Oktober-November, asem Juni- Agustus, nener September-Januari, gadung September-Oktober dan biji akasia Juni-Agustus.
C. Manfaat Sumberdaya Hutan
Manfaat adalah pertambahan nilai pasar hasil tanaman, ikan serta barang lain karena perbaikan kualitas lingkungan Hufschmidt et al. 1987. Sedangkan
yang dimaksud Sumberdaya hutan adalah benda-benda hayati, non hayati dan turunannya, serta jasa yang berasal dari hutan. Benda-benda hayati meliputi hasil
nabati dan hewani beserta turunannya, sedangkan benda-benda non hayati berupa sumber air, udara bersih, dan lain- lain yang tidak termasuk benda-benda tambang.
Untuk jasa yang biasa diperoleh dari hutan adalah berupa jasa wisata. Keindahan dan keunikan, perburuan dan lain- lain Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999
tentang Kehutanan. Dengan demikian berdasarkan manfaatnya, jenis sumberdaya hutan dapat
dibedakan dalam dua golongan yaitu manfaat tangible dan manfaat intangible. Manfaat tangible merupakan manfaat yang diperoleh dari sumberdaya alam
berbentuk material yang dipungut dan dimanfaatkan langsung oleh masyarakat seperti kayu, getah, rotan, buah-buahan, kulit dan lain sebagainya. Sedangkan
manfaat intangible merupakan manfaat yang diperoleh dari sumberdaya alam tetapi tidak dirasakan langsung oleh masyarakat seperti rekreasi, hidrologi,
pendidikan, penelitian, pengaturan iklim dan sebagainya. Keberadaan kawasan konservasi masih belum dirasakan manfaaatnya secara
optimal, baik oleh masyarakat sekitar dan di dalam kawasan, maupun bagi daerah dimana kawasan tersebut berada. Oleh karena itu, paradigma pemanfaatan
sumberdaya alam hayati seharusnya tidah hanya dibatasi pada pemanfaatan jasa hutan dan lingkungannya semata, melainkan juga harus dimungkinkan
pemanfaatan bentuk lain yang secara riel mampu berkontribusi nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat tanpa menganggu fungsi kawasan secara
keseluruhan Soekmadi 2005. Pemanfaatan kawasan taman nasional secara umum mencakup kegiatan di
dalam pemanfaatan atas potensi sumberdaya alam taman nasional berupa: a Pemanfaatan kawasan sebagai sumber plasma nutfah, untuk selanjutnya
plasma nutfah tersebut dibudidayakan dan dikembangkan di luar kawasan
taman nasional antara lain untuk kepentingan budidaya jamur, budidaya tanaman obat, budiadaya tanaman hias, penangkaran satwa dan lain- lain.
b Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu yang mencakup pengambilan dan pemungutan hasil hutan bukan kayu dengan tidak merusak fungsi kawasan
taman nasional seperti pengambilan madu, pengambilan getah, pengambilan buah, pengambilan umbi- umbian dan lain- lain.
c Pemanfaatan jasa wisata dan lingkungan yang mencakup pemanfaatan potensi wisata dan jasa lingkungan tanpa merusak fungsi kawasan taman nasional
seperti pemanfaatan obyek wisata untuk kegiatan pariwisata dan rekreasi alam, pemanfaatan air, pemanfaatan keindahan dan kenyamanan, pemanfaatan
untuk penelitian dan pendidikan, dan lain- lain. Menurut Sriyanto 2005, kegiatan pemanfaatan tradisio nal pada kawasan
pelestarian alam adalah kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya yang ada dalam kawasan elestarian alam oleh masyarakat
lokalsetempat yang secara tradisional kehidupan sehari- harinya tergantung pada kawasan pelestarian alam. Oleh karena itu, kegiatan pemanfaatan tradisional pada
kawasan pelestarian alam dapat dilaksanakan apabila : a. Untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari masyarakat lokalsetempat sekitar
kawasan pelestarian alam. b. Untuk memenuhi kebutuhan adat masyarakat lokalsetempat sekitar kawasan
pelestarian alam. Mengingat kegiatan pemanfaatan tradisional pada kawasan pelestarian alam
merupakan kegiatan yang spesifik, maka dalam pelaksanaannya harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut Sriyanto 2005 :
a. Kriteria lokasi yang digunakan untuk kegiatan pemanfaatan tradisional b. Jenis-jenis sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya yang dapat
dimanfaatkan dalam kegiatan pemanfaatan tradisional c. Peserta, dalam hal ini masyarakat lokalsetempat yang secara tradisional
berinteraksi terhadap kawasan pelestarian alam d. Tata cara pemungutan meliputi inventarisasi dan identifikasi, cara
pemanfaatan tradisional serta cara pemanenannya
D. Penilaian