Kerangka Pemikiran METODOLOGI PENELITIAN

manfaat taman nasional dan harapan- harapan masyarakat dengan keberadaan taman nasional. Hipotesis tersebut menyatakan jika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada harapan maka semakin besar juga dukungan terhadap pengelolaan taman nasional. Sebaliknya jika manfaat yang diperoleh lebih kecil daripada harapan maka semakin kecil juga dukungan terhadap pengelolaan taman nasional. Dari hipotesis dukungan tersebut akan mempengaruhi pola manajemen taman nasional sehingga menentukan tercapai atau tidaknya Sustainable Park Management. Dengan tercapainya Sustainable Park Management akan memberikan keuntungan baik terhadap sumberdaya manusia maupun sumberdaya taman nasional yaitu kelestarian sumberdaya taman nasional lebih terjamin dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan. Kerangka pemikiran tersebut tersaji pada gambar di bawah ini : Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Sistem sosial - Populasi - Kebutuhan - Teknologi - Struktur sosial - Ideologi Ekosistem Alam Taman Nasional - Iklim - Tanah - Flora dan Fauna Seleksi, adaptasi dan interaksi Aliran energi, materi dan informasi Aliran energi, materi dan informasi Potensi Sumberdaya Taman Nasional Potensi SDM Karakteristik Sosek Masyarakat Desa Sekitar Hutan Hubungan Pemanfaatan Hipotetik Dukungan Manfaat Ekspektasi Dukungan Tinggi Manfaat Ekspektasi Dukungan Rendah Pola management Sustainable Park Management

D. Batasan Studi

1. Penelitian ini difokuskan pada pemanfaatan sumberdaya hutan oleh masyarakat yang tinggal di desa penyangga TN Baluran. 2. Desa penyangga adalah daerah penyangga kawasan TN Baluran dimana di daerah tersebut terjadi aktivitas pemanfaaatan sumb erdaya hutan yang dilakukan oleh masyarakatnya. Daerah penyangga TN Baluran tersebut mencakup Desa Wonorejo, Desa Sumberwaru, Desa Sumberanyar, Desa Bajulmati dan Desa Watukebo. 3. Responden adalah masyarakat desa penyangga kawasan TN Baluran yang memanfaatkan sumberdaya hutan dari dalam kawasan taman nasional. 4. Sumberdaya hutan adalah benda-benda hayati yang dimanfaatkan masyarakat desa penyangga TN Baluran. Sumberdaya yang dimaksud adalah kayu bakar, rambanan, rumput, gebang, madu, asam, biji akasia, kroto, ikan, kemiri, dan gadung. 5. Manfaat nyata adalah manfaat yang dapat didekati dengan nilaiharga pasar yang ditetapkan dalam transaksi jual beli di pasar. E. Metode Penelitian

1. Jenis Data

Jenis data yang akan diambil terdiri dari dua jenis data yaitu data utama dan data penunjang. Data utama berupa : a. Karakteristik masyarakat pemanfaat sumberdaya hutan umur, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, mata pencaharian, kepemilikan lahan dan pendapatan di luar sumberdaya hutan b. Jenis sumberdaya hutan yang dimanfaatkan c. Volume tingkat pemanfaat sumberdaya hutan d. Intensitasfrekuensi pengambilanpemanfaatan sumberdaya hutan e. Lokasi pemanfaatan sumberdaya hutan di TN Baluran f. Cara pengambilan sumberdaya hutan dari kawasan TN Baluran g. Harga pasar sumberdaya hutan h. Harapan dari berbagai pihak dengan keberadaan taman nasional Sedangkan data penunjang berupa : a. Kondisi umum lokasi penelitian b. Kondisi sosial ekonomi lokasi penelitian c. Peta-peta TN Baluran d. Laporan- laporan berkaitan dengan penelitian

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara : a. Studi pustaka Studi pustaka ini dilakukan untuk mengumpulkan data penunjang dalam lokasi penelitian. b. Observasi langsung Observasi langsung dilakukan dengan mengamati sumberdaya hutan yang diperoleh di lapangan dan pengamatan perilaku masyarakat dalam pemanfaatan sumberdaya hutan. Selain itu observasi langsung ini dilakukan untuk mengetahui lokasi- lokasi pemanfaatan sumberdaya hutan dalam kawasan TN Baluran serta memetakannya di dalam peta kawasan TN Baluran. Observasi langsung dilengkapi juga dengan pengambilan dokumentasi mengenai aktivitas pemanfaatan sumberdaya hutan.

c. Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung, sehingga segala hal yang tidak tercantum dalam kuesioner, tapi dianggap penting dapat ditanyakan. Dalam pengumpulan data ini telah diwawancarai sebanyak 150 orang pemanfaat sumberdaya hutan yang berasal dari atau tinggal dalam desa penyangga meliputi Desa Wonorejo 41 orang, Desa Sumberwaru 36 orang, Desa Sumberanyar 32 orang, Desa Bajulmati 31 orang dan Desa Watukebo 10 orang. Pemanfaat sumberdaya hutan tersebut diketahui dari informasi yang ditanyakan sebelumnya terhadap para informan baik itu perangkat desa, tokoh masyarakat maupun petugas TN Baluran bahkan dari pemanfaat sumberdaya hutan.