kg untuk setiap kali proses. Apabila diasumsikan bahwa dalam satu tahun terdapat 240 hari kerja 20 hari tiap bulan dan dalam satu hari dilakukan dua kali proses, maka alat pengering ini hanya mampu mengeringkan rimpang jahe sebesar 480 kg dalam setahun. Apabila mengacu pada data terbaru dari Badan Pusat Statistik BPS bahwa produktivitas jahe Indonesia pada tahun 2010 adalah sebesar 18 ton per hektar, maka dapat dikeringkan jahe dengan luasan daerah pertanaman sebesar 0.026 ha atau 267 m 2 .

2. Sebaran suhu dalam rak pengering

Suhu udara di dalam ruang pengering merupakan suhu udara lingkungan yang digunakan sebagai udara untuk mengeringkan bahan. Suhu udara di dalam ruang pengering diperoleh dengan cara memanaskan udara dengan menggunakan elemen pemanas dan digunakan sebagai udara pengering dengan menggunakan bantuan dari fan curve tipe axial. Sebaran suhu udara pada tiap rak selama proses pengeringan pada setiap perlakuan dapat dilihat pada Gambar 21 sampai Gambar 24. Dari Gambar 21 sampai dengan Gambar 24 terlihat bahwa sebaran suhu udara pada plenum serta pada rak pengering hampir selalu meningkat setiap waktu dengan fluktuasi yang relatif seragam. Peningkatan suhu udara pengering yang cukup signifikan terlihat pada 30 menit pertama untuk pengeringan pada setiap perlakuan, dimana suhu udara di dalam rak pada awal proses pengeringan yaitu sebesar 25–28 o C meningkat pesat hingga menjadi 35–60 o C, sedangkan untuk jam-jam berikutnya suhu udara umumnya bergerak meningkat secara perlahan dengan laju peningkatan suhu yang relatif konstan. Gambar 21. Grafik sebaran suhu udara pengering pada proses pengeringan jahe tanpa pencelupan ke dalam larutan kapur CaOH 2 10 20 30 40 50 60 70 80 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 S u h u ºC Waktu menit Plenum Rak dasar Rak 5 Rak 4 Rak 3 Rak 2 Rak 1

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber Officinalle Var Rubra) Dengan Metode Pengolahan Yang Berbeda Terhadap Bobot Karkas Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria Tenella

4 75 54

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber officinale var rubra) dengan Metode Pengolahan Berbeda terhadap Performans Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria tenella

3 84 57

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officunale Rosc.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri

15 125 67

Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)Dan Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan

17 119 74

Uji Performansi Pengering Tipe Rak pada Pengeringan Jahe dan Kunyit serta Pengaruh Perlakuan Bahan terhadap Mutu yang dihasilkan

0 8 172

Pengaruh Penambahan Kultur Bakteri dan Lama Fermentasi terhadap Mutu Pikel Jahe (Zingiber officinale Rosc.)

0 4 146

PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP MUTU MANISAN KERING JAHE (ZINGIBER OFFICINALE ROSC.) DAN KANDUNGAN ANTIOKSIDANNYA

0 1 8