Hasil Belajar Sebagai Objek Penilaian
Belajar secara kooperatif dalam kelompok kecil membantu siswa dan anggota dalam tim untuk menyelesaikan tugas secara bersama-sama.
Secara umum pembelajaran kooperatif terdiri dari lima karakteristik, yaitu:
16
a Siswa belajar bersama pada tugas-tugas umum atau aktivitas untuk
menyelesaikan tugas atau aktivitas pembelajaran. b
Siswa saling bergantung secara positif. Aktivitas diatur sehingga siswa membutuhkan siswa lain untuk mencapai hasil bersama.
Pembelajaran yang paling baik ditangani jika melalui kerja kelompok. c
Siswa belajar bersama dalam kelompok kecil yang terdiri dari 2 sampai 5 orang siswa.
d Siswa menggunakan prilaku kooperatif, pro-sosial
e Setiap siswa secara mandiri bertanggungjawab untuk pekerjaan
mereka. Tidak semua kerja kelompok bisa dianggap Cooperative
Learning.
17
Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur atau prinsip model pembelajaran kooperatif harus diterapkan, yaitu:
a Prinsip ketergantungan positif Positive Interdependence, yaitu
keberhasilan suatu penyelesaian tugas sangat bergantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota kelompoknya, keberhasilan
tugas kelompok akan ditentukan oleh masing-masing anggota. b
Tanggungjawab perseorangan Individual Accountability, yaitu keberhasilan kelompok tergantung anggota kelompoknya, maka setiap
anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya.
c Interaksi tatap muka Face To Face Promotion Interaction, yaitu
memberikan ruang dan kesempatan luas kepada setiap anggota untuk
16
Zulfiani, op. cit., h. 131
17
Retno Dwi Suyanti, Strategi Pembelajaran Kimia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010, h. 101
bertatap muka
saling memberikan
informasi dan
saling membelajarkan.
d Partisipasi dan komunikasi antar anggota Participation
Communication, yaitu pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi.
e Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwal waktu khusus bagi
kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama siswa agar selanjutnya dapat bekerjasama dengan lebih
efektif. Pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya mempelajari materi
pembelajaran. Siswa juga harus mempelajari keterampilan interpersonal agar dapat bekerja sama secara produktif. Lundgren membagi
keterampilan kooperatif kooperatif menjadi tiga tingkatan, yaitu
18
: a
Keterampilan kooperatif tingkat awal, meliputi berbagai tugas, mendorong partisipasi dan mengundang orang lain untuk berbicara.
b Keterampilan kooperatif tingkat menengah, meliputi mendengarkan
dengan aktif, bertanya, membuat ringkasan dan menerima tanggung jawab.
c Keterampilan kooperatif tingkat mahir, meliputi mengelaborasi,
memeriksa ketepatan dan menetapkan tujuan. Keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan hubungan
kerja dan tugas. Peran kerja dapat dibangun dengan mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok sedangkan peranan tugas dilakukan
dengan membagi tugas antar kelompok selama kegiatan. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidaklah berjalan dengan
mulus meskipun rencana telah dirancang sedemikian rupa.
18
Zulfiani,Op.cit, h. 133