b. Seksi Konservasi Wilayah II Bekol, meliputi Resort Bama dan Lempuyang c. Seksi Konservasi Wilayah III Karangtekok, meliputi Resort Pondok Jaran dan
Labuhan Merak.
B. Aksesibilitas
Aksesibilitas ke dan dari TN Baluran dapat dikatakan sangat lancar, ini disebabkan adanya jalan raya antar Pulau Bali dan Banyuwangi dengan Surabaya
yang melintasi kawasan. Dengan demikian TN Baluran dapat dijangkau dengan kendaraan darat dari berbagai kota-kota penting di sekitarnya.
C. Topografi
TN Baluran mempunyai bentuk topografi datar sampai bergunung-gunung dan mempunyai ketinggian antara 0 sampai 1.247 meter di atas permukaan laut.
Bentuk topografi datar sampai berombak relatif mendominasi kawasan ini. Dataran rendah di kawasan ini terletak di sepanjang pantai yang merupakan batas
kawasan sebelah timur dan utara. Sedangkan di selatan dan barat mempunyai bentuk lapangan relatif bergelombang. Daerah tertinggi terletak di tengah-tengah
kawasan, diantaranya Gunung Baluran 1.247 m. Daerah ini topografinya berbukit sampai bergunung. Beberapa gunung yang terdapat dalam kawasan serta
ketinggiannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1. Beberapa Gunung yang terdapat dalam Kawasan TN Baluran Tahun 1995 No
Nama Gunung Tinggi m dpl
1 Gunung Klosot
940 2
Gunung Baluran 1.247
3 Gunung Glengseran
124 4
Gunung Montor 64
5 Gunung Kakapa
114 6
Gunung Priuk 211
Sumber : Rencana Pengelolaan TN Baluran Buku I : Tahun 1995-2020
D. Iklim
TN Baluran beriklim monsoon dengan musim kemarau yang panjang. Musim hujan terjadi pada bulan Desember sampai bulan April, sedangkan musim
kemarau terjadi pada bulan Mei sampai bulan November. Menurut Schmidt dan Fergusson, TN Baluran termasuk dalam kelas iklim tipe E dengan temperatur
berkisar antara 27,2 C sampai 30,9
C, kelembaban udara 77 , kecepatan angin
7 knots dan arah angin dipengaruhi oleh arus tenggara yang kuat. Pengaruhnya terlihat pada distribusi musim panas dan hujan dimana pada bulan April sampai
dengan Oktober musim kemarau dan akhir bulan Oktober sampai dengan awal April musim hujan Anonim 1995.
E. Geologi dan Tanah
TN Baluran didominasi oleh batuan vulkanik tua dan batuan alluvium. Batuan vulkanik tua hampir mendominasi seluruh kawasan, sedangkan batuan
alluvium terletak di sepanjang pantai meliputi daerah Pandean, Tanjung Sedano, Tanjung Sumber Batok dan Tanjung Lumut.
Jenis tanah yang ada di dalam kawasan TN Baluran antara lain : Andosol 5,52, Latosol 20,23, Mediteran merah kuning dan Grumusol 51,25,
serta aluvium 23. Berdasarkan data yang ada, jenis tanah di TN Baluran dikelompokkan pada
jenis tanah yang ada di daerah datar hingga cekung, berombak, berbukit sampai bergunung. Jenis tanah yang mempunyai penyebaran di daerah bukit adalah
Andosol dan Latosol. Daerah yang lebih rendah jenis tanahnya terdiri dari Mediteran merah kuning dan Grumusol, sedangkan daerah yang paling rendah
cekung jenis tanahnya didominasi oleh alluvium. Tanah jenis ini merupakan tanah yang kaya akan mineral, tetapi miskin akan bahan organik. Demikian juga
tanah yang mempunyai kesuburan kimiawi yang tinggi tetapi kesuburan fisiknya rendah karena sebagian besar berpori dan tidak bisa menyimpan air dengan baik
tidak baik untuk tanah persawahan karena jumlah airnya tidak tercukupi. Tanah yang berwarna hitam yang menyelimuti setengah daerah dataran rendah antara
lain Bekol, ditumbuhi rumput yang sangat subur sehingga disenangi oleh satwa pemakan rumput. Namun tanah jenis ini mempunyai ciri khas mudah longsor dan
sangat berlumpur pada musim penghujan. Sebaliknya bila musim kemarau sedang berlangsung, permukaan tanah menjadi pecah-pecah dengan patahan sedalam
lebih kurang 80 cm dan lebar lebih kurang 10 cm.
F. Hidrologi