3. Kependudukan KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN A.

H. 4. Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat dari lima desa penyangga TN Baluran umumnya masih tergolong rendah, sebagian besar tingkat pendidikan yang mereka miliki hanya mencapai jenjang SD. Tingkat pendidikan yang rendah dapat mencerminkan tingkat kesadaran yang rendah terhadap kelestarian alam, sehingga yang lebih diutamakan adalah pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini dapat lebih memungkinkan timbulnya kecenderungan memilih alternatif untuk mengeksploitasi potensi kawasan hutan tanpa memikirkan dampak kerusakan yang dapat ditimbulkan bila eksploitasi tersebut dilakukan secara berlebihan dan terus menerus. Tingkat pendidikan masyarakat dari lima desa penyangga TN Baluran dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Penyangga TN Baluran No Tingkat Pendidikan Wonorejo Sumberwaru Sumberanyar Bajulmati Watukebo 1. Belum Sekolah ∗ ∗ 1.434 1.177 870 2. Tidak Tamat SD ∗ 55 649 2.634 519 3. Tamat SD 3.106 1.146 6.607 1.390 2.117 4. SLTP 1.747 213 2.126 806 1.514 5. SLTA 1.261 122 896 588 462 6. Akademi 35 48 74 18 11 7. Sarjana 30 19 26 37 7 Jumlah 6.179 1.603 11.812 6.650 5.500 Sumber : Monografi desa dan kecamatan yang bersangkutan tahun 2004 Keterangan : ∗ Tidak ada data

H. 5. Mata Pencaharian

Sebagian besar masyarakat di lima desa penyangga TN Baluran bergerak pada sektor pertanian dan perkebunan yaitu sebagai petani dan buruh tani, sedangkan yang lainnya adalah karyawan, pedagang, peternak, penggembala, tukang, nelayan dan pensiunan. Dalam sektor pertanian, jumlah buruh tani yang tidak memiliki lahan cukup tinggi. Disamping itu pertanian juga dilaksanakan pada lahan kering, dan bergantung pada musim serta kondisi pengairan. Hal ini menyebabkan tingkat perambahan oleh masyarakat desa ke dalam kawasan TN Baluran pada musim kemarau cukup tinggi. Jenis-jenis tanaman yang ditanam pada lahan pertanian adalah padi, jagung, ubi kayu, kacang tanah, kacang hijau, kedelai, dan buah-buahan seperti mangga, pisang serta sayuran. Perkebunan yang ada terdiri dari kebun kelapa, kapuk dan kapas. Selain itu juga terdapat areal pertambakan. Berbagai sektor ini sebenarnya membuka kesempatan masyarakat untuk memperoleh lapangan pekerjaan dengan harapan dapat mengurangi tingkat ketergantungan terhadap kawasan TN Baluran. Secara lengkap mata pencaharian masyarakat desa penyangga kawasan TN Baluran dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 6. Jenis Pekerjaan Masyarakat Desa Penyangga TN Baluran No Jenis Pekerjaan Wonorejo Sumberwaru Sumberanyar Bajulmati Watukebo 1. PNS 142 53 58 47 34 2. ABRI 32 10 13 12 12 3. Swasta 27 107 295 143 18 4. Wiraswasta 90 860 1.867 82 35 5. Petani 451 924 1.521 1.321 1.647 6. Tukang 167 60 227 - - 7. Buruh Tani 2.726 1.485 1.624 2.541 1.704 8. Pensiunan 38 72 25 13 14 9. Nelayan 1.134 360 3.739 151 - 10. Jasa - 15 806 130 47 11. Peternak 1.100 89 950 4 9 12. Pedagang 134 131 340 219 61 Jumlah 5.897 4.166 11.465 4.663 3.581 Sumber : Monografi desa dan kecamatan yang bersangkutan tahun 2004

H. 6. Ketergantungan Masyarakat Desa Penyangga terhadap Kawasan TN Baluran

Seperti telah diuraikan di atas, terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tingginya tingkat ketergantungan masyarakat desa sekitar kawasan TN Baluran yaitu daerah yang kering, terbatasnya lahan pertanian, perkebunan dan peternakan, lahan pertanian yang kurang produktif karena tergantung pada musim dan pengairan, pemilikan lahan pertanian per keluarga yang kecil bahkan tidak sedikit keluarga yang tidak memiliki lahan sama sekali. Faktor-faktor di atas menimbulkan kurangnya kesadaran atau minat masyarakat untuk menjaga kelestarian sumber daya alam yang terdapat di dalam kawasan TN Baluran.