D. Batasan Studi
1. Penelitian ini difokuskan pada pemanfaatan sumberdaya hutan oleh masyarakat yang tinggal di desa penyangga TN Baluran.
2. Desa penyangga adalah daerah penyangga kawasan TN Baluran dimana di daerah tersebut terjadi aktivitas pemanfaaatan sumb erdaya hutan yang
dilakukan oleh masyarakatnya. Daerah penyangga TN Baluran tersebut mencakup Desa Wonorejo, Desa Sumberwaru, Desa Sumberanyar, Desa
Bajulmati dan Desa Watukebo. 3. Responden adalah masyarakat desa penyangga kawasan TN Baluran yang
memanfaatkan sumberdaya hutan dari dalam kawasan taman nasional. 4. Sumberdaya hutan adalah benda-benda hayati yang dimanfaatkan masyarakat
desa penyangga TN Baluran. Sumberdaya yang dimaksud adalah kayu bakar, rambanan, rumput, gebang, madu, asam, biji akasia, kroto, ikan, kemiri, dan
gadung. 5. Manfaat nyata adalah manfaat yang dapat didekati dengan nilaiharga pasar
yang ditetapkan dalam transaksi jual beli di pasar. E. Metode Penelitian
1. Jenis Data
Jenis data yang akan diambil terdiri dari dua jenis data yaitu data utama dan data penunjang.
Data utama berupa : a. Karakteristik masyarakat pemanfaat sumberdaya hutan umur, jumlah anggota
keluarga, tingkat pendidikan, mata pencaharian, kepemilikan lahan dan pendapatan di luar sumberdaya hutan
b. Jenis sumberdaya hutan yang dimanfaatkan c. Volume tingkat pemanfaat sumberdaya hutan
d. Intensitasfrekuensi pengambilanpemanfaatan sumberdaya hutan e. Lokasi pemanfaatan sumberdaya hutan di TN Baluran
f. Cara pengambilan sumberdaya hutan dari kawasan TN Baluran g. Harga pasar sumberdaya hutan
h. Harapan dari berbagai pihak dengan keberadaan taman nasional
Sedangkan data penunjang berupa : a. Kondisi umum lokasi penelitian
b. Kondisi sosial ekonomi lokasi penelitian c. Peta-peta TN Baluran
d. Laporan- laporan berkaitan dengan penelitian
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara : a. Studi pustaka
Studi pustaka ini dilakukan untuk mengumpulkan data penunjang dalam lokasi penelitian.
b. Observasi langsung Observasi langsung dilakukan dengan mengamati sumberdaya hutan yang
diperoleh di lapangan dan pengamatan perilaku masyarakat dalam pemanfaatan sumberdaya hutan. Selain itu observasi langsung ini dilakukan
untuk mengetahui lokasi- lokasi pemanfaatan sumberdaya hutan dalam kawasan TN Baluran serta memetakannya di dalam peta kawasan TN Baluran.
Observasi langsung dilengkapi juga dengan pengambilan dokumentasi mengenai aktivitas pemanfaatan sumberdaya hutan.
c. Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung, sehingga segala hal yang tidak tercantum dalam kuesioner, tapi dianggap penting dapat ditanyakan. Dalam
pengumpulan data ini telah diwawancarai sebanyak 150 orang pemanfaat sumberdaya hutan yang berasal dari atau tinggal dalam desa penyangga
meliputi Desa Wonorejo 41 orang, Desa Sumberwaru 36 orang, Desa Sumberanyar 32 orang, Desa Bajulmati 31 orang dan Desa Watukebo 10
orang. Pemanfaat sumberdaya hutan tersebut diketahui dari informasi yang ditanyakan sebelumnya terhadap para informan baik itu perangkat desa, tokoh
masyarakat maupun petugas TN Baluran bahkan dari pemanfaat sumberdaya
hutan.
