tumbuhan adalah kelompok tiga dengan nilai skor total 54 sedangkan nilai terendah adalah kelompok satu dengan skor 38. Pada konsep organ tumbuhan
nilai peta konsep tertinggi adalah kelompok empat dengan skor jumlah total 44, sedangkan nilai terendah diperoleh oleh kelompok lima dengan skor
jumlah total 31. Pada konsep trasnportasi dan adaptasi tumbuhan nilai skor peta konsep tertinggi adalah kelompok satu dengan skor jumlah total 44,
sedangkan nilai skor terendah ada pada kelompok dua dengan skor jumlah total 27
14
.
Tahap selanjutnya adalah presentasi peta konsep yang dilakukan oleh perwakilan kelompok, hal ini sebagai alat evaluasi karena peta konsep
bertujuan untuk memperjelas pemahaman suatu bacaan, dengan cara meminta siswa untuk membaca peta konsep dan menjelaskan hubungan antara
konsep satu dengan konsep lain dalam satu konsep. Penelitian pada kelas kontrol diawali dengan memberikan pretest. Tahap
selanjutnya siswa berkelompok secara heterogen. Masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Siswa membaca topik yang telah diberikan oleh guru.
Guru memberikan lembar ahli pada masing-masing anggota kelompok. Siswa berkumpul dengan kelompok lain yang mendapatkan subtopik yang sama,
kemudian berdiskusi. Tahap selanjutnya siswa kembali ke kelompok asal untuk mendiskusikan kembali topik yang didapatkannya. Selanjutnya siswa
membuat rangkuman dan 3 kelompok terpilih secara acak maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil rangkuman yang telah dibuat.
Rangkuman yang dibuat siswa berupa rangkuman secara umum tentang konsep yang sedang dibahas, nilai rata-rata rangkuman pada konsep jaringan
tumbuhan adalah 57, pada organ tumbuhan siswa mendapatkan nilai rata-rata 52 dan pada konsep transportasi dan adaptasi tumbuhan mendapatkan nilai
rata-rata 75
15
. Nilai rata-rata peta konsep pada konsep jaringan tumbuhan adalah 63, pada konsep organ tumbuhan adalah 36 dan pada konsep
trasnportasi dan adaptasi tumbuhan adalah 83.
14
Lampiran 16 hal 166
15
Lampiran 17 hal 167
Uji hipotesis posttest kedua kelompok menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dengan menggunakan strategi peta konsep dengan menggunakan rangkuman biasa. Hasil belajar yang diajarkan dengan model kooperatif tipe
jigsaw dengan menggunakan strategi peta konsep lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar biologi siswa tanpa peta konsep. Hal ini dimungkinkan
karena dengan penggunaan model jigsaw siswa terlibat aktif dan efektif sedangkan penggunaan peta konsep dapat merangsang siswa terlibat secara
kreatif. Siswa secara aktif berdiskusi dan saling membantu anggota kelompok
dalam belajar sehingga siswa dapat mengkonstruk sendiri pemahaman mereka secara bersama-sama. Walaupun, masih terdapat siswa yang masih enggan
terlibat aktif dalam pembelajaran. Tetapi, saat pembuatan peta konsep masing- masing siswa ditugaskan untuk merancang peta konsepnya sesuai dengan
subkonsep yang didapatkan. Sehingga semua siswa terlibat aktif dan kreatif
dalam pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan strategi peta konsep ini dirancang untuk menyajikan pengalaman belajar berkelompok yang
menyenangkan, bertanggung jawab dan pembelajaran di kelas lebih terfokus dan terarah.
63
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Data hasil penelitian dan analisis data menunjukkan kesimpulan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan strategi peta
konsep Concept map dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep struktur dan fungsi tumbuhan. Hal ini dapat dilihat
dari rata-rata nilai posttest, kelas eksperimen sebesar 82,67 lebih besar dari kelas kontrol sebesar 75. Hal ini dibuktikan dengan diperoleh t
hitung
2,51 lebih besar dari t
tabel
pada taraf signifikan 5 1,6716. Pengaruh perlakuan juga terlihat dari rata-rata N-Gain untuk kelas eksperimen sebesar 0,78 dan
kelas kontrol sebesar 0,62.
B. Saran
Saran dalam penelitian ini, antara lain: 1.
Bagi pihak guru khususnya guru bidang studi hendaknya memperhatikan alokasi waktu yang tersedia dan menyesuaikan dengan jam pelajaran,
sehingga jam pelajaran tidak terpotong. 2.
Penelitian ini hanya berfokus pada hasil belajar saja, hendaknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai keterampilan pembuatan peta konsep
concept map siswa. 3.
