LATAR BELAKANG Uji Performansi Alat Pengering Tipe Rak dan Pengaruh Perlakuan Awal terhadap Mutu Jahe Kering (Zingiber officinale Rosc.)

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Jahe Zingiber officinale Rosc. merupakan jenis tanaman rempah dan obat yang telah dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia umumnya telah mengenal dan memanfaatkan jahe dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan minuman penghangat, bumbu dapur, pemberi cita rasa, bahan baku obat tradisional bahkan pestisida alami. Jahe merupakan salah satu jenis tanaman yang berasal dari genus Zingiber yang memiliki banyak manfaat serta bernilai ekonomis tinggi dan diperdagangkan secara luas di dunia. Walaupun tidak terlalu mencolok, penggunaan komoditas jahe berkembang dari waktu ke waktu, baik jumlah, jenis, kegunaan maupun nilai ekonominya. Menurut data Badan Pusat Statistik BPS, produksi jahe menduduki peringkat pertama perkembangan produksi tanaman obat di Indonesia, seperti yang tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Produksi tanaman obat di Indonesia Komoditas kg 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Jahe 125,827,413 177,137,949 178,502,542 154,963,886 122,181,084 107,734,608 Lengkuas 36,292,530 44,369,523 41,619,147 50,092,846 59,332,313 58,961,844 Kencur 35,478,405 47,081,020 48,366,947 38,531,160 43,635,311 29,638,127 Kunyit 82,107,401 112,897,776 117,463,680 111,258,884 124,047,450 107,375,347 Lempuyang 8,896,585 5,773,432 6,308,391 7,621,045 8,804,375 8,520,161 Temulawak 22,582,041 21,359,086 40,800,834 23,740,105 36,826,340 26,671,149 Temuireng 7,724,957 5,607,046 8,186,185 8,817,235 7,584,022 7,140,926 Sumber: Badan Pusat Statistik 2011 Pengeringan merupakan metode pengawetan produk yang bertujuan untuk mengurangi kandungan air di dalam bahan sampai pada tingkat tertentu dimana kerusakan akibat reaksi kimia dan bakteri pembusuk dapat diminimalisir. Kadar air dari dari jahe pada saat panen berkisar 85–91 basis basah, angka ini cukup tinggi sehingga komoditas ini mudah rusak bila tidak segera diolah atau dikeringkan. Pada umumnya petani maupun pedagang pengumpul melakukan pengeringan dengan cara tradisional, dimana proses pengeringannya masih dilakukan dengan cara penjemuran. Cara pengeringan dengan menggunakan metode penjemuran memiliki beberapa kelemahan dibandingkan pengeringan dengan menggunakan alat pengering, diantaranya adalah memerlukan areal penjemuran yang luas, waktu pengeringan bergantung pada keadaan cuaca dan intensitas penyinaran, kadar air akhir jahe hasil pengeringan dengan menggunakan metode penjemuran umumnya tidak seragam dan masih terdapat jahe yang memiliki kadar air yang cukup tinggi sehingga sangat rentan terkena serangan jamur ketika disimpan, memerlukan waktu pengeringan lebih lama, memperbesar kemungkinan pencemaran oleh kotoran dan mikroorganisme akibat gangguan hewan atau ternak sekitar sehingga jahe akan terlihat kotor dan kusam, serta kadar oleoresin yang dihasilkan dari jahe kering dengan menggunakan metode penjemuran lebih rendah bila dibandingkan dengan jahe kering yang dihasilkan dengan menggunakan alat pengering Paimin dan Murhananto 2007. Oleh karena itu diperlukan suatu pengeringan buatan artificial drying untuk mengeringkan rimpang jahe sehingga dapat menghasilkan produk dengan mutu yang lebih baik serta dapat mempersingkat waktu pengeringan. 2 Alat pengering yang akan digunakan untuk mengeringkan jahe pada penelitian ini adalah Sunbeam Food Dehydrator tipe DT5600. Alat pengering ini memanfaatkan sirkulasi aliran udara panas yang disirkulasikan oleh fan yang berada pada bagian atas dari alat pengering dengan menggunakan energi listrik. Sunbeam Food Dehydrator tipe DT5600 merupakan alat pengering yang ada di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian TPPHP, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian. Karena belum adanya data mengenai performansi dari alat pengering tersebut untuk pengeringan jahe, maka diperlukan suatu pengujian performansi, dimana komoditas yang akan dikeringkan adalah jahe dalam bentuk jahe irisan. Pengujian performansi dari alat pengering Sunbeam Food Dehydrator tipe DT5600 untuk mengeringkan rimpang jahe irisan dilakukan untuk mengetahui performansi dari alat pengering ini dalam proses pengeringan jahe serta untuk mengetahui kualitas jahe kering yang dihasilkan dari alat pengering tersebut, dengan terlebih dahulu memberikan perlakuan terhadap irisan jahe yang akan dikeringkan, yaitu perlakuan pencelupan ke dalam larutan kapur dengan konsentrasi sebesar 2, 4, dan 6, selain itu sebagai kontrol dilakukan pula proses pengeringan tanpa perlakuan awal pencelupan ke dalam larutan kapur. Salah satu parameter pengeringan yang mempengaruhi mutu dari jahe kering yang dihasilkan oleh suatu alat pengering adalah pola sebaran suhu pengeringan yang merata di dalam alat pengering. Oleh karena itu perlu dipelajari juga pola sebaran suhu pengeringan yang ada di dalam alat tersebut dengan menggunakan metode Computational Fluid Dynamics CFD.

B. TUJUAN

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber Officinalle Var Rubra) Dengan Metode Pengolahan Yang Berbeda Terhadap Bobot Karkas Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria Tenella

4 75 54

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber officinale var rubra) dengan Metode Pengolahan Berbeda terhadap Performans Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria tenella

3 84 57

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officunale Rosc.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri

15 125 67

Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)Dan Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan

17 119 74

Uji Performansi Pengering Tipe Rak pada Pengeringan Jahe dan Kunyit serta Pengaruh Perlakuan Bahan terhadap Mutu yang dihasilkan

0 8 172

Pengaruh Penambahan Kultur Bakteri dan Lama Fermentasi terhadap Mutu Pikel Jahe (Zingiber officinale Rosc.)

0 4 146

PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGERINGAN TERHADAP MUTU MANISAN KERING JAHE (ZINGIBER OFFICINALE ROSC.) DAN KANDUNGAN ANTIOKSIDANNYA

0 1 8