Tahapan-tahapan untuk memperoleh informasi mengenai jumlah pemanfaat sumberdaya hutan dalam desa penyangga digambarkan sebagai berikut di bawah
ini:
Gambar 2. Tahapan-tahapan untuk mendapatkan informasi Sedangkan untuk mempermudah dalam pengumpulan data maka disajikan
tabel rekapitulasi pengumpulan data sebagai berikut :
Tabel 7. Rekapitulasi Pengumpulan Data
No Jenis Data
Bentuk Data Sumber Data
Cara Pengumpulan Ket
a. Karakteristik masyarakat pemanfaat sumberdaya hutan
umur, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, mata
pencaharian, kepemilikan lahan dan pendapatan di luar
sumberdaya hutan Responden dan
informan Wawancara
terstruktur dan wawancara
bebas
b. Jenis sumberdaya hutan yang dimanfaatkan berupa apa
sumberdaya hutan yang dimanfaatkan, bagian mana yang
dimanfaatkan, tujuan dari pemanfaatan
Responden dan informan,
Kantor pengelola,
kantor pemerintahan
sektoral desa atau
kecamatan Wawancara
terstruktur dan wawancara
bebas, studi pustaka
c. Volume tingkat pemanfaat sumberdaya hutan Berapa jumlah
pemanfaatan per unit Responden dan
informan Wawancara
terstruktur dan wawancara
bebas
d. Intensitasfrekuensi pemanfaatan sumberdaya hutan berapa kali
pemanfaatan sumberdaya hutan per minggu, pada saat
kapanmusim apa pemanfaatan tersebut
Responden dan informan
Wawancara terstruktur dan
wawancara bebas
1 Utama
e. Lokasi pemanfaatan sumberdaya hutan dimana lokasi pemanfaatan
sumberdaya hutan yang terdapat di dalam kawasan, jarak lokasi
tersebut dengan tempat tingga l pemanfaat
Responden dan informan
Wawancara terstruktur dan
wawancara bebas, lapangan
Informasi dari perangkat desa
Informasi dari tokoh masyarakat
Informasi dari petugas TN Baluran
Pemanfaat sumberdaya hutan
Pemanfaat sumberdaya hutan yang lainnya
No Jenis Data
Bentuk Data Sumber Data
Cara Pengumpulan Ket
f. Cara pengambilan sumberdaya hutan dari dalam kawasan
bagaimana cara pengambilannya, adakah kerusakan yang
ditimbulkan dengan adanya pemanfaatan sumberdaya hutan
Responden dan informan
Wawancara terstruktur dan
wawancara bebas, lapangan
g. Harga pasar sumberdaya hutan berapa harga pasarnyaharga
yang dapat diperbandingkan dengan harga pasar
Responden dan informan
Wawancara terstruktur dan
wawancara bebas
h. Harapan dari berbagai pihak terhadap keberadaan TN baluran
Responden dan informan,
Kantor pengelola,
kantor pemerintahan
sektoral desa atau
kecamatan Wawancara
terstruktur dan wawancara
bebas
a. Kondisi umum lokasi penelitian sejarah,letak, luas kawasan;
iklim; geologi dan tanah; hidrologi; kondisi flora dan fauna
Kantor pengelola
Penelusuran dokumenstudi
pustaka, wawancara
b. Kondisi sosial ekonomi lokasi penelitian kependudukan;
pendidikan dan kesehatan; mata pencaharian; penggunaan lahan;
ketergantungan masyarakat pemanfaat desa penyangga
terhadap kawasan TN Baluran Kantor
pengelola, kantor
pemerintahan sektoral desa
atau kecamatan
Penelusuran dokumenstudi
pustaka, wawancara,
lapangan
c. Peta-peta TN Baluran peta kawasan TN Baluran; peta zonasi
kawasan TN Baluran; peta kerawanan TN Baluran
Kantor pengelola
Penelusuran dokumenstudi
pustaka 2
P enunjang
d. Laporan-laporan yang berkaitan dengan penelitian
Kantor pengelola
Penelusuran dokumenstudi
pustaka
3. Pengolahan Data dan Analisis Data
Data-data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabulasi dan diolah sehingga mendapatkan manfaat dari sumberdaya hutan dalam terminologi uang
secara riel monetary term. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan harga pasar untuk sumberdaya hutan yang telah diketahui nilai
pasarnya. Sedangkan sumberdaya hutan yang belum diketahui nilai pasarnya tetapi dapat dipertukarkan atau dibandingkan dengan barang atau jasa yang telah
ada nilai pasarnya, penilaian digunakan dengan menggunakan nilai relatif. Setiap jenis sumberdaya hutan dihitung nilai rielnya dalam bentuk rupiah
dari penjumlahan beberapa lokasi yang memanfaatkan sumberdaya hutan tersebut. Misalnya untuk jenis A, lokasi yang memanfaatan jenis A dibagi menjadi 3 lokasi
Desa yaitu A1, A2, dan A3. Jadi nilai riel untuk jenis A tersebut yaitu
penjumlahan dari nilai A1, A2, dan A3 ?A. Begitu pun untuk jenis sumberdaya hutan lainnya disajikan dalam tabel yang berbeda.