Guru hendaknya mendampingi siswa dalam pembuatan peta konsep agar tidak menimbulkan miskonsepsi siswa terhadap hubungan antara konsep
satu dengan koonsep lainnya.
Lampiran 1 PROTOKOL WAWANCARA OBSERVASI
Tanggal, jam
wawancara Interviewi
interviewer tempat
Media yang digunakan
4 Februari 2014
Syifa Fauziah
Bapak Suswanto
guru biologi
Ruang guru SMP Muhammadiyah 22
pamulang Alat tulis
1. Kurikulum apakah yang digunakan ketika bapak mengajarkan konsep struktur
dan fungsi tumbuhan? Jawab: KTSP
2. Berapakah nilai KKM biologi kelas VIII di SMP Muhammadiyah 22 Stiabudi
Pamulang? Jawab: 75
3. Apakah konsep tentang struktur dan fungsi tumbuhan termasuk konsep yang
sulit? Jawab: konsep tentang struktur dan fungsi tumbuhan masuk kedalam
tingkatan sedang
4. Apakah benar pada konsep struktur dan fungsi tumbuhan mayoritas
mendapatkan nilai rendah? Jawab: sedikit siswa yang lulus KKM
5. Pada sub konsep yang manakah siswa biasanya mnedapatkan nilai rendah?
Jawab: biasanya pada sub konsep anatomi struktur dalam tumbuhan dan proses transportasi tumbuhan.
6. Apakah yang menyebabkan siswa mendapatkan nilai dibawah KKM?
Jawab: masalahnya ada pada daya respek siswa yang kurang sehingga kemauan untuk belajarnya rendah. Dan juga banyak siswa yang ikut-ikutan
temannya untuk terus bercanda dan tidak memperhatikan penjelasan guru.
7. Model pembelajaran apa yang bapak lakukan ketika mengajarkan konsep
struktur dan fungsi tumbuhan? Jawab: biasanya ceramah dan siswa diajak ke taman sekolah untuk
mengetahui morfologi dari tumbuhan tersebut.
Analisis
SMP Muhammadiyah 22 Setiabudi Pamulang Tangerang Selatan menggunakan kurikulum KTSP Kurikulum Satuan Pendidikan. Kurikulum ini
menuntut keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Nilai KKM mata pelajaran biologi kelas VIII adalah 75. Menurut wawancara konsep tentang struktur dan
fungsi tumbuhan ini termasuk kedalam konsep yang memiliki kesulitan sedang karena konsep ini lebih menekankan hafalan. Dan pada subkonsep anatomi
struktur dalam tumbuhan dan proses trasportasi tumbuhan mayoritas siswa mendapatkan nilai ulangan yang rendah. Pada konsep ini peserta didik memiliki
nilai rendah hanya mencakup sedikit siswa yang mencapai KKM kriteria ketuntasan minimum. Yang menyebabkan peserta didik mendapatkan nilai
dibawah KKM adalah pada daya respek siswa yang kurang sehingga kemauan untuk belajarnya rendah. Dan juga banyak siswa yang ikut-ikutan temannya untuk
terus bercanda dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Hal itu karena pembelajaran dikelas hanya menggunakan metode cermh umum dan siswa belajar
ditaman tanpa arahan.
64
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan, Pengembangan model pembelajararan dalam kurikulum
2013, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2013
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, Jakarta: Bumi aksara, 2012.
---------- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2010
Dahar, Wilis Ratna, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Erlangga, 2006
Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar Edisi II, Jakarta: Rineka Cipta, 2011.
Eppler, Martin J, A Comparison Between Concept Maps, Mind Maps, Conceptual Diagrams, and Visual Metaphors As Complementary
Tools For Knowedge Contruction And Sharing, Information Visualization, 2006.
Gocer, Ali, A comparative research on the effectivity of cooperative learning method and jigsaw technique on teaching literary genres
jigsaw, Educational Research and Reviews Vol. 5, 2010. Hall, Calvin, “Center Of Learning: Concept map rubrics”
http:centeach.uiowa.edumaterialsConcept20Map20Rubrics.pd f, 20 juli 2013
Hayati, Z ahrotul, “Perbandingan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar
Dengan Pembelajaran Konstruktivisme Teknik Mind Map dan Concept Map,
”Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2012, tidak dipublikasikan
Hu
ang Yueh-Min And Huang Tieng-Chi, Using Annotation Service In Ubiquitous Jigsaw Cooperative Learning Environment, From
Educational Technology And Society, 11 2, 2008 Huda, Miftahul, Cooperative Learninga: Metode, Teknik, Struktur Dan
Model Penerapan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011. -----------, Model-Model dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis Dan
Pradigmatis, Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2013 Kilic, Durmus, The Effect Of Jigsaw Technique On Learning The Concept
Of The Principles and Methods Of Teaching, From World Applied