2. Jumlah Anggota Keluarga 3. Tingkat Pendidikan

A. 2. Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah anggota keluarga pemanfaat sumberdaya hutan berkisar antara 2-8 orang. Data selengkapnya disajikan dalam tabel 11. Tabel 11. Jumlah Anggota Keluarga Pemanfaat Sumberdaya Hutan Jumlah Pemanfaat Tiap Desa Desa Wonorejo Desa Sumberwaru Desa Sumberanyar Desa Bajulmati Desa Watukebo Jumlah Anggota Keluarga Jml Jml Jml Jml Jml Total Persen 1-2 5 12,20 1 2,78 - - 2 6,45 2 20,00 10 6.67 3-4 28 68,29 28 77,77 27 84,37 22 70,97 6 60,00 111 74.00 5-6 7 17,07 6 16,67 4 12,50 6 19,35 2 20,00 25 16.66 7-8 1 2,44 1 2,78 1 3,13 1 3,23 - - 4 2.67 Jumlah 41 100,00 36 100,00 32 100,00 31 100,00 10 100,00 150 100.00 Keterangan : termasuk kepala keluarga Sebanyak 90,66 memiliki jumlah anggota keluarga 3-6 orang. Hal ini dapat dijelaskan, semakin banyak jumlah anggota keluarga, semakin banyak kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Akibatnya semakin banyak keluarga yang mencari tambahan penghasilan dengan mencari sumberdaya hutan.

A. 3. Tingkat Pendidikan

Sebagian besar pemanfaat sumberdaya hutan berlatar belakang pendidikan Sekolah Dasar baik tamat maupun tidak tamat sebesar 70,00. Perincian selengkapnya disajikan dalam tabel 12. Tabel 12. Tingkat Pendidikan Pemanfaat Sumberdaya Hutan Jumlah Pemanfaat Tiap Desa Desa Wonorejo Desa Sumberwaru Desa Sumberanyar Desa Bajulmati Desa Watukebo Tingkat Pendidikan Terakhir Jml Jml Jml Jml Jml Total Persen Tidak Sekolah 5 12,19 6 16,67 4 12,50 3 9,68 2 20,00 20 13.33 Tidak Tamat SD 12 29,27 11 30,55 8 25,00 7 22,58 3 30,00 41 27.33 Tamat SD 18 43,90 16 44,44 14 43,75 13 41,94 3 30,00 64 42.67 Tamat SMP 4 9,76 2 5,56 4 12,50 6 19,35 2 20,00 18 12.00 Tamat SMA 2 4,88 1 2,78 2 6,25 2 6,45 - - 7 4.67 Jumlah 41 100,00 36 100,00 32 100,00 31 100,00 10 100,00 150 100.00 Berdasarkan tabel 12, tingkat pendidikan terakhir pemanfaat sumberdaya hutan umumnya rendah hanya berpendidikan Sekolah Dasar SD bahkan ada yang tidak pernah sekolah. Tingkat pendidikan yang rendah tersebut akan mempengaruhi tingkat kesadaran mengenai pentingnya fungsi perlindungan dan pelestarian alam TN Baluran. Rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan yang dimiliki mengakibatkan rendahnya keterampilan untuk memasuki pasar lapangan pekerjaan secara umum yang berdampak pada sempitnya lapangan pekerjaan yang dapat mereka peroleh. Tetapi dengan mencari sumberdaya hutan tidak mensyaratkan tingkat pendidikan atau keterampilan sehingga menjadi pemanfaat sumberdaya hutan di TN Baluran merupakan pilihan mereka untuk menggantungkan kehidupannya. Berdasarkan Bishop dan Tossaint 1987, menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara pendidikan formal dan pendapatan masyarakat. Bila pendidikan rendah maka pendapatannya juga akan rendah. Hal tersebut dikarenakan ketidakmampuan masyarakat yang berpendidikan rendah untuk menganalisa dan memanfaatkan informasi yang berkaitan dengan peluang- peluang untuk memperoleh serta meningkatkan penghasilan. Sementara itu, pemanfaat sumberdaya hutan dengan tingkat pendidikannya lebih tinggi SMP dan SMA hanya sedikit yaitu 12,00 dan 4.67. anggota masyarakat berpendidikan lebih tinggi dan memiliki keterampilan, merasa lebih memiliki peluang untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik dibanding mencari sumberdaya hutan.

A. 4. Mata Pencaharian