Tabel 8. Nilai Manfaat Tiap Jenis Sumberdaya Hutan
Jenis Sumberdaya Hutan A Desa 1 A1
Desa 2 A2 Desa 3 A3
No Resp F
H V
No Resp F
H V
No Resp F
H V
1 1
1 2
2 2
3 3
3 dst
dst dst
Rata-rata Rata-rata
Rata-rata Nilai manfaaat
Rpthn Nilai manfaaat
Rpthn Nilai manfaaat
Rpthn Nilai manfaat total
Rpthn
Catatan : V = volume unit
F = frekuensi minggu
H = nilai pasarnilai relatif Rp
n = jumlah pemanfaat
Nilai manfaat Rptahun = F x H x V x n
Berdasarkan manfaat riel tiap jenis sumberdaya hutan tersebut, kemudian dilakukan rekapitulasi manfaat riel seluruh jenis sumberdaya hutan dalam bentuk
rupiahtahun seperti tersaji pada tabel berikut:
Tabel 9. Rekapitulasi Nilai Manfaat Seluruh Jenis Sumberdaya Hutan
Jenis Sumberdaya Hutan Jenis A
Jenis B Jenis C
dst Niali Manfaat tiap jenis sumberdaya hutan Rp Thn
A B
C dst
Nilai Manfaatl seluruh jenis sumberdaya hutan Rp Thn ? A+B+C……......+dst
Tahap terakhir yang harus dilakukan adalah analisis data, yaitu analisis tabel yang sudah dibuat. Analisis ini dilakukan secara deskriptif yaitu suatu analisis
yang memberikan penjelasan, keterangan dan gambaran tentang subyek penelitian.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Karakteristik Pemanfaat Sumberdaya Hutan
Karakteristik pemanfaat sumberdaya hutan pada lima desa penelitian disajikan dalam bentuk tabel tabulasi yang meliputi umur, jumlah anggota
keluarga, tingkat pendidikan, mata pencaharian, kepemilikan lahan dan pendapatan di luar sumberdaya hutan.
A.1. Umur
Umur pemanfaat sumberdaya hutan berkisar antara 24-74 tahun. Dengan kisaran umur tersebut, pemanfaat sumberdaya hutan dikelompokkan menjadi
delapan kelompok umur yaitu yang berumur antara 21-27 tahun, 28-34 tahun, 35- 41 tahun, 42-48 tahun, 49-55 tahun 56-62 tahun, 63-69 tahun dan 70-76 tahun.
Hasil perhitungan disajikan pada tabel 10 dibawah ini.
Tabel 10. Umur Pemanfaat Sumberdaya Hutan
Jumlah Pemanfaat Tiap Desa Desa
Wonorejo Desa
Sumberwaru Desa
Sumberanyar Desa
Bajulmati Desa
Watukebo Umur
Jml Jml
Jml Jml
Jml Total
Persen
21-27 4
9,76 2
5,56 1
3,12 3
9,68 -
- 10
6,66 28-34
9 21,95
8 22,22
11 34,38
6 19,35
4 40,00
38 25,.33
35-41 7
17,07 6
16,67 9
28,13 6
19,35 4
40,00 32
21,33 42-48
9 21,95
8 22,22
4 12,50
7 22,58
1 10,00
29 19,34
49-55 8
19,51 7
19,44 6
18,75 6
19,35 -
- 27
18,00 56-62
1 2,44
4 11,11
1 3,12
1 3,23
1 10,00
8 5,34
63-69 3
7,32 -
- -
- 1
3,23 -
- 4
2,66 70-76
- -
1 2,78
- -
1 3,23
- -
2 1,34
Jumlah
41 100,00
36 100,00
32 100,00
31 100,00
10 100,00
150 100,00
Berdasarkan kelompok umur pada tabel 10 diketahui bahwa persentase pemanfaat sumberdaya hutan terbesar didominasi oleh pemanfaat yang berusia
28-55 tahun yaitu sebesar 84,00. dari data tersebut dapat dikatakan bahwa pemanfaat sumberdaya hutan terbesar dilakukan oleh kelompok umur produktif.
Tingginya jumlah pemanfaat sumberdaya hutan yang termasuk ke dalam kelompok usia produktif merupakan indikasi adanya keterbatasan lapangan
pekerjaan yang mampu memberikan pendapatan memadai bagi pemanfaat sumberdaya hutan tersebut sehingga menyebabkan pemanfaatan sumberdaya
hutan di TN Baluran menjadi suatu alternatif yang mampu memberikan tambahan pendapatan.