Hasil Belajar dan Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

usaha itu. Akan tetapi, banyak sekali hal-hal yang menghalangi untuk terciptanya kondisi yang sangat diinginkan oleh setiap orang.  Motivasi, adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.  Kemampuan kognitif, merupakan kemampuan yang selalu dituntut kepada anak didik untuk dikuasai. Karena penguasaan kemampuan pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan.

2. Hasil Belajar Sebagai Objek Penilaian

Penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang ditetapkan itu tercapai atau tidak. Dengan kata lain, penilaian berfungsi sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. 7 Sistem pendidikan nasional merumuskan tujuan pendidikan, baik tujuan kulikuler maupun tujuan instruksional. Hasil belajar yang secara garis besar terbagi menjadi tiga ranah, yaitu 8 : a. Ranah kongnitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. b. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. c. Ranah psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kempuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni 7 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 22 8 Ibid a gerakan reflex, b keterampilan gerakan dasar, c kemampuan perseptual, d keharmonisan atau ketepatan, e gerakan keterampilan kompleks, f gerakan ekspresif dan interpretatif. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kempuan siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.

3. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian, Karakteristik dan Prinsip Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif cooperative learning merupakan bentuk pembelajaran dengan cara belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotannya terdiri dari empat sampai 6 orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. 9 Pembelajaran kooperatif dilaksanakan melalui sharing proses antara peserta belajar, sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama diantara peserta belajar itu sendiri. 10 Dalam pembelajaran ini akan tercipta sebuah interaksi yang lebih luas, yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru. Miftahul Huda 11 menyatakan: pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial diantara kelompok-kelompok pembelajar yang ada didalamnya, setiap pembelajaran bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain. Cooperative learning menurut merupakan model pembelajaran yang sistematis dengan mengelompokkan siswa untuk tujuan 9 Rusman, Model-Model Pembelajaran Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, h. 202 10 Ibid., h. 203 11 Miftahul Huda, Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011, h. 29 menciptakan pendekatan pembelajaran yang efektif yang mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademis. 12 Pembelajaran kooperatif adalah cara belajar yang menggunakan kelompok kecil sehingga siswa bekerja dan belajar satu sama lain. Untuk mencapai tujuan kelompok didalam belajar kooperatif siswa berdiskusi dan saling membantu serta mengajak satu sama lain untuk memahami isi materi pelajaran. 13 Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan bekerjasama dalam tugas akademik untuk mencapai tujuan bersama. 14 Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam suatu kelompok kecil untuk saling berinteraksi. 15 Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengelompokkan siswa menjadi kelompok-kelompok kecil untuk saling bekerja sama dalam mencapai pemahaman dalam suatu pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran kooperatif bergantung pada efektivitas kelompok-kelompok siswa tersebut. Dalam pembelajaran ini, guru diharapkan mampu membentuk kelompok-kelompok kooperatif dengan berhati-hati agar semua anggotanya dapat bekerja bersama-sama untuk memaksimalkan pembelajarannya sendiri dan pembelajaran teman-teman satu kelompoknya. 12 Zulfiani, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 130 13 Ibid. 14 Ritawati Mahyuddin, Penggunaan Pendekatan Kooperatif Model Cooperative Integrated Reading And Composition CIRC Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Ringkasan Mahasiswa PGSD FIP UNP, Edukasi, 2013, h. 76 15 Rusman. Loc. Cit Belajar secara kooperatif dalam kelompok kecil membantu siswa dan anggota dalam tim untuk menyelesaikan tugas secara bersama-sama. Secara umum pembelajaran kooperatif terdiri dari lima karakteristik, yaitu: 16 a Siswa belajar bersama pada tugas-tugas umum atau aktivitas untuk menyelesaikan tugas atau aktivitas pembelajaran. b Siswa saling bergantung secara positif. Aktivitas diatur sehingga siswa membutuhkan siswa lain untuk mencapai hasil bersama. Pembelajaran yang paling baik ditangani jika melalui kerja kelompok. c Siswa belajar bersama dalam kelompok kecil yang terdiri dari 2 sampai 5 orang siswa. d Siswa menggunakan prilaku kooperatif, pro-sosial e Setiap siswa secara mandiri bertanggungjawab untuk pekerjaan mereka. Tidak semua kerja kelompok bisa dianggap Cooperative Learning. 17 Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur atau prinsip model pembelajaran kooperatif harus diterapkan, yaitu: a Prinsip ketergantungan positif Positive Interdependence, yaitu keberhasilan suatu penyelesaian tugas sangat bergantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota kelompoknya, keberhasilan tugas kelompok akan ditentukan oleh masing-masing anggota. b Tanggungjawab perseorangan Individual Accountability, yaitu keberhasilan kelompok tergantung anggota kelompoknya, maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. c Interaksi tatap muka Face To Face Promotion Interaction, yaitu memberikan ruang dan kesempatan luas kepada setiap anggota untuk 16 Zulfiani, op. cit., h. 131 17 Retno Dwi Suyanti, Strategi Pembelajaran Kimia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010, h. 101

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi

1 20 162

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Pengaruh startegi peta konsep (concept mapping) terhadap hasil belajar fisika siswa: studi quasi eksperimen di MTs Al-Mukhsin Cibinong

1 8 88

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui penerapan Metode Jigsaw Pada Pelajaran PKN Materi Perundang-undangan Tingkat Dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03

0 5 128

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TEKNIK MERINGKAS MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN KELAS XI IPA DI KABUPATEN ACEH TAMIANG.

0 1 16

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 SEI BINGAI LANGKAT.

0 1 23

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TEKNIK MERINGKAS CATATAN MENGGUNAKAN MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KECAKAPAN SOSIAL MAHASISWA.

0 0 28

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP (CONCEPT MAP) PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP (CONCEPT MAP) DENGAN MEDIA VISUAL POKOK MATERI EKOSISTEM PADA SISWA

0 0 14

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW

0 0 7