Nilai Hasil Peta Konsep dan Rangkuman

yang digunakan adalah uji Lilifors. Adapun kriteria suatu data dikatakan normal atau tidak dengan rumusan sebagi berikut: Jika L hitung L tabel maka data berdistribusi normal Jika L hitung L tabel maka data tidak berdistribusi normal Hasil pengujian normalitas disajikan dalam tabel 4.7 Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Postest Kels Eksperimen dan Kelas kontrol No Data Nilai L hitung Nilai L tabel Kesimpulan 1 Pretest Kelas eksperimen 0,1562 0,1617 Data berdistribusi normal Kelas kontrol 0.0862 Data berdistribusi normal 2 Postest Kelas eksperimen 0,1268 Data berdistribusi normal Kelas kontrol 0,1223 Data berdistribusi normal Data Tabel 4.10 menunjukkan hasil pretest maupun postest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal karena memenuhi kriteria yaitu L hitung L tabel 7 .

2. Uji Homogenitas

Kedua sampel dinyatakan normal, selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas, pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian memiliki varians yang homogen atau tidak. Pengujian homogenitas terhadap kedua data pretest dan posttest menggunakan uji Fisher, hasilnya disajikan pada tabel 4.11. 7 Lampiran 9 hal 149 Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Pretest Dan Posttest Kelas Eskperimen dan Kelas Kontrol no Data Varians S 2 F hitung F tabel kesimpulan 1 pretest Kelas eksperimen 278,22 1,13 1,86 Homogen Kelas kontrol 245,86 2 postest Kelas ekperimen 116,86 1,78 Homogen Kelas Kontrol 208,51 Data tabel 4.11 menunjukkan hasil perhitungan uji homogenitas data pretest kelas kontrol dan eksperimen didapat F hitung sebesar 1,13 dan F tabel 1,86 artinya F hitung F tabel . Sedangkan hasil perhitungan uji homogenitas data posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol F hitung sebesar 1,78 dan F tabel 1,86 artinya F hitung F tabel. Hal ini menunjukkan bahwa pada taraf signifikan α = 0,05 5 H diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua sampel tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi homogen.

3. Uji Hipotesis

Uji normalitas dan uji homogenitas kedua data berdistribusi normal dan homogen. Maka tahap selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis hasil pretest dan posttest dengan menggunakan uji t. Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh hasil uji t yang disajikan pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Uji-t Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data Taraf signifikan α t tabel t hitung Keterangan pretest 5 1,6716 0,51 H diterima postest 5 1,6716 2,51 H ditolak Data tabel 4.12 menunjukkan perolehan t hitung pada pretest adalah 0,51 dan pada posttest adalah 2,51. Sedangkan nilai t tabel pada taraf signifikan 5 adalah 1,6716. Hal ini menunjukkan bahwa pada pretest t hitung t tabel pada taraf signifikan 5 8 . Dapat disimpulkan bahwa pada tahap uji hipotesis dalam pretest tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar biologi siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal sebaliknya, pada postest diperoleh t hitung t tabel pada taraf signifikan 5. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pada tahap uji hipotesis hasil posttest terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar Biologi siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

C. Pembahasan

Pengujian hipotesis dilakukan terhadap data pretest kelas eksperimen dan kontrol dengan menggunakan uji-t, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Artinya kelas eksperimen dan kontrol memiliki kemampuan awal yang sama. Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan strategi peta konsep concept map menunjukkan rata-rata hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa di kelas kontrol yang hanya menggunakan model jigsaw. Uji hipotesis statistik diperoleh t hitung t tabel 2,51 1,6716 pada taraf 5. Yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata 8 Lampiran 11, 14 hal 154, 161

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi

1 20 162

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Pengaruh startegi peta konsep (concept mapping) terhadap hasil belajar fisika siswa: studi quasi eksperimen di MTs Al-Mukhsin Cibinong

1 8 88

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui penerapan Metode Jigsaw Pada Pelajaran PKN Materi Perundang-undangan Tingkat Dan Daerah Siswa Kelas V SDN Pondok Kacang Timur 03

0 5 128

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TEKNIK MERINGKAS MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN KELAS XI IPA DI KABUPATEN ACEH TAMIANG.

0 1 16

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 SEI BINGAI LANGKAT.

0 1 23

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TEKNIK MERINGKAS CATATAN MENGGUNAKAN MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KECAKAPAN SOSIAL MAHASISWA.

0 0 28

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP (CONCEPT MAP) PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PETA KONSEP (CONCEPT MAP) DENGAN MEDIA VISUAL POKOK MATERI EKOSISTEM PADA SISWA

0 0 14

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW

0 0 7