C. Kerangka Berpikir
Pelajaran biologi berhubungan dengan memahami alam semesta secara sistematis, dalam pembelajaran biologi siswa diharapkan mampu menguasai
fakta-fakta, konsep-konsep maupun prinsip-prinsip dan proses penemuan. Sehingga dalam mengembangkan pembelajaran biologi dikelas hendaknya
ada keterlibatan aktif siswa dalam pembelajara, untuk menemukan sendiri pengetahuan melalui interaksinya dalam lingkungan.
Sehingga untuk hal itu dalam proses pembelajaran seorang guru harus dapat mengembangkan berbagai kemampuan siswa. Seperti dengan
menerapkan proses belajar bersama dengan teman sebaya dan guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing.
Dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kooperatif Cooperative Learning dalam proses pembelajaran di kelas, siswa diberi kesempatan
bersama dengan teman-teman sekelompoknya untuk saling belajar secara berkelanjutan. Siswa dibiasakan saling bekerjasama dalam proses belajar.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa lebih diberi kesempatan untuk bekerja sama, untuk saling berpikir kemudian dibahas
bersama, siswa juga diberi kesempatan untuk saling mengajarkan kepada teman lain dalam kelompoknya, saling mentransfer ilmu pengetahuannya.
Dalam model ini, menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, ataupun berbicara. Model ini bisa pula digunakan dalam
beberapa mata pelajaran, seperti ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan social, matematika, agama, dan bahasa. Model ini cocok untuk semua
kelastingkatan. Berikut kelebihan-kelebihan model jigsaw: 1.
meningkatkan hasil belajar 2.
meningkatkan daya ingat 3.
dapat digunakan untuk mencapai taraf penalaran tingkat tinggi 4.
mendorong tumbuhnya motivasi 5.
meningkatkan hubungan antarmanusia yang heterogen 6.
meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah 7.
meningkatkan sikap positif terhadap guru
8. meningkatkan harga diri anak
9. meningkatkan perilaku penyesuaian social yang positif, dan
10. meningkatkan keterampilan hidup bergotong royong.
Dengan menggunakan strategi peta konsep siswa dapat memperjelas suatu
bacaan, sehingga
siswa mampu
untuk menjelaskan
dan menghubungkan konsep satu dengan konsep lain dalam satu konsep. Dengan
peta konsep guru dapat mengetahui cara belajar siswa, mengungkapkan miskonsepsi yang terjadi dari dikaitkannya dua konsep atau lebih yang
membentuk proporsisi yang salah, dan dapat digunakan sebagai alat evaluasi hasil belajar.
Gambar 2.9. Alur Kerangka berpikir
Konsep, prinsip, dan proses penemuan
Pembelajaran koopertif tipe jigsaw menggunakan strategi
peta konsep Concept Map
Siswa aktif menerima pembelajaran melalui interaksi teman sebaya dan
terpusaat kepada konsep
Hasil belajar biologi siswa Masalah
Pelajaran biologi
- Rendahnya hasil belajar
siswa -
Penerpan model yang kurang bervariasi
- Kurangnya partisipasi siswa
dalam belajar biologi
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah “penerapan model kooperatif tipe
JIGSAW menggunakan strategi peta konsep berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa”
40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 22 Setiabudi Pamulang yang berada di jalan Surya Kencana No 29, Pamulang Barat,
Pamulang, Tangerang selatan. Waktu penelitiannya dilaksanakan pada semester Genap tahun ajaran 20132014.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen semu quasi-experiment research. Metode ini mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
1
Desain dalam penelitian ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan
dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran model kooperatif tipe jigsaw dengan menggunakan strategi peta konsep. Kelompok kedua adalah
kelompok kontrol atau kelompok pembanding yang akan diberikan perlakuan dalam pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe jigsaw.
Desain penelitiannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelompok Pre-test
Perlakuan variabel bebas
Post-test
Eksperimen Y
1
X
1
Y
2
Kontrol Y
1
X
2
Y
2
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD Bandung: Alfabeta, 2010, h. 